Bab 4

Setelah semalaman menangis kini Elsa mulai tertidur dengan lemas. Matanya merah, sembab dan bengkak. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia seolah menjadi sangat hina karenanya. Menjadi seorang istri muda, bukanlah keinginannya apalagi cita cita. Tetapi takdir yang memaksanya seperti itu.

Gadis itu masih terbuai dalam dunia mimpi. Bahkan dirinya masih mengenakan gaun pengantin yang semalam dia kenakan. Malam pertama yang diperkirakan datang dengan indah dan mengecup sebuah rasa nikmat, tapi ternyata tidak untuk takdirnya. Awalnya dia begitu bahagia ketika Rey datang dan mengatakan bahwa dia adalah kakak angkatnya. Dan juga Elsa merasa tenang ketika Rey menawarkan sebuah pernikahan dengan kebebasan yang Elsa boleh miliki. Namun semua itu ternyata hanya berbuah sesal semata.

Kini harga diri Elsa sudah tidak ada lagi. Dia hanya seorang ****** yang melacurkan dirinya untuk hidup. Sesuai perkataan Rey dan Alea. Dia menjual diri karena dia sudah bangkrut. Ucapan mereka berdua seolah bagai pedang yang menancap ke dalam sanubarinya. Dia terluka begitu dalam dan tak bisa merasakan apapun.

"Non, bangun kita sarapan!'' ucap bibi membangunkan Elsa. Elsa tau bibi telah membangunkannya. Akan tetapi Elsa sangat malas untuk bangun. Apalagi matanya yang bengkak membuat Elsa kesulitan untuk membuka matanya. Matanya seolah ditempeli sebuah lem yang membuat Elsa ingin terus tertidur.

"Non Elsa harus makan, nanti Non Elsa sakit!'' kata bibi sambil duduk di samping tempat tidur Elsa. Elsa masih terlelap. Tetapi tiba tiba saja seseorang datang dan duduk disamping Elsa. Bibi segera undur diri meninggalkan kamar Elsa. Dia tahu itu Rey. Rey duduk dan menatap Elsa pilu. Rey sadar betul ucapannya semalam telah menyakiti hati istri mudanya.

Rey mengelus rambut Elsa dengan halus. Elsa begitu tersentak dan membuka matanya secara mendadak. Elsa terkejut karena sepagi itu Rey sudah berada dir rumahnya. Elsa mengucek matanya dan mencoba bangun dari posisi tidurnya. Elsa duduk dan menatap Rey dengan mata bengkaknya.

Rey tahu betul bahwa Elsa benar benar terluka karena ucapannya semalam.

"Maafkan ucapanku semalam!'' lirih Rey sambil memeluk Elsa dengan erat. Hati Elsa merasakan sebuah kesakitan yang begitu mendalam. Dia masih begitu jelas mengingat bagaimana Alea dan Rey membuat dirinya lebih hina daripada binatang. Elsa hanya diam ketika Rey memeluk tubuhnya. Karena Elsa merasa memang dia sudah tidak punya harga diri lagi. Sesuai ucapan Rey, dia hanya wanita yang bangkrut yang menjadi pelacurnya Rey.

"Basuhlah wajahmu, ayo kita serapan!" ucap Rey lembut. Elsa mengikuti perintah Rey dan pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi, Elsa menatap dirinya begitu kacau. Karena riasan pengantinnya sudah luntur. Elsa membuka gaun pengantinnya dan kini dia sudah melepas semua kain yang ada pada dirinya.

Elsa menatap pantulan dirinya di cermin. Dia kini sudah segar dan mandi. Tak ada air mata lagi. Dia sudah tidak menangis setelah semalam dia mengeluarkan air mata karena rasa sakit dalam hatinya. Elsa melangkah keluar dari kamar mandi tanpa apapun. Dia berjalan polos dengan body yang begitu mulus, putih dan ramping.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka. Rey masih duduk di atas kasur dengan santai sambil menatap layar ponselnya. Rey berbohong kepada Alea mengatakan bahwa dia akan pergi ke rumah sakit. Padahal, hari itu dia sengaja mengambil cuti. Dia merasa tidak tenang semalaman karena sudah berkata kasar kepada Elsa. Sebenarnya dia terpaksa mengatakan itu demi Alea. Supaya Alea tidak mengamuk lagi.

