Menantu Terhina 18

Erlan melenggang pergi dari gedung itu setelah Rendra di tarik oleh Bejo dan anak buahnya. Suasana pesta itu seketika berubah menjadi sedikit riuh. Bukan karena menikmati gemerlap pesta tapi lebih ke rusuh.

" Apa kamu bodoh!" teriak Sonya dan Haryo bersamaan.

Rendra jelas tidak mengerti apa yang dikatakan oleh bude dan pakdenya itu. Bukankah apa yang dia lakukan adalah sebuah rencana yang sudah mereka setujui, yakni mempermalukan Erlan di depan banyak orang.

" Tapi, itu kan~"

" Tutup mulutmu Rendra!"

Astuti langsung menarik tubuh anaknya dan membawanya pergi meninggalkan acara.

Seketika acara tersebutpun usai. Haryo menghentikan pesta dan Bejo meminta semua tamu untuk segera meninggalkan tempat. Jelas saja para tamu bingung dengan diberhentikan pesta secara tiba-tiba.

" Ayo kita cepat pulang!" Perintah Haryo jelas kepada Sonya. Wanita itu hanya pasrah. Terlebih tatapan tajam sang suami membuatnya bergidik.

Baru kali ini suaminya bersikap seperti itu kepada dirinya selama 27 tahun pernikahan. Tapi untuk saat ini Sonya memilih diam.

Erlan yang sudah berada di dalam mobil bersama Yasmin masih terdiam. Tapi sebuah perintah ia keluarkan kepada Han untuk membawa nya pulang.

" Pulang? Siap bos!"

Erlan bergeming dan Yasmin pun tidak berani bersua. Wanita cantik itu sedikit merasa takut melihat raut wajah sang suami.

" Apa kamu takut? Jangan takut ya, nanti aku akan menjelaskan semuanya padamu. Maafkan aku sudah membuat mu ketakutan."

Erlan menarik tubuh Yasmin dan membawa ke pelukannya. Ia tahu, dirinya telah membuat sang istri sedikit terkejut dan takut.

Dalam pelukan Erlan, Yasmin kembali bertanya. Mau kemana sebenarnya mereka? Ini jelas bukan ke arah Lemah Joglo. Apa yang dimaksud oleh Erlan adalah pulang kembali ke rumah mereka yang dulu? Entahlah, Yasmin hanya bisa mengira-ngira tanpa ada niat sedikitpun untuk bertanya.

Mobil mewah berwarna hitam pekat itu masuk ke sebuah pekarangan. Sebuah halaman yang lumayan luas, di sana terdapat pepohonan nan tinggi. Sangat teduh. Dan sebuah rumah bergaya klasik eropa bercat warna putih terlihat kokoh dan gagah meskipun tidak terlalu besar.

" Selamat datang tuan muda," sapa seorang pria yang mungkin seusia dengan Han.

Erlan hanya mengangguk, ia lalu menggandeng tangan Yasmin dan membawanya masuk ke dalam rumah.

" Selamat datang di rumah Nyonya Brown. Ini akan jadi rumahmu mulai hari ini."

Yasmin jelas terkejut, apalagi melihat beberapa orang yang menyambut dan memberi hormat kepadanya. Ia lalu menoleh ke arah sang suami sebuah senyuman tulus bisa ia lihat dari bibir sang suami. Meskipun begitu jelas ia masih sangat kebingungan.

" Walah, nduk cah ayu. Kamu bojone Erlan to. Walah ayune."

Seorang wanita paruh baya langsung menghampiri Yasmin. Digenggamnya kedua tangan Yasmin lalu diusap lembut.

" Buk, wes to. Biar mereka istirahat dulu. Eh biar mereka makan dulu. Pasti belum makan itu mereka," ucap Pakde Sapto. Ya wanita paruh baya itu adalah Bude Sapto, istri dari Pakde Sapto.

" Woelaah, pas bener. Ayo bude, aku juga sudah lapar."

Suara seseorang yang Yasmin kenal membuatnya semakin bingung. Erlan sedikit geli melihat wajah sang istri.

" Nanti aku akan jelaskan. Mari kita makan dulu sayang, kamu pasti sudah lapar. Bukankah tadi kamu tidak makan apapun?"

" Baik mas, tapi mas harus jelaskan semua ini kepadaku. Aku sungguh ndak ngerti ini semua."

