calon istri

Sore itu agung duduk di gazebo dengan bagus, keduanya sama sama merokok dengan tenang.

" Apa tidak perlu mencari ayah kandung mbak ajeng dan mas bagus?" tanya agung hati hati,

" kami tidak tau dimana keberadaannya, lalu dimana kami harus mencarinya, bahkan masih hidup atau tidak pun kami tidak tau.." jawab bagus,

" lalu bagaimana?"

" serahkan semua ke mbah kung saja, dia lebih tau apa yang harus di lakukan mas, mbah kung juga sibuk menghubungi keluarga ayahku, yah.. Pak dhe pak dhe.. entah siapalah itu.."

Agung mengangguk, ia tidak mau bertanya lebih dalam lagi, takut mengorek luka lama bagus.

" Bagaimana mas, hatimu sudah siap kan?" tanya bagus sembari memandangi ikan ikan di kolam,

Agung diam,

" masih kaget.." jawabnya agak lama,

" ajeng kurang cantik?"

Agung menatap bagus sejenak,

" sejak kecil dia cantik.." jawab Agung,

" lalu apa yang membuat mas resah?"

" apa saya sanggup membimbingnya mas?"

" pelan pelan tho mas Agung.. yang penting itu mas ikhlas kan menerima adikku?"

Agung diam, cukup lama,

" lho kok diam?" tanya bagus,

" pertanyaan macam apa itu mas.. kapan saya pernah tidak ikhlas pada mbah ajeng?" agung malah balik bertanya,

" keresahan saya bukan karena tidak ikhlas, tapi saya merasa menjadi seorang suami itu tidak mudah.. Apalagi suami mbah ajeng.."

Bagus tersenyum,

" berhentilah memanggilnya mbak.. Dia calon istrimu mas.." ujar Bagus,

" Sulit.." jawab Bagus lalu menghisap asap rokoknya,

" ayolah.."

" yah.. Mungkin setelah menikah semua akan sedikit demi sedikit berubah.." jawab agung pelan.

Terdengar suara mobil ajeng masuk ke garasi, semenjak kakinya sakit ia selalu pulang sore.

Agung bisa melihat perempuan berkemeja biru muda dan bercelana jeans itu berjalan keluar dari mobil dan masuk.

" Tuh yang calon istrimu pulang.." goda bagus membuat agung tertunduk, entah apa yang sesungguhnya agung rasakan, malu, resah, bercampur aduk.

Suasana makan malam benar benar hening, tak ada seorangpun yang bicara.

Agung dan Ajeng hanya fokus dengan piringnya dan makanannya, sementara Mbah kung dan Bagus sesekali memandangi keduanya.

" Kau mau jahit bajumu sendiri atau pesan di tempat lain jeng?" tanya mbah kung tiba tiba,

" baju apa kung?" tanya ajeng,

" ya baju pengantinmu?"

Ajeng diam sesaat,

" mau pesan di tempat lain saja kung, jahitan saya banyak.." jawab ajeng kemudian,

" lalu agung?"

" bisa pesan juga di temanku kung.. Tinggal mas agungnya saja kapan ada waktu," ujar ajeng tanpa menatap agung,

" piye gung? Kapan ada waktu untuk mencari baju pengantinmu?" tanya mbah kung,

" setelah jam dinas atau sabtu minggu kung.." jawab agung,

" tuh jeng, kalian sesuaikan saja waktunya.."

mendengar itu ajeng diam, ia melanjutkan makannya,

" kalian mau bulan madu kemana? Biar kucarikan tiket dan hotel?" tanya bagus mengulas senyum, membuat Agung hampir saja tersedak.

" Lho? Kok tidak ada yang menjawab?" tanya bagus lagi saat agung dan ajeng sama sama diam,

" Mau yang jauh apa yang dekat?"

" yang dekat saja," jawab ajeng tiba tiba membuat agung sontak menatapnya, entah apa yang sedang di pikirkan perempuan itu, bukankan kapan hari ia menangis sedemikian rupa saat tau akan di jodohkan dengannya, tapi kenapa sekarang ia menjawab pertanyaan Bagus dengan tenangnya seakan semua akan berjalan dengan baik dan sempurna tanpa paksaan.

