Menantu Terhina 12

Sonya dengan seseorang sedang berbicara begitu akrab dan sepertinya menyenangkan. Jika dilihat, sepertinya orang tersebut adalah seorang nyonya yang kaya dan juga terpandang.

" Ooh begitu ya jeng."

" Iya, tapi saya kembalikan kepada Jeng Asih. Apakah Jeng Asih mau berbesanan dengan saya apa tidak? Saya yakin pernikahan ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Saya berani jamin itu."

Wanita yang bernama Asih itu terlihat tengah berpikir. Apa yang dikatakan Sonya memang menarik, dengan aliansi pernikahan antara Yasmin dan Sadewa maka nama keluarga Sasmita akan ikut naik juga.

Ya, saat ini Sonya tengah membujuk Asih Sasmita. Ia menginginkan Sadewa, putra semata wayang Asih untuk menikah dengan Yasmin. Keterlaluan bukan, bagaimana Yasmin yang sudah memiliki suami, malah dicarikan suami lagi.

Sonya memang tidak pernah memikirkan hati putrinya. Semua yang dilakukan adalah semata-mata karena keuntungan belaka.

" Baiklah Jeng Sonya, saya setuju. Kita akan menikahkan Yasmin dan Sadewa."

" Bagus, saya berniat mengumumkan itu saat jamuan pesta ulang tahun pernikahan kami. Saya berharap Jeng Asih bersama Sadewa juga hadir."

Asih tersenyum, ia lalu meminum teh yang sudah disajikan. Dalam hati wanita paruh baya itu mengatakan bahwa mungkin ini adalah cara terbaik untuk membuat sang putra dikenal publik. Menikah dengan putri satu-satunya Suryoprojo, bukanlah itu berarti akan ikut mewarisi kekayaannya?

Ternyata isi kepala Sonya dan Asih sama saja. Mereka menggunakan anak-anak mereka sebagai alat. Asih Sasmita yang oleh Sonya diketahui sebagai salah seorang orang penting di RS Awal Brown itu merupakan target empuk.

Siapa yang tidak tahu RS. Awal Brown? Semua pasti sepakat bahwa rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit terbaik di provinsi dan kota Y. Dan Sadewa Sasmita merupakan Direktur Utama di sana.

***

Pagi hari, Erlan bersiap untuk berangkat bekerja. Awalnya Yasmin belum memperbolehkan Erlan untuk kembali bekerja. Ia merasa suaminya itu masih butuh perawatan lebih, tapi Erlan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Apalagi sekarang Yasmin tidak bekerja, jadi bukanlah dia harus rajin bekerja agar bisa memberi istrinya nafkah?

" Jangan khawatir, aku ini strong. Nyawaku ada 9 ha ha ha. Kalau aku kecelakaan lagi, aku masih bisa tetap hidup."

" Mas! Jangan becanda!"

Erlan menghentikan tawanya saat mata Yasmin mulia berembun. Iya seketika meminta maaf terhadap wanita yang ia tahu begitu ia cintai.

" Mas, aku mohon jangan bercanda begitu lagi. Aku sungguh takut kehilanganmu."

" Maaf sayang, iya, mas nggak akan gitu lagi. Ya udah mas berangkat ya. Baik-baik di rumah. Ingat selalu kunci pintu kamar, entah saat kamu di dalam ataupun pergi."

Erlan menuntun motornya hingga ke depan gerbang dan baru menyalakannya saat sudah ada di luar. Hari ini ia akan melakukan apa yang sudah ia rencanakan, yakni mengerjai Maya.

Sebenarnya bukan hanya sekali Maya berbuat buruk kepadanya. Obat tidur itu hanya salah satu diantara kelakuan minus Maya. Erlan sangat ingat saat di dalam minumannya pernah dicampuri dengan obat perangsang. Beruntung Willy cepat tanggap dan memberikan penawar sehingga kejadian buruk tidka terjadi.

" Sepertinya dia ingin sekali menikmati tubuhku ini. Apakah perlu memberinya kehangatan?"

Senyum Erlan begitu menakutkan. Ia yang sedang mengendarai motor terus memikirkan cara yang asik untuk memberi Maya pelajaran. Sebenarnya di RSPK ada beberapa oknum yang kelakuannya minus atau bisa dikatakan tidak bermoral. Mereka sudah memiliki pasnagan yang sah tapi masih saja mencari kehangatan di tempat kerja.

" Aku tahu, sepertinya membuat live blue film menyenangkan. Lumayan sebagai hiburan jiwa-jiwa yang lelah."

