JANGAN REMEHKAN AKU

Pagi harinya, Zayra bersiap untuk pergi ke sekolah. Ia keluar dari kamar lalu menuju ke ruang makan.

Setiap orang yang berpapasan dengan Zayra , mereka menatap Zayra dengan aneh. Begitu juga ketika ia masuk ke ruang makan yang lumayan luas.

Zayra seperti makhluk asing dari planet lain karena menjadi pusat perhatian. Tapi Zayra cuek saja, ia secara selamba keluar dari ruangan itu setelah selesai sarapan. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

Kebetulan Zayra melihat Dewangga, perasaan Zayra langsung tak menentu. Grogi, malu serta rasa suka bercampur aduk.

Akan tetapi semua perasaan itu musnah dalam sekejap ditelan oleh kekecewaan. Hal itu disebabkan karena Dewangga bertemu Zahira . Keduanya nampak akrab dan dekat.

Zayra menundukkan wajahnya, jika lawannya Zahira ? Ia merasa tidak akan bisa untuk mendapatkan Dewangga.

Karena Zayra sadar dirinya tidak secantik Zahira . Diriku juga dibatasi oleh materi, penampilan Zahira sungguh sangat modern. Berbeda jauh dengan penampilan dirinya yang B aja.

Rupanya hari itu adalah hari olahraga bagi kelas tujuh. Semua murid dari kelas tujuh berkumpul di lapangan.

Zayra melihat Dewangga juga ada dalam perkumpulan. Pria itu nempel terus sama si Zahira .

Pak guru mengajak untuk berlatih voli, dan sangat kebetulan Dewangga adalah salah satu pemain terbaik.

Karena cuaca cukup panas, Zayra memilih untuk memakai topi. Tiba-tiba seseorang menarik topinya.

Zayra refleks menoleh, rupanya itu adalah Zika yang melakukannya. Sudah pasti atas perintah Zahira .

Dengan pongah nya Zika membuang topi Zayra ke tanah. Tepat di depan Zahira . Tanpa perasaan, Zahira menginjak topi itu.

UPSSSS SORRY

Zahira berlakon seperti seseorang yang tidak sengaja menginjak topi Zayra . Teman-teman Zahira tertawa mengejek kecuali Angga .

Zayra diam saja, namun ia terus mengikuti pergerakan Zahira dengan menggunakan ekor matanya.

" Kamu mau topi mu?? Silahkan ambil" Tantang Zahira , ia sengaja agar Zayra merendahkan tubuhnya di depan Zahira . Dengan kata lain, biar Zayra bersujud di hadapan nya.

Zayra menarik nafas panjang, ia merogoh saku bajunya lalu mengeluarkan uang recehan. Seraya melemparkan nya tepat di atas topi.

" Sorry, aku cuma punya duit receh"

Zahira dan teman-temannya terbelalak, usai berkata demikian Zayra pergi begitu saja.

" Ku rang a j Ar!! kau pikir aku pengemis hah??' Teriak Zahira keras, tapi Zayra tidak perduli.

Zahira benar-benar geram, baru kali ini ada orang yang bernyali besar merendahkan dirinya.

AAAKKHHH

Zahira berteriak meluapkan amarahnya. Teman-temannya bertindak untuk meredam emosi nya. Tapi Zahira sudah terlanjur marah, ia ingin melakukan perhitungan yang lebih parah dari sebelumnya.

Zayra berjalan terus menuju ke ruang komputer. Ia ingin memberikan pelajaran kepada Zahira yang sudah semena-mena terhadap dirinya.

Kemarin aja belum terbalas kan ,eh sekarang malah semakin menjadi.

" Aku tidak akan terus diam diperlakukan seperti ini" Gumam Zayra pada dirinya sendiri.

Zayra masuk ke ruang komputer setelah ia memastikan situasi aman. Disebabkan dirinya tidak memiliki komputer dan telfon pintar, maka Zayra menggunakan fasilitas sekolah untuk meretas ponsel Zahira .

Hanya sebatas pembelajaran bahwa ancaman Zayra bukan main-main.

Dalam kurun waktu tiga puluh menit, Zayra sudah bisa masuk ke akun ponsel milik Zahira .

Senyuman kecil tercipta, tak lupa Zayra melakukan sesuatu untuk berjaga-jaga. Setelah mengeprin tanda bukti, Zayra cepat-cepat keluar dari ruang komputer.

