Bab 3

Lin Yue menatap seorang pria yang berdiri di sebelah Lui Ahin dengan tatapan tak percaya. Bukankah tadi pria itu sempat dia pukul di dalam MRT? Lihatlah, pria itu bahkan memberikan tatapan mengejek ke arahnya.

Lin Yue tidak ingin ribut untuk saat ini. Dia mengalihkan perhatiannya dengan menatap Lui Ahin yang tampak sibuk dengan sebuah benda di mejanya. Entah mengapa benda itu terdapat di setiap meja ruangan ini. Bahkan sejak dirinya memasuki gedung ini, sepertinya benda itu menyambut kedatangannya, dan dia akan menanyakannya nanti.

Lin Yue memilih diam mengamati. Dia cukup cerdas yang sayangnya sengaja dia sembunyikan dengan membuat onar. Jika dia mengeluarkan kecerdasannya, mungkin saja ayahnya yang menurut Lin Yue tua renta itu menjodohkannya dengan para pangeran maupun putra bangsawan. Dia masih kecil dan tidak ingin terlibat drama picisan seperti kediamannya yang selalu ribut setiap hari.

Melihat Lin Yue seperti orang ling lung, Lui Ahin merasa kasihan. Tetapi gadis itu harus diinterogasi agar mengetahui asal usulnya dengan jelas, siapa tau gadis itu kabur dari rumah dan mengada-ada.

"Nona kecil, perkenalkan namaku Lui Ahin. Aku menjabat sebagai kepala Kepolisian di kota Dyharn. Dan dia adalah San Deo, detektif swasta yang cukup terkenal di kota ini." Lui Ahin memperkenalkan diri dan San Deo dengan ramah.

"Detektif? Apa itu?" Tanya Lin Yue kebingungan.

"Detektif adalah seorang penyelidik yang bertugas mencari bukti suatu kasus dan bekerjasama dengan pihak kepolisian." Lui Ahin menjelaskan yang dibalas dengan anggukan dari Lin Yue.

"Nona kecil, siapa namamu?" Kepala Polisi Lui Ahin mencoba bertanya dengan ramah, sementara jemarinya berada di atas keyboard.

"Aku Lin Yue."

"Nona Lin Yue tinggal dimana?"

"Kota Shien, aku putri dari bangsawan Lin Bao. Tetapi aku tinggal di padepokan sekte Naga Hitam untuk menimba ilmu." Sahut Lin Yue jujur.

Beberapa polisi mendengar perkataan gadis itu menahan tawa. Hei, sekarang ini sudah abad ke 21. Tidak ada bangsawan maupun sekte-sekte di dunia ini.

Lui Ahin segera memberi kode kepada Shan Dao untuk mencari identitas gadis itu, namun sayangnya pria itu menggeleng setelah berkutat selama beberapa jam dengan laptopnya.

"Pekerjaan Anda?" Tanya Lui Ahin menatap Lin Yue dengan serius.

"Aku adalah kultivator terhebat di kota Shien, bahkan di kerajaan Tianing sekalipun." Ucapnya bangga sambil menepuk dadanya dengan wajah sombong yang sayangnya terlihat menggemaskan.

Sontak seisi ruangan tertawa mendengar keterangan gadis itu–kecuali Lui Ahin. Apalagi saat melihat tatapan serius dan auranya bukan seperti orang kebanyakan. Bahkan terasa lebih dari seorang mafia kelas atas sekalipun.

"Hahaha! Nona, mana ada kultivator, pendekar atau apapun itu. Sekarang jaman sudah modern. Hal seperti itu hanya ada dalam novel." Celetuk Xia Ra sambil mengusap air mata akibat tertawa.

Liam Wen ikut menimpali, "Nona, khayalanmu begitu bagus. Bahkan lebih bagus dari pengkhayal tokoh fiksi."

Lin Yue geram. Dia mengatakan sejujurnya tetapi orang-orang malah mentertawakan dirinya dan tidak mempercayai ucapannya.

"Apa aku perlu membuktikan semuanya?" Desis Lin Yue sambil mengeluarkan hawa membunuh pekat, membuat ruangan itu tiba-tiba terasa berat dan dingin.

Sontak saja seisi ruangan mendadak hening seketika, bahkan mereka telah mengeluarkan keringat dingin. Xia Ra mencoba mematikan AC yang menyala di ruangan itu namun suhu ruangannya tetap dingin. Bahkan di luar mulai gelap dan sedang tidak turun salju mengingat sekarang sedang musim panas.

"Tidak perlu. Aku percaya padamu." Sahut Lui Ahin tegas yang sukses membuat Lin Yue terbelalak tak percaya. Seketika suhu ruangan kembali normal seperti sedia kala.

🐾🐾🐾

Setelah kejadian tadi, Lin Yue kini berada di ruangan kepala Kepolisian yang tampak besar dan mewah. Gadis itu menatap sekelilingnya dengan tatapan berbinar yang terpancar dari matanya. Sementara Lui Ahin tidak pernah sepercaya pada seseorang yang baru di temuinya. Memang seorang kultivator tidak ada lagi di negara ini, tetapi terdapat beberapa sekte bela diri yang memiliki kemampuan luar biasa yang sayangnya sudah mulai jarang di datangi orang.

Lui Ahin yang serius mengamati Lin Yue, melihat aura yang terpancar dari gadis itu serta kemampuannya sudah pasti bukan manusia biasa. Seorang pemimpin dunia hitam terkenal paling kejam maupun pebisnis terhormat tidak memiliki aura dan wibawa seperti Lin Yue.

