Bab 11

Regina duduk santai di atas reruntuhan bangunan sambil menonton beberapa polisi meringkus para penjahat yang tampak luka-luka, bahkan terlihat beberapa petugas medis menggotong beberapa orang dengan tandu.

Bangunan yang mirip dengan pabrik terbengkalai itu kini tampak hancur karena pertarungan mereka yang cukup sengit. Regina tak menyangka jika beberapa kelompok itu merupakan seorang kultivator, meskipun tidak sehebat dirinya.

"Kerja bagus, Regina Xiau. Kau benar-benar meringankan beban kami." Puji Lui Ahin bangga.

Regina tersenyum membalas pujian pria paruh baya itu dan menatap Shan Deo dan timnya memeriksa bukti-bukti yang dia dadapatkan

"Aku hanya melakukan apa yang harus di lakukan. Yang penting aku bisa mendapatkan uang." Regina berkomentar.

Lui Ahin tertawa. Bagaimana pun gadis itu telah membantunya dalam banyak hal dan dia berterimakasih untuk itu. Sepertinya para penjahat sengaja melemparkan diri ke arah Regina untuk di tangkap.

"Tapi kami dari kepolisian bersungguh-sungguh mengucapkan terimakasih. Sindikat perdagangan orang ini benar-benar licin dan sangat susah ditangkap. Mereka selalu berhasil bersembunyi dan muncul kembali di tempat berbeda." Tanpa diminta Lui Ahin bercerita sambil menatap para penculik yang sedang di giring menuju mobil polisi.

"Kami sudah mengupayakan berbagai cara untuk menangkap mereka, tetapi selalu gagal. Bahkan saat kami mencoba menggerebek tempat persembunyian mereka, tempat itu menjadi bersih tanpa jejak seakan mereka mengetahui rencana kami."

'Wajar saja, salah satu diantaranya merupakan seorang kultivator tingkat pengawal tengah.' Batin Regina dalam hati.

"Karena salah satu diantara mereka adalah kultivator. Wajar saja Anda tidak bisa menangkap mereka." Celetuk Regina Xiau serius.

Lui Ahin ingin membantahnya, namun dia tidak ingin kehilangan kepercayaan Regina tentang dirinya. Tetapi apa yang dia katakan ada benarnya juga, beberapa orang yang membicarakan feng shui atau beberapa keluarga memiliki kemampuan kultivasi meskipun sedikit.

"Aku kurang paham dengan kultivator atau apapun tentang itu. Tetapi beberapa orang memang memiliki kemampuan seperti itu." Lui Ahin hanya menatap lurus ke depan dengan pikiran berkecamuk.

"Sungguh?" Regina menatap Lui Ahin penasaran.

"Ya. Tapi aku tidak mengetahui siapa mereka. Mungkin saja beberapa diantara mereka merupakan musuh yang kuat."

Regina berpikir sejenak. Kultivator di dunia modern, apakah itu benar adanya selain dirinya?

🐾🐾🐾

Regina mempelajari tentang komputer dengan Shan Deo sebagai pengajarnya. Sesekali gadis itu mempelajari beberapa bahasa asing bersama rekan lainnya.

Xia Ra dan Veronica membantunya beberapa hal yang membuat Regina mudah mengerti, apalagi gadis itu sangat cerdas. Regina perlahan mulai menguasai beberapa hal tentang teknologi.

Waktu berlalu begitu cepat, dan Regina juga semakin sering mempelajari banyak hal bersama teman-teman barunya yang ternyata sangat berbeda dengan orang-orang di kehidupannya dulu, dimana mereka menjilati orang kuat dan bangsawan tinggi serta merendahkan orang lemah dan bangsawan rendah. Tak tanggung-tanggung pembunuhan sering terjadi begitu saja dengan korbannya adalah rakyat biasa.

Regina merasa dunia ini sangat damai dan tenang. Gadis itu mengeluarkan pedangnya dan segera terbang ke langit, mencari esensi energi spiritual di atas kota.

Menikmati hembusan angin malam, Regina menyerap energi spiritual dan mengumpulkan nya sedikit demi sedikit di dalam dantiannya. Berada di dunia modern, Regina memutuskan megecek statusnya. Seketika matanya bergetar, kini statusnya turun menjadi raja tingkat awal. Gadis itu mengacak rambutnya kesal.

"Hampir sepuluh tahun berlatih dan sekarang statusku turun?! Benar-benar tak bisa dipercaya!" Regina memekik histeris. Beruntung dirinya berada di langit yang jaraknya cukup jauh dari permukaan tanah, sehingga tidak ada yang mendengar teriakannya.

Regina kembali mengumpulkan energi spiritual yang ada di langit. Setelah beberapa saat gadis itu menghentikan kegiatannya saat merasakan energi buruk yang datang mendekat ke arahnya.

"Gawat, aku harus kembali sebelum ada yang menyadari keberadaanku." Regina segera pergi menuju unit apartemen miliknya.

Sementara di sebuah apartemen biasa, terlihat Shan Deo yang tampak sibuk dengan pemikiran nya saat melihat kemampuan Regina. Bagaimana mungkin gadis itu bisa menemukan keberadaan penjahat yang mereka cari selama bertahun-tahun bisa dengan begitu mudahnya?

