Bab 2

"Siapa sebenarnya kau?" Tanya pria yang sempat di pukul oleh Lin Yue.

"Aku Lin Yue, murid dari sekte Naga Hitam dari kota Shien." Sahutnya santai tanpa beban dan menatap sekeliling dengan waspada, khawatir ada musuhnya yang sedang menyamar.

"Tidak ada sekte Naga Hitam di dunia ini, Nona. Apalagi kota yang Anda sebutkan. Jangan bercanda." Sahut seorang polisi dengan name tag Dai Zue tak percaya.

"Tapi aku benar-benar murid dari sekte Naga Hitam. Aku adalah putri ke lima bangsawan Lin Bao dari kota Shien. " Tukas Lin Yue.

"Jangan berbohong dengan kami, Nona! Kami bisa menjebloskan mu ke penjara kalau bermain-main dengan kami!" Seru Dai Zue marah.

Lin Yue kesal karena tak ada seorangpun yang percaya padanya. Dia berbalik dan segera pergi dari sana dengan teleport yang sukses membuat mereka bengong sebentar, mencerna apa yang terjadi.

Sadar akan kepergian gadis itu, mereka segera berlari mengejarnya.

"Kejar dia!"

Sayangnya Lin Yue sangat cepat, membuat polisi itu tidak bisa mengejarnya. Setelah memastikan polisi itu tidak mengejarnya, Lin Yue memutuskan berjalan sambil menggerutu kesal hingga tak menyadari dirinya tiba di stasiun pemberhentian MRT.

Dia celingukan sebentar dan mendapati suasana yang terasa asing. Tidak ada rumah-rumah seperti terakhir kali yang dia ingat. Gadis itu mendongak dan melihat gedung-gedung pencakar langit dan kendaraan roda empat yang berlalu lalang di hadapannya.

"Ini dimana?" Tanyanya kebingungan. Dia tidak memahami situasi yang dihadapinya sekarang ini. Sangat sedikit orang berjalan kaki. Gadis itu masih asik mengamati sekitar dan tak menyadari beberapa polisi berhasil menemukan dirinya.

"Nona, ikut kami ke kantor polisi terkait senjata yang Anda bawa." Ucap polisi itu dan langsung memborgol tangannya yang berhasil menyadarkan Lin Yue dari lamunan nya dan tergagap.

Lin Yue merasa tak berdaya dan memutuskan menurut. Dia juga ingin mengetahui dunia tempatnya terdampar dan alasan orang-orang menangkapnya. Dengan santainya dia mengikuti polisi itu, toh dulunya dia juga sering keluar masuk penjara karena keonarannya. Dan siapa tau juga dia mendapatkan informasi tentang dunia tempatnya berada sekarang.

Polisi itu mengiring Lin Yue ke arah mobil polisi yang terparkir tak jauh dari sana. Gadis itu terpesona pada sebuah kendaraan roda empat yang belum pernah di lihatnya. Bentuk luarnya seperti kereta kuda, namun lebih mewah dan tampak berkilau meski tidak menggunakan kuda maupun manusia sebagai penariknya yang membuat gadis itu penasaran.

Seorang polisi yang berjaga di mobil membuka pintunya membuat Lin Yue tersadar dan segera masuk ke dalam setelah di persilahkan. Dia mendaratkan bokongnya di kursi mobil uang entah mengapa terasa empuk, bahkan lebih empuk dari tempat duduk di dalam kereta bangsawan tinggi maupun sekelas pangeran sekalipun.

Dengan anteng Lin Yue duduk di sana dan mengamati pemandangan luar daru jendela mobil. Selama perjalanan, gadis itu hanya menatap penuh antusiasme dan kagum membuat seorang polisi pria yang duduk di sebelahnya menggelengkan kepala melihat gadis itu.

🐾🐾🐾

Lin Yue menatap bangunan dengan tulisan 'Police Office' dengan kagum. Pasalnya kantor polisi berlantai lima itu tampak megah dan dia belum pernah melihat bangunan seperti ini sebelumnya.

Lin Yue keluar dari mobil dan mengamati sekitar. Terlihat beberapa kendaraan roda dua dan roda empat terparkir rapi di parkiran, beberapa orang polisi tampak sibuk wara-wiri sambil sesekali menyapa rekan mereka.

