NENEK? IBU??

Zayra menghitung sisa uangnya, sepertinya dia memang harus mencari kerja sampingan. Tapi kerja apa?

Zayra hanya bisa bekerja paruh waktu di sif malam. Karena kalau pagi dan siang dia harus sekolah.

" Aku harus kerja apa ya? " Zayra menopang dagu di atas meja belajar nya.

" Ah aku coba dulu lah cari-cari kerja di sekitar sekolah. Biar enak nggak usah naik ojek " Zayra bermonolog sendiri.

Ia menyemangati diri sendiri untuk mencoba dan akan dimulai besok sepulang sekolah.

___

NENEK

Akh

Cahaya terjaga secara dadakan, nafasnya tertahan di tenggorokan. Apa yang baru saja ia lihat membuat dadanya bergejolak. Suara itu masih terngiang di telinganya.

Bayangan seorang gadis seumuran Zahira tersenyum ke arah Cahaya.

Dengkuran halus suaminya serta merta menyadarkan Cahaya. Ia gegas turun dari peraduan lalu keluar menuju kamar putranya.

TOK TOK TOK TOK

TOK TOK TOK TOK

Berkali-kali Cahaya mengetuk pintu kamar Udin , namun tidak ada tanggapan. Beberapa saat kemudian, barulah daun pintu terbuka pelan.

" Ibu... " Udin heran karena tidak seperti biasanya sang Ibu datang ke kamarnya tengah malam begini.

" Ada apa Ibu? "

" Jimatmu mana? " Tanya Cahaya sembari mengulurkan tangannya.

Udin terpaku, tapi karena sorot mata Ibunya begitu serius, ia pun meraba daun telinga nya.

" Mana? " Cahaya melihat Udin kebingungan.

" Jimat ku mana Bu? " Udin melongo heran.

" Loh kan kamu yang pegang " Balas Cahaya.

Udin semakin bingung, ia mencoba mengingat kapan terakhir mengeluarkan Jimat nya.

Tidak! Tidak pernah! Semenjak Udin menyerah untuk mencari kembaran Zahira . Ia tidak pernah lagi menggunakan Kecubung maupun Jimat pengasihan pengantin .

" Din " Gertak Cahaya.

Udin menggeleng bagai orang b o d o h.

" Hilang? Kok bisa?? Padahal jimat itu tidak bisa lepas dari mu "

Udin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia sendiri bingung, kok bisa?

Cahaya berdecak kesal, kedua tangannya terpacak di pinggang.

" Padahal itu adalah satu-satunya yang bisa menemukan anakmu" Cahaya menggerutu sendiri.

" Anak siapa Ibu? "

Cahaya dan Udin terperangah, tubuh mereka membeku seketika. Hanya ekor mata mereka yang bergerak ke arah pintu yang perlahan melebar.

Prilly muncul bersama dengan serigala kesayangannya, Selasih. Wajahnya bagai ancaman bagi ibu dan anak itu.

" Ibu... Kenapa tidak menjawab? Anak siapa yang Ibu maksud? " Prilly mengulangi pertanyaannya. Dadanya jelas terlihat naik turun.

Cahaya dan Udin saling berpandangan, mereka tidak tahu harus menjawab apa?

" Sayang "

Ha??

Udin melongo seperti orang blo on.

" Apa kamu tahu anak siapa yang Ibu maksud? "

Udin planga plongo, bagaimana ini?

" Jadi?? tidak ada yang bisa menjelaskan? " Mendadak hati Prilly bagai teriris sesuatu, perih sekali.

Ia membuang muka menutupi kesedihannya. Langkahnya gemetar sembari menarik Poni masuk ke dalam kamar.

" Sayang" Udin terpaksa mengikuti istrinya, ia sadar jika dirinya telah melukai hati Prilly. Tak lupa Udin memberi kode agar Ibunya pergi saja. Dan membiarkan dirinya yang menjelaskan kepada sang istri.

" Sayang jangan marah dulu " Udin menghadang langkah Prilly, tapi wanita itu berkilah ke lain arah.

" Sayang" Udin menahan kedua pundak Prilly agar tidak bisa kemana-mana lagi.

" Dengarkan aku dulu " Pinta Udin disertai sedikit penekanan dalam kalimat nya. Prilly tak merespon.

" Kata Ibu, anak kita " Udin mengambil jeda waktu untuk memberitahu hal yang sebenarnya " Saudara Zahira , masih hidup "

Pupil mata Prilly melebar, namun tidak ada kalimat apapun yang terucap. Ekspresi kaget yang membingungkan.

" Maaf kan aku sayang, bukan aku berniat untuk membohongi mu. Tapi aku juga belum tahu pasti, karena tidak ada tanda-tanda energi yang ku dapatkan" Udin menambahkan penjelasan.