" dekat dimana? Mau di batu?"

" di wonosari saja," jawab ajeng ringan,

" kebun teh??" tanya Bagus,

ajeng mengangguk,

agung masih menatap ajeng, seakan tidak percaya.

" Kau yakin? Apa itu tidak terlalu dekat? Atau ke bromo saja kalian?"

ajeng diam,

" bromo juga bagus.." ujar ajeng kemudian sambil meminum air putih, membuat agung semakin heran.

" Ke bromo saja, bagaimana mas agung?" tanya bagus,

Agung masih menatap ajeng dengan alisnya yang sedikit berkerut,

" Kemana saja boleh, asal mbak ajeng tidak keberatan.." jawab agung sedikit berat, dan masih lekat memandang ajeng.

Yang di pandang bukannya tidak tau, tapi pura pura tidak melihat saja.

" kalau ke bromo ku ikutkan tour temanku," bagus bersemangat,

" tapi kebun teh juga bagus," ujar ajeng lagi, seakan bingung,

" ya sudah ke kebun teh dulu atau ke bromo dulu terserah.. sesuaikan saja jadwal kalian berdua, tapi apa kalian yakin mau dekat dekat saja?"

" buat apa jauh jauh.. Di malang juga banyak tempat bagus.." jawab Ajeng lalu menatap agung sekilas, sedang kan yang di tatap langsung menundukkan pandangannya.

" Kalau mas Agung maunya kita kemana?" tanya ajeng membuat agung menelan ludah, entah ia harus menjawab apa, di angkat kepalanya memberanikan diri menatap ajeng.

" Yang mana saja yang mbak ajeng suka.." jawab Agung,

" itu bukan jawaban," jawab ajeng cepat,

Agung menghela nafas mendengar itu,

" ya sudah, ke kebun teh dulu, lalu minggu depannya ke bromo.." ujar agung,

ajeng dan agung saling menatap, tapi tak lama ajeng membuang pandangannya,

" baguslah.." ujar ajeng kemudian pelan, entah apa maksud perempuan itu sesungguhnya, apa ia ingin bertindak selayaknya calon pengantin yang bahagia dan tidak terpaksa?.

Terpopuler

Comments

Mrs. Labil

Mrs. Labil

sbnarnya smsm memendam rasa ya klian tuh 😍😍😍

2024-03-07

3

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

mulai deh Ajeng nyosor

2023-12-21

1

dyul

dyul

Cinta apa kasian Jeng, Agung hidupnya gak bisa milih, sedih

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 kembali
2 Kau siapa?!
3 sarapan
4 anak yatim piatu
5 bayu
6 keresahan bagus
7 susu hangat
8 nasehat untuk ajeng
9 cocok
10 gazebo
11 teman baik
12 menikahkanmu
13 apa kau punya pacar?
14 belajar
15 mas agung jangan pergi
16 calon istri
17 kau juga tidak mencintaiku kan?
18 sopir
19 menangislah di punggungku
20 jangan menangis lagi
21 aku akan menikah
22 curhat
23 akad
24 tidak masalah
25 barang barang
26 hawa dingin
27 tidak seperti dirimu
28 maafkan aku
29 itu bayu
30 Arjuna
31 sungguh bukan aku
32 suami ajeng
33 sayur pakis
34 bangunkan
35 emosi bagus
36 gazebo
37 jamu
38 butik
39 mantanmu
40 kok belum tidur
41 tidur siang
42 kok marah
43 ijin
44 rumah kami dekat
45 Saran mbok gatik
46 menenangkan bagus
47 kesedihan Mbah kung
48 keresahan ajeng
49 anggota baru
50 bagus
51 bulek susan
52 kantin
53 pijit
54 Arisan
55 butik
56 salah paham
57 kesadaran agung
58 sulit
59 pekerja butik
60 perbaikan rumah
61 amukan bagus
62 pulanglah
63 aku minta maaf
64 rawon
65 kehamilan ajeng
66 rumah sakit
67 Junior
68 minta baik baik
69 Rini
70 datangnya lamaran
71 motor Arini
72 Lusa
73 Entahlah
74 Bengkel
75 Nabila
76 Hujan deras
77 Itu Bagus
78 klinik
79 anggap tidak terjadi apapun
80 Pindah rumah
81 hujan
82 tekat Bagus
83 jalan kaki
84 takut
85 bujuklah kakakmu
86 Omelan Intan
87 cafe
88 bawalah kemari
89 Rini
90 rumah Intan
91 lebih baik dari masa lalu
92 pacar Bagus
93 perbincangan
94 Nasehat Intan
95 ban kempes
96 Istri Bayu
97 jangan mudah menilai
98 rindu
99 Tahwa
100 keragu raguan
101 lamaran
102 seminggu lagi
103 Hardiman
104 bapak kandung
105 kebingungan Agung
106 bayi
107 penyesalan Hardiman
108 air mata Mbah kung
109 laki laki di seberang jalan
110 begadang
111 rencana Rini dan Agung
112 sore ini
113 ibu sudah tidak ada
114 bagus ingin bertemu ibu
115 rumah sakit
116 rindu
117 anakmu
118 pulang
119 aku mencintaimu ( extra part )
Episodes

