Gelisah

Hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Hari ini adalah hari pernikahan Zahra dengan Zayn. Dimana seharusnya pernikahan antara Zahra dengan Azlan, namun karena suatu alasan membuat Azlan membatalkan pernikahan nya secara sepihak, dan membuat Zayn mengambil tanggung jawab itu untuk menjadi pengantin pengganti, sebenarnya tidak bisa juga dikatakan jika Zayn adalah pengantin pria pengganti untuk Zahra, memang sudah jalan takdir mereka begitu. Pertemuan mereka yang menjadi takdir pernikahan mereka terjadi.

Wanita bercadar yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri dari lelaki tampan yang bernama Zayn itu kini sedang dirias oleh perias pengantin. Walaupun ia menggunakan cadar, namun di hari istimewa nya ini yang ia harapkan akan menjadi pernikahan sekali seumur hidupnya dengan lelaki yang belum ia kenal itu, ia ingin tetap menampilkan yang terbaik. Pasrah dan ikhlas adalah jalan terbaik saat ini. Bahkan Zahra sendiri tak pernah membayangkan akan menikah dengan seseorang yang belum ia kenal, entah bagaimana nantinya pernikahan mereka, pastinya akan membutuhkan waktu lama dalam menyesuaikan diri satu sama lain.

"Masyaa Allah Ning Zahra, kamu cantik banget, aku sampai pangling."

Hawa sahabat Zahra setia mendampingi sahabat nya yang sebentar lagi akan menjadi istri dari seseorang. Ia speechless dengan hasil makeup Zahra. Apalagi wanita itu selama ini tidak pernah bermakeup karena ia juga mengenakan cadar, namun tak bisa dipungkiri, tanpa make-up pun Zahra memang lah wanita yang sangat cantik, Ia memiliki wajah seperti orang arab, mata yang lebar dengan bola mata berwarna biru hazel, bulu mata yang panjang dan lentik, alis mata tebal, hidung mancung, bibir tipis dan berwarna merah jambu serta kulit yang putih mulus dan memiliki rona merah alami di pipinya.

"Masyaa Allah Tabarakallahu, Syukron Wa. Aku deg-degan banget sekarang Wa."

Tangannya kini memang sangat dingin, saking deg-degan nya. Masih belum bisa ia bayangkan bahwa ia benar-benar akan menikah dengan Zayn. Apakah lelaki itu benar-benar tulus menikahi nya, dan tidak akan menyakiti dirinya walaupun belum ada cinta di antara mereka, begitu lah pikir Zahra. (Bayangkan saja oleh reader's jika tiba-tiba menikah dengan lelaki yang belum pernah dikenal sama sekali).

"Namanya juga mau jadi pengantin, apalagi calon kamu ganteng banget, jadi wajar kamu deg-degan ."

"Aku serius Lo, kamu selalu saja bercanda."

Hawa terkekeh saat menggoda sahabat nya itu. Melihat raut wajah sahabatnya membuat ia merasa lucu. Karena selama ini hawa tidak pernah melihat seorang Zahra gerogi dalam menghadapi suatu apapun. Zahra adalah tipe wanita cuek, dingin, tidak pernah memikirkan tanggapan orang lain dan tipe wanita pemberani, namun itu hanya sisi luarnya saja jika orang lain belum mengenal nya. Jika mereka sudah mengenal seorang Zahra, pasti image itu akan hilang dari dirinya.

"Masyaa Allah sayang, kamu cantik sekali nak."

"Terimakasih Ummi,"

Ummu Khadijah melihat anaknya yang sedang di rias. Ia juga pangling melihat kecantikan sang putri. Sama dengan sang putri, Ummu Khadijah tidak pernah membayangkan bahwa putri semata wayangnya akan menikah dengan lelaki yang ditolong oleh suami dan putranya.

"Oh iya Ummi, mas Zayn dan rombongan sudah datang belum Mi? Soalnya sebentar lagi akad kan akan dimulai kan?"

"Belum nak, mungkin mereka sedang di dalam perjalanan. Kakak kamu Ashraf juga sudah mencoba menghubungi nak Zayn, tetapi tidak di angkat. Sabar saja, pasti nak Zayn dan rombongan sebentar lagi tiba."