Bude Sapto langsung menyiapkan semua makan malam yang sudah ia masak beserta juru masak lainnya. Erlan memnag sudah memberitahu bahwa malam ini ia akan datang bersama sang istri. Maka dari itu Bude Sapto memasak khusus untuk Yasmin.

" Wuidih, bude mah pilih kasih. Giliran Yasmin datang dimasakin menu nya banyak bener. Lha aku tiap hari cuma dikasih sayur bening bayem."

Selorohan Willy tentu diikuti tawa semua orang yang ada di meja makan tersebut. Erlan meminta bude dan pakde Sapto ikut serta makan begitu juga dnegan Han. Memanglah seperti itu selama ini.

Dahulu kala Tuan Besar Jonathan Brown dan Nyonya Besar Sri Wedari pun selalu mengajak para orangnya untuk makan bersama. Dan rupanya itu menurun pada Erlan juga.

" Jangan malu-malu nduk, makan yang banyak."

" Maturnuwun bu."

" Panggil bude saja, dan itu pakde. Biasanya Den Erlan memanggil kami begitu."

Yasmin mengangguk, rasanya sungguh menyenangkan berada di rumah tersebut. Satu rasa yang tidak pernah ia rasakan di Lemah Joglo. Bisa ia lihat pancaran kasih sayang tampak di mata masing-masing orang. Dan bukannya berpikiran licik untuk saling menjatuhkan lalu mengambil keuntungan.

Tidak terasa air mata Yasmin menetes. Erlan jelas melihat itu. Tapi secepat mungkin langsung dihapus dan Yasmin kembali menikmati makan malam yang begitu enak dan nyaman.

" Kenapa sayang, apa tidak enak?"

" Bukan mas, ini sangat enak. Sungguh, masakan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Bahkan rasanya sampai ke hati."

Erlan mengusap lembut kepala Yasmin. Ia senang jika istrinya itu merasa bahagia dan Erlan bisa melihat hal tersebut terpancar dari wajah Yasmin.

***

Brak!

" YASMIN!!!"

Haryo membuka pintu kamar Yasmin dengan sangat keras. Saat ia tidak menemukan putri dan menantunya di sana, Haryo mencoba untuk masuk dan mencari di kamar mandi.

Tapi nihil, ditempat itu pan tidak ada. Haryo lalu membuka satu persatu lemari yang ada di sana. Rupanya lemari itu pun juga sudah kosong.

" Asuuuu, celeeeeng. Mereka sudah pergi. Sungguh sialan. Kamu goblok Sonya. Benar-benar goblok. Mengapa kamu tidak mencari tahu dulu siapa pria itu?"

" Halah, mas saja juga tidak mencari tahu kok. Jangan nyalahin aku terus dong. Dari tadi dari hotel sampe rumah tidak berhenti ngomel dan selalu nyalahin aku. Siapa yang menyangka, Erlan Trijaya adalah Erlan Austin Brown. Reputasi dia memnag sangat bagus di dunia medis tapi tidak ada yang pernah melihat mukanya."

" Arghhhhh. Asuuuu!"

Haryo hanya bisa mengumpat. Ia merasa kehilangan sebuah harta karun yang begitu bernilai.

Haryo lalu duduk di ranjang milik Yasmin. Ia terlihat tengah memikirkan sesuatu. Sedangkan Sonya, ia memilih melenggang pergi meninggalkan kamar Yasmin. Ia sendiri merasa kesal. Tapi saat ini otaknya sungguh buntu untuk dapat memikirkan hal yang selanjutnya.

" Sialan, mengapa aku bisa kecolongan? Apa selama ini pria itu hanya berpura-pura saja?"

TBC

Terpopuler

Comments

Oriol Mahfuro

Oriol Mahfuro

🤔🤔

2023-11-28

0

Suyatno Galih

Suyatno Galih

wkwkwkkwkwk ada kata keramatnya ya " asuuu celengggg" wkwkkkkkw

2023-11-18

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LOO MMG ASUK HARYO.. MLH LBH ASUKK, SAMA ASUKKNYA DGN ISTRI LO SI SONYA

