Agung sedang duduk sembari merokok di gazebo samping,
" Sudah punya pacar?" tanya mbok gatik tiba tiba duduk disamping Agung,
Agung hanya tersenyum mendengarnya,
" di tanya lho, malah mesam mesem.. Sudah punya pacar belum mas Agung iki?" tanya mbok gatik lagi,
" Siapa yang mau denganku mbok.." jawab Agung,
" lho lha sampean ganteng kok, ojok ngapusi wong tuwo..?"
Agung tertawa,
" sudah putus mbok," jawab Agung,
" lho? Putus?"
" iya, sebelum pindah kesini sudah putus.."
" karena pindah kesini?"
" bukan mbok, karena tidak cocok saja.."
" orang mana?"
" orang sana.."
" luar jawa?"
" iya.." agung mengangguk,
" kalau mas Bagus mbok?"
" apanya? Pacar?"
" iyalah mbok.." Agung tersenyum,
" sepertinya tidak ada, orangnya agak tertutup, kalau ada perempuan yang mendekat mas Bagus menjauh, sempat beberapa kali di jodohkan oleh mbah kung, tapi mas Bagusnya ndak mau e.."
mendengar itu agung mengangguk angguk,
" Kalau mbak Ajeng?"
" Semenjak putus dari mas Bayu ndk kelihatan pacaran lagi.. ada beberapa bulan yang lalu, cucu teman mbah kung kesini, ingin melamar.."
Agung mendengarkan dengan seksama,
" tapi mbak Ajeng menolak, mbah kung tidak memaksa juga, karena mbah kung juga tidak begitu suka dengan anak yang melamar itu.."
Agung lagi lagi mengangguk, ia mematikan rokoknya,
" Mbak Ajeng sudah besar ya mbok, pas saya tinggal, masih usia tiga belas tahun.."
" Iya, cantik yo mas..?"
" ya cantik mbok, wong perempuan.." jawab Agung tersenyum,
" yo jelas kalau itu.. Maksudnya makin besar makin cantik.."
" iya mbok.. Masih judes juga ya?"
agung tersenyum,
" judes sama orang yang ndak di senangi saja, kalau dirumah penyayang.. Tapi ya itu, kadang masih kayak anak anak, berkeliaran drmh dengan kaos kekecilan dan celana pendek.. Di kira badannya itu masih kecil apa..
sampean jangan kaget.." ujar mbok Gatik,
" iya mbok, tidak apa apa, toh saya disini cuma sebentar, rencananya saya mau tinggal di mess.."
" lho?! Ndak bakal boleh sama mbah kung?!"
" kenapa mbok? Saya kan sungkan mbok disini terus..?"
" sampean disuruh pulang untuk menemani mbah kung kok malah mau pergi.
Tak lama sebuah mobil berhenti, terlihat seorang laki laki berkulit putih dan berkacamata turun.
" Mbok Gatik?!" panggilnya dari arah depan,
" Siapa mbok?" tanya Agung penasaran,
" itu yang namanya Bayu, mantan pacar mbak Ajeng.." mbok Gatik bangkit,
" Ada urusan apa mbok? Masih berhubungan dengan Ajeng?" tanya agung,
" Aduh, itu nanti saja tak jelasno mas?" Mbok gatik segera berjalan ke depan.
" Ajeng ada? Soalnya tokonya tutup?" tanya laki laki bernama bayu itu,
" Ada mas, sedang di kamar.." jawab mbok Gatik,
" Bisa panggilkan mbok, bilang kalau ada saya ya?" Mbok gatik terdiam sesaat, seperti bimbang, tapi tak lama ia mengangguk,
" silahkan masuk mas, saya panggilkan.." ujar mbok gatik berjalan masuk ke dalam rumah.
Agung yang sudah duduk lama di gazebo akhirnya tidak bisa menahan rasa penasarannya,
Ia berjalan menuju dapur, menemui mbok Gatik dan bertanya.
" Katanya sudah menikah mbok, ada urusan apa dengan mbak Ajeng? Pekerjaan?"
" Ya tidak mungkin, mana ada dokter yang kerja sama dengan penjahit," jawab mbok gatik dengan raut wajah resah,
" ini kalau mbah kung tau pasti di marahi lagi,"
" siapa mbok?"
" yo mbak Ajeng.. Mbah kung sudah sering melarang mas Bayu kesini, tapi mas bayu tetap saja nekat.."
Agung diam, mencoba mencerna situasi,
" bukannya di tinggal nikah katanya?" tanya Agung tidak bisa tidak penasaran tentang Ajeng.
" Ya memang, tapi keduanya seperti masih sangat mengharapkan, soalnya mas Bayu di jodohkan, jadi putus karena terpaksa.."
mendengar itu barulah Agung faham kenapa keduanya masih saling bertemu,
" Kasian mbak ajeng mas.. Kalau mas bayu datang selalu menangis, itu yang membuat mbah kung tidak suka, lagi pula mas Bayu sudah suami orang statusnya..?"
" lha kalau mbah kung tau?"
" marah, tapi ya begitu, mbak ajeng diam saja, seperti tidak bisa menolak kedatangan mas Bayu.. Masih cinta itu mungkin ya?" ujar mbok gatik sedih dengan kondisi majikannya.
Agung diam, entah apa yang ia pikirkan, yang jelas ia tidak bisa ikut campur dalam permasalahan keluarga ini.
Di pikir pikir, memang kasian mbah kung, tentunya ia tidak bisa tenang kalau melihat kedua cucunya masih seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
ⓃⓄⓁ👀
permasalahan-permasalahan yg bgitu kompleks
2024-04-19
1
Juragan Jengqol
bisa aja, mau bikin snelli 🤭🤭🤭
2024-02-02
3
Kang Nardi
ceritanya memang /Good/
2024-01-15
2