Oh, dia lupa. Regina itu perempuan dan memiliki paras yang sangat cantik. Meskipun dia bertingkah seperti anak kecil yang baru pertama kali diajak melihat dunia luar dan dengan tingkah serampangan yang bisa bikin tekanan darah naik, tetapi tingkahnya itu terlihat begitu menggemaskan. Dalam hati pria itu penasaran tentang latar belakang gadis itu. Tidak ada data maupun layar belakang tentangnya.

Apakah Regina itu anak yang kabur dari rumah karena masalahnya?

Ataukah anak yang tidak mendapat pendidikan cukup sehingga memutuskan kabur dari rumah?

Apakah Regina itu orang desa?

Tiga pertanyaan berputar-putar di kepalanya yang sukses membuat Shan Deo pusing.

Pria itu bergegas bangkit dari tempat duduknya lalu memutuskan membaca beberapa laporan yang menjadi tawarannya. Namun seketika dia teringat dengan Regina.

"Sepertinya aku harus meminta bantuannya lagi. Ngomong-ngomong dia sangat cocok menjadi adikku, ya." Gumamnya pelan.

Shan Deo menatap langit malam berhiaskan bintang-bintang yang tampak sangat indah bagai lampu permata. Namun pikirannya melayang sejak beberapa waktu lalu.

Gadis itu, Regina Xiau yang muncul tiba-tiba dan menyerangnya. Belum lagi saat dia menghancurkan sebuah pelabuhan dan gudang terbengkalai dengan begitu mudahnya.

Shan Deo memutuskan beristirahat sejenak, melepas penat yang melandanya.

🐾🐾🐾

Regina tampak asik terbang dengan pedang yang dia dapatkan sebelum terjatuh dari tebing. Gadis itu mengamati situasi kota Dyrhan dari atas sambil menikmati pemandangan yang di dominasi gedung tinggi.

"Ah~ Aku jadi merindukan tempatku dulu." Keluhnya tak bersemangat.

Regina memutuskan terbang menuju sebuah hutan yang terletak di luar kota. Untungnya gadis itu terbang sangat tinggi sehingga tidak menarik perhatian orang-orang di siang hari.

Regina mendarat dengan aman lalu menyimpan pedangnya di dalam cincin ruang. Gadis itu memutuskan menyusuri hutan sambil mencari sesuatu di sana.

"Apakah tanaman obat di sini sama dengan di duniaku dulu?" Gumamnya sambil mengamati sekeliling. Hutannya tidak begitu lebat, tidak seperti hutan di jamannya yang rimbun dan gelap.

Hawa gelap tiba-tiba menjalar keluar dari hutan itu membuat Regina tersentak kaget. Bergegas gadis itu mencari asal hawa gelap itu.

Menggunakan teknik peringan tubuh, dalam waktu singkat Regina berhasil menemukan sesuatu yang membuatnya tercengang.

Terdapat sebuah tubuh wanita terikat dalam keadaan telanjang, namun tubuh bawah wanita itu hitam karena bekas luka bakar.

Matanya mendelik dengan mulut menganga lebar, memperlihatkan bagaimana menderitanya gadis itu.

"Siapa kau?" Suara wanita membuatnya tersentak kaget. Regina mencari ke asal suara dan menemukan sesosok makhluk dengan memakai pakaian casual berwarna putih.

"Aku Regina Xiau. Dari pihak penyelidikan." Regina memperkenalkan diri sambil menunjukkan Kartu Identitas. "Kau siapa? Bisa jelaskan apa yang terjadi?"

Gadis itu mulai menceritakan kejadian tragis yang menimpa dirinya. Dia adalah Wang Lie Nei, seorang mahasiswi semester akhir yang hendak melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya.

Hidup dalam keluarga yang harmonis membuatnya tidak menyadari kejahatan yang mengincar nyawanya. Dia di bunuh oleh saudari dan tunangan yang mengkhianati nya.

"Hiks... Hiks... Tolong bantu aku membalaskan dendamku!" Pintanya sambil menangis histeris saat mengingat serangkaian kejadian yang menimpanya.

"Seharusnya kau melewati roda putaran reinkarnasi, biarkan hukum tabur tuai yang berjalan."

"Aku akan kembali setelah melihat mereka di tangkap."

"Baiklah. Kalau begitu aku akan memanggil pihak penyelidik kemari." Regina mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

"Nanti aku harus bilang apa, ya?" Dia bergumam memikirkan alasan yang tepat jika di interogasi oleh Shan Deo mengingat pria itu begitu menyebalkan di matanya.

Maaf baru update, soalnya ada kesibukan dan kendala kuota.

sambil menunggu, bisa baca karya aku yang lainnya, ya.

Terpopuler

Comments

Qiang yu

Qiang yu

ceritanya Bagus nih, tapi mana nih update nya Thor?
nih ku kasih hadiah biar authornya cepat up ya Thor

2023-10-23

1

jejes879397

jejes879397

up cepetan jangan di gantung donggg dh aku kasih hadia lohhhhh

2023-10-23

0

jejes879397

jejes879397

lanjut terussss yaaaaa

2023-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!