SALAM UNTUK USTADZ

Suasana mencekam itu sampai juga di telinga Zahira . Ia tersenyum tipis setelah mendengar berita itu. Setidaknya ia bisa memberikan sedikit pelajaran kepada Zayra .

Semoga saja besok anak itu angkat kaki dari sekolah karena tidak betah.

__

Zayra baru saja masuk ke ruang tempat anak-anak berkumpul untuk sarapan pagi. Ia heran, semua mata tertuju kepada dirinya.

Termasuk Ida dan Lexi, malah Ida terlihat menggigil kedinginan. Zayra langsung menghampiri.

" Kenapa kamu Da? " Zayra sudah tidak perlu khawatir lagi jika teman-teman nya akan diintimidasi oleh Zahira the gank.

" Za, semalem kenapa kamu teriak? " Lexi justru balik bertanya.

Zayra ngelag, bola matanya berputar ke atas. Otaknya mencoba mengingat kejadian semalam.

" Oh itu, sii ??? " Zayra bingung ia belum sempat kenalan sama si Hantu. Jadi dia tidak tahu siapa namanya.

" Aku belum sempat tanya namanya, tapi yang jelas dia tinggal di kamar itu lebih dulu dari pada aku "

Tidak hanya Lexi dan Ida yang terkejut sampai menahan nafas, teman-teman yang lain pun terperangah kaget.

Zayra mengedarkan pandangannya, ia merasa mimik wajah semua orang terlihat sangat lucu.

" Jadi saat aku buka mata, aku kaget tiba-tiba wajah nya tepat di depan muka aku. Aku teriak lah, eh dia juga ikut teriak. Ku sumpal lah mulut dia, kan seharusnya manusia yang teriak bukan hantu"

Ida semakin menggigil, Lexi tercekat ia kesusahan untuk menelan ludah. Wajah semua orang mendadak pucat pasi.

Zayra dengan santainya duduk di kursi sembari melahap roti nya. Ia tidak perduli dengan keadaan teman-temannya yang sangat ketakutan.

" Da, makan! " Zayra menyuruh Ida memakan roti nya. Ida menggeleng cepat.

_

Tentang apa yang diceritakan oleh Zayra cepat sekali sampai ke telinga Zahira . Teman-teman Zahira shock sekali mendengar nya, dan ada yang menyela bahwa itu sangat mustahil.

" Tidak ada yang mustahil, Zayra indigo" Bantah Zahira .

Barulah mereka percaya, Zahira semakin kepanasan. Baru kali ini dia tidak bisa mengalahkan seseorang.

Pada saat itu Dewangga dan teman-temannya menghampiri Zahira the gank. Seperti biasa, Dewangga akan membawa Cimory kesukaan Zahira . Ia menyodorkan kepada gadis pujaan hati nya itu.

" Terimakasih" Zahira tersenyum sembari menerima pemberian Dewangga. Hanya kepada pria itu Zahira bisa tersenyum semanis madu.

" Aku perhatikan kamu sekarang terlihat masam terus, kenapa? " Tanya Dewangga.

" Itu loh Wa, anak baru yang selalu bikin masalah " Zika menjawab, karena ia tahu Zahira tidak akan menunjukkan kebenciannya kepada siapapun jika dihadapan Dewangga.

" Oh, yang dapat beasiswa itu. Emang dia ngapain? " Tanya Dewangga lebih lanjut.

" Dia sombong Wa, mentang-mentang bisa ngalahin prestasi Zahira " Fely menambahkan.

" Aku ketemu dia kemarin, dia nyebur ke Tasik yang banyak buayanya itu " Dewangga menceritakan pengalamannