Andai Kau Mencintaiku

Andai Kau Mencintaiku

kembali

Laki laki berkemeja navy itu turun dari taksi yang di tumpanginya dari bandara internasional abdurahman saleh.

Setelah membayar ia mengambil dua buah koper besarnya dan satu tas punggungnya.

Ia berjalan memasuki sebuah rumah besar bercat putih yang berhalaman luas, rumah yang masih sama seperti saat ia tinggalkan dua belas tahun yang lalu.

Tapi sepertinya ada yang sedikit berubah, terlihat ada gazebo besar dan kolam ikan disamping rumah, tentunya dulu itu adalah sebuah lahan kosong yang banyak di tumpuki kayu jati.

Sepatunya menginjak kerikil kerikil kecil, sepertinya sengaja di tata di jalan halaman menuju teras.

Pintu terlihat terbuka lebar, tapi rumah terlihat sepi.

Laki laki itu menaruh koper koper juga tas punggungnya di teras, lalu duduk di kursi,

ia seakan enggan untuk masuk, sesungguhnya perjalanannya tidak begitu melelahkan, tapi perasaan tegangnya yang membayangkan harus kembali kerumah ini yang membuatnya cukup lelah.

Di sandarkan punggungnya di kursi kayu, kursi dengan gaya klasik tempo dulu.

Setelah Lima belas menit duduk akhirnya ia mendengar sebuah suara yang sangat di kenal oleh telinganya.

" Mas Agung???" si asisten rumah tangga yang sudah bekerja sejak ia remaja rupanya masih bekerja dirumah ini.

Raut wajah mbok Gatik terlihat haru, bagaimana tidak, pemuda yang dulu di rawatnya sekarang sudah menjadi laki laki dewasa, bahkan rupawan dan gagah.

" Mbok Gatik? Sehat mbok?" Agung bangkit, mencium tangan mbok Gatik, seperti belum puas dengan rasa harunya, mbok Gatik memeluk Agung yang tubuhnya sudah jauh lebih tinggi itu.

" Owalah lee.. Wes gede yo le.. ko yo ora mulih mulih..?? ( owalah lee.. Sudah besar.. kok tidak pulang pulang??)" mbok Gatik melepas pelukannya, memandangi Agung dengan seksama.

" Kok ora langsung mlebu? ( kok tidak langsung masuk?)" tanya mbok Gatik,

" Ini bukan rumah saya mbok, masa saya asal masuk.. Nanti di kira maling.." Agung tersenyum,

" Huss! kalau mbah kakung dengar itu bisa ngamuk..!

wong sampean itu mulai kecil disini, jadi bagian dari keluarga, mentang mentang ndak pulang dua belas tahun, langsung ngomong begitu?!" Mbok gatik melotot,

" bukan begitu mbok.. Rasanya tidak sopan saja.. Seperti yang mbok bilang, saya lama sekali tidak kesini.. emhh.. maksud saya pulang mbok.." Agung lagi lagi tersenyum,

" Ayo?! Sudah di tunggu mbah kung, mbah kung ada di belakang..!"

" lho, mbah kung dirumah tho?"

" ya dirumah, itu di belakang sibuk sama ayam ayamnya..?!" mbok Gatik mengajak Agung masuk.

Setelah menaruh koper dan tasnya Agung langsung ke halaman belakang, menyapa mbah kung yang sudah menjaganya sejak usianya lima belas tahun.

Ia di sekolahkan dan di didik dengan baik, ia juga mengabdi kepada keluarga mbah kung demi membalas budi.

Hingga akhirnya suatu ketika ia sadar, bahwa tak baik baginya untuk terus berada dirumah ini, tidak tau malu saja rasanya jika ia terus hidup menumpang.

Setelah lulus SMA, mbah kung berniat untuk menguliahkan Agung, ia berniat untuk menjadikan agung seorang sarjana,

namun Agung menolaknya, ia lebih memilih masuk pendidikan tentara, niatnya adalah agar tidak menyulitkan mbah kung dan bisa hidup mandiri setelahnya, tapi tetap saja mbah kung tidak bisa diam, ia mengusahakan yang terbaik untuk Agung.

