Menantu Terhina 03

Hari mulai sore, Erlan sudah siap untuk berangkat kerja. Ia mendapatkan jatah jaga malam. Maka dari itu, ia sudah mengatakan kepada sang istri untuk tidak perlu menunggunya.

" Terus mas ke rumah sakitnya bagaimana? bukannya motor masih di rumah ya? Aah di rumah ada mobilku. Mas pakai aja ya?"

" Nggak dek, mas pakai motor saja. Mas akan pulang dulu sebentar buat ambil motor. Makanya ini berangkat lebih awal agar tidak terlambat nanti."

Yasmin lalu meraih tangan Erlan dan mencium nya dengan hikmad. Erlan tersenyum, ia juga mencium kening sang istri.

Erlan dan Yasmin berjalan beriringan keluar rumah. Tatapan tidak suka kembali di terima oleh Erlan. Kali ini dari Rendra. Erlan tahu siapa itu Rendra.

" Cih, dasar miskin. Numpang makan, numpang tidur di rumah istri," ejek Rendra.

" Diam kamu Ren! Kamu tidak berhak mencaci suamiku. Apa bedanya dengan kamu, bukankah kamu juga numpang disini?"

Rendra sangat kesal. Ingin rasanya ia menjawab perkataan Yasmin, tapi oleh Astuti dicegah. Ibu dari Renda itu langsung menarik putranya untuk masuk ke dalam rumah.

"Jangan mencari masalah untuk saat ini. Kita harus bisa menahannya," ucap Astuti tajam.

Yasmin sungguh tidak suka dengan sepupunya yang selalu ikut campur tersebut. Ia merasa Rendra akan sering mengganggu Erlan. Ia tahu suaminya bisa saja melawan, tapi kelembutan hati Erlan pasti tidak menginginkan hal itu.

" Sudah sayang, tidak perlu berdebat dengan saudaramu hanya karena aku. Aku tidak akan mati hanya karena diejek begitu."

Yasmin membuang nafasnya kasar. Selalu seperti itu, Erlan selalu mengatakan bahwa lebih baik diam dan tidak mengambil hati setiap perkataan yang menjelekkannya.

Sebenarnya bukan karena dia tidak bisa membalas. Erlan cukup sadar diri posisinya. Dia sama sekali tidak punya power apapun untuk menghadapi keluarga istrinya yang sangat kaya dan terpandang.

Ceklek ... ngeeeek

Erlan membuka pintu rumahnya. Sebenarnya ia pergantian shift di pukul 19.00, tapi pukul 16.00 tadi dia sudah berangkat dari rumah sang istri. Erlan melemparkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya sejenak.

" Haaah, apakah aku selamanya akan hidup tertekan di kediaman itu?"

Seperti ada sebuah batu yang menghimpit dadanya, Erlan berusaha untuk mengatur nafasnya. Rasanya sungguh begitu sesak. Ia tahu saat ini pasti akan datang. Satu hal yang terlintas dalam benak Erlan, apakah dia akan berpisah dari sang istri?

Erlan mengeluarkan motonya. Jam menunjukkan pukul 18.15 menit. Dia harus bersiap ke rumah sakit. Ya, Erlan bekerja disebuah rumah sakit swasta. Rumah Sakit Persahabatan Kita, adalah tempat Erlan bekerja. Di sana dia ditempatkan pada bagian ER atau Emergency Room atau ruang gawat darurat. Konon katanya ER adalah divisi paling sibuk di antara semua divisi rumah sakit.

Dan benar saja, baru saja Erlan menaruh tas nya di loker dan menempelkan tanda pengenalnya di saku baju, ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari ruang gawat darurat. Pria berusia 27 tahun seketika langsung berlari.

" Ada pasien kecelakaan, Erlan segera siapkan semuanya!"

" Siap dok!"

Erlan bergegas menjalankan perintah dari seorang dokter. Erlan memang terkenal sebagai perawat yang rajin dan cepat tanggap. Namun, ternyata pekerjaan baik Erlan tidak selalu disambut baik oleh orang lain.

" Lihat tuh, cih! Sok sekali. Pintar sekali cari muka. Biar dapat penghargaan pegawai teladan pasti tuh!" seloroh salah seorang karyawan lain yang seprofesi dengan Erlan.

" Udahlah Yan, percuma kita ngeggrundel dibelakang. Toh dia tidak akan dengar, dan dia tetap akan jadi andalan para dokter. Baiknya kita buat rencana aja buat mengerjai tuh orang."