2023-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Menantu Terhina 01
2 Menantu Terhina 02
3 Menantu Terhina 03
4 Menantu Terhina 04
5 Menantu Terhina 05
6 Menantu Terhina 06
7 Menantu Terhina 07
8 Menantu Terhina 08
9 Menantu Terhina 09
10 Menantu Terhina 10
11 Menantu Terhina 11
12 Menantu Terhina 12
13 Menantu Terhina 13
14 Menantu Terhina 14
15 Menantu Terhina 15
16 Menantu Terhina 16
17 Menantu Terhina 17
18 Menantu Terhina 18
19 Menantu Terhina 19
20 Menantu Terhina 20
21 Menantu Terhina 21
22 Menantu Terhina 22
23 Menantu Terhina 23
24 Menantu Terhina 24
25 Menantu Terhina 25
26 Menantu Terhina 26
27 Menantu Terhina 27
28 Menantu Terhina 28
29 Menantu Terhina 29
30 Menantu Terhina 30
31 Menantu Terhina 31
32 Menantu Terhina 32
33 Menantu Terhina 33
34 Menantu Terhina 34
35 Menantu Terhina 35
36 Menantu Terhina 36
37 Menantu Terhina 37
38 Menantu Terhina 38
39 Menantu Terhina 39
40 Menantu Terhina 40
41 Menantu Terhina 41
42 Menantu Terhina 42
43 Menantu Terhina 43
44 Menantu Terhina 44
45 Menantu Terhina 45
46 Menantu Terhina 46
47 Menantu Terhina 47
48 Menantu Terhina 48
49 Menantu Terhina 49
50 Menantu Terhina 50
51 Menantu Terhina 51
52 Menantu Terhina 52
53 Menantu Terhina 53
54 Menantu Terhina 54
55 Menantu Terhina 55
56 Menantu Terhina 56
57 Menantu Terhina 57
58 Menantu Terhina 58
59 Menantu Terhina 59
60 Menantu Terhina 60
61 Menantu Terhina 61
62 Menantu Terhina 62
63 Menantu Terhina 63
64 Menantu Terhina 64
65 Menantu Terhina 65
66 Menantu Terhina 66
67 Menantu Terhina 67
68 Menantu Terhina 68
69 Menantu Terhina 69
70 Menantu Terhina 70
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menantu Terhina 01
2
Menantu Terhina 02
3
Menantu Terhina 03
4
Menantu Terhina 04
5
Menantu Terhina 05
6
Menantu Terhina 06
7
Menantu Terhina 07
8
Menantu Terhina 08
9
Menantu Terhina 09
10
Menantu Terhina 10
11
Menantu Terhina 11
12
Menantu Terhina 12
13
Menantu Terhina 13
14
Menantu Terhina 14
15
Menantu Terhina 15
16
Menantu Terhina 16
17
Menantu Terhina 17
18
Menantu Terhina 18
19
Menantu Terhina 19
20
Menantu Terhina 20
21
Menantu Terhina 21
22
Menantu Terhina 22
23
Menantu Terhina 23
24
Menantu Terhina 24
25
Menantu Terhina 25
26
Menantu Terhina 26
27
Menantu Terhina 27
28
Menantu Terhina 28
29
Menantu Terhina 29
30
Menantu Terhina 30
31
Menantu Terhina 31
32
Menantu Terhina 32
33
Menantu Terhina 33
34
Menantu Terhina 34
35
Menantu Terhina 35
36
Menantu Terhina 36
37
Menantu Terhina 37
38
Menantu Terhina 38
39
Menantu Terhina 39
40
Menantu Terhina 40
41
Menantu Terhina 41
42
Menantu Terhina 42
43
Menantu Terhina 43
44
Menantu Terhina 44
45
Menantu Terhina 45
46
Menantu Terhina 46
47
Menantu Terhina 47
48
Menantu Terhina 48
49
Menantu Terhina 49
50
Menantu Terhina 50
51
Menantu Terhina 51
52
Menantu Terhina 52
53
Menantu Terhina 53
54
Menantu Terhina 54
55
Menantu Terhina 55
56
Menantu Terhina 56
57
Menantu Terhina 57
58
Menantu Terhina 58
59
Menantu Terhina 59
60
Menantu Terhina 60
61
Menantu Terhina 61
62
Menantu Terhina 62
63
Menantu Terhina 63
64
Menantu Terhina 64
65
Menantu Terhina 65
66
Menantu Terhina 66
67
Menantu Terhina 67
68
Menantu Terhina 68
69
Menantu Terhina 69
70
Menantu Terhina 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!