"Tahu ni Ummi, putri Ummi ini gelisah banget, sepertinya Zahra sudah tidak sabar untuk segera menjadi kekasih halal nya mas Zayn, hihi."

Lagi-lagi Hawa menggoda sahabat nya itu. Kapan lagi melihat raut wajah panik sahabatnya. Biasanya Zahra tidak pernah terlihat sepanik itu. Ia adalah seorang wanita yang tenang dan selalu berpikiran logis.

"Bukan begitu Hawa, kamu jangan ngomong yang aneh-aneh deh, aku bertanya karena sebentar lagi acara akadnya akan segera dimulai. Kasian jika pak penghulu nya menunggu lama."

Ya, Zahra hanya tidak ingin apabila acara akad pernikahan nya terlambat. Apalagi pihak keluarga Ummu Khadijah dan Kiai Hanan serta tamu undangan sudah banyak yang berdatangan. Tidak elok rasanya jika mereka menunggu lama, terlebih pak penghulu sudah mewanti-wanti agar tidak terlambat, karena ia juga harus menikahkan orang lain di hari yang sama.

"Iya deh aku percaya, sabar toh Ning."

"Insyaa Allah aku sabar."

"Nak, Ummi keluar dulu ya, nanti jika nak Zayn dan keluarga tiba, Ummi akan segera kesini lagi untuk memberitahu kamu. Kamu jangan terlalu khawatir."

Ummi Khadijah mengusap pundak putrinya. Ia tahu sang putri tengah tegang, karena Ummu Khadijah dulu juga merasakan seperti apa yang Zahra rasakan. Pasti ada rasa cemas dan deg-degan menjelang kata sah itu terucap.

"Alhamdulillah selesai juga, Masyaa Allah sekali ya Ning, kalau orang cantik itu, mau bagaimana pun tetap akan cantik. Sekarang tinggal pakai cadar nya Ning."

Perias itu selesai juga merias Zahra dan memakai kan hijabnya. Tentu saja hijab Zahra syar'i sesuai request dari Zahra, namun tetap elegan. Perpaduan pakaian pengantin berwarna putih dan longgar namun tidak terkesan kebesaran, tetap pas dikenakan oleh Zahra, dan ditambah aksesoris mahkota berukuran kecil di kepala Zahra, menambah kecantikan seorang Zahra tiada tara, sudah seperti seorang putri di disney-disney. Terakhir Zahra memakai cadarnya dibantu oleh sang perias.

"Sungguh Zahra, aku lagi membayangkan bagaimana nantinya jika mas Zayn melihat kamu pertama kali saat kata sah itu terucap. Aku jamin deh mas Zayn tidak akan berkedip, kamu sudah seperti tuan putri saja."

"Jangan ngomong yang aneh-aneh deh. Oh iya Wa, ini sudah jam berapa sih? Bukannya sekarang seharusnya akad sudah dimulai ya."

Kali ini Zahra tidak bisa menutupi rasa gelisahnya. Jangan sampai calon suaminya itu tiba-tiba juga mundur dari pernikahan mereka. Sungguh kini Zahra di hantui rasa cemas. Ia hanya bisa pasrah kepada Yang Maha Kuasa.

"Iya seharusnya juga calon kamu dan rombongan sudah tiba. Sebentar ya aku cek keluar dulu."

Zahra menganggukkan kepalanya saat sang sahabat ingin memeriksa apakah calon suaminya itu sudah tiba beserta rombongan. Namun saat Hawa keluar dan menanyakan kepada Ummu Khadijah mengenai calon Zahra, Ummu Khadijah mengatakan ia juga tidak tahu, karena sedari tadi nomor Zayn tidak bisa dihubungi. Mereka juga lupa semalam meminta nomor telepon Mama dan papa Zayn. Hawa juga ikutan cemas, takut jika sang sahabat akan dikecewakan untuk kedua kalinya.

"Ya Allah bah, dimana calon menantu kita dan besan kita. kenapa mereka belum juga tiba. Kasihan putri kita jika nak Zayn tiba-tiba juga membatalkan pernikahan mereka bah, pak penghulu juga sudah menunggu sedari tadi."