Belum lagi melihat pakaian dan aksesoris yang di gunakan oleh gadis itu. Hanfu baby blue indah meskipun polos dan tampak sederhana, tetapi kualitas kain tidak bisa berbohong. Kain itu tampak sangat mahal. Belum lagi aksesoris yang digunakan oleh Lin Yue.

Kalung dengan liontin teratai yang terbuat dari batu asli, anting yang tampak berkilauan serta gelang berukiran rumit dengan hiasan batu yang indah, tidak lupa sebuah cincin motif rumit namun tampak indah dan berkilauan serta hiasan rambut berukiran sulur dengan taburan beberapa permata.

Di kota ini dia tidak pernah melihat aksesoris seperti yang digunakan Lin Yue. Meskipun terlihat kuno, tetapi sangat indah.

Apalagi saat melihat tatapan gadis itu yang tampak kagum dan berbinar serta penasaran. Tidak ada orang seantusias itu saat berada di dalam kantor polisi, apalagi saat di interogasi. Mereka biasanya menundukkan kepala atau cepat-cepat ingin keluar dari tempat itu meski sedang membuat laporan penting sekali pun.

"Aku mempercayai mu. Asalkan kau mau membantu kami dalam menyelesaikan kasus dan kau bisa bertahan hidup di tempat ini." Lui Ahin memberikan sebuah penawaran.

Lin Yue tampak berpikir dan menimang tawaran Lui Ahin.

"Baik. Setuju." Lin Yue menyetujui ucapan Lui Ahin setelah berpikir beberapa saat.

Dirinya juga perlu bertahan hidup di tempat asing begini. Lagipula pasti berbeda cara bertahan hidup di dunia ini mengingat di tempatnya dulu, orang-orang memilih mempelajari seni bela diri dan berburu untuk bertahan hidup. Bahkan kemanapun mereka pergi, senjata mereka tetap siaga di tangan.

Di tempatnya sekarang dia melihat beberapa orang tampak wara wiri dengan santai tanpa senjata. Hanya berbekal sebuah benda persegi panjang pipih, benda bentuk aneh di depannya serta sebuah kertas yang entah apa isinya.

Lin Yue sendiri melihat seorang polisi memasuki ruangan sambil membawa nampan yang berisi kotak makanan yang tampak asing di matanya dan menyuguhkan di meja yang menjadi pembatasan Lin Yue dengan Lui Ahin. Setelah tugasnya selesai, dia segera undur diri meninggalkan mereka.

"Dunia ini sangat berbeda dengan duniaku dulu. Tidak ada salahnya aku menyetujui ucapan pria paruh baya ini. Lagipula aku tidak tau bagaimana bertahan hidup di dunia yang tampak aneh ini." Batinnya tanpa menyadari Lui Ahin menatapnya yang sedang melamun.

🐾🐾🐾

Setelah menginterogasi Lin Yue dan mendengar cerita gadis itu, Lui Ahin yakin bahwa gadis itu berasal dari dimensi yang berbeda. Pikiran nya tampak bercabang kemana-mana.

Terdengar tidak masuk akal memang dan pria itu tengah berusaha menerima informasi yang baru saja dia dengar, bahkan saat melihat tatapan gadis itu dia tidak mendapati kebohongan di sana.

Apalagi saat dirinya mengingat rekaman yang diputarnya berulang-ulang dan menampilkan hasil yang sama. Tidak mungkin manusia biasa berlari secepat kilat seperti itu bahkan melakukan teleportasi.

Lui Ahin membutuhkan seseorang yang sangat cepat untuk menangkap beberapa penjahat yang sulit di tangkap. Apalagi mereka memiliki banyak ide licik untuk melarikan diri. Keberadaan Lin Yue pasti sangat membantu jika saja gadis itu mau membantu pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasusnya.

"Aku akan membuatkan identitas untukmu untuk bertahan hidup di dunia ini." Ucap Lui Ahin sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

"Mulai sekarang namamu Regina Xiau dan pekerjaanmu adalah asisten detektif San Deo." Lui Ahin menyodorkan laptopnya kearah Lin Yue.

Lin Yue menatap layar laptop itu dengan kagum dan membaca identitas yang di buat oleh Lui Ahin. Untungnya tulisan di dunia ini dan dunianya sama dan dia bisa membaca tulisan itu. Namanya tidak buruk dan dia juga menyukainya.

"Tidak buruk. Regina Xiau terdengar cukup bagus." Ucapnya dengan senyum manis yang terkembang di wajahnya. Dia memutuskan memakai nama buatan kepala Kepolisian sekarang juga, "Kalau begitu namaku adalah Regina Xiau dan menjadi asisten San Deo."

Terpopuler

Comments

Ansyanovels

Ansyanovels

Keren banget, bisa sesuai dengan karakteristiknya. Jadi penasaran kasus apa yang belum terpecahkan

2023-10-05

5

Ansyanovels

Ansyanovels

Lin Yue kalau marah, auranya langsung cleng! Boro" langit pun juga ikut bergabung menyambut keamarahan dia 😭👍🏻

2023-10-05

0

Ansyanovels

Ansyanovels

Tanggung risikonya ya, Adik Manis? Aku kira kamu sudah dewasa, tapi rupanya masih unyuk". Mungkin aku bacanya kurang mencermati 😂

2023-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!