Setelah menyelesaikan pendidikan, Agung langsung di tugaskan di luar jawa, awalnya dia pulang sesekali, namun sesuatu hal membuatnya berhenti untuk pulang ke jawa.

Ia sering sekali menelfon mbah kung, bahkan mengirimkan oleh oleh, tapi saat mbah kung menyuruhnya pulang, selalu saja ada alasan yang di ucapkan agung.

" Mbah kung kangen keluar denganmu gung.. Biasanya kemana mana kamu yang nyetir.." ujar mbah kung jika agung berasalan sibuk dan tidak bisa pulang.

Agung memang tidak ingin cuma cuma tinggal disana, setiap pulang sekolah ia menjadi sopir pribadi untuk mbah kungnya, tapi lebih sering untuk menjemput Bagas dan Ajeng.

Meski usianya masih remaja saat itu, tapi dia punya kemampuan menyetir yang baik, ia di ajarkan langsung oleh pak Samsudin, pak samsudin adalah tangan kanan mbah kung.

Agung masih ingat, mobil pertamanya untuk belajar adalah mobil pickup pengangkut kayu.

Samsudin menganggap Agung adalah anak yang cerdas dan rajin, karena itu samsudin mengajarkan banyak hal selain menyetir, ia juga mengajari Agung bertani saat libur sekolah.

Meski Mbah kung tidak pernah menganggapnya sebagai seorang sopir, tapi Agung merasa kalau dirinya hidup di tengah keluarga mbah kung sebagai seorang sopir, setidaknya ia tidak tinggal dengan cuma cuma pikirnya.

" Akhirnya kau pulang juga.." ujar mbah kung setelah memeluk Agung lama.

Ada kesedihan di wajah Agung, itu karena ia menemukan mbah kung semakin menua.

" Maafkan saya kung.. saya baru bisa pulang sekarang.." ujar Agung dengan wajah sedih, seandainya dia tau mbah kung sudah se renta ini, ia akan mengajukan pindah lebih awal, yah.. Setidaknya ia bisa membantu menjaga mbah kung.

" Sudahlah.. yang penting kau sudah pulang.." ujar mbah kung terlihat bahagia dengan kedatangan Agung, senyumnya tak henti mengembang.

" Kau sudah makan lee?"

" sampun ( sudah ) kung, tadi di jalan sebelum pulang kesini.."

" ya wes, kau istirahat dulu sana.. Kamarmu yang dulu masih tetap.. Sudah di bersihkan mulai kemarin sama mbok gatik.."

" inggih kung.. kalau begitu, saya mau taruh barang barang dulu.. Tapi.."

" tapi opo.. baru pulang kok tapi tapi.."

" saya disini tidak lama mungkin semingguan kung.."

" lho?!"

" nggih, saya mau tinggal di mess saja.."

" iki maksudmu piye sih?! Ini rumahmu! Keluargamu, aku menyuruhmu pulang untuk menjagaku,

tidak tau kapan Tuhan memanggil orang tua ini Gung, kok tega teganya mau tinggal di luar??!" nada mbah kung sedikit meninggi,

" ndak enak mbah kung, saya.."

" saya opo tho lee?!"

" ndak enak sama mas Bagus dan mbak Ajeng.. mungkin dulu mereka masih kecil kung, sekarang sudah sama sama dewasa, pasti tidak nyaman.."

" ndak nyaman opo?! Kamarmu di belakang, tidak menganggu, apanya yang tidak nyaman?! Ajeng juga pulangnya malam, bagus juga jarang dirumah.. Tapi kalau sudah dirumah jarang sekali keluar kamar,

apa kau kira setelah kau pergi aku tidak kesepian? Dua cucuku sibuk dengan dirinya sendiri, paling paling aku mengobrol dengan mbok Gatik dan samsudin saja..!"

Agung terdiam, ia bingung harus bicara apa,

" tapi kung, tetap saja saya ndak enak.."

