Hari Bahagia

Setelah Hawa bertanya kepada Ummu Khadijah mengenai calon suami Zahra yang belum kunjung tiba, Ia kembali ke kamar pengantin, siapa lagi kalau bukan sahabat nya Zahra.

"Wa, bagaimana? Apakah mas Zyan sudah datang?"

Ada raut cemas terlihat dari pancaran matanya. Ia takut jika calon suaminya tiba-tiba saja membatalkan pernikahan mereka sama hal nya seperti Azlan. Akan sangat sakit sekali hati Zahra dan kecewa jika benar apa yang ada dalam pikirannya terjadi, apalagi kedua orang tuanya serta kakak nya Ashraf.

"Belum datang Ning, yang sabar ya. Aku yakin mas Zayn calon suami kamu pasti datang. Dia tidak mungkin mengingkari janjinya."

Hawa sebenarnya juga tidak bisa menjamin apa yang ia katakan benar. Namun tak ada jawaban lain yang bisa ia berikan untuk menenangkan sang sahabat nya selain mengatakan sabar.

"Wa, andaikan mas Zayn juga tiba-tiba membatalkan pernikahan bagaimana Wa? Bagaimana dengan Abah dan Ummi, aku tidak sanggup membayangkan rasa kecewa kedua kalinya orang tua ku Wa."

Zahra lebih takut jika kedua orang tuanya kecewa untuk kedua kalinya, dibandingkan memikirkan perasaan nya sendiri. Saat ini Zahra tak memikirkan kebahagiaan nya sendiri. Namun sebaliknya, justru yang lebih utama kebahagiaan kedua orang tuanya.

"Nauzubillah, jangan ngomong sembarangan Ra, serahkan semuanya sama Allah. Aku yakin sebentar lagi mas Zayn akan tiba.

Ternyata benar saja, tak lama Zayn dan rombongan tiba juga. Memang ada kendala saat di jalan saat mereka menuju kediaman Kiai Hanan. Dimana keluarga besar Kiai Hanan dan Ummu Khadijah sudah menantikan kedatangan pengantin lelaki beserta rombongan.

Suara lantunan shalawat mengiringi kedatangan calon pengantin pria beserta rombongan. Rasa cemas tadi sirna seketika dengan rasa lega.

"Assalamu'alaikum, Alhamdulillah nak, calon kamu sudah datang."

Tampak raut bahagia di wajah Ummu Khadijah, setelah tadi ia juga merasa gelisah jika tiba-tiba Zayn memutuskan pernikahan nya dengan putri semata wayangnya. Mungkin ini adalah ujian sebelum pernikahan, pasti akan ada saja cobaan menjelang kata sah itu terucap, termasuk saat Zayn menuju ke kediaman calon istrinya, dimana terjadi kemacetan di jalan yang membuat mereka harus putar balik dan mencari jalan yang lain agar sampai tepat waktu. Namun tetap saja mereka sedikit terlambat.

"Alhamdulillah,"

Zahra dan Hawa mengucap syukur bersama, mereka lega karena Zayn benar-benar menepati janjinya. Zahra yang tadinya cemas kini sudah bisa tersenyum lega. Walaupun tertutup oleh cadarnya, namun dari sudut matanya terlihat jika ia sedang tersenyum.

"Ya sudah sayang, Ummi kedepan dulu ya,"

"Iya Ummi, terimakasih ya Ummi."

"Sama-sama sayang."

Ummu Khadijah meninggalkan anaknya dan juga Hawa dikamar pengantin tersebut. Kini wajah Zahra berubah tegang, entah kenapa ia lebih deg-degan dari pada kemarin saat Zayn memintanya kepada Abah Hanan dan Ummu Khadijah untuk menjadikannya istri.

"Dingin banget tangan kamu Ra, kamu deg-degan ya."

"Hhmm,"

Zahra hanya menjawab dengan dehaman. Lidah nya terasa kelu untuk sekedar menjawab pertanyaan sang sahabat. Takut-takut jika nantinya sang suami salah dalam mengucapkan ijab qobul, yang pasti itu belum tentu terjadi.

Kini diruang tengah yang sudah di sulap menjadi ruang akad, Zayn berhadapan dengan Abah Hanan. Tentu saja Abah Hanan akan menikahi putri semata wayangnya dengan Zayn seorang pemuda yang ia tolong bersama Ashraf.