Seorang polisi mengiringnya masuk ke dalam bangunan itu. Mata Lin Yue tampak berbinar kagum menjelajah sekitar. Terlihat kesibukan polisi yang belum pernah dia lihat sebelumnya meskipun tugas mereka hampir sama dilihat dari beberapa polisi mengiring seseorang yang memberontak dan berteriak mencoba melepaskan diri dan mengatakan tidak bersalah.

Beberapa polisi berjalan sambil membawa beberapa berkas, ada yang sibuk dengan sebuah benda yang terdapat di atas meja, dan lainnya. Lin Yue bahkan tidak pernah melihat benda-benda itu di kehidupan nya.

Terdengar suara walkie talkie bersahutan di dalam ruangan itu, memberi berbagai informasi dan sesekali pemiliknya menanggapi orang-orang yang berbicara di sana.

Meski memiliki kesamaan dengan penjaga keamanan kerajaan, namun kantor ini lebih canggih dari zamannya.

Belum lagi udara di ruangan itu terasa sejuk, membuat gadis itu terheran-heran. Bahkan rasa herannya makin bertambah ketika para polisi membawanya menuju sebuah pintu yang bisa terbuka sendiri.

Lin Yue sibuk memperhatikan sekitar dalam diam meskipun banyak pertanyaan tersimpan di otaknya. Mereka segera masuk ke dalam lift dan menekan lantai tiga yang mana merupakan ruangan khusus penyelidikan.

Di sana terlihat beberapa polisi tampak sibuk dengan komputer nya. Suara keyboard beradu dengan jemari terdengar menggema di ruangan itu. Lin Yue hanya bisa memperhatikan kegiatan mereka dan sesekali beberapa orang mencuri-curi pandang kearahnya.

Lin Yue yang menyadari dirinya menjadi pusat perhatian hanya bisa tersenyum manis sambil mengedipkan matanya dengan menggoda yang sukses membuat beberapa polisi laki-laki bertabrakan dan memeluk rekannya yang lain secara tidak sengaja, bahkan ada sampai terjatuh dan pingsan akibat mimisan.

Lin Yue mengabaikan keributan itu dan nyengir tanpa dosa saat melihat seorang polisi yang membimbingnya menoleh ke arahnya. Mereka akhirnya tiba di sebuah meja dengan seorang polisi pria berkacamata sibuk dengan laptopnya.

"Bagaimana rekaman CCTV-nya, Liam Wen?" Tanya polisi wanita bernama Xia Ra.

"Aku sudah berkali-kali menonton rekamannya dan selalu sama." Sahut Liam Wen menyodorkan laptop miliknya.

Mereka memutuskan menonton rekaman itu, sementara Lin Yue hanya menatap laptop itu dengan penasaran dan memilih menganalisis ruangan tempatnya berada. Matanya tak sengaja menemukan pedangnya berada di atas meja yang terletak tak jauh dari sana. Dia tersenyum miring dan menunggu para polisi lengah.

Sementara para polisi sibuk menonton hasil rekaman di laptop yang menayangkan sebuah bayangan saja yang terlihat di sana, bahkan rekaman CCTV juga menampilkan hal yang sama dan terus menontonnya berulang-ulang. Bahkan beberapa diantara mereka kembali sibuk mengetik sesuatu di atas keyboard.

Dalam rekaman itu hanya terlihat bayangan Lin Yue yang melesat cepat bagai angin. Berbagai komentar pun bermunculan dari bibir mereka.

"Ulangi lagi."

"Aku sudah menonton nya berkali-kali, tetapi semuanya sama saja."

"Mustahil."

Lin Yue yang merasa sekarang adalah kesempatannya segera menggunakan jurusnya untuk mengambil pedang cantik yang sempat di rampas oleh polisi itu dengan kedua tangannya mengingat ada borgol yang menghiasi pergelangan tangannya.

Perlahan pedang itu mengambang, naik setinggi dada orang dewasa dan melesat terbang ke arahnya.

Lin Yue menarik pedang itu agar terbang ke arahnya dan menyimpannya dalam cincin ruang yang tersemat cantik di jari manisnya.

Tanpa dia sadari, aksinya membuat beberapa polisi menganga tak percaya.

