Menantu Terhina 19

Yasmin terperangah. Dia tidak berhenti terkejut saat Erlan bercerita bergantian dengan Willy. Tapi yang membuat dia sungguh heran adalah mengapa ada orang yang begitu tega dan jahat melakukan itu kepada sang suami.

" Syukurlah jika memang seperti itu. Yang penting mas sudah baik-baik saja. Jadi apakah besok sudah tidak bekerja di RSPK?"

" Tidak sayang, kami akan kembali ke Awal Brown. Jika dibiarkan maka Awal Brown bisa semakin tidak sesuai dengan tujuan awal didirikan."

Walaupun Yasmin tidak mengerti maksud Erlan, tapi ia paham bahwa memang sang suami harus memperjuangkan hak nya kembali. Erlan juga meminta Yasmin untuk tinggal di situ. Tentu saja Yasmin mau. Kemanapun sang suami pergi dia akan ikut.

Bukan karena rumah yang mewah atau kekayaan yang dipunya oleh Erlan. Akan tetapi apa yang dilakukannya adalah wujud bakti seorang istri terhadap suaminya. Dan kini dia tahu mengapa suaminya itu tidak menginginkan ia bekerja lagi.

" Baiklah, mari bersihkan diri lalu tidur."

" Tapi, aku kan nggak bawa baju mas."

Erlan hanya tersenyum, ia lalu membawa Yasmin ke kamar. Erlan langsung menunjukkan sebuah lemari tempat dimana semua pakaian milik Yasmin yang sudah berpindah dari kamarnya di Lemah Joglo ke kamarnya yang sekarang.

" Ini ... kenapa bisa?"

Erlan tidak menjawab apapun. Ia memilih membawa sang istri untuk segera mandi dan beristirahat. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, Yasmin sudah dibuat heran sekaligus terkejut yang tiada habisnya.

Bagaimana baju-baju milik mereka bisa berpindah tempat? Rupanya Erlan meminta Han untuk memerintahkan anak buahnya mengambil semua barang milik Yasmin saat mereka menghadiri pesta anniversary Haryo dan Sonya. Saat mereka naik mobil, anak buah Han langsung masuk dan membereskan semua pakaian tersebut.

Yasmin begitu cepat tertidur. Secara perlahan Erlan turun dari ranjang dan pergi ke luar kamar. Ia sedikit merasa bersalah kepada sang istri yang merasa bingung serta takut untuk beberapa waktu tadi. Tapi melihat Yasmin bisa tidur dengan nyenyak, membuat Erlan sedikit tenang.

" Apakah sudah tidur?" tanya Willy disela-sela dirinya menyeruput kopi. Setelah mengajukan resign dari RSPK, dokter yang pernah mengepalai ER itu terlihat sangat santai. Sepertinya dia benar-benar menikmati waktu menganggurnya.

" Hmm, sudah. Aish, agak kasihan aku lihat dia bingung gitu. Tapi tidak masalah. Oh iya, besok siapkan tubuhmu. Kita mulai perang di ER. Bukan hanya itu, kau yakin si tua itu akan muncul. Oh iya Han, panggilkan Tian."

Erlan memperingati Willy sekaligus memerintahkan Han untuk memanggil seseorang. Mereka benar akan kembali bekerja mulai besok. Sebagai dokter Erlan tidak hanya akan menghadapi intrik di dalam rumah sakit. Nalurinya untuk menyelamatkan setiap pasien yang masuk ke ER selalu menggebu.

" Siap tuan, Tian di sini." Seorang wanita dengan tinggi tubuh sekitar 170 cm dan memiliki kulit berwarna tan itu berdiri tegap menghadap Erlan. Dia sangat siap menerima tugas dari sang atasan.

" Tugasmu mulai sekarang menjaga istriku. Pastikan dia aman dan jangan sampai lecet barang sedikitpun!"

" Siap tuan, laksanakan."

Tian sudah tahu bahwa tugas itu yang akan dia dapatkan. Saat tadi sebelumnya ia yang diminta untuk membereskan pakaian milik nyonyanya, maka tugas selanjutnya pasti untuk melindungi. Tentu saja Tian sangat senang dengan tugas barunya itu.

🍀🍀🍀

RS Awal Brown pagi hari dikejutkan saat Erlan dan Willy masuk ke ruang ER dengan menggunakan pakaian jas dokter. Sebuah stetoskop sudah mengalung di leher.