"Sabar Ummi, Abah yakin mereka pasti akan datang. Walaupun Abah baru mengenal Zayn, Abah yakin nak Zayn tidak akan mengingkari janjinya. Terlebih ayahnya teman dekat Abah, tidak mungkin mereka mengecewakan Zahra dan keluarga kita."

Abah mencoba menenangkan sang istri. Ia berusaha bersikap tenang, bagaimanapun Abah Hanan tidak ingin menambah kegelisahan sang istri. Ia juga pasrah kepada Yang Maha Kuasa. Jika Zahra dan Zayn berjodoh, pasti Allah akan mempermudah jalannya.

...----------------...

...To Be Continued...

Terpopuler

Comments

YLR

YLR

Semangat thor, aku suka banget sama alurnya. 😘🥰

2023-10-14

2

Ainun Humaira

Ainun Humaira

Thor jangan buat zayn juga membatalkan pernikahan nya dengan zahra. Kasian zahra thor

2023-10-11

3

Wawa Sese

Wawa Sese

Semoga hanya macet dan Zayn tidak mengingkari janjinya kepada keluarga kiai hanan, semangat thor🔥🔥🔥

2023-10-11

4

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kesalahpahaman
2 Menjaga Pandangan
3 Ketampanan Seorang Zayn
4 Firasat
5 Pembatalan Pernikahan
6 Izinkan Aku Menikahinya
7 Bertemu Kawan Lama
8 Mahar
9 Gelisah
10 Hari Bahagia
11 Sudahkah Jatuh Cinta
12 Kewajiban Istri
13 Suami Dingin
14 Pindahan
15 Kulkas Dua Belas Pintu
16 Berdebar
17 Mode Galak
18 Zahraku
19 Cemburu
20 Pertemuan
21 Di Ajak Kenalan
22 Bertukar Nomor Handphone
23 Garis Keturunan
24 Suara Jeritan Nayna
25 Bidadari
26 Aktivitas Zahra dan Zayn
27 Perpustakaan
28 Maaf Untuk Adiva
29 Sayang
30 Ke Curug
31 Kembali Ke Kediaman Papa Azzam
32 Melakukan Kewajiban
33 Arumi Nasha Razetha
34 Pingsan
35 Di Izinkan Pulang
36 Sudah Ada Calon?
37 Oppa
38 Gadis Yang Baik
39 Mual dan Muntah
40 Rujak Mangga Muda
41 Memanjat Pohon Mangga
42 Pengumuman (Novel Penantian Kekasih Halal)
43 Dikejar Anjing
44 Garis Dua
45 Ingin Soto Medan
46 Mobil Mogok
47 Check Up
48 Saran Dokter
49 Salah Bicara
50 Kabar Bahagia
51 Tidak Mungkin
52 Sidang Kelulusan
53 Cafe Ala Resto & Pusat Oleh-oleh
54 Wisuda
55 Ke Mall
56 Kecewa
57 Acara Empat Bulanan
58 Kembalinya Arumi
59 Kembar Tiga
60 Ungkapan Perasaan Zayn
61 Pertimbangan Zayn
62 Meminta Izin
63 Kejutan Untuk Zahra
64 Rumah Minimalis Kaca
65 Ulah Neyna
66 Tasyakuran Rumah Baru
67 Setan
68 Jadilah Wanita Yang Berkelas
69 Manusia Ular Atau Manusia Rubah?
70 Hanya Karena Pisang Goreng
71 Sangat Di Hargai
72 Berpamitan Ke Pondok
73 Mentang-mentang Ada Pawangnya
74 Bertemu Ustadz Azlan
75 Memangnya Masih Boleh Shalat?
76 Dosen?
77 Mood Ibu Hamil
78 Pendarahan
79 Henti Jantung
80 Koma
81 Bangun Zahra
82 Ternyata Arumi & Adiva?
83 Kejang-Kejang
84 Zahra Sadar
85 Bingung Mau Kasih Judul Apa
86 Pengumuman (Kau Hanya Untukku)
87 Akhirnya Zahra Pulang