Sesampainya di parkiran rumah sakit, Erlan tersenyum kepada setiap orang yang ia temui. Erlan Trijaya memang begitu, ramah dan baim hati. Namun senyum Erlan langsung sirna saat mendengar suara mobil ambulan yang bersahut-sahutan.

Setidaknya ada 3 mobil ambulan yang berhenti di depan pintu ER. Erlan langsung berlari dan melihat para pasien yang dikeluarkan oleh mobil.

" Status!"

" Kecelakaan beruntun, satu korban luka parah di bagian kaki, satunya patah tangan dan bahu, dan satunya tidak ada luka apapun!"

Petugas 119 menjelaskan kondisi ketiga pasien. Ia juga menjelaskan lokasi dan posisi korban saat kecelakaan terjadi.

Erlan bukannya memeriksa yang terluka parah, dia malah memeriksa orang yang tidak terluka sama sekali.

Willy, yang juga keluar dari dalam ER langsung memerintahkan tim medis untuk membawa dua korban lainnya untuk diberikan pertolongan. Ia lalu menghampiri Erlan yang sedang memeriksa korban tanpa luka.

" Wil, siapkan usg, sepertinya limpanya terluka. Bagian ini saat ditekan korban merasa sakit."

" Siap Lan!"

Beberapa perawat bahkan dokter yang ada di ER sedikit terkejut dan heran saat sang kepala ER begitu patuh dengan perintah Erlan. Mereka melihat Erlan seperti orang yang berbeda saat ini.

Kecekatan dan ketrampilan Erlan dalam memeriksa pasien bukanlah level seorang perawat tapi level seorang dokter profesional. Tapi mereka tidak bernai bertanya, saat ini semua yang ada di ER fokus dengan korban kecelakaan.

Willy mendorong mesin usg, ia lalu mengoleskan gel dan memeriksa bagian perut milik korban.

" Kau benar Lan, ada luka di sana!"

" Siapkan ruang operasi, dan kau hubungi keluarga korban."

" Baik!"

Salah seorang perawat yang ditunjuk Erlan langsung bergegas mencari identitas korban dan menghubungi keluarganya. Sedangkan Willy dan Erlan juga dibantu beberapa perawat mendorong brankar korban ke ruang operasi.

Erlan keluar untuk berganti pakaian. Ia mengenakan jubah operasi. Ini adalah operasi pertamanya setelah kecelakaan 4 tahun lalu. Erlan menggerakkan kedua tangannya, ia memutar lalu meregangkan jari-jarinya agar tidak kaku.

" Kalian ingat, apa yang ada terjadi di dalam ruangan ini hanya kalian yang tahu."

Ucapan Willy bukan lagi sebuah saran tapi lebih ke perintah. Mereka semua terkejut saat Erlan masuk sebagai pemimpin operasi. Yang mereka tahu Erlan adalah perawat, jadi bagaimana bisa menjadi orang yang memimpin operasi.

Dokter anestesi dan perawat yang jadi asisten dalam operasi tersebut hanya mengangguk. Ereka tidka bernai berkata satu patah kata pun.

" Nest! Bowie!"

Tanga lincah Erlan saat menyayat kulit pasien membuat mereka yang melihat takjub. Dan Willy, ia hanya tersenyum. Rupanya kemampuan sang sahabat belum luntur. Erlan masih lincah dalam melakukan pembedahan.

" Irigation! Fokus! Jangan meleng. Tidak perlu mengagumi ku!"

" Ba-baik!"

Salah seorang perawat yang sejenak terpukau seketika tertampar kenyataan. Erlan begitu tegas dan menakutkan saat berada diruang operasi. Sungguh berbeda dengan Erlan saat dalam mode perawat.

" Selesai, lukanya sudah berhasil di jahit. Will, selesaikan."

" Asiiiaap bos."

Erlan tersenyum lalu keluar dari ruang operasi. Ia membuang jubah operasinya dna juga masker. Sebuah helaan nafas penuh kelegaan ia lakukan. Erlan mengangkat kedua tangannya ke depan wajah," Ternyata kalian masih begitu terampil. Sepertinya mulai sekarang, kalian akan banyak menggunakan pisau dan alat-alat lainnya. Mari kembali menjadi yang seharusnya."

