Bab 17

"Sayang, punya PS enggak?'' tanya Rey.

"Ada." Elsa beranjak dan mengambil PS yang dia simpan di dalam laci lemari.

"Punya siapa?'' tanya Rey.

"Punya Boy."

"Si Boy brengsek itu, apa sudah pernah masuk kesini?!'' Rey sedikit berteriak karena kesal. Dia masih cemburu dengan pria temannya Elsa itu.

"Enggak!'' sanggah Elsa sambil memasang PS nya dan bersiap bermain.

"Lalu?!'' Rey masih dalam mode cemburunya. Dia duduk dibelakang Elsa. Dia menyeret tubuh Elsa agar menempel kepadanya. Rey sekarang jadi lebih posesif. Dia memeluk Elsa dari belakang dan mengambil stik PS tersebut.

"Dia meminjamkannya kepadaku. Kenapa? Cemburu?" tanya Elsa dengan wajah datarnya. Dia sudah mulai memainkan PS nya dan Rey juga mulai bermain.

"Iya!'' Rey berbisik lembut tepat di telinga Elsa dan dia pun mengecup lembut pipi istri tercintanya itu.

Sesaat Elsa terkejut. Rey mengakui rasa cemburunya. Tapi Elsa kembali fokus kepada permainan PS nya. Mereka akhirnya bermain begitu seru. Mereka tertawa dengan hati yang begitu bebas tanpa beban. Mereka bermain dan melepaskan stress. Saat itu Rey begitu bahagia. Rey baru bisa merasakan sebuah pengalaman bermain PS berdua dengan istri mudanya.

Pasalnya Alea sangat tidak suka main begituan. Rey main sendiri bahkan suka dilarang oleh Alea. Tapi kini berbeda. Elsa malah bermain bersama Rey. Setinggi apapun jabatan profesi mereka, tetap saja mereka butuh yang namanya menyalurkan hobi. Kalo mungkin dokter lain lebih suka bermain golf dan olahraga lainnya. Sedangkan Rey sangat suka bermain game. Usia Rey tidak setua itu untuk berhenti bermain game.

Saat ini Rey baru berumur tiga puluh tahun dan Elsa sendiri baru berumur dua puluh satu tahun dan baru mau menginjak dua puluh dua tahun. Mereka begitu asik bermain PS. Di sela kegiatan bermain mereka, Rey terus mengecup pipi istrinya dengan begitu lembut. Sementara Elsa hanya fokus dengan permainannya saja. Karena mereka taruhan, jika Elsa kalah maka Elsa harus ikut ke Indonesia selama satu minggu dan jika Rey yang kalah maka Rey akan tinggal selama satu minggu di New York.

"Udah yuk!'' bisik Rey mesra.

"Bilang aja kamu takut kalah, Rey!" Elsa terkekeh.

"Panggil aku sayang, kakak atau suami, jangan panggil nama seperti itu dong, sayang." Rey mulai mengecup leher belakang Elsa sehingga membuat Elsa kegeliaan.

"Ah, Rey geli!'' ucap Elsa dengan nada yang manja. Membuat Rey tidak tahan untuk tidak mengecup bibir manjanya itu.

Rey lalu menarik Elsa untuk menghadapnya dan tanpa aba aba Rey langsung meraup lips seksi Elsa dan mengecupnya penuh kasih sayang. Kini Elsa hanya bisa pasrah. Elsa hanya biss menikmati seluruh kecupan sang suami. Mereka saling berbagi kecupan hingga hand Rey mulai kemana mana membuat Elsa semakin merasa gelisah dibuatnya.

"Bagaimana ini, aku menginginkanmu lagi!" Rey berbisik mesra.

"Ah, aku gak bisa. Aku masih sakit, dedek masih lecet!" tolak Elsa.

"Hhm, benarkah?'' Rey terkekeh dan langsung mengecek dan memeriksa kondisi dedek yang memang sudah terlihat begitu adanya karena semalaman Rey begitu menghajarnya tanpa henti sampai klimak berkali kali. Elsa begitu malu saat Elsa langsung memeriksanya sendiri. Wajah elsa memerah saat itu.

"Begitu sakit kah?'' tanya Rey sambil mengelus dedek dengan sangat lembut.

