Menantu Terhina 17

Erlan terus tersenyum melihat wajah sang istri yang terlihat masih kebingungan. Tapi ia membiarkan hal tersebut. Untuk sekarang, Erlan juga tidak akan menjelaskan apapun kepada Yasmin.

Sedangkan Handan, tangan kanan Erlan itu sesekali melihat kebelakang melalui kaca spion. Baru kali ini dia melihat sang nyonya dengan begitu jelas.

" Jangan lirak-lirk. Awas nanti matamu bisa berpindah tempat," ucap Erlan memeringati.

" Astaga galak bener," gumam Han pelan.

Ciiiit

Mobil Rolls Royce Cullinan itu akhirnya sampai di depan sebuah hotel mewah di kota Y. Di depan gedung terlihat banyak sekali rangkaian bunga yang bertuliskan ucapan selamat anniversary dari berbagai kolega keluarga Suryoprojo.

Tamu mulai berdatangan, Erland dan Yasmin turun dari mobil dan semua orang melihat keduanya.

Tidak tampak kegugupan sedikitpun dari Erlan, yang membuat yasmin Heran. Setahu Yasmin, suaminya ini baru pertama kali menghadiri acara seperti ini tapi terlihat Erlan sama sekali tidak canggung.

" Ayo sayang, jangan biarkan Tuan dan Nyonya Suryoprojo mencari anak perempuannya," ucap Erlan sambil menggandeng sang istri untuk masuk ke dalam gedung.

Rupanya yang masuk bukan hanya Erlan saja tapi Han juga ikut. Terang saja Yasmin sangat heran akan hal tersebut.

Kedatangan Erlan dan Yasmin tentu saja menjadi pusat perhatian. Mereka yang menghadiri pesta terebut tentu tahu siapa Yasmin tapi sangat jelas bahwa mereka tidak tahu pria yang berjalan bersama Yasmin.

Semua orang saling berbisik dan menanyakan hal tersebut. Tapi Erlan begitu santai dan acuh.

" Bos, saya keliling dulu ya?" bisik Han di telinga Erlan. Erlan hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Di bagian depan tampak Haryo dan Sonya memandang tajam ke arah Erlan. Keduanya terlihat begitu benci kepada pria yang jadi suami putrinya itu.

" Lihatlah, kali ini kau akan habis," ucap Sonya pelan.

" Rencana apa yang kumu punya Sonya?" tanya Haryo kepada sang istri. Sonya tidak menjawab tapi dia hanya mengedipkan sebelah matanya sebagai tanda dia punya ide bagus. Haryo hanya diam, ia akan membiarkan apa yang ingin dilakukan sang istri.

Sesaat kemudian, Sonya tersenyum saat melihat Asih Sasmita bersama Sadewa Sasmita. Mereka berjalan berdua saja, tanpa adanya Sakti Sasmita bersama mereka.

Akan tetapi hal tersebut tidak masalah bagi Sanya. Baginya, cukup Asih dan Sadewa datang bersama untuk menjalankan rencana mereka.

" Mas, ini saatnya speech," bisik Sonya kepada Haryo.

Haryo kemudian menuju ke depan, ia menggandeng sang istri dan berdiri tepat di samping sebuah kue pernikahan yang besar dan tinggi.

" Selamat malam, kami ucapkan terimakasih atas hadirnya para tamu undangan sekalian pada acara anniversary pernikahan kami yang ke 27 tahun. Kami sungguh tidak menyangka, Anda semua berkenan hadir disini. terimakasih untuk ucapan dan doa yang Anda semua berikan kepada kami. Semoga kami senantiasa menjadi pasangan yang awet hingga akhir hayat kami. Tidak banyak yang bisa kami ucapkan, selamat menikmati pesta yang kami adakan untuk Anda semua."

Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan tersebut. Semua tentu senang bisa hadir di pesta salah satu orang terpandang di kota Y.

Asih mengajak Sadewa untuk mendekat ke arah Sonya dan Haryo untuk memberikan selamat. Sedangkan Sonya, ia sedikit kebingungan saat mencari Yasmin.

" Di sana kau rupanya," ucap Sonya sambil berjalan menghampiri Yasmin. " Ayo ikut mami sebentar."