"Baik, silahkan jabat tangan calon ayah mertua kamu nak"

Pak penghulu menginterupsi kan kepada Zayn. Zayn cukup gemetar saat akan berjabatan tangan dengan lelaki yang kini ada di hadapannya, dimana sebentar lagi akan menjadi ayah mertuanya. Tak pernah terpikirkan olehnya jika lelaki paruh baya yang pernah menolong nya akan menjadi ayah mertuanya.

Kini Zayn sudah menjabat tangan Abah Hanan. Semua saksi dan tamu undangan menatap ke arah mereka. Zayn mendapatkan tatapan seperti itu membuat ia semakin deg-degan saja.

"Tenang Zayn, kamu pasti bisa. Tarik nafas, keluarkan."

Ia berbicara di dalam hatinya. Memberikan ketenangan untuk dirinya sendiri. Jangan sampai ia salah dalam mengucapkan ijab qobul nanti, ia juga sudah berkali-kali berlatih dirumah, tentu saja ia harus bisa. Begitu pikirnya.

"Baik ikuti perkataan saya,"

Pak penghulu memulai dengan mukadimahnya, Kiai Hanan mengikuti arahan pak penghulu. Zayn kini juga sudah mulai tenang. Kiai Hanan pun mulai menikahkan sang putri, dan disambut oleh Zayn.

"Saya terima nikahnya Fatimah Zahratunnisa binti Muhammad Hanan Anshori dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Zayn mengucapkan dengan lantang dan sekali hembusan nafas yang di jawab semangat oleh para saksi dan semua tamu undangan.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

Sah!

"Alhamdulillah..."

Setelah kata sah terucap, pak penghulu membaca do'a yang diaminkan oleh Zayn dan semuanya. Zahra pun kini dibawa ke hadapan sang suami. Saat mata itu saling bertemu, mereka sama-sama terdiam sepersekian detik. Seketika jantung mereka kian berdebar saja. Ini pertama kalinya mereka berhadapan sedekat itu. Apalagi yang kini di tatap sudah lagi halal untuk mereka.

Setelah Zahra di dudukan disamping sang suami. Zayn menyerahkan mahar pernikahan yang telah disebutkan saat akad pernikahan tadi, yaitu berupa lima ratus gram emas murni dan seperangkat alat shalat. Selanjutnya pemasangan cincin oleh kedua pengantin. Zahra ragu-ragu saat Zayn ingin meraih tangan nya untuk ia sematkan cincin pernikahan.

"Ayo sayang, sekarang dia adalah suami mu."

Ummu Khadijah tahu putrinya tengah gerogi, Zayn tersenyum tipis saat Zahra menatap dirinya. Zahra pun mengulurkan tangannya saat seulas senyuman itu diberikan kepadanya, ada rasa yang berbeda yang kini ia rasakan. Apakah benar kini mereka sudah sah menjadi suami istri? begitu pikir Zahra.

Setelah cincin itu tersemat di jari manis sebelah kanan Zahra. Kini Zahra yang menyematkan cincin itu di jari Zayn. Zayn menganggukkan kepalanya saat Zahra menatap dirinya. Dengan ragu-ragu Zahra pun menyematkan cincin itu di jari manis sebelah kanan sang suami. Sama halnya dengan Zahra, Zayn juga merasa ada sesuatu yang membuat ia seperti tersengat saat kulit mereka saling bersentuhan.

Setelah penyematan cincin pernikahan. Kini Zahra meraih tangan kanan suaminya untuk pertama kalinya sebagai istri ia akan meraih keridhoan itu dari sang suami. Dengan tangan dingin dan masih gemetaran, Zahra mengecup takzim punggung tangan sang suami, Zayn juga memegang ubun-ubun sang istri dan membacakan doa yang telah di ajarkan oleh Kiai Hanan, lalu Zayn mengecup lama kening sang istri.

Deg!

Jantung Zahra tiba-tiba kembali berdebar dengan kencang, saat daging kenyal itu menyentuh kulit nya. Ia berusaha untuk menetralkan rasa gugupnya. Apakah suaminya juga merasakan apa yang ia rasakan. Entah lah, hanya Zayn yang tahu.

Setelah serangkaian acara demi acara dilaksanakan, kini akad pernikahan usai juga dilanjutkan acara resepsi pernikahan. Mereka kini duduk di pelaminan pernikahan, ada rasa canggung yang mereka rasakan. Semua tamu undangan pun berdatangan memberikan selamat kepada kedua pasangan halal itu.