Tidak pernah Rey sadari bahwa semua ucapan Rey dan Alea telah Elsa set dalam saraf sinopsisnya. Dan terpasang paten dalam oraknya.

"Elsa." Rey terkejut ketika melihat Elsa berdiri di depan pintu kamar mandi dengan body tanpa sehelai benang pun. Elsa berjalan menghampiri Rey dan duduk di pangkuan Rey. Rey terdiam seribu bahasa. Laki laki mana yang tidak tergoda ketika melihat gadis berusia sembilan belas tahunan duduk di atas pangkuannya.

"Elsa, put on your clothes?'' perintah Rey dengan body yang bergetar. Rey sudah mulai bergairah karena Elsa memeluk Rey begitu lembut. Elsa unbuttoned shirt yang Rey gunakan satu per satu. Rey hanya menelan saliva. Kini semua sudah berhasil Elsa lepas.

Body Rey bergetar hebat. Gadis itu sudah memeluk tubuhnya dengan keadaan nekad. Seorang pria normal tentunya akan sangat bergairah ketika gadis cantik merayunya seperti itu.

"Elsa, kamu merayuku!'' kata Rey sambil menatap Elsa dan lay down gadis itu. Rey kini menatap Elsa dari ujung rambut sampai ujung kaki. Elsa yang tertidur dengan begitu indah dan seksi masih menatap Rey tanpa ekspresi. Rey lalu mengelus rambut Elsa. Sepertinya Rey tidak bisa menahan untuk tidak mencicipi body perawan sang istri.

Rey adalah seorang pria yang hanya tidur dengan istri sahnya saja. Dia tidak pernah bermain perempuan sama sekali. Selama ini dia hanya berhubungan suami istri dengan Alea saja. Dia selalu menahan gejolak ketika wanita lain mecoba menggodanya. Itu karena Rey hanya ingin bercinta atas nama ikatan suci pernikahan. Rey melepas yang dia kenakan, kini dia pun sudah polos dan si jun juga sudah siap untuk bertempur.

Elsa masih menatap Rey dengan tatapan kosong. Elsa sebetulnya bergetar ketika pertama kali dia melepas semuanya di depan seorang pria. Rey mulai kini mengecup kening Elsa dengan lembut. Rey mengucap bismillah dan mulai menciumi seluruh wajah Elsa. Rey ******* bibir Elsa yang ranum. Dan meraka saling menelan saliva.

Rey begitu tergoda oleh body istri mudanya. Rey kini mulai mengecup leher jenjang Elsa dan memberikan beberapa tanda merah merupakan wilayah kepemilikan. Rey menatap Elsa lalu kembali mengecupnya. Rey lalu perlahan menggenggam si gun yang kini sudah jadi resmi menjadi miliknya sepenuhnya. Kedua hand nya playing dengan si gun hingga Elsa mendesah tak beraturan.

Elsa mulai mengeluarkan suara suara nikmat. Mata Elsa terpejam karena dia merasakan sebuah sengatan kenikmatan yang baru dia rasakan. Rey sudah sangat terpikat oleh body istri mudanya. Rey kini kissing the stomach dan dedek gemas.

"Aaahh...." Elsa mulai mengeluarkan suara suara seksi dan membuat Rey tersenyum dengan puas.

Rey terus menikmati body indah Elsa. Kini sudah menikmati setiap sudut sudut tanpa ada yang terlewati. Pria itu menghujani Elsa dengan ciuman ciuman mesra hingga Elsa memejamkan matanya. Sedang Rey mulai menyeringai. Rey mulai melihat si dedek.

Elsa membuka matanya ketika Rey mulai berada di sana. Elsa langsung spontan menutupinya dengan handnya. Dia sungguh berdebar dan malu ketika Rey memperhatikan itu seolah sedang memeriksa. Rey langsung bersiap melakukan olahraga itu dengan mouth nya dan langsung menikmatinya di sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!