TBC

Terpopuler

Comments

Ima Diah

Ima Diah

macam nonton Drakor dr.romantic

2023-11-20

3

Dewi Kania

Dewi Kania

keren

2023-11-17

0

Dewi Kania

Dewi Kania

erlan....ngeri banget 😁

2023-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Menantu Terhina 01
2 Menantu Terhina 02
3 Menantu Terhina 03
4 Menantu Terhina 04
5 Menantu Terhina 05
6 Menantu Terhina 06
7 Menantu Terhina 07
8 Menantu Terhina 08
9 Menantu Terhina 09
10 Menantu Terhina 10
11 Menantu Terhina 11
12 Menantu Terhina 12
13 Menantu Terhina 13
14 Menantu Terhina 14
15 Menantu Terhina 15
16 Menantu Terhina 16
17 Menantu Terhina 17
18 Menantu Terhina 18
19 Menantu Terhina 19
20 Menantu Terhina 20
21 Menantu Terhina 21
22 Menantu Terhina 22
23 Menantu Terhina 23
24 Menantu Terhina 24
25 Menantu Terhina 25
26 Menantu Terhina 26
27 Menantu Terhina 27
28 Menantu Terhina 28
29 Menantu Terhina 29
30 Menantu Terhina 30
31 Menantu Terhina 31
32 Menantu Terhina 32
33 Menantu Terhina 33
34 Menantu Terhina 34
35 Menantu Terhina 35
36 Menantu Terhina 36
37 Menantu Terhina 37
38 Menantu Terhina 38
39 Menantu Terhina 39
40 Menantu Terhina 40
41 Menantu Terhina 41
42 Menantu Terhina 42
43 Menantu Terhina 43
44 Menantu Terhina 44
45 Menantu Terhina 45
46 Menantu Terhina 46
47 Menantu Terhina 47
48 Menantu Terhina 48
49 Menantu Terhina 49
50 Menantu Terhina 50
51 Menantu Terhina 51
52 Menantu Terhina 52
53 Menantu Terhina 53
54 Menantu Terhina 54
55 Menantu Terhina 55
56 Menantu Terhina 56
57 Menantu Terhina 57
58 Menantu Terhina 58
59 Menantu Terhina 59
60 Menantu Terhina 60
61 Menantu Terhina 61
62 Menantu Terhina 62
63 Menantu Terhina 63
64 Menantu Terhina 64
65 Menantu Terhina 65
66 Menantu Terhina 66
67 Menantu Terhina 67
68 Menantu Terhina 68
69 Menantu Terhina 69
70 Menantu Terhina 70
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menantu Terhina 01
2
Menantu Terhina 02
3
Menantu Terhina 03
4
Menantu Terhina 04
5
Menantu Terhina 05
6
Menantu Terhina 06
7
Menantu Terhina 07
8
Menantu Terhina 08
9
Menantu Terhina 09
10
Menantu Terhina 10
11
Menantu Terhina 11
12
Menantu Terhina 12
13
Menantu Terhina 13
14
Menantu Terhina 14
15
Menantu Terhina 15
16
Menantu Terhina 16
17
Menantu Terhina 17
18
Menantu Terhina 18
19
Menantu Terhina 19
20
Menantu Terhina 20
21
Menantu Terhina 21
22
Menantu Terhina 22
23
Menantu Terhina 23
24
Menantu Terhina 24
25
Menantu Terhina 25
26
Menantu Terhina 26
27
Menantu Terhina 27
28
Menantu Terhina 28
29
Menantu Terhina 29
30
Menantu Terhina 30
31
Menantu Terhina 31
32
Menantu Terhina 32
33
Menantu Terhina 33
34
Menantu Terhina 34
35
Menantu Terhina 35
36
Menantu Terhina 36
37
Menantu Terhina 37
38
Menantu Terhina 38
39
Menantu Terhina 39
40
Menantu Terhina 40
41
Menantu Terhina 41
42
Menantu Terhina 42
43
Menantu Terhina 43
44
Menantu Terhina 44
45
Menantu Terhina 45
46
Menantu Terhina 46
47
Menantu Terhina 47
48
Menantu Terhina 48
49
Menantu Terhina 49
50
Menantu Terhina 50
51
Menantu Terhina 51
52
Menantu Terhina 52
53
Menantu Terhina 53
54
Menantu Terhina 54
55
Menantu Terhina 55
56
Menantu Terhina 56
57
Menantu Terhina 57
58
Menantu Terhina 58
59
Menantu Terhina 59
60
Menantu Terhina 60
61
Menantu Terhina 61
62
Menantu Terhina 62
63
Menantu Terhina 63
64
Menantu Terhina 64
65
Menantu Terhina 65
66
Menantu Terhina 66
67
Menantu Terhina 67
68
Menantu Terhina 68
69
Menantu Terhina 69
70
Menantu Terhina 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!