Saat Mereka sedang bersanding di pelaminan, tiba-tiba saja seorang anak kecil berusia empat tahun berlari kearah pelaminan dan menghampiri Zayn.

"Daddy,"

"Putri kecil Daddy cantik sekali,"

Deg!

Jantung Zahra berdebar tak karuan saat anak kecil itu memanggil suaminya dengan sebutan Daddy, dan suaminya pun memanggil anak itu dengan sebutan putri kecil. Apa maksudnya? Apakah itu anaknya? Jika benar itu anaknya, berarti sebelumnya ia sudah menikah, lantas mana istrinya? Kenapa hanya anak ini seorang diri? Lantas kenapa ia menikahi dirinya?pikirannya kini kemana-mana saat seorang wanita menghampiri pelaminan untuk menjemput anak kecil yang memanggil Zayn dengan sebutan Daddy. Baru saja bahagia itu tiba, apakah sekarang ia harus merasakan sakit lagi.

...----------------...

...To Be Continued ...

Terpopuler

Comments

Ainun Humaira

Ainun Humaira

Aku kok ya deg-degan. tapi aku percaya dengan zayn. zayn tidak mungkin menyakiti hati zahra, walaupun diantara mereka belum ada cinta.

2023-10-11

3

Wawa Sese

Wawa Sese

Selamat zahra dan Zayn. Akhirnya sah juga. Btw jangan katakan itu anak zayn thor. Please kasih penjelasan kepada Zahra😏😏😏

2023-10-11

4

Gagah Gue

Gagah Gue

Apalagi ini thor. Jngan bilang itu anak Zayn. Dan zayn sudah beristri.

aku nggak kuat jika benar itu terjadi. Zahra yang tenang ya. pasti hanya salah paham😣😣😣

