Ketampanan Seorang Zayn

Setelah lima hari Zayn Istirahat di kediaman Kiai Hanan, kini ia semakin pulih. Lebam yang ada di wajahnya juga sudah tidak terlihat, itu juga berkat salep yang diberikan oleh dokter agar lebam-lebamnya segera hilang. Badannya yang sebelumnya terasa remuk redam kini sudah tidak terasa, ini semua berkat kesabaran keluarga Kiai Hanan yang sabar dalam mengurus nya, sehingga ia pulih dengan cepat.

Ia berniat pamit kepada keluarga Kiai Hanan saat itu juga, karena tidak ingin merepotkan keluarga Kiai Hanan lebih lama. Apalagi keluarga nya juga belum mengetahui bahwa ia kini tinggal dilingkungan pesantren beberapa hari ini. Dan ia juga absen dari kuliahnya sejak ia tinggal di kediaman Kiai Hanan.

Kini mereka sedang sarapan bersama, dan Zayn juga ikut sarapan bersama dengan keluarga Kiai Hanan. Ia berniat menyampaikan niat kepulangan nya setelah mereka menyelesaikan sarapan pagi itu. Dimeja sudah ada Abah Hanan, Ummu Khadijah, Azlan, Zahra dan Zayn.

Mereka makan dengan keheningan setelah menggumamkan doa, tak ada yang bersuara, karena adab saat makan memang dilarang makan sambil berbicara. Zayn lebih dulu menghabiskan makanan nya, disusul oleh yang lainnya.

Zayn menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum menyampaikan niat Kepulangan nya. Walaupun keluarga Kiai Hanan tidak pernah menyinggung kapan ia akan kembali kerumahnya, namun ia cukup sadar diri bahwa ia disini hanya menumpang untuk sementara waktu selama pemulihan nya.

"Abah, Ummi, sudah lima hari Zayn tinggal disini, dan kalian merawat Zayn dengan kesabaran dan keikhlasan. Zayn mau pamit hari ini untuk pulang kerumah. Mama dan papa juga belum mengetahui kabar Zayn yang sebelumnya. Karena mereka tahunya Zayn hanya liburan kesini."

Walupun ia sudah jauh dari agamanya, dan sudah lama sekali meninggal kan Yang Maha Kuasa. Akan tetapi ia masih tahu adab dan etika di hadapan orang-orang yang telah menolongnya.

"Bagaimana setelah acara pernikahan putri Abah saja kamu pulang nak. InsyaaAllah dua hari lagi acara pernikahan putri Abah Zahra."

"Begitu ya bah, baik bah. Zayn akan tinggal dua hari lagi disini, setelah pernikahan putri Abah selesai, Zayn izin pamit Bah, Ummi,"

"Alhamdulillah, ya sudah, kalau begitu Abah pamit dulu untuk mengisi kajian di masjid pagi ini. Kamu kalau mau berkeliling pondok bisa ditemani oleh Gus Ashraf, atau kamu mau ikut kajian Abah juga silakan. Ashraf dampingi nak Zayn untuk hari ini," ucap Abah kepada Zayn dan beralih berbicara kepada putranya.

"Baik bah, terimakasih bah." jawab Zayn.

"Baik Abah." jawab Gus Ashraf.

"Nak, karena pernikahan kamu tinggal dua hari lagi, jangan meninggalkan rumah tanpa mengabari Ummi, Abah maupun kakak kamu." nasehat Ummu Khadijah.

"Baik Ummi."

"Ya sudah, Ummi mau ke pondok dulu menemui ustadzah yang sedang mengajar hari ini. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam," jawab Ashraf, Zahra, dan Zayn.

Kini tinggal lah Zahra, Ashraf dan Zayn di meja makan. Zayn bingung memulai pembicaraan, walaupun ia sudah banyak berbicara dengan Ashraf, namun ia belum pernah mengobrol sama sekali dengan Zahra. Zahra yang merasa canggung diantara pemuda tampan dan kakaknya itu pun pamit ke kamarnya.

"Kak, aku ke kamar dulu ya. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

"Bagaimana Zayn, apakah kamu mau mengikuti kajian? Atau mau berkeliling pondok?"

"Ikut kajian saja Gus, setelah itu baru berkeliling pondok. Sebelum pulang saya ingin melihat-lihat terlebih dahulu. Karena saya juga tidak tahu kapan akan kembali kesini.