Lin Yue hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali menatap sekitar dengan tak acuh, mengabaikan tatapan penasaran sekaligus tak percaya dari para polisi yang berada di ruangan itu dengan memainkan tangan yang masih di borgol.

🐾🐾🐾

"Apa kau sudah menemukan identitas gadis itu?" Tanya seorang polisi berpangkat tinggi dengan name tag Lui Ahin. Mereka berdua berjalan menuju lift sambil sesekali membalas sapaan anak buahnya.

"Dia bernama Lin Yue dan berasal dari sekte Naga Hitam kota Shien dan putri bangsawan Lin Bao, tapi anehnya ada beberapa orang bernama Lin Yue dan memiliki wajah yang berbeda. Setelah ditelusuri tidak ada yang nama sekte itu dimanapun, kota itu maupun nama orang yang disebutkan olehnya." Sahut pria muda berparas tampan sambil membaca ulang berkas di tangannya.

Mereka tiba di depan pintu lift dan menekan tombolnya. Pintu itu akhirnya terbuka dan mereka masuk ke dalam lift setelah menekan lantai tujuannya.

Perlahan lift bergerak menuju lantai tiga. Dua pria berbeda generasi tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Ini aneh." Batin Lui Ahin yang tampak berpikir keras. Dia segera meminta dokumen yang di bawa oleh pemuda itu dan membacanya.

Memang benar, tidak ada orang dengan ciri seperti gadis itu. Meski beberapa orang memiliki nama yang sama, tetapi gadis ini tampak muda dan sangat cantik. Apalagi mengingat tidak ada identitas lain dari gadis itu selain sebuah pedang cantik yang kini berada di dalam ruangan.

'Ting'

Pintu lift terbuka dan keduanya segera keluar menuju ruangan khusus di lantai tiga. Lui Ahin mengembalikan berkas itu kepada pemuda di sampingnya dan segera masuk ke ruangan tempat Lin Yue berada.

'Cklek'

Ruangan itu mendadak sunyi. Terlihat beberapa orang tampak menatap gadis itu dengan tatapan tak percaya, sisanya tampak sibuk dengan tugas masing-masing. Lui Ahin segera memasuki ruangan itu bersama pemuda itu.

Kedatangan kepala Polisi dan seorang pemuda tampan membuat ruangan itu menjadi tegang. Siapa yang tidak mengenal Lui Ahin? Pria yang masih bugar di usianya yang memasuki kepala empat dengan segala prestasinya. Dia bahkan menjabat sebagai kepala kepolisian saat usianya menginjak tiga puluh lima tahun atas rekomendasi atasannya yang kagum dengan segala prestasi dan pencapaiannya.

Sementara pria muda berkisar dua puluh lima tahun itu bernama Shan Deo, detektif swasta yang terkenal dengan kemampuannya memecahkan kasus serba mencari informasi yang sangat akurat.

Lui Ahin menatap Lin Yue yang masih berdiri dengan tenang sambil memainkan jemarinya. Aura yang dipancarkan gadis itu tidak main-main.

"Nona muda, silahkan duduk." Ucap Lui Ahin tak enak hati saat melihat seorang gadis cantik berdiri dalam waktu lama.

Lin Yue menoleh dan menjawab dengan ramah, "Ah, iya. Terimakasih." Lalu gadis itu duduk di sofa yang ada di sana. Sofa itu terasa empuk dan nyaman, seperti sofa di ruang kerja ayahnya dulu.

Ah, kenapa dia malah mengingat pria renta yang selalu mengabaikan dirinya itu, sih?

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

wow Bru SMP sini dah seru , novel yg gw cari2 😚😚 dr zaman old ke zaman modern,ttp mke tubuh sendiri,dn Mash punya kekuatan kultivasi 😱😱🫰🫰🫰👍👍👍👍👍

2024-01-03

8

ria

ria

AQ paling suka baca novel yg cerita kayak gini itu seru banget.ehm ada yg bisa rekomendasi kan judul nya yg pasti cerita nya renkarnasi ke jaman modern 😊😊

2023-10-18

0

Ansyanovels

Ansyanovels

Bukan hanya mereka, aku pun juga sempet melongo.. Untung gak sampe lalat mendarat mesra di atas lidahku

2023-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!