TERLEPASNYA KALUNG

Bu Sinta wali kelas Zahira dan Angga mengajak murid-muridnya ke Taman yang ada sebuah Tasik buatan.

Ia ingin murid-murid nya mengumpulkan tugas untuk mencari berbagai jenis serangga dan menjelaskan manfaat serangga tersebut.

Kebetulan saat itu Angga membawa anjing kesayangannya yang diberi nama Willy. Anjing sejenis Chihuahua, aktif dan selalu menggonggong jika ada bahaya.

Angga dan Zahira berjalan beriringan mencari serangga yang dapat mereka temukan untuk tugas sekolah.

Zahira melihat ada satu plang bertuliskan DILARANG MASUK BANYAK BUAYA.

Zahira melirik Angga yang tengah sibuk mencari serangga di semak-semak, pikiran licik tercipta. Apalagi dia masih sakit hati dengan Angga karena masalah kemarin.

Ditambah lagi Zahira terganggu sekali dengan suara gonggongan si Willy.

" Ga, kita kesana yuk " Ajak Zahira menunjuk ke tempat terlarang. Angga mendongak, ia memperhatikan tempat yang ditunjuk oleh Zahira.

" Nggak usah lah Ra, tuh ada plang peringatan" Tolak Angga dengan halus.

" Ah itu cuma buat nakutin aja " Zahira menepis penolakan Angga , ia berjalan cepat masuk ke kawasan terlarang.

Angga berkali-kali memanggil, tapi Zahira tidak bergeming sedikitpun.

Willy menggonggong ke arah Zahira pergi, perasaan Angga jadi tidak tenang. Bagaimana nanti jika terjadi sesuatu dengan Zahira ? Apa yang harus ia katakan kepada Mama Papanya?

Dengan banyak pertimbangan, akhirnya Angga menyusul Zahira . Gadis itu sudah berdiri di tepi Tasik, pandangannya menyapu luasnya bendungan buatan manusia itu.

" Ra, yuk kita pulang. Aku takut nih " Angga bergidik ngeri memperhatikan ke sekeliling, suasana nampak sangat sepi.

" Ah Cemen kamu Ga, justru aku pengen mandi. Airnya terlihat menyegarkan" Zahira membuka kancing baju nya.

" Ra , jangan gila kamu. Disini banyak buayanya " Angga cepat mencegah, filingnya mengatakan bahwa para buaya sekarang tengah memperhatikan mereka.

" Itu tahayul " Bantah Zahira acuh, Willy semakin menggonggong keras, ia menatap perairan dengan penuh waspada.

Angga gusar, ia memintal ujung kain seragam nya tanda ketakutan melanda pikiran.

Tanpa diduga, Zahira meraih Willy lalu melemparnya ke arah Tasik. Mata Angga membulat, ia menyaksikan secara langsung bagaimana dua buaya berebutan tubuh Willy.

Anjing itu masih berusaha menyelamatkan diri, tapi tubuh kecilnya hanya cukup untuk sekali lahap saja.

" Willy!!! "

Air mata meluruh deras, Angga tidak berdaya untuk menolong. Apalagi nyata di depan matanya buaya itu sangat ganas.

Tungkai kakinya lemas, Tubuh Angga terduduk di tanah.

Zahira tersenyum puas, tanpa rasa bersalah ia pergi meninggalkan Angga begitu saja. Syukur kalau Angga dimakan buaya juga, Hem!

Di lain tempat kejadian bertolak belakang, Lukman membayar beberapa temannya untuk ikut membantu nya mengerjai Zayra .

Zayra ditangkap saat baru saja keluar dari dalam toilet, Ia diseret oleh ketiga teman Lukman yang sudah mendapatkan uang.

Lukman memimpin mereka untuk membawa Zayra ke hutan kecil di belakang sekolah. Di sana Lukman ingin membuat Zayra jera hingga takut untuk sekolah disini.

EM EM EM

Zayra tidak bisa menjerit minta tolong, karena mulutnya ditutup dengan kain. Kedua tangan Zayra diikat ke belakang punggung nya. Ia dipaksa untuk bertekuk lutut di hadapan mereka.

