Bab 13

"Jangan berani berani kamu menyentuh milikku!'' tegas Rey pelan namun penuh penekanan. Boy terkejut mendengar ucapan Rey barusan.

"Elsa, sebenarnya ini ada apa?'' tanya Boy dengan penuh tanda tanya.

Elsa masih terdiam dengan seribu kebingungannya.

"Jangan terlalu dekat dengan istriku!'' bentak Rey pelan dan masih penuh penekanan.

Ucapan Rey barusan membuat Boy begitu terkejut. Pasalnya Boy pikir Rey adalah kakaknya Elsa. Boy menatap mata Elsa dengan intens sedangkan Elsa sendiri hanya terdiam. Elsa tidak bernai berkata apapun. Mengingat ini adalah sebuah pesta orang berkelas. Jadi Elsa tidak mau merusak suasana pesta.

"Istri?'' Boy terkejut. Hampir saja ia tersedak padahal dia tidak sedang minum.

"Apa Elsa istri anda, Kak? Bukan adik anda?" ucap Boy pelan masih tidak percaya.

Elsa hanya terdiam dan Rey mengangguk dan merangkul Elsa dengan penuh kemesraan. Elsa hanya terdiam layaknya seperti patung. Mata Elsa sudah memerah. Elsa sangat tidak suka dengan sikap Rey yang seperti itu. Elsa rasanya sangat ingin menangis. Namun sekali dia ingat bahwa ini adalah pesta yang sangat penting. Tidak mungkin Elsa kalo mengamuk di sana.

"Bukan, dia istriku. Istri kesayanganku, jadi mulai detik ini tolong jaga sikapmu!'' Rey masih berbicara pelan, dengan penekanan. Rey begitu geram ketika Boy menyentuh tangan Elsa. Rey sangat tidak senang ketika sesuatu hal yang sudah menjadi miliknya kini di pegang atau di ganggu oleh orang lain.

"Maaf kalo begitu, Kak. Say tidak tahu kalo Elsa sudah menikah!'' ucap Boy pelan sembari menatap Elsa.

"Sekarang kamu sudah tahu, jadi tolong jaga sikap!''

"Baik kak, kalo gitu saya permisi dulu." ucap Boy sambil pamit. Sepertinya Boy sangat terkejut dengan apa yang Rey katakan. Boy tidak menyangka kalo Elsa sudah menikah.

******

"Elsa, apa maksud kamu mengatakan kepada di bahwa aku adalah kakakmu?" ucap Rey dengan nada pelan namun penuh dengan penekanan. Elsa hanya terdiam. Dia hanya pura pura tidak mendengar saja. Dia sudah terlanjur kesal dengan sikap Rey terhadap Boy. Padahal Boy adalah teman baik Elsa.

Elsa merasa malu saja terhadap Boy. Dia harus mengakui bahwa dirinya sudah menikah di usianya yang masih dua puluh satu tahun. Elsa masih merasa bahwa dirinya masih anak remaja. Dia masih belum merasa pantas menyandang status sebagai nyonya. Apalagi kalo mengingat statusnya dia. Dia sebagai nyonya kedua. Alias istri muda. Mau di taruh dimana muka Elsa dimata teman temannya.

Elsa merasa kesal dan ingin segera pulang ke apartemennya. Dia ingin mengamuk sejadi jadinya kepada Rey. Namun pesta belum usai. Elsa masih harus bersabar karena dia harus berpura pura baik baik saja di depan semua yang ada di sana. Padahal dia sudah sangat dongkol setengah mati kepada sang suami.

"Jawab, Sayang!'' Rey berbisik dengan mesra di telinga Elsa. Padahal sebenarnya Rey sedang sangat marah pada sikap istrinya yang seperti itu. Rey merasakan sebuah rasa marah dan benci dengan kejadian ini. Rey merasakan aura kecemburuan terhadap Elsa dan Boy. Padahal Elsa dan Boy tidak memiliki hubungan apapun.

Elsa masih terdiam dengan menahan semua kemarahannya. Dia akan tahan sampai pesta itu selesai. Rey juga seperti itu. Diamnya Elsa membuat Rey semakin geram. Rey ingin segera keluar dari pesta dan ingin mempertanyakan sikap Elsa yang seperti itu.

Tidak lama kemudian, Waktu yang dinantikan akhirnya tiba, pesta pun kini selesai. Rey berpamitan terlebih dahulu kepada teman temannya. Terutama kepada Prof William. Dalam perjalanan Rey diam dalam wajah merah padam begitu pula dengan Elsa. Elsa pun tak kalah garangnya. Elsa menahan semua kemarahan untuk dia ungkap semuanya di rumah.