88 Pemberian Nama & Aqiqah
89 Kegiatan Abin & Ibun Di Pagi Hari
90 Rencana Arumi
91 Bukan Salah Adiva
92 Akhirnya Thian Sadar
93 Menunjukkan Perasaan
94 Rencana Perjodohan Gus Ashraf
95 Wedding Day (A & Z)
96 The End
97 Extra Part 1
98 Extra Part 2
99 Extra Part 3
100 Extra Part 4
101 Extra Part 5
102 Extra Part 6
103 Extra Part 7
104 Extra Part 8
105 Extra Part 9
106 Extra Part 10
107 Extra Part 11
108 Extra Part 12
109 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Sebuah Kesalahpahaman
2
Menjaga Pandangan
3
Ketampanan Seorang Zayn
4
Firasat
5
Pembatalan Pernikahan
6
Izinkan Aku Menikahinya
7
Bertemu Kawan Lama
8
Mahar
9
Gelisah
10
Hari Bahagia
11
Sudahkah Jatuh Cinta
12
Kewajiban Istri
13
Suami Dingin
14
Pindahan
15
Kulkas Dua Belas Pintu
16
Berdebar
17
Mode Galak
18
Zahraku
19
Cemburu
20
Pertemuan
21
Di Ajak Kenalan
22
Bertukar Nomor Handphone
23
Garis Keturunan
24
Suara Jeritan Nayna
25
Bidadari
26
Aktivitas Zahra dan Zayn
27
Perpustakaan
28
Maaf Untuk Adiva
29
Sayang
30
Ke Curug
31
Kembali Ke Kediaman Papa Azzam
32
Melakukan Kewajiban
33
Arumi Nasha Razetha
34
Pingsan
35
Di Izinkan Pulang
36
Sudah Ada Calon?
37
Oppa
38
Gadis Yang Baik
39
Mual dan Muntah
40
Rujak Mangga Muda
41
Memanjat Pohon Mangga
42
Pengumuman (Novel Penantian Kekasih Halal)
43
Dikejar Anjing
44
Garis Dua
45
Ingin Soto Medan
46
Mobil Mogok
47
Check Up
48
Saran Dokter
49
Salah Bicara
50
Kabar Bahagia
51
Tidak Mungkin
52
Sidang Kelulusan
53
Cafe Ala Resto & Pusat Oleh-oleh
54
Wisuda
55
Ke Mall
56
Kecewa
57
Acara Empat Bulanan
58
Kembalinya Arumi
59
Kembar Tiga
60
Ungkapan Perasaan Zayn
61
Pertimbangan Zayn
62
Meminta Izin
63
Kejutan Untuk Zahra
64
Rumah Minimalis Kaca
65
Ulah Neyna
66
Tasyakuran Rumah Baru
67
Setan
68
Jadilah Wanita Yang Berkelas
69
Manusia Ular Atau Manusia Rubah?
70
Hanya Karena Pisang Goreng
71
Sangat Di Hargai
72
Berpamitan Ke Pondok
73
Mentang-mentang Ada Pawangnya
74
Bertemu Ustadz Azlan
75
Memangnya Masih Boleh Shalat?
76
Dosen?
77
Mood Ibu Hamil
78
Pendarahan
79
Henti Jantung
80
Koma
81
Bangun Zahra
82
Ternyata Arumi & Adiva?
83
Kejang-Kejang
84
Zahra Sadar
85
Bingung Mau Kasih Judul Apa
86
Pengumuman (Kau Hanya Untukku)
87
Akhirnya Zahra Pulang
88
Pemberian Nama & Aqiqah
89
Kegiatan Abin & Ibun Di Pagi Hari
90
Rencana Arumi
91
Bukan Salah Adiva
92
Akhirnya Thian Sadar
93
Menunjukkan Perasaan
94
Rencana Perjodohan Gus Ashraf
95
Wedding Day (A & Z)
96
The End
97
Extra Part 1
98
Extra Part 2
99
Extra Part 3
100
Extra Part 4
101
Extra Part 5
102
Extra Part 6
103
Extra Part 7
104
Extra Part 8
105
Extra Part 9
106
Extra Part 10
107
Extra Part 11
108
Extra Part 12
109
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!