Ke empat siswa yang masih kelas satu itu tertawa puas. Lukman memberi komando untuk mengen ci ngi Zayra , mereka pun kompak melakukannya sambil tertawa-tawa lepas.

Belum cukup disitu saja, Lukman menarik kaca mata Zayra . Otomatis Zayra tidak bisa melihat dengan jelas. Dan dengan sengaja Lukman menghancurkan kaca mata Zayra dengan cara menginjak nya.

Zayra tertunduk pilu, anak yang masih berumur tujuh tahun sudah mendapatkan perlakuan kasar seperti ini.

Hatinya sakit, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela diri. Hanya menangis dan menangis meratapi nasib.

" Aku harap mulai besok kamu sudah tidak muncul lagi didepan ku " Ucap Lukman penuh penekanan.

Zayra tertunduk, punggung nya bergetar. Amarah nya perlahan memuncak, salah satu teman Lukman melihat kalung yang dipakai oleh Zayra memancarkan sinar yang timbul tenggelam.

" Kalung apa ini ?" Anak itu penasaran, karena posisinya dia saat ini adalah salah satu yang terkuat. Jadi dia pikir tidak apa-apa jika mengambil kalung tersebut. Toh Zayra tidak akan melawan.

Dengan angkuh nya anak itu menarik kasar kalung Zayra hingga putus.

Kedua bola mata Zayra langsung bercahaya merah. Pandangannya tajam mengerikan. Nafasnya besar seperti kemurkaan yang siap meledak.

Sekali kepalan tangan, tali yang mengikat terlepas hancur.

Lukman mengernyit heran, ia seolah-olah menangkap sesuatu yang tidak beres dengan Zayra .

Perlahan wajah Zayra terangkat, tangan kanannya menarik sumpalan kain yang menutup mulutnya.

Ke empat anak laki-laki itu terpana melihat mata Zayra yang sangat mengerikan.

" Luk, sepertinya.... Zayra ... Kesurupan" Suara teman Lukman terbata-bata.

" Ayo kita kabur " Ajak yang lain, belum sempat mereka mengangkat kaki, tangan Zayra sudah mencekal lengan Lukman .

" Mau kemana? " Suara Zayra serak dan berat. Lukman menganga, sedang kan ketiga teman nya terpacak gemetar.

Zayra bangkit, ia mencengkram dagu Lukman . Wajahnya yang beringas mendekat.

" Tadi kamu bilang apa? Besok tidak mau melihat ku di sekolah? Hem?"

Lukman menggeleng, ia menggigil ketakutan.

Zayra menuding pohon besar di samping menggunakan tangan kirinya, dan dahan pohon yang ia tunjuk langsung patah.

Ke empat anak laki-laki itu membeliak lebar. Mereka sampai tidak berani untuk bernafas.

" Mau aku patahkan leher kalian seperti pohon itu" Zayra menatap sangar wajah Lukman dan teman-temannya. Mereka menggeleng ragu.

Zayra tersenyum iblis, ia menjitak satu persatu kepala mereka. Membuat Lukman dan teman-temannya jatuh pingsan.

Zayra memungut kembali kalung nya yang masih berada di tangan teman Lukman . Kemudian mengambil kacamata nya yang patah.

Saat Zayra hendak memakai kalung itu kembali, mendadak mata Zayra menjadi rabun.

Zayra mengurung kan niatnya, baru kini ia menyadari jika ia sebenarnya tidak rabun. Kalung inilah yang membuat nya mengalami gangguan penglihatan.

Otak Zayra yang cerdas berpikir semua apa yang terjadi kepada dirinya. Setelah ia menelaah sebagian kejadian, ia meniup kaca mata nya yang sudah rusak.

Ajaib kacamata itu langsung kembali ke bentuk sedia kala. Zayra memakai kalung nya kemudian memasang kacamata nya.

Ia pergi meninggalkan ke empat anak yang pingsan tadi begitu saja. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Terpopuler

Comments

Qiara

Qiara

anak sd udah punya pikiran sikopat..

2024-05-08

0

Suharnani

Suharnani

Knp bukan Zahira saja yh di culik. sifatnya bertolak dengan orang tuanya

2024-05-04

0

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

jahat banget sih zahira.

2024-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!