" sudah! Itu urusanku dengan Bagus dan Ajeng, toh mereka sudah kuberi tahu kemarin kalau kau akan kembali, percayalah, kehadiranmu tidak akan masalah, toh kau dulu juga hidup lama disini, ikut membantu mengawasi mereka juga.. Apa yang kau resahkan, sekarang istirahatlah,

kau tentunya masih dapat liburkan besok?"

Agung mengangguk,

" iya kung.. Ya sudah, saya akan ke kamar dulu kalau begitu.." pamit Agung.

Ia berjalan menuju kamar yang paling belakang, yang berdekatan dengan dapur dan pintu belakang.

Yah, kamar yang dulu di tempatinya,

Ia membuka pintu kamar yang terbuat dari kayu jati itu, catnya masih putih, lemarinya masih sama, bahkan tempat tidurnya pun masih sama, terletak di bawah tanpa dipan.

Semua kenangannya saat tinggal dirumah ini tiba tiba saja menyeruak,

di letakkan koper dan tasnya di ujung ruangan,

ia berjalan melewati tempat tidurnya untuk membuka jendela, jendela dirumah itu kebetulan lebar lebar, maklumlah, rumah jaman dulu lebih cenderung memiliki jendela lebar bahkan bisa di gunakan untuk lewat satu orang jika di buka.

Pemandangan halaman belakang terlihat jelas, gazebo dan kolam yang ia lihat sepintas dari depan tadi sekarang terlihat jelas dari balik jendela.

" Mas Agung," suara mbok gatik tiba tiba masuk,

" kalau mau makan cari sendiri ya, kan dapurnya dekat, siapa tau tengah malam lapar, sama mbok di taruh di lemari, kalau ndak gitu ya di kulkas, tinggal di panaskan..

mba Ajeng sama mas Bagus jarang makan dirumah soalnya, paling hanya sarapan pagi.."

" owalah iya mbok, jangan khawatir.."

" oh iya mas, apa perlu ranjang? dulu mas Agung kan sukanya tidur di bawah, siapa tau sekarang mau di kasih ranjang?"

" ndak usah mbok, enakan di bawah, sejuk.. biar saja mbok seperti semula, ndak usah repot repot.." ujar Agung tersenyum pada mbok Gatik.

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇳 🌑 🇱

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇳 🌑 🇱

menarik

2024-04-19

1

ⓃⓄⓁ👀

ⓃⓄⓁ👀

hadir mengkepo

2024-04-19

2

Deira Putri

Deira Putri

kereeen👍

2024-01-30

4

lihat semua
Episodes
1 kembali
2 Kau siapa?!
3 sarapan
4 anak yatim piatu
5 bayu
6 keresahan bagus
7 susu hangat
8 nasehat untuk ajeng
9 cocok
10 gazebo
11 teman baik
12 menikahkanmu
13 apa kau punya pacar?
14 belajar
15 mas agung jangan pergi
16 calon istri
17 kau juga tidak mencintaiku kan?
18 sopir
19 menangislah di punggungku
20 jangan menangis lagi
21 aku akan menikah
22 curhat
23 akad
24 tidak masalah
25 barang barang
26 hawa dingin
27 tidak seperti dirimu
28 maafkan aku
29 itu bayu
30 Arjuna
31 sungguh bukan aku
32 suami ajeng
33 sayur pakis
34 bangunkan
35 emosi bagus
36 gazebo
37 jamu
38 butik
39 mantanmu
40 kok belum tidur
41 tidur siang
42 kok marah
43 ijin
44 rumah kami dekat
45 Saran mbok gatik
46 menenangkan bagus
47 kesedihan Mbah kung
48 keresahan ajeng
49 anggota baru
50 bagus
51 bulek susan
52 kantin
53 pijit
54 Arisan
55 butik
56 salah paham
57 kesadaran agung
58 sulit
59 pekerja butik
60 perbaikan rumah
61 amukan bagus
62 pulanglah
63 aku minta maaf
64 rawon
65 kehamilan ajeng
66 rumah sakit
67 Junior
68 minta baik baik
69 Rini
70 datangnya lamaran
71 motor Arini
72 Lusa
73 Entahlah
74 Bengkel
75 Nabila
76 Hujan deras
77 Itu Bagus
78 klinik
79 anggap tidak terjadi apapun
80 Pindah rumah
81 hujan
82 tekat Bagus
83 jalan kaki
84 takut
85 bujuklah kakakmu
86 Omelan Intan
87 cafe
88 bawalah kemari
89 Rini
90 rumah Intan
91 lebih baik dari masa lalu
92 pacar Bagus
93 perbincangan
94 Nasehat Intan
95 ban kempes
96 Istri Bayu
97 jangan mudah menilai
98 rindu
99 Tahwa
100 keragu raguan
101 lamaran
102 seminggu lagi
103 Hardiman
104 bapak kandung
105 kebingungan Agung
106 bayi
107 penyesalan Hardiman
108 air mata Mbah kung
109 laki laki di seberang jalan
110 begadang
111 rencana Rini dan Agung
112 sore ini
113 ibu sudah tidak ada
114 bagus ingin bertemu ibu
115 rumah sakit
116 rindu
117 anakmu
118 pulang
119 aku mencintaimu ( extra part )
Episodes

