Agung bisa mendengar dengan jelas kemarahan mbah kung pada Ajeng, sudah lima belas menit sepertinya agung mendengar semua kata kata mbah kung sementara ajeng tidak menjawab sedikitpun.
Agung berdiri, keluar dari kamarnya, melewati pintu belakang, ia suntuk..
melihat Ajeng yang tidak bisa tegas, melihat mbah kung yang marah, sepertinya ia harus keluar lagi sebentar, dan akhirnya laki laki itu keluar lagi dengan mengendarai motornya.
" Mbah akan menikahkanmu! mbah sudah bicara pada mas mu Bagus, dia jug setuju, kau tidak bisa seperti ini terus, mengharapkan suami orang!
kami tidak mau kau terus terusan terpuruk!" tegas mbah kung.
Ajeng tertunduk dengan air matanya,
" mbah kung ini sudah tua, mau sampai kapan mau memikirkanmu yang tidak jelas seperti ini?, pokoknya kau akan menikah dalam waktu dekat!" tegas mbah kung lagi, sementara bagus hanya duduk diam tak jauh dari ajeng, laki laki itu terlihat menatap adiknya dengan serius.
" Kau akan menikah dengan agung, dia laki yang sabar, dan sudah pasti mampu melindungimu?! Tidak ada calon yang lebih baik dari pada dia!" ujar mbah kung membuat ajeng yang sedari tadi tertunduk sontak menatap mbah kung,
" me menikah? dengan mas agung??" katanya terbata bata, dadanya serasa sesak, ia bahkan tak percaya dengan apa yang ia dengar,
" mbah kung bercanda kan?" tanyanya dengan raut wajah yang frustasi,
" tidak! keputusan mbah sudah bulat!" tegas laki laki yang rambutnya sudah penuh uban seluruhnya itu.
Ajeng menatap Bagus, seakan memohon,
" Aku janji akan melupakan Bayu, tapi tolong jangan nikahkan aku??" pintanya pada bagus,
" menikah adalah yang terbaik untukmu sekarang.. Mas Agung akan menjagamu.." jawab Bagus tidak goyah akan air mata adiknya, karena baginya bagus ini yang paling baik,
" kalau kau menikah, bayu akan berpikir berkali kali untuk menemuimu, dan kau pelan pelan akan melupakannya," lanjut Bagus,
" tidak ada jaminan?! tidak ada jaminan kalau aku bisa melupakannya meski sudah menikah??" ujar ajeng menangis sesegukan,
" kalau begitu keputusan menikahkanmu benar!" tegas mbah kung,
" aku tidak mau menikah tanpa cinta mbah kung... Huhuhuhu..." perempuan itu menangis, ia menarik tangan mbah kungnya, memohon,
" biarkan Ajeng hidup sendiri saja mbah kung, ajeng tidak mau menikah... Huhuhuhu.." .
Melihat ajeng yang menyedihkan seperti itu Bagus sesungguhnya tidak tega, tapi mau bagaimana lagi, ajeng tidak bisa si biarkan,
" Dengarkan, kami selama ini tidak pernah meminta apapun darimu bukan? Kami juga tidak pernah memaksamu melakukan sesuatu yang tidak kau sukai selama ini..
tapi pilihanmu sudah salah, dan itu membuatmu terpuruk, sudah enam bulan berlalu.. Kau masih juga menangisi bayu..
bayangkan perasaan kami yang selama ini melihatmu terpuruk?
hati kami hancur, sama hancurnya dengan hatimu..
tapi hidupmu harus terus berjalan, harus mempunyai tujuan? Apa kau ingin sepertiku? Setiap hari bergantung pada obat untuk waras?
sudah cukup kesedihan yang kita terima sedari kecil..
aku tidak mau kau merasakan yang lebih sekarang, kau harus bangkit,
harus ada sosok pendamping yang kuat disampingmu, yang jiwanya lapang dan penuh pengertian..
tidak ada laki laki yang lain yang lebih mengerti dirimu selain mas agung, meski ia lama terpisah dari kita, tapi dia mengenalmu sejak kecil, faham karaktermu, tau seluk beluk dan kepedihan yang menimpa keluarga kita..
tidak ada waktu untuk mengenal laki laki lain lagi jeng, tidak ada jaminan pula ia akan bersabar melihatmu yang masih terus saja mengharapkan suami orang ini?
terimalah jeng,
terimalah dengan ikhlas keputusan mbah kung..
kami tidak mau melepaskanmu pada laki laki lain..
terlalu beresiko jeng..
jadi pahamilah..
mengertilah jeng,
jangan melulu memikirkan perasaanmu sendiri?" Bagus menasehati adiknya agar mau mengerti dan menerima keputusan mbah kung, Bagus juga menjelaskan kenapa Agung yang di pilih menjadi pendampingnya, karena untuk sekarang tidak ada yang lebih baik dari pada agung untuk ajeng.
Ajeng melepaskan tangannya dari mbah kung, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menahan tangisnya.
" berkorbanlah jeng, demi kebaikanmu sendiri, mbah kung yakin agung juga akan berkorban untuk menjagamu.." ujar mbah kung jauh lebih tenang setelah mendengar bagus menasehati adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇳 🌑 🇱
hufffttt capeknya nyampe sini lohh
2024-04-19
2
Syahrudin Denilo
ayo move on jeng
2023-12-20
1
Benazier Jasmine
benar mbk kung jeng jgn jd pelakor bayu sdh pny istri, move on jeng
2023-12-14
1