" Kau benar To."

Yanto dan Tanto adalah dua perawat yang berada di ER juga. Mereka kebetulan termasuk dalam satu angkatan dengan Erlan saat masuk ke RS Persahabatan Kita. Tapi, mereka tidak menyukai Erlan. Yanto dan Tanto menganggap Erlan selalu cari perhatian dan cari muka sehingga selalu jadi perawat yang dibutuhkan oleh para dokter. Padahal Erlan hanya bekerja secara profesional dan rajin.

" Yan, sini mari bantu membersihkan darah milik pasien," panggil Erlan ke pada Yanto yang hanya berdiri sambil melihat yang lain berlalu lalang.

" Kerjakan saja sendiri, kau kan yang di suruh. Kenapa harus aku ikutan bantu," ucap Yanto sambil berlalu.

Erlan hanya bisa menghela nafasnya kasar. Ia merasa serba salah, dia tahu banyak yang tidak menyukai dirinya di ruang ER tersebut. Tapi saat ia ingin melibatkan orang-orang itu, mereka pun tidak mau.

" Sudahlah, terserah. Aku hanya bekerja dengan baik. Kalau semua itu menganggu kalian, ya itu bukan salahku," ucap Erlan dalam hati sambil terus membersihkan darah milik korban.

Saat ini, ia sedang membantu menangani korban kecelakaan yang mengalami luka parah di kakinya. Erlan yang begitu cekatan memang selalu membuat para dokter puas dengan hasil kerjanya. Tapi hal tersebut malah menjadikan dirinya sedikit kesulitan.

Tadi baru Yanto dan Tanto, masih ada rekan kerja lainnya yang tidak menyukai Erlan.

Bukan hanya rekan perawat saja, Erlan juga tidak disukai oleh beberapa dokter yang ada di sana. Ternyata tidak semua dokter menyukainya. Ada seorang dokter perempuan yang begitu membenci Erlan. Semua berawal dari Maya, nama dokter tersebut mengungkapkan cinta kepada Erlan tetapi oleh Erlan di tolak.

Dokter Maya menyatakan rasa sukanya kepada Erlan sekitar 4 bulan yang lalu. Terang saja Erlan menolak, dia sudah berstatus sebagai suami dari Yasmin. Dan semenjak itu, Dokter Maya yang awalanya menyukai nya berubah menjadi membencinya.

Pernah suatu ketika, Erlan dibuat tidak bisa istirahat sama sekali oleh Dokter Maya. Bahkan Erlan sampai tidak sempat untuk makan siang. Sungguh kasihan bukan? Tapi, lagi-lagi Erlan hanya bisa pasrah menerima perlakuan tersebut. Dia tidak punya kuasa untuk melawan.

" Ini sudah dok," ucap Erlan setelah menyelesaikan apa yang ia kerjakan.

" Ok, kamu move ke pasien sebelah. bantu yang ada di sana juga ya. lalu tanyakan kepada perawat lain apakah sudah mencari identitas pasien dan menghubungi keluarga mereka?"

" Baik dokter?"

Erlan secepat kilat menuju ke brankar sebelah. Tapi ternyata di sana sudah ada rekannya yang lain. Erlan seketika tersenyum. Ia mengucapkan syukur bahwa semua pasien bisa ditangani dengan baik. meskipun keadaan begitu ramai karena banyaknya korban kecelakaan yang datang.

Sejenak Erlan melihat ke arah para dokter yang sedang melakukan pertolongan. Matanya berair, ia sungguh merasa haru. Sebuah gumaman kecil keluar dari mulutnya, " Andaikan dulu aku punya uang lebih. aku pun ingin bisa menjadi salah satu dari mereka. Dokter, itu sungguh mentereng dan mungkin aku tidak akan dihinakan oleh ibu mertuaku."

