nasehat untuk ajeng

Agung sudah selesai memakai seragamnya, saat mbok gatik memanggilnya untuk sarapan bersama.

Laki laki itu berjalan dengan tenang ke arah ruang makan.

Entah kenapa semua mata tertuju padanya, seperti takjub dengan penampilannya yang sangat berbeda ketika berseragam dan ketika berbaju sipil.

Tentu saja lebih tampak gagah dan berwibawa,

Ajeng sempat menatap agung cukup lama, sebelum akhirnya ia membuang pandangannya ke arah piringnya.

Agung akhirnya duduk disamping mbah kung, melihat Agung yang gagah seperti itu tentu saja mbah kung tersenyum bangga.

" Tambah ganteng kalau pakai seragam ya lee.." mbah kung menepuk pundak Agung, dan agung hanya tersenyum.

" Aku sampai kaget mas, kau berbeda sekali kalau memakai seragam.." Bagus ikut berkomentar,

" sama saja mas Bagus," jawab Agung masih saja sopan meski dengan seragamnya,

" Aduh..! mulai sekarang panggil aku bagus saja ya! Ndak usah pakai mas! Ndak pantes!" ujar bagus,

" iya gung, panggil bagus saja.." mbah kung menambahi,

" sudah jadi kebiasaan, susah merubahnya mbah kung.." jawab Agung sambil tersenyum.

" Bisa di mulai mbah kung makannya, saya takut terlambat.." ujar Agung,

" iya iya ayo makan?!" kata mbah kung,

Saat makan agung sempat melirik Ajeng, namun ajeng sepertinya tidak memperhatikan agung sama sekali, perempuan itu fokus dengan makanannya di piring, seperti biasa, perempuan itu tampak cantik pagi ini dengan dress warna abu abu mudanya.

" Naik apa berangkatnya mas?" tanya Bayu tiba tiba,

" Naik ojek online saja dulu, besok rencana saya mau cari motor.."

" lho?! Disini kan ada motor gung?! Pakai itu! Jarang di pakai juga sama ajeng kan?!" mbah kung menyahut,

" Iya pakai saja motornya mas Agung," ajeng akhirnya bicara juga,

" Ah mboten mbah kung, saya memang ada rencana mau cari motor.. sudah telfon teman kemarin, besok tinggal lihat saja.." jawab Agung,

" kau ini mbok jangan ngeyel, kalau kau tidak mau biar mbah kung yang belikan?!"

" lho? Jangan tho mbah kung,"

" eman eman uangmu lee, bisa di pakai yang lainnya?!"

" saya beli motor murah mbah, bukan motor mahal, toh cuma di pakai ke kantor.."

Mendengar jawaban Agung, mbah kung dan bagus saling berpandangan,

" ya sudah, yang penting kau tidak tinggal di luar," ujar mbah kung mengalah,

Agung diam sejenak,

" saya mau pindah ke mess mbah kung.." jawab Agung pelan,

" kau tega le?" tanya mbah kung menaruh sendoknya, entah kenapa situasi di meja makan itu tiba tiba tidak nyaman,

" Saya akan tinggal di luar, setiap sabtu minggu saya akan kesini.." ujar agung pelan,

" Tidak!" jawab mbah kung membuat seluruh ruangan hening,

" Lanjutkan makanmu, berangkat ke kantormu, pulanglah sesuai waktunya dan tetap tinggal disini!"

mbah kung bangkit, ia meninggalkan makanannya,

melihat itu agung diam, ia salah sudah membuat mbah kung marah, tapi di dalam hatinya juga berontak, ia tidak bisa terus tinggal menumpang disini.

" Lanjutkan saja makanmu mas, mbah kung marahnya juga cuma sebentar.." ujar Bagus,

Agung mengangguk, meski sudah tidak enak makan, tapi ia tetap melanjutkan makannya.

Setelah Agung berangkat, tinggallah Bagus dan Ajeng di ruang tamu, ajeng sedang memeriksa barang bawaannya dan bersiap siap pergi,

" Ayo bicara sebentar," ujar Bagus pada adiknya,

" bicara apa mas?" tanya ajeng duduk kembali,

" jangan temui bayu lagi.." kata Bagus membuat raut wajah ajeng berubah,

" Kau akan semakin menyakiti dirimu sendiri jika terus menerimanya saat ia datang mencarimu,

apa kau tidak sadar? Dia itu suami orang.."

" tapi kami masih saling.." ajeng menghentikan kalimatnya, ia tertunduk.

" Saling apa? saling mencintai? saling menyayangi??

omong kosong jeng, dia sudah meninggalkanmu, menikahi perempuan lain?"

" tapi itu pilihan orang tuanya mas?"

" dia bisa menolaknya dan hidup bersamamu, kenapa dia tidak melakukannya? Itu berarti kau kurang berharga di matanya jeng??!" tegas Bagas.

" Mas tidak mau tau, jangan menerimanya lagi, baik dirumah ini maupun di tokomu, aku sudah bicara dengan mbah kung, kalau kau terus seperti ini, aku tidak bisa tinggal diam,

kau adikku, kau sakit aku juga sakit, aku sudah menahan diriku cukup lama, untung tidak kuhajar bayu itu?!"

" Jangan begitu mas? Dia tidak bermaksud menyakitiku sama sekali, dia datang juga hanya menjengukku, tidak ada sesuatu hal yang lain..?" ajeng masih bersikeras,

" kau ini tidak mengerti juga ya jeng? Bayu itu suami orang?! Bagaimana kalau istrinya tau kalau bayu masih sering mendatangimu?!

bisa di apakan kau nanti jeng??? Astaga..

membayangkannya saja aku tidak sanggup??" Bagus mulai kesal dengan adiknya yang tidak juga menerima keresahannya,

" kalau kau tidak sadar juga bahwa apa yang kau dan Bayu lakukan itu tidak baik, aku dan mbah kung akan mengambil langkah tegas untukmu.." kata bayu dengan nada yang lebih rendah namun terkesan mengancam.

Terpopuler

Comments

✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏𝓝𝓞𝓛𝓐𝓝👀ՇɧeeՐՏ🍻

✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎👏𝓝𝓞𝓛𝓐𝓝👀ՇɧeeՐՏ🍻

move on lah jeng jeng 🏃🏃🏃

2024-04-19

1

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

lanjutkan Thor ceritanya makin menarik

2023-12-20

4

Dewi yulyas

Dewi yulyas

Jangan jadi perempuan murahan n jangan jadi pelakor, kl cinta beneran kamu yg di perjuangkan

2023-12-11

2

lihat semua
Episodes
1 kembali
2 Kau siapa?!
3 sarapan
4 anak yatim piatu
5 bayu
6 keresahan bagus
7 susu hangat
8 nasehat untuk ajeng
9 cocok
10 gazebo
11 teman baik
12 menikahkanmu
13 apa kau punya pacar?
14 belajar
15 mas agung jangan pergi
16 calon istri
17 kau juga tidak mencintaiku kan?
18 sopir
19 menangislah di punggungku
20 jangan menangis lagi
21 aku akan menikah
22 curhat
23 akad
24 tidak masalah
25 barang barang
26 hawa dingin
27 tidak seperti dirimu
28 maafkan aku
29 itu bayu
30 Arjuna
31 sungguh bukan aku
32 suami ajeng
33 sayur pakis
34 bangunkan
35 emosi bagus
36 gazebo
37 jamu
38 butik
39 mantanmu
40 kok belum tidur
41 tidur siang
42 kok marah
43 ijin
44 rumah kami dekat
45 Saran mbok gatik
46 menenangkan bagus
47 kesedihan Mbah kung
48 keresahan ajeng
49 anggota baru
50 bagus
51 bulek susan
52 kantin
53 pijit
54 Arisan
55 butik
56 salah paham
57 kesadaran agung
58 sulit
59 pekerja butik
60 perbaikan rumah
61 amukan bagus
62 pulanglah
63 aku minta maaf
64 rawon
65 kehamilan ajeng
66 rumah sakit
67 Junior
68 minta baik baik
69 Rini
70 datangnya lamaran
71 motor Arini
72 Lusa
73 Entahlah
74 Bengkel
75 Nabila
76 Hujan deras
77 Itu Bagus
78 klinik
79 anggap tidak terjadi apapun
80 Pindah rumah
81 hujan
82 tekat Bagus
83 jalan kaki
84 takut
85 bujuklah kakakmu
86 Omelan Intan
87 cafe
88 bawalah kemari
89 Rini
90 rumah Intan
91 lebih baik dari masa lalu
92 pacar Bagus
93 perbincangan
94 Nasehat Intan
95 ban kempes
96 Istri Bayu
97 jangan mudah menilai
98 rindu
99 Tahwa
100 keragu raguan
101 lamaran
102 seminggu lagi
103 Hardiman
104 bapak kandung
105 kebingungan Agung
106 bayi
107 penyesalan Hardiman
108 air mata Mbah kung
109 laki laki di seberang jalan
110 begadang
111 rencana Rini dan Agung
112 sore ini
113 ibu sudah tidak ada
114 bagus ingin bertemu ibu
115 rumah sakit
116 rindu
117 anakmu
118 pulang
119 aku mencintaimu ( extra part )
Episodes

Updated 119 Episodes

1
kembali
2
Kau siapa?!
3
sarapan
4
anak yatim piatu
5
bayu
6
keresahan bagus
7
susu hangat
8
nasehat untuk ajeng
9
cocok
10
gazebo
11
teman baik
12
menikahkanmu
13
apa kau punya pacar?
14
belajar
15
mas agung jangan pergi
16
calon istri
17
kau juga tidak mencintaiku kan?
18
sopir
19
menangislah di punggungku
20
jangan menangis lagi
21
aku akan menikah
22
curhat
23
akad
24
tidak masalah
25
barang barang
26
hawa dingin
27
tidak seperti dirimu
28
maafkan aku
29
itu bayu
30
Arjuna
31
sungguh bukan aku
32
suami ajeng
33
sayur pakis
34
bangunkan
35
emosi bagus
36
gazebo
37
jamu
38
butik
39
mantanmu
40
kok belum tidur
41
tidur siang
42
kok marah
43
ijin
44
rumah kami dekat
45
Saran mbok gatik
46
menenangkan bagus
47
kesedihan Mbah kung
48
keresahan ajeng
49
anggota baru
50
bagus
51
bulek susan
52
kantin
53
pijit
54
Arisan
55
butik
56
salah paham
57
kesadaran agung
58
sulit
59
pekerja butik
60
perbaikan rumah
61
amukan bagus
62
pulanglah
63
aku minta maaf
64
rawon
65
kehamilan ajeng
66
rumah sakit
67
Junior
68
minta baik baik
69
Rini
70
datangnya lamaran
71
motor Arini
72
Lusa
73
Entahlah
74
Bengkel
75
Nabila
76
Hujan deras
77
Itu Bagus
78
klinik
79
anggap tidak terjadi apapun
80
Pindah rumah
81
hujan
82
tekat Bagus
83
jalan kaki
84
takut
85
bujuklah kakakmu
86
Omelan Intan
87
cafe
88
bawalah kemari
89
Rini
90
rumah Intan
91
lebih baik dari masa lalu
92
pacar Bagus
93
perbincangan
94
Nasehat Intan
95
ban kempes
96
Istri Bayu
97
jangan mudah menilai
98
rindu
99
Tahwa
100
keragu raguan
101
lamaran
102
seminggu lagi
103
Hardiman
104
bapak kandung
105
kebingungan Agung
106
bayi
107
penyesalan Hardiman
108
air mata Mbah kung
109
laki laki di seberang jalan
110
begadang
111
rencana Rini dan Agung
112
sore ini
113
ibu sudah tidak ada
114
bagus ingin bertemu ibu
115
rumah sakit
116
rindu
117
anakmu
118
pulang
119
aku mencintaimu ( extra part )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!