"Ahh..." Elsa mulai berkeringat menahan ******* ketika hand Rey terus mengelus dedek. Rey menyeringai tersenyum devil lalu mengecupnya dengan sangat lembut membuat Elsa tak berdaya untuk untuk menolak karena itu terlalu nikmat.

"Rey, udah Rey.... Aku gak sakit lagi!'' ucap Elsa begitu terangsang.

"Beneran gak sakit, sayang?" suara Rey begitu serak karena sudah tidak tahan lagi.

''Iya." jawab Elsa pelan dengan memejamkan matanya. Lalu tanpa aba aba Rey langsung memulai olahraganya membuat Elsa begitu kaget dan tersentak. Elsa hanya bisa meremas sprei dengan kuat karena serangan sang suami begitu membuatnya tak berdaya. Entah kenapa body Elsa selalu saja menurut saat Rey memintanya untuk bercinta. Mereka melakukannya sampai Rey benar benar lelah dan tumbang.

Kini keringat telah bercucuran membasahi body mereka. Rey selalu saja merasa takjub see the body polos sang istri ketika melenggang ke kamar mandi.

"Tuhan, aku benar benar gila karena wanita itu." Rey terus memperhatikan body molek sang istri dan langsung mengejar Elsa kesana.

********

Alea masih menangis ketika dia sudah siap untuk dilakukan kuretasi.

"Kuretasi ini sering disebut untuk wanita yang sedang mengalami keguguran. Pada kondisi tersebut, tindakan kuret dilakukan untuk membuang jaringan abnormal yaitu sisa jaringan plasenta dan janin yang sudah mengalami keguguran dari dinding rahim.

"Mas Rey..." Alea terus menangis dengan tersedu ketika dia mulai di bawa oleh perawat ke ruang tindakan.

"Kamu kemana sayang?'' Alea terus menangis tanpa henti dan akhirnya dia dipasangkan jalur infus. Dalam sesaat Alea sudah berada dalam pengaruh obat infus. Dokter ketika itu langsung melakukan tindakannya. Butuh waktu tiga puluh menit dokter untuk melakukan tindakan itu. Kini Alea masih terkulai lemas dan tak berdaya setelah dokter melakukan tindakan kuret padanya.

Alea sudah dipindahkan ke kamar rawat dan masih belum sadar total. Pada saat dia bangun, dia begitu kesepian. Pasalnya Rey sang suami yang diharapkan datang menemani dirinya masih tidak ada kabar berita. Alea semakin yakin kini Rey sedang bersama dengan Elsa. Pasalnya Rey belum pernah seperti ini sebelumnya. Rey belum pernah mematikan ponselnya. Alea semakin membenci Elsa. Hatinya bergemuruh dengan kemarahan yang dia tahan.

Wanita itu meraba perutnya yang kini sudah rata dan tidak ada jabang bayi lagi. Bayi yang begitu sangat dia harapkan kehadirannya. Hatinya hancur berkeping keping. Air matanya jatuh tanpa bisa dia bendung lagi. Alea sungguh sedih kerena dia keguguran. Padahal setahun sudah dia menjalani program kehamilan dan kehadiran bayi tersebut. Namun kini sudah sirna semuanya, dia tak bisa berharap lagi.

"Sayang, kamu dimana? Anak kita telah meninggal lagi." Alea menangis dengan tersedu. Tiba tiba keluarga Alea datang dan menghibur dia dalam duka dan laranya. Namun Alea tetap butuh Rey berada disampingnya. Walau sudah ada keluarga yang menemani dirinya.

Alea begitu marah dan dendam mengingat keadaannya kini yang tidak didampingi oleh Rey dan itu perbuatan dari Elsa pastinya. Alea begitu berapi api dan sangat begitu muak dengan Elsa.

"Aku akan membalas semua rasa sakit hatiku wanita pelakor! Dasar pelacur! Teganya dia merebut suamiku, ****** sialan!'' ucap Elsa dalam hatinya. Alea benar benar betul merasa tersakiti dengan pernikahan Rey dan Elsa. Rasanya Alea ingin pernah memukul dan menjambak madunya itu. Alea sangat membenci Elsa sampai ke ujung tulang rusuknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!