Erlan tidak mengenakan wig lagi dia memilih mengenakan penutup kepala yang biasa dipakai oleh dokter. Semua orang memberi hormat tapi Erlan tidak mau mereka melakukan hal tersebut.

" Fokus dnegan pekerjaan kalian. Aku disini bukan untuk kalian sembah. Layani dan obati setiap pasien yang datang TANPA TERKECUALI."

Erlan menekankan kata-katanya yang terakhir. Beberapa orang langsung mengangguk cepat tapi beberapa yang lain tampak kebingungan.

Bagaimana tidak, perintah sebelumnya yakni jika tidak bisa membayar maka harus ditolak dan dialihkan ke RSUD.

" Ini adalah rumah sakit swasta, ya jelas mereka harus bayar saat berobat ke sini!"

Begitulah ucapan tegas dari perintah sebelumya. Tapi agaknya mereka harus menuruti perintah Erlan. Jelas Erlan lah pemilik sah Awal Brown dna mereka semua tahu itu.

Kringggg

" Ya hallo, ya baik. Kami mengerti. Silakan bawa kemari. Dokter Erlan, ada kecelakaan, sebuah bis yang mengangkut anak-anak SMP. Sebagian luka ringan dan sebagian lagi lumayan parah."

" Semua bersiap! Tim, lakukan yang terbaik. Ingat ini anak-anak, jangan buat merek takut."

" Siap!"

Erlan dan Willy sudah berdiri di depan pintu ruangan ER. Mereka bersiap menerima para pasien tersebut. Pun dengan tim medis lainnya. Mereka seketika merasakan vibes yang berbeda saat Erlan mengomando mereka.

" Ini akan lebih terasa kerja nyata ketimbang hari-hari sebelumya," bisik salah seorang perawat kepada rekannya.

" Ya kau benar dan aku malah suka yang begini," jawab perawat lainnya setuju.

Wiuuu wiuuu wiuuu

Suara mobil ambulans saling bersahutan. Jelas bukan hanya ada satu saja yang akan datang ke ER.

" Status!"

" Darah keluar lewat mulut dokter. Sepertinya ada luka di organ dalamnya."

Erlan langsung menyibakkan baju salah seorang anak yang jadi korban tersebut. Ia melihat ada memar di bagian perut. Ia meraba sejenak menggunakan tangan lalu memeriksanya dengan stetoskop.

" Ada robekan di lambung. Siapkan USG segera!"

Salah seorang perawat dengan cekatan mendorong sebuah USG untuk memeriksa bagian perut dari anak itu. Dan benar saja, lambung si anak terluka bahkan robek. Itulah yang membuat mulut anak itu mengeluarkan darah.

" Siapkan ruang operasi segera!"

" Apakah harus denganku!"

" Tidak Will, kau tangani yang lainnya. Anak yang disebelah itu, dia kesusahan bernafas, segera periksa. Bisa jadi ada memar di dada dan paru anak itu terluka."

Beberapa petugas medis yang ada di sana jelas takjub dengan kemampuan analisa dan diagnosa dari Erlan. Bagaimana bisa, hanya dengan menyentuh saja diagnosa yang dilakukan begitu tepat.

Tapi saat ini bukan waktunya untuk mengagumi. Lagi pun mereka tahu bahwa dr. Erlan tidak suka pujian yang berlebih. Mereka harus fokus dengan pasien yang terus berdatangan.

Tim ER Awal Brown juga membagi pos antara anak-anak yang terluka ringan dengan yang terluka parah sehingga semua terorganisir dengan baik dan tidak ada yang terlewati.

Dr. Sumiyati sangat senang saat melihat Erlan mulai ada di ER. Tapi ia tidak habis pikir, mengapa sang adik-- Asih bisa-bisanya begitu menguasai rumah sakit saat Erlan tidak ada. Terlebih lagi menjadikan Sadewa sebagai dirut. Padahal Sri Wedari dulu begitu menyayangi adik bungsu mereka itu.

" Aju yakin ini semua adalah ulah Sakti. Jika bukan dia, lalu siapa lagi. Asih adalah gadis yang polos dulunya, tapi sekarang jadi wanita ambisius dan gila kekuasaan."