Updated 119 Episodes

1
kembali
2
Kau siapa?!
3
sarapan
4
anak yatim piatu
5
bayu
6
keresahan bagus
7
susu hangat
8
nasehat untuk ajeng
9
cocok
10
gazebo
11
teman baik
12
menikahkanmu
13
apa kau punya pacar?
14
belajar
15
mas agung jangan pergi
16
calon istri
17
kau juga tidak mencintaiku kan?
18
sopir
19
menangislah di punggungku
20
jangan menangis lagi
21
aku akan menikah
22
curhat
23
akad
24
tidak masalah
25
barang barang
26
hawa dingin
27
tidak seperti dirimu
28
maafkan aku
29
itu bayu
30
Arjuna
31
sungguh bukan aku
32
suami ajeng
33
sayur pakis
34
bangunkan
35
emosi bagus
36
gazebo
37
jamu
38
butik
39
mantanmu
40
kok belum tidur
41
tidur siang
42
kok marah
43
ijin
44
rumah kami dekat
45
Saran mbok gatik
46
menenangkan bagus
47
kesedihan Mbah kung
48
keresahan ajeng
49
anggota baru
50
bagus
51
bulek susan
52
kantin
53
pijit
54
Arisan
55
butik
56
salah paham
57
kesadaran agung
58
sulit
59
pekerja butik
60
perbaikan rumah
61
amukan bagus
62
pulanglah
63
aku minta maaf
64
rawon
65
kehamilan ajeng
66
rumah sakit
67
Junior
68
minta baik baik
69
Rini
70
datangnya lamaran
71
motor Arini
72
Lusa
73
Entahlah
74
Bengkel
75
Nabila
76
Hujan deras
77
Itu Bagus
78
klinik
79
anggap tidak terjadi apapun
80
Pindah rumah
81
hujan
82
tekat Bagus
83
jalan kaki
84
takut
85
bujuklah kakakmu
86
Omelan Intan
87
cafe
88
bawalah kemari
89
Rini
90
rumah Intan
91
lebih baik dari masa lalu
92
pacar Bagus
93
perbincangan
94
Nasehat Intan
95
ban kempes
96
Istri Bayu
97
jangan mudah menilai
98
rindu
99
Tahwa
100
keragu raguan
101
lamaran
102
seminggu lagi
103
Hardiman
104
bapak kandung
105
kebingungan Agung
106
bayi
107
penyesalan Hardiman
108
air mata Mbah kung
109
laki laki di seberang jalan
110
begadang
111
rencana Rini dan Agung
112
sore ini
113
ibu sudah tidak ada
114
bagus ingin bertemu ibu
115
rumah sakit
116
rindu
117
anakmu
118
pulang
119
aku mencintaimu ( extra part )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!