Elsa tidak mau terlihat bertengkar di muka umum. Elsa akui Rey adalah pria terhormat walaupun dia di new york. Masih banyak teman teman Rey yang memperhatikan. Elsa masih berbaik hati dengan menjaga nama baik Rey di depan teman temannya. Jika saja Elsa bukan mahasiswi kedokteran maka Elsa akan mengamuk dengan sejadi jadinya.

Namun Elsa menahannya tadi karena banyak sekali dosennya yang berada di sana juga. Elsa juga tidak mau mencoreng nama baiknya sendiri. Elsa takut dengan mengamuknya dia di pesta itu, akan membuat masalah besar di kampusnya kelak. Karena pasti dosennya itu akan memperhatikan semua perilaku mahasiswanya.

Kini sampailah Elsa di depan gedung apartemen. Mereka akhirnya turun dan Rey membayar supir taksi dengan cepat. Mereka masuk ke dalam apartemen dengan hawa membunuh yang amat pekat dalam diri masing masing. Rey seolah siap untuk menyerang dengan dengan wajah yang memerah padam. Sedari tadi Rey menahan kemarahannya. Diamnya Elsa semakin membuatnya bergairah dan emosional.

Rey langsung melepas baju yang dikenakannya. Dia kini hanya menggunakan boxer rumahan saja dan ingin mengenakan kaos oblongnya. Namun dia melihat Elsa yang bahkan hanya diam saja dengan wajah yang masih menekuk.

"Ayo tidur!'' ajak Rey menatap Elsa dengan hawa pembunuh. Elsa masih diam dengan rasa marah yang memuncak. Elsa merasa kesal dengan semua tingkah Rey. Dia membuka baju sembarangan dan dan mengenakan baju tidur dihadapannya dan Elsa tidak suka itu.

Rey menambah deretan rasa benci kepada Elsa padanya.

"Seenaknya saja memerintahku!'' kata Elsa dengan suara lantang penuh emosi. Terlihat Rey mengernyitkan keningnya ketika mendengar ucapan istri kecilnya itu. Rey sudah memuncak dengan kemarahannya. Ditambah dengan ucapan Elsa barusan. Membuat dia tidak bisa lagi menahan amarah.

Tadinya Rey hanya akan menahan rasa marahnya dan tidur sehingga tidak melukai hati Elsa. Namun sikap dan ucapan Elsa membuat Rey berpikir sebaliknya. Rey merasa sudah tidak bisa membendung gairah dan emosinya. Dia seperti oria yang akan segera meledak. Wajah Rey merah padam dengan sorot mata penuh tatapan membunuh.

Rey mendekati Elsa dan menarik tangan Elsa dengan kasar. Elsa tersentak dan menepis tangan Rey. Elsa menatap Rey penuh kebencian. Rey melihat tatapan kebencian Elsa yang begitu jelas. Rey sudah diliputi rasa kesal yang membuatnya rasanya ingin memuntahkan lahar panasnya.

Kepala Rey sudah mendidih. Dia sangat kesal dengan sikap sang istri. Rey lalu menggendong Elsa dengan paksa dan melempar tubuh mungil itu ke tempat tidur.

"Aw...!'' Elsa berteriak sedikit kaget. Kasurnya memang empuk, tetapi jika dilempar seperti itu maka dia merasa kesakitan juga.

"Kamu kasar Rey!'' bentak Elsa dan mencoba bangun dari sana. Rey langsung mendekatinya dan merobek gaun mahalnya Elsa.

Srekkkk...

Gaun itu robek dengan sangat besar membuat Elsa kini terlihat makin seksi dan memperlihatkan pd nya yang terbalut bra hitamnya saja. Mata Elsa terbelalak dengan apa yang Rey lakukan pada gaun pestanya.

"Kamu merusak bajuku, Rey!!'' pekik Elsa lantang.

"Aku akan memberikanmu baju sebanyak yang kamu mau!" kata Rey sambil terus merobeknya sehingga Elsa kini hanya memakai dalaman saja.

"Brengsek, dasar kurang ajar!'' Elsa berteriak dan hendak memukul Rey namun Rey tiba tiba memeluk Elsa dan langsung crushed him.

Rey mengunci tangan Elsa and try open penutup pd Elsa. Elsa berontak dengan sekuat tenaga. Tetapi Rey sudah menyerang titik lemahnya. Rey kini sudah meraup pd nya dengan rakus. Elsa tidak bisa berkutik sedikit pun.

"Kamu menyakitiku!''

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!