Yasmin menggelengkan kepala, dia tidak mau tapi Sonya menariknya paksa. Erlan hanya mengangguk kecil agar yasmin menurut kepada sang ibu.

lihat saja, apa yang akan wanita tua itu lakukan, batin Erlan.

Sesampainya di depan, yasmin sangat terkejut saat melihat seorang pria yang juga ada di sana.

" Mami mau apa?" geram yasmin kepada sang ibu.

" Ekhem, perhatian semuanya. Malam ini, perkenankan saya untuk mengumumkan sesuatu. Yasmin Suryoprojo, malam ini akan bertunangan dengan putra dari keluarga Sasmita yakni Sadewa Sasmita. mohon doa restunya bagi putri-putri kami."

Yasmin dan Sadewa seketika terkejut. Ini sungguh tidak benar, Yasmin sudah menikah. lalu bagaimana bisa ia ditunangkan.

" Mami, apaan sih aku kan sudah me~"

Mulut Yasmin langsung dibungkam oleh Sonya. Ia berusaha memberontak. Sambil melotot ke arah Sonya, Yasmin hendak menginjak kaki ibunya itu.

Disisi lain Erlan hanya menyunggingkan senyum. ia tahu pasti Sonya tengah membuat trik. ia pun berjalan mendekat ke arah Sonya dan menarik istrinya dan membawa ke pelukannya.

" Wohhooo, apakah Anda tidak waras nyonya, ingin menikahkan istriku dengan orang lain."

Semua orang seketika riuh saat mendengar ucapan Erlan. Mereka jelas baru mengetahui bahwa pria yang sedari tadi di samping Yasmin adalah suaminya.

" Dan, apakah adik sepupu serta bulekku tersayang benar-benar mau mengambil wanita ku ini?"

" Tidak mas, tidak. Aku jelas tidak berani. Ini semua ulah mama. Aku bahkan tidak tahu akan hal itu. maafkan aku mas."

Sadewa beringsut, ia sungguh takut melihat tatapan mata tajam Erlan. Pun dengan Asih. Ia tidak menyangka bahwa pria yang berdiri di samping Yasmin adalah sang keponakan yang dianggap tidak akan kembali.

Yasmin tentu bingung dengan ucapan sang suami. Begitu juga dengan sonya dan Haryo, bahkan semua orang yang ada di sana. Apalagi dengan penuh ketakutan Sadewa memilih untuk segera pergi dari tempat itu disusul oleh Asih.

" Selamat menikmati pestanya Tuan dan Nyonya Suryoprojo. Saya permisi untuk membawa istri saya untuk pulang."

Dengan senyum penuh dengan kemenangan Erlan melenggang pergi meninggalkan wajah Haryo dan Sonya yang kebingungan. Tapi saat dia hampir sampai di depan pintu, beberapa orang menghadang. Erlan membuang nafasnya kasar. Dan entah dari mana arah datangnya, Han seketika sudah berada di depan tuan dan nyonyanya.

" Mau apa kalian!" ucap Han dengan tegas dan tajam.

" Tunggulah, pesta belum sepenuhnya selesai," ujar Rendra dengan senyum miringnya.

Sebuah layar besar turun diturunkan dan muncullah cuplikan-cuplikan gambar yang menampilkan Erlan. Bagaimana dia selalu mendapat perlakuan buruk di rumah sakit, dan juga tentang pekerjaannya yang hanya sebagai perawat.

Beberapa orang yang ada di sana bukannya terkejut dengan tampilan video tersebut. Mereka lebih bertanya-tanya siapa sebenarnya Erlan ini. Mengapa tadi Asih dan Sadewa Sasmita begitu takut saat melihat Erlan, dan mengapa Erlan mengatakan bahwa sadewa adalah adik sepupunya.

" Rendra hentikan!" teriak Sonya. Tapi Rendra tentu tidak mengindahkan teriakan bude nya itu. Ia tetap terus memutar video tersebut.

" Aah ayolah bude, biar semua tahu siapa pria kere nan gembel ini," ujar Rendra penuh dengan rasa kemenangan.

Erlan hanya menggeleng pelan. Ia malah bertepuk tangan melihat pertunjukkan yang menurutnya sangat lucu.

" Dasar bodoh. Memang orang bodoh itu bagaikan tong yang kosong dan sangat nyaring bunyinya."

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***