TBC

Terpopuler

Comments

Eli Mawarti

Eli Mawarti

ya Allah,sedih bener y.tagdir manusia berbeda,tapi dlm pandangan tuhan semua sama.baik dan buruk bukan dar harta,tapi dr prilaku danperbuatan manusia itu sendiri....lnjt

2024-05-11

0

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

jangan iri lah👻👻👻

2024-03-03

0

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

ohh cuma penumpang juga kau Rendra ...... ok kaya luuu😡😡😡

2024-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Menantu Terhina 01
2 Menantu Terhina 02
3 Menantu Terhina 03
4 Menantu Terhina 04
5 Menantu Terhina 05
6 Menantu Terhina 06
7 Menantu Terhina 07
8 Menantu Terhina 08
9 Menantu Terhina 09
10 Menantu Terhina 10
11 Menantu Terhina 11
12 Menantu Terhina 12
13 Menantu Terhina 13
14 Menantu Terhina 14
15 Menantu Terhina 15
16 Menantu Terhina 16
17 Menantu Terhina 17
18 Menantu Terhina 18
19 Menantu Terhina 19
20 Menantu Terhina 20
21 Menantu Terhina 21
22 Menantu Terhina 22
23 Menantu Terhina 23
24 Menantu Terhina 24
25 Menantu Terhina 25
26 Menantu Terhina 26
27 Menantu Terhina 27
28 Menantu Terhina 28
29 Menantu Terhina 29
30 Menantu Terhina 30
31 Menantu Terhina 31
32 Menantu Terhina 32
33 Menantu Terhina 33
34 Menantu Terhina 34
35 Menantu Terhina 35
36 Menantu Terhina 36
37 Menantu Terhina 37
38 Menantu Terhina 38
39 Menantu Terhina 39
40 Menantu Terhina 40
41 Menantu Terhina 41
42 Menantu Terhina 42
43 Menantu Terhina 43
44 Menantu Terhina 44
45 Menantu Terhina 45
46 Menantu Terhina 46
47 Menantu Terhina 47
48 Menantu Terhina 48
49 Menantu Terhina 49
50 Menantu Terhina 50
51 Menantu Terhina 51
52 Menantu Terhina 52
53 Menantu Terhina 53
54 Menantu Terhina 54
55 Menantu Terhina 55
56 Menantu Terhina 56
57 Menantu Terhina 57
58 Menantu Terhina 58
59 Menantu Terhina 59
60 Menantu Terhina 60
61 Menantu Terhina 61
62 Menantu Terhina 62
63 Menantu Terhina 63
64 Menantu Terhina 64
65 Menantu Terhina 65
66 Menantu Terhina 66
67 Menantu Terhina 67
68 Menantu Terhina 68
69 Menantu Terhina 69
70 Menantu Terhina 70
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menantu Terhina 01
2
Menantu Terhina 02
3
Menantu Terhina 03
4
Menantu Terhina 04
5
Menantu Terhina 05
6
Menantu Terhina 06
7
Menantu Terhina 07
8
Menantu Terhina 08
9
Menantu Terhina 09
10
Menantu Terhina 10
11
Menantu Terhina 11
12
Menantu Terhina 12
13
Menantu Terhina 13
14
Menantu Terhina 14
15
Menantu Terhina 15
16
Menantu Terhina 16
17
Menantu Terhina 17
18
Menantu Terhina 18
19
Menantu Terhina 19
20
Menantu Terhina 20
21
Menantu Terhina 21
22
Menantu Terhina 22
23
Menantu Terhina 23
24
Menantu Terhina 24
25
Menantu Terhina 25
26
Menantu Terhina 26
27
Menantu Terhina 27
28
Menantu Terhina 28
29
Menantu Terhina 29
30
Menantu Terhina 30
31
Menantu Terhina 31
32
Menantu Terhina 32
33
Menantu Terhina 33
34
Menantu Terhina 34
35
Menantu Terhina 35
36
Menantu Terhina 36
37
Menantu Terhina 37
38
Menantu Terhina 38
39
Menantu Terhina 39
40
Menantu Terhina 40
41
Menantu Terhina 41
42
Menantu Terhina 42
43
Menantu Terhina 43
44
Menantu Terhina 44
45
Menantu Terhina 45
46
Menantu Terhina 46
47
Menantu Terhina 47
48
Menantu Terhina 48
49
Menantu Terhina 49
50
Menantu Terhina 50
51
Menantu Terhina 51
52
Menantu Terhina 52
53
Menantu Terhina 53
54
Menantu Terhina 54
55
Menantu Terhina 55
56
Menantu Terhina 56
57
Menantu Terhina 57
58
Menantu Terhina 58
59
Menantu Terhina 59
60
Menantu Terhina 60
61
Menantu Terhina 61
62
Menantu Terhina 62
63
Menantu Terhina 63
64
Menantu Terhina 64
65
Menantu Terhina 65
66
Menantu Terhina 66
67
Menantu Terhina 67
68
Menantu Terhina 68
69
Menantu Terhina 69
70
Menantu Terhina 70

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!