__

" Ra, apa kamu yakin akan melakukan ini ?" Fely agak ragu dengan keputusan Zahira . Karena sangat berbahaya dan besar sekali resikonya.

Zahira tersenyum yakin. Ia memegang sebuah benda pipih mirip plaster luka.

" Aku tidak mau berlama-lama lagi dia berada disini. Angga kau tahu kan harus berbuat apa? " Zahira mengalihkan perhatiannya kepada Angga .

Angga tidak menjawab, pikiran nya berkecamuk. Zahira berniat menempel kan obat sejenis narkoba kepada Zayra . Peraturan di sekolah ini sangat ketat, jika ada siswa yang berurusan dengan narkoba apalagi ketahuan memakai. Maka ia akan di blacklist dari sekolah. Dan tidak akan diterima di sekolah manapun.

" Zika" Zahira menyerahkan plaster itu kepada Zika, Gadis itu ragu-ragu menerima nya. Ia juga takut, ini akan sangat mengancam posisi nya di sekolah.

" Kamu takut Zika? " Zahira dapat menangkap keraguan teman-temannya.

" Hey, come on... Tidak akan terjadi apa-apa kepada kalian. Aku jamin, dan aku juga janji. Kalau misi ini sukses kalian akan mendapatkan tas Hermes keluaran terbaru. Satu orang satu, gimana? "

Semua saling berpandangan satu sama lain, rasa takut mereka dikalahkan oleh iming-iming yang menggiurkan.

Tidak ada yang tidak bisa dibeli oleh Zahira , selain anak orang kaya. Dia juga punya penghasilan sendiri dari endorse di sosial media nya.

Akhirnya teman-teman Zahira setuju dengan rencana itu. Zika yang bertugas menempelkan narkoba itu kepada Zayra .

Target terlihat, Zayra saat ini tengah berjalan menuju ke arah Zahira dan ganknya. Ia berjalan dengan langkah panjang dan mantap.

Zahira dan teman-temannya pun sama, wajah mereka dihiasi senyuman penuh kelicikan.

Begitu mereka berhadapan, seluruh siswa yang berada di sekitarnya langsung menjadi penonton dadakan.

Zayra dan Zahira saling beradu pandang, dengan jumawa Zahira melipat tangan di dada dan dagunya terangkat. Ia berusaha agar Zayra tidak menoleh, karena pada saat itu Zika bersiap menempel kan narkoba ke kulit Zayra .

" Ini " Zayra menyodorkan kertas yang berisi beberapa chattingan Zahira di ponselnya.

Zahira mengernyit heran, ia mengambil kertas-kertas tersebut dari tangan Zayra .

Bola mata Zahira membulat sempurna, ia membuka lembar demi lembar dengan kasar.

" Apa maksud kamu?! " Bentak Zahira , tangan nya meremas kertas itu dengan kuat.

" Kamu pinter kan? Masa begitu saja harus aku jelasin" Balas Zayra , bibirnya terangkat sebelah.

Zika sudah siap untuk menempelkan narkoba nya, tapi tiba-tiba Zahira memberikan kode agar Zila jangan melakukan apapun.

Meskipun heran, tapi Zika cepat melakukan apa yang diperintahkan oleh Zahira . Ia menyimpan kembali narkoba itu ke dalam sakunya.

" Aku tidak pernah main-main dengan ancaman ku, mengerti!!! " Imbuh Zayra seraya berbalik. Ia sengaja menyenggol Zika saat berlalu pergi.

" Ada apa Ra? Kenapa kamu melarang ku? " Tanya Zika mewakili teman-temannya yang lain.

" Dia telah berhasil meretas ponsel ku" Jawab Zahira tanpa sedikitpun melepaskan Zayra dari tatapan tajam matanya.

Meskipun gadis itu akhirnya menghilang di tikungan koridor sekolah.

" Yang bener? Mana coba aku lihat" Yuna ingin sekali membaca apa yang ada di atas kertas itu. Namun Zahira menepis nya, malah dengan sengaja Zahira membakar kertas-kertas tersebut.

Kali ini Zahira tahu bahwa Zayra bukan orang sembarangan. Dia harus berhati-hati jika tidak ingin masuk ke jurang yang dibuat nya sendiri.

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

good job zayra, jangan mau ditindas terus.

2024-04-11

0

V3

V3

makin gak benar aja nih si Zahira ,, makin semena-mena ,, guru aja bisa di sogok 🤦🤦

2024-02-21

0

AGhanteng

AGhanteng

Aduh, knp jd jahat begini si zahira..

2023-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!