2023-10-11

5

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kesalahpahaman
2 Menjaga Pandangan
3 Ketampanan Seorang Zayn
4 Firasat
5 Pembatalan Pernikahan
6 Izinkan Aku Menikahinya
7 Bertemu Kawan Lama
8 Mahar
9 Gelisah
10 Hari Bahagia
11 Sudahkah Jatuh Cinta
12 Kewajiban Istri
13 Suami Dingin
14 Pindahan
15 Kulkas Dua Belas Pintu
16 Berdebar
17 Mode Galak
18 Zahraku
19 Cemburu
20 Pertemuan
21 Di Ajak Kenalan
22 Bertukar Nomor Handphone
23 Garis Keturunan
24 Suara Jeritan Nayna
25 Bidadari
26 Aktivitas Zahra dan Zayn
27 Perpustakaan
28 Maaf Untuk Adiva
29 Sayang
30 Ke Curug
31 Kembali Ke Kediaman Papa Azzam
32 Melakukan Kewajiban
33 Arumi Nasha Razetha
34 Pingsan
35 Di Izinkan Pulang
36 Sudah Ada Calon?
37 Oppa
38 Gadis Yang Baik
39 Mual dan Muntah
40 Rujak Mangga Muda
41 Memanjat Pohon Mangga
42 Pengumuman (Novel Penantian Kekasih Halal)
43 Dikejar Anjing
44 Garis Dua
45 Ingin Soto Medan
46 Mobil Mogok
47 Check Up
48 Saran Dokter
49 Salah Bicara
50 Kabar Bahagia
51 Tidak Mungkin
52 Sidang Kelulusan
53 Cafe Ala Resto & Pusat Oleh-oleh
54 Wisuda
55 Ke Mall
56 Kecewa
57 Acara Empat Bulanan
58 Kembalinya Arumi
59 Kembar Tiga
60 Ungkapan Perasaan Zayn
61 Pertimbangan Zayn
62 Meminta Izin
63 Kejutan Untuk Zahra
64 Rumah Minimalis Kaca
65 Ulah Neyna
66 Tasyakuran Rumah Baru
67 Setan
68 Jadilah Wanita Yang Berkelas
69 Manusia Ular Atau Manusia Rubah?
70 Hanya Karena Pisang Goreng
71 Sangat Di Hargai
72 Berpamitan Ke Pondok
73 Mentang-mentang Ada Pawangnya
74 Bertemu Ustadz Azlan
75 Memangnya Masih Boleh Shalat?
76 Dosen?
77 Mood Ibu Hamil
78 Pendarahan
79 Henti Jantung
80 Koma
81 Bangun Zahra
82 Ternyata Arumi & Adiva?
83 Kejang-Kejang
84 Zahra Sadar
85 Bingung Mau Kasih Judul Apa
86 Pengumuman (Kau Hanya Untukku)
87 Akhirnya Zahra Pulang
88 Pemberian Nama & Aqiqah
89 Kegiatan Abin & Ibun Di Pagi Hari
90 Rencana Arumi
91 Bukan Salah Adiva
92 Akhirnya Thian Sadar
93 Menunjukkan Perasaan
94 Rencana Perjodohan Gus Ashraf
95 Wedding Day (A & Z)
96 The End
97 Extra Part 1
98 Extra Part 2
99 Extra Part 3
100 Extra Part 4
101 Extra Part 5
102 Extra Part 6
103 Extra Part 7
104 Extra Part 8
105 Extra Part 9
106 Extra Part 10
107 Extra Part 11
108 Extra Part 12
109 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Sebuah Kesalahpahaman
2
Menjaga Pandangan
3
Ketampanan Seorang Zayn
4
Firasat
5
Pembatalan Pernikahan
6
Izinkan Aku Menikahinya
7
Bertemu Kawan Lama
8
Mahar
9
Gelisah
10
Hari Bahagia
11
Sudahkah Jatuh Cinta
12
Kewajiban Istri
13
Suami Dingin
14
Pindahan
15
Kulkas Dua Belas Pintu
16
Berdebar
17
Mode Galak
18
Zahraku
19
Cemburu
20
Pertemuan
21
Di Ajak Kenalan
22
Bertukar Nomor Handphone
23
Garis Keturunan
24
Suara Jeritan Nayna
25
Bidadari
26
Aktivitas Zahra dan Zayn
27
Perpustakaan
28
Maaf Untuk Adiva
29
Sayang
30
Ke Curug
31
Kembali Ke Kediaman Papa Azzam
32
Melakukan Kewajiban
33
Arumi Nasha Razetha
34
Pingsan
35
Di Izinkan Pulang
36
Sudah Ada Calon?
37
Oppa
38
Gadis Yang Baik
39
Mual dan Muntah
40
Rujak Mangga Muda
41
Memanjat Pohon Mangga
42
Pengumuman (Novel Penantian Kekasih Halal)
43
Dikejar Anjing
44
Garis Dua
45
Ingin Soto Medan
46
Mobil Mogok
47
Check Up
48
Saran Dokter
49
Salah Bicara
50
Kabar Bahagia
51
Tidak Mungkin
52
Sidang Kelulusan
53
Cafe Ala Resto & Pusat Oleh-oleh
54
Wisuda
55
Ke Mall
56
Kecewa
57
Acara Empat Bulanan
58
Kembalinya Arumi
59
Kembar Tiga
60
Ungkapan Perasaan Zayn
61
Pertimbangan Zayn
62
Meminta Izin
63
Kejutan Untuk Zahra
64
Rumah Minimalis Kaca
65
Ulah Neyna
66
Tasyakuran Rumah Baru
67
Setan
68
Jadilah Wanita Yang Berkelas
69
Manusia Ular Atau Manusia Rubah?
70
Hanya Karena Pisang Goreng
71
Sangat Di Hargai
72
Berpamitan Ke Pondok
73
Mentang-mentang Ada Pawangnya
74
Bertemu Ustadz Azlan
75
Memangnya Masih Boleh Shalat?
76
Dosen?
77
Mood Ibu Hamil
78
Pendarahan
79
Henti Jantung
80
Koma
81
Bangun Zahra
82
Ternyata Arumi & Adiva?
83
Kejang-Kejang
84
Zahra Sadar
85
Bingung Mau Kasih Judul Apa
86
Pengumuman (Kau Hanya Untukku)
87
Akhirnya Zahra Pulang
88
Pemberian Nama & Aqiqah
89
Kegiatan Abin & Ibun Di Pagi Hari
90
Rencana Arumi
91
Bukan Salah Adiva
92
Akhirnya Thian Sadar
93
Menunjukkan Perasaan
94
Rencana Perjodohan Gus Ashraf
95
Wedding Day (A & Z)
96
The End
97
Extra Part 1
98
Extra Part 2
99
Extra Part 3
100
Extra Part 4
101
Extra Part 5
102
Extra Part 6
103
Extra Part 7
104
Extra Part 8
105
Extra Part 9
106
Extra Part 10
107
Extra Part 11
108
Extra Part 12
109
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!