Updated 119 Episodes

1
kembali
2
Kau siapa?!
3
sarapan
4
anak yatim piatu
5
bayu
6
keresahan bagus
7
susu hangat
8
nasehat untuk ajeng
9
cocok
10
gazebo
11
teman baik
12
menikahkanmu
13
apa kau punya pacar?
14
belajar
15
mas agung jangan pergi
16
calon istri
17
kau juga tidak mencintaiku kan?
18
sopir
19
menangislah di punggungku
20
jangan menangis lagi
21
aku akan menikah
22
curhat
23
akad
24
tidak masalah
25
barang barang
26
hawa dingin
27
tidak seperti dirimu
28
maafkan aku
29
itu bayu
30
Arjuna
31
sungguh bukan aku
32
suami ajeng
33
sayur pakis
34
bangunkan
35
emosi bagus
36
gazebo
37
jamu
38
butik
39
mantanmu
40
kok belum tidur
41
tidur siang
42
kok marah
43
ijin
44
rumah kami dekat
45
Saran mbok gatik
46
menenangkan bagus
47
kesedihan Mbah kung
48
keresahan ajeng
49
anggota baru
50
bagus
51
bulek susan
52
kantin
53
pijit
54
Arisan
55
butik
56
salah paham
57
kesadaran agung
58
sulit
59
pekerja butik
60
perbaikan rumah
61
amukan bagus
62
pulanglah
63
aku minta maaf
64
rawon
65
kehamilan ajeng
66
rumah sakit
67
Junior
68
minta baik baik
69
Rini
70
datangnya lamaran
71
motor Arini
72
Lusa
73
Entahlah
74
Bengkel
75
Nabila
76
Hujan deras
77
Itu Bagus
78
klinik
79
anggap tidak terjadi apapun
80
Pindah rumah
81
hujan
82
tekat Bagus
83
jalan kaki
84
takut
85
bujuklah kakakmu
86
Omelan Intan
87
cafe
88
bawalah kemari
89
Rini
90
rumah Intan
91
lebih baik dari masa lalu
92
pacar Bagus
93
perbincangan
94
Nasehat Intan
95
ban kempes
96
Istri Bayu
97
jangan mudah menilai
98
rindu
99
Tahwa
100
keragu raguan
101
lamaran
102
seminggu lagi
103
Hardiman
104
bapak kandung
105
kebingungan Agung
106
bayi
107
penyesalan Hardiman
108
air mata Mbah kung
109
laki laki di seberang jalan
110
begadang
111
rencana Rini dan Agung
112
sore ini
113
ibu sudah tidak ada
114
bagus ingin bertemu ibu
115
rumah sakit
116
rindu
117
anakmu
118
pulang
119
aku mencintaimu ( extra part )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!