TBC

Terpopuler

Comments

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

vibes ??? ( getaran ) 👍👍

2024-03-04

0

Alanna Th

Alanna Th

aq jg zuka kdua film tsb

2024-01-29

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo ingat adegan ini seperti adegan di pilem ER jaman dulu dan serial Korea yang tentang dokter kalo ga salah dr. Han yah😉

2023-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Menantu Terhina 01
2 Menantu Terhina 02
3 Menantu Terhina 03
4 Menantu Terhina 04
5 Menantu Terhina 05
6 Menantu Terhina 06
7 Menantu Terhina 07
8 Menantu Terhina 08
9 Menantu Terhina 09
10 Menantu Terhina 10
11 Menantu Terhina 11
12 Menantu Terhina 12
13 Menantu Terhina 13
14 Menantu Terhina 14
15 Menantu Terhina 15
16 Menantu Terhina 16
17 Menantu Terhina 17
18 Menantu Terhina 18
19 Menantu Terhina 19
20 Menantu Terhina 20
21 Menantu Terhina 21
22 Menantu Terhina 22
23 Menantu Terhina 23
24 Menantu Terhina 24
25 Menantu Terhina 25
26 Menantu Terhina 26
27 Menantu Terhina 27
28 Menantu Terhina 28
29 Menantu Terhina 29
30 Menantu Terhina 30
31 Menantu Terhina 31
32 Menantu Terhina 32
33 Menantu Terhina 33
34 Menantu Terhina 34
35 Menantu Terhina 35
36 Menantu Terhina 36
37 Menantu Terhina 37
38 Menantu Terhina 38
39 Menantu Terhina 39
40 Menantu Terhina 40
41 Menantu Terhina 41
42 Menantu Terhina 42
43 Menantu Terhina 43
44 Menantu Terhina 44
45 Menantu Terhina 45
46 Menantu Terhina 46
47 Menantu Terhina 47
48 Menantu Terhina 48
49 Menantu Terhina 49
50 Menantu Terhina 50
51 Menantu Terhina 51
52 Menantu Terhina 52
53 Menantu Terhina 53
54 Menantu Terhina 54
55 Menantu Terhina 55
56 Menantu Terhina 56
57 Menantu Terhina 57
58 Menantu Terhina 58
59 Menantu Terhina 59
60 Menantu Terhina 60
61 Menantu Terhina 61
62 Menantu Terhina 62
63 Menantu Terhina 63
64 Menantu Terhina 64
65 Menantu Terhina 65
66 Menantu Terhina 66
67 Menantu Terhina 67
68 Menantu Terhina 68
69 Menantu Terhina 69
70 Menantu Terhina 70
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menantu Terhina 01
2
Menantu Terhina 02
3
Menantu Terhina 03
4
Menantu Terhina 04
5
Menantu Terhina 05
6
Menantu Terhina 06
7
Menantu Terhina 07
8
Menantu Terhina 08
9
Menantu Terhina 09
10
Menantu Terhina 10
11
Menantu Terhina 11
12
Menantu Terhina 12
13
Menantu Terhina 13
14
Menantu Terhina 14
15
Menantu Terhina 15
16
Menantu Terhina 16
17
Menantu Terhina 17
18
Menantu Terhina 18
19
Menantu Terhina 19
20
Menantu Terhina 20
21
Menantu Terhina 21
22
Menantu Terhina 22
23
Menantu Terhina 23
24
Menantu Terhina 24
25
Menantu Terhina 25
26
Menantu Terhina 26
27
Menantu Terhina 27
28
Menantu Terhina 28
29
Menantu Terhina 29
30
Menantu Terhina 30
31
Menantu Terhina 31
32
Menantu Terhina 32
33
Menantu Terhina 33
34
Menantu Terhina 34
35
Menantu Terhina 35
36
Menantu Terhina 36
37
Menantu Terhina 37
38
Menantu Terhina 38
39
Menantu Terhina 39
40
Menantu Terhina 40
41
Menantu Terhina 41
42
Menantu Terhina 42
43
Menantu Terhina 43
44
Menantu Terhina 44
45
Menantu Terhina 45
46
Menantu Terhina 46
47
Menantu Terhina 47
48
Menantu Terhina 48
49
Menantu Terhina 49
50
Menantu Terhina 50
51
Menantu Terhina 51
52
Menantu Terhina 52
53
Menantu Terhina 53
54
Menantu Terhina 54
55
Menantu Terhina 55
56
Menantu Terhina 56
57
Menantu Terhina 57
58
Menantu Terhina 58
59
Menantu Terhina 59
60
Menantu Terhina 60
61
Menantu Terhina 61
62
Menantu Terhina 62
63
Menantu Terhina 63
64
Menantu Terhina 64
65
Menantu Terhina 65
66
Menantu Terhina 66
67
Menantu Terhina 67
68
Menantu Terhina 68
69
Menantu Terhina 69
70
Menantu Terhina 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!