" Dan sekarang, anehnya Jimat aku hilang "

Prilly meraba untuk duduk di bibir kasur, sementara Udin duduk di sampingnya. Menunggu respon dari sang istri atas kejujurannya.

Namun Prilly tidak mengatakan apapun, pandangan nya menerawang. Seperti ada sesuatu yang tengah dipimpin.

" Sayang.... " Udin semakin resah dengan ekspresi istrinya yang tidak bisa diterka.

Jauh dalam pikiran Prilly, ia kalut karena ternyata semua mimpi nya selama ini adalah benar.

Setiap malam semenjak Prilly melahirkan, ia selalu bermimpi mengenai putrinya yang dikatakan telah meninggal.

Tapi bagi Prilly mungkin saja itu hanya sebagian dari kesedihan nya. Karena sangat tidak mungkin sang Ibu mertua membohongi nya.

Dan sekarang.... Terungkap jika Ibu dari suaminya itu benar-benar tega sekali membohongi Prilly.

Kalau saja jujur, kemungkinan besar anaknya bisa ditemukan.

Udin terkesiap kaget, ia melihat wajah istrinya dibasahi oleh air mata.

" Sayang" Udin mengusap wajah Prilly dengan kelembutan. Namun Prilly menepis nya dengan kasar.

" Tidak perlu basa-basi, semua nya sudah tidak berguna lagi. Katakan kepada Ibumu, jangan pernah sekalipun mencari keberadaan anak itu, Dia yang tidak jujur bukan? lalu kenapa baru sekarang ingin mencari nya "

Udin seperti tertampar oleh kata-kata sang istri. Ia mengerti jika pasti Prilly sangat kecewa dengan Ibunya.

Tapi alasan sang Ibu pun ada benarnya. Udin bingung sekarang harus bagaimana?

Di lain kamar, Zahira tidak bisa tidur. Ia terus memikirkan bagaimana cara menaklukkan si gadis minus? Itu adalah julukan Zayra karena berkacamata tebal.

Zahira juga tidak habis pikir, kok bisa Zayra meretas ponsel nya. Genius sekali anak itu.

Zahira merinding ngeri jika sampai isi chat yang di print oleh Zayra kebaca sama temen-temennya yang lain. Bisa-bisa nama baiknya sebagai Dokter berhati malaikat akan luntur.

*

IBUUUU

Zahira melihat penampakan di dalam tidurnya, seorang wanita cantik dengan ditemani seekor anjing besar.

Anehnya kedua mata itu berwarna putih menyilaukan. Ia tersenyum kepada Zayra sembari mengulurkan tangannya.

IBUUUU

Zayra terus bergumam menyebut nama Ibu. Hantu gadis yang mendiami kamar Zayra sampai menengok saking penasarannya.

Ia merasa sedih melihat keadaan Zayra . Karena tidak jauh berbeda dengan dirinya yang berpisah dari seorang Ibu.

Hingga ajal menjemput pun , hantu itu belum juga bertemu dengan Ibunya.

Zayra perlahan membuka matanya.

AAAAKKKKHHHHH

Hantu yang semula sedih ikut berteriak karena kaget dengan teriakan Zayra .

Seluruh penghuni asrama yang mendengar teriakkan Zayra langsung menarik selimut menutupi seluruh tubuh mereka.

Ada yang masih Pi pis terpaksa berlari keluar dari kamar mandi dan melompat ke atas tempat tidur saking takut nya.

Ida sendiri jatuh dari tempat tidur sebab takut dengan teriakan Zayra . Ia menggulingkan tubuhnya ke kolong dan meringkuk di sana.

Niat hati ingin bersembunyi dari hantu, tanpa ia sadari justru ada sosok hantu lain sedang berada di samping nya.

HEP

Zayra menutup mulut si Hantu agar berhenti teriak. Sementara dirinya melanjutkan teriakannya dan bertambah keras.

Si Hantu melongo, mulutnya yang tersumpal tidak bisa berbuat apa-apa.

HUFFFFFFF

Zayra menghela nafas panjang usai berteriak lantang.

" Kenapa kamu teriak? " Tanya si hantu.

" Karena kamu lah, tiba-tiba wajah kamu yang manyun terlihat sangat dekat dengan wajah ku" Jawab Zayra .

" Terus kenapa kamu menutup mulut ku? " Tanya hantu itu lagi.

" Yang boleh teriak kan cuma manusia " cetus Zayra pendek.

Terpopuler

Comments

V3

V3

hahahaha ... lucu nya si Zayra 🤣🤣🤣

2024-02-21

1

Anesti Elvi

Anesti Elvi

keluarga udin kan kaya raya kok mata prilii di biarin buta ,kan bisa cari donor mata dg mudah 🤔🤔

2023-10-19

0

Lutfi Sukarna

Lutfi Sukarna

Alur kisah yang sekarang emang buat kesel delapan puluh delapan persen hahahaha

2023-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!