"InsyaaAllah Allah akan membawa kamu kesini nantinya. Mari, kita ke masjid sekarang."

"Mari Gus."

Kini Gus Ashraf dan Zayn berjalan menuju masjid yang ada di lingkungan pondok pesantren. Semua mata tertuju kepada Zayn, apalagi para santriwati. Pandangan mereka sama sekali tak berkedip melihat ketampanan lelaki itu.

"MasyaaAllah, siapa itu? Ganteng banget? Suami idaman. Nggak kalah ganteng dengan Gus Ashraf."

"Spek suami idaman sih ini."

"Shalawatin dulu deh."

"Astaghfirullah, jaga pandangan ukhti,"

"Astaghfirullah maaf, tapi sesekali cuci mata tidak apa-apa kan, hehe."

Begitulah bisik-bisik para santriwati yang melihat ketampanan seorang Zayn. Jangankan para santriwati, para santri pun mengakui bahwa Zayn sangat tampan. Seperti oppa-oppa Korea kata mereka, hihi.

"Kenapa mereka melihat saya sebegitu nya Gus? apa ada yang salah dengan penampilan saya?"

Zayn melihat dirinya, perasaannya tidak ada yang salah dengan penampilan nya. Ia mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang di kenakan Gus Ashraf. Apa dirinya tidak cocok memakai pakaian seperti Gus Ashraf, begitu pikirnya. Ya, karena ia tidak membawa baju ganti, jadi selama tinggal di kediaman Kiai Hanan, Zayn menggunakan baju milik Gus Ashraf.

"Tidak ada yang salah, biasa mereka tidak pernah melihat lelaki tampan." jawab Gus Ashraf terkekeh.

Ia juga mengakui bahwa Zayn lelaki yang ia dan Abahnya tolong begitu tampan. Dengan tinggi semampai dan kulit putih bersih. Sewaktu wajahnya babak belur memang tidak terlihat, namun kini lebamnya sudah hilang, sehingga terlihat lah ketampanan seorang Zayn. Bahkan Gus Ashraf yang sudah tampan saja kalah dari ketampanan seorang Zayn.

"Biarkan saja, ayo kita ke masjid."

"Baik Gus."

Kini Zayn dan Gus Ashraf sudah berada di masjid. Abah memberikan kultum pagi itu sebelum para santri dan santriwati memulai pembelajaran. Salah satu yang disampaikan oleh Kiai Hanan menyentuh hati seorang Zayn.

"Ya Allah, begitu jauh selama ini hamba dari engkau. Karena rasa kecewa hamba kepada engkau yang telah memanggil saudara kembar hamba lebih dulu, dan orang yang sangat hamba cintai dari dunia ini, sehingga hamba menyalahkan engkau dan melupakan tanggung jawab hamba sebagai umat mu. Sungguh hamba berdosa selama ini. Andaikan hamba tidak di tolong oleh Abah Hanan dan Gus Ashraf, apa hamba kini sudah tidak ada di dunia ini." Bathin nya berbicara.

Meluruh lah buliran bening itu membasahi pipi nya yang mulus. Namun ia segera menghapus kasar sebelum yang lain menyadarinya. Entah kenapa sejak ia di pesantren ini selama beberapa hari ini. Mulai terketuk pintu hatinya. Karena setiap hari ia mendengar suara seruan azan, mengaji serta ceramah yang ia dengar. Karena kediaman Abah Hanan memang dilingkungan pesantren. Sudah sangat jelas terdengar oleh telinga Zayn.

Ya, dulu Zayn adalah lelaki yang taat beribadah. Namun kejadian beberapa tahun silam yang merenggut nyawa saudara kembar serta wanita yang pernah ia cintai, membuat ia menyalahkan takdir dan tak lagi mau melaksanakan ibadahnya kepada Yang Maha Kuasa.

Hingga kultum yang disampaikan Kiai Hanan berakhir, ia sama sekali tidak menyadarinya, karena telah hanyut dalam pikirannya sendiri mengingat kejadian masa lalu dalam hidupnya.

"Zayn, kamu kenapa? kenapa melamun? apa kamu kurang sehat?"

"Eh, bukan Gus, saya baik-baik saja. Hanya kepikiran orang dirumah. Pasti akan khawatir jika tahu keadaan saya sebelumnya tidak baik-baik saja."

"Begitu, nanti setelah kamu pulang. Sampaikan lah semuanya kepada kedua orang tua kamu."

"Iya Gus."

"Mari, kita lanjut berkeliling pondok."

"Ayo Gus."

Zayn berusaha melupakan ingatan masa lalunya itu. Ia tidak ingin terlalu larut seperti dahulu. Ia tidak ingin membuat khawatir keluarga Kiai Hanan jika melihat ia terus melamun. Gus Ashraf memperkenalkan semua ruangan yang ada di asrama putra maupun putri, dan apa saja yang mereka pelajari selama mondok di pesantren Abahnya.

...****************...

Assalamu'alaikum sahabat Musim_Salju.

Ini karya kedua Author. baca juga karya pertama author yang berjudul PENANTIAN KEKASIH HALAL. Jangan lupa dukungan nya juga agar Author semangat dalam menyelesaikan tulisan ini. Jangan lupa tinggalkan jejak (like, komen, subscribe, vote dan favorite kan agar tidak ketinggalan update selanjutnya). Karena tanpa dukungan sahabat semua. Novel yang Author tulis tidak ada artinya. Terimakasih.

Follow Ig Author @winda_srimawati

...----------------...

...To Be Continued...

Terpopuler

Comments

Gagah Gue

Gagah Gue

Oppa, saranghe💜💜💜

2023-10-04

5

Wawa Sese

Wawa Sese

Sungguh penasaran dengan kehidupan zayn sebelumnya😑

2023-10-04

7

WILDAwibu

WILDAwibu

jadi ngingetin ke dosa thor ceritanya

2023-10-04

6

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kesalahpahaman
2 Menjaga Pandangan
3 Ketampanan Seorang Zayn
4 Firasat
5 Pembatalan Pernikahan
6 Izinkan Aku Menikahinya
7 Bertemu Kawan Lama
8 Mahar
9 Gelisah
10 Hari Bahagia
11 Sudahkah Jatuh Cinta
12 Kewajiban Istri
13 Suami Dingin
14 Pindahan
15 Kulkas Dua Belas Pintu
16 Berdebar
17 Mode Galak
18 Zahraku
19 Cemburu
20 Pertemuan
21 Di Ajak Kenalan
22 Bertukar Nomor Handphone
23 Garis Keturunan
24 Suara Jeritan Nayna
25 Bidadari
26 Aktivitas Zahra dan Zayn
27 Perpustakaan
28 Maaf Untuk Adiva
29 Sayang
30 Ke Curug
31 Kembali Ke Kediaman Papa Azzam
32 Melakukan Kewajiban
33 Arumi Nasha Razetha
34 Pingsan
35 Di Izinkan Pulang
36 Sudah Ada Calon?
37 Oppa
38 Gadis Yang Baik
39 Mual dan Muntah
40 Rujak Mangga Muda
41 Memanjat Pohon Mangga
42 Pengumuman (Novel Penantian Kekasih Halal)
43 Dikejar Anjing
44 Garis Dua
45 Ingin Soto Medan
46 Mobil Mogok
47 Check Up
48 Saran Dokter
49 Salah Bicara
50 Kabar Bahagia
51 Tidak Mungkin
52 Sidang Kelulusan
53 Cafe Ala Resto & Pusat Oleh-oleh
54 Wisuda
55 Ke Mall
56 Kecewa
57 Acara Empat Bulanan
58 Kembalinya Arumi
59 Kembar Tiga
60 Ungkapan Perasaan Zayn
61 Pertimbangan Zayn
62 Meminta Izin
63 Kejutan Untuk Zahra
64 Rumah Minimalis Kaca
65 Ulah Neyna
66 Tasyakuran Rumah Baru
67 Setan
68 Jadilah Wanita Yang Berkelas
69 Manusia Ular Atau Manusia Rubah?
70 Hanya Karena Pisang Goreng
71 Sangat Di Hargai
72 Berpamitan Ke Pondok
73 Mentang-mentang Ada Pawangnya
74 Bertemu Ustadz Azlan
75 Memangnya Masih Boleh Shalat?
76 Dosen?
77 Mood Ibu Hamil
78 Pendarahan
79 Henti Jantung
80 Koma
81 Bangun Zahra
82 Ternyata Arumi & Adiva?
83 Kejang-Kejang
84 Zahra Sadar
85 Bingung Mau Kasih Judul Apa
86 Pengumuman (Kau Hanya Untukku)
87 Akhirnya Zahra Pulang
88 Pemberian Nama & Aqiqah
89 Kegiatan Abin & Ibun Di Pagi Hari
90 Rencana Arumi
91 Bukan Salah Adiva
92 Akhirnya Thian Sadar
93 Menunjukkan Perasaan
94 Rencana Perjodohan Gus Ashraf
95 Wedding Day (A & Z)
96 The End
97 Extra Part 1
98 Extra Part 2
99 Extra Part 3
100 Extra Part 4
101 Extra Part 5
102 Extra Part 6
103 Extra Part 7
104 Extra Part 8
105 Extra Part 9
106 Extra Part 10
107 Extra Part 11
108 Extra Part 12
109 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Sebuah Kesalahpahaman
2
Menjaga Pandangan
3
Ketampanan Seorang Zayn
4
Firasat
5
Pembatalan Pernikahan
6
Izinkan Aku Menikahinya
7
Bertemu Kawan Lama
8
Mahar
9
Gelisah
10
Hari Bahagia
11
Sudahkah Jatuh Cinta
12
Kewajiban Istri
13
Suami Dingin
14
Pindahan
15
Kulkas Dua Belas Pintu
16
Berdebar
17
Mode Galak
18
Zahraku
19
Cemburu
20
Pertemuan
21
Di Ajak Kenalan
22
Bertukar Nomor Handphone
23
Garis Keturunan
24
Suara Jeritan Nayna
25
Bidadari
26
Aktivitas Zahra dan Zayn
27
Perpustakaan
28
Maaf Untuk Adiva
29
Sayang
30
Ke Curug
31
Kembali Ke Kediaman Papa Azzam
32
Melakukan Kewajiban
33
Arumi Nasha Razetha
34
Pingsan
35
Di Izinkan Pulang
36
Sudah Ada Calon?
37
Oppa
38
Gadis Yang Baik
39
Mual dan Muntah
40
Rujak Mangga Muda
41
Memanjat Pohon Mangga
42
Pengumuman (Novel Penantian Kekasih Halal)
43
Dikejar Anjing
44
Garis Dua
45
Ingin Soto Medan
46
Mobil Mogok
47
Check Up
48
Saran Dokter
49
Salah Bicara
50
Kabar Bahagia
51
Tidak Mungkin
52
Sidang Kelulusan
53
Cafe Ala Resto & Pusat Oleh-oleh
54
Wisuda
55
Ke Mall
56
Kecewa
57
Acara Empat Bulanan
58
Kembalinya Arumi
59
Kembar Tiga
60
Ungkapan Perasaan Zayn
61
Pertimbangan Zayn
62
Meminta Izin
63
Kejutan Untuk Zahra
64
Rumah Minimalis Kaca
65
Ulah Neyna
66
Tasyakuran Rumah Baru
67
Setan
68
Jadilah Wanita Yang Berkelas
69
Manusia Ular Atau Manusia Rubah?
70
Hanya Karena Pisang Goreng
71
Sangat Di Hargai
72
Berpamitan Ke Pondok
73
Mentang-mentang Ada Pawangnya
74
Bertemu Ustadz Azlan
75
Memangnya Masih Boleh Shalat?
76
Dosen?
77
Mood Ibu Hamil
78
Pendarahan
79
Henti Jantung
80
Koma
81
Bangun Zahra
82
Ternyata Arumi & Adiva?
83
Kejang-Kejang
84
Zahra Sadar
85
Bingung Mau Kasih Judul Apa
86
Pengumuman (Kau Hanya Untukku)
87
Akhirnya Zahra Pulang
88
Pemberian Nama & Aqiqah
89
Kegiatan Abin & Ibun Di Pagi Hari
90
Rencana Arumi
91
Bukan Salah Adiva
92
Akhirnya Thian Sadar
93
Menunjukkan Perasaan
94
Rencana Perjodohan Gus Ashraf
95
Wedding Day (A & Z)
96
The End
97
Extra Part 1
98
Extra Part 2
99
Extra Part 3
100
Extra Part 4
101
Extra Part 5
102
Extra Part 6
103
Extra Part 7
104
Extra Part 8
105
Extra Part 9
106
Extra Part 10
107
Extra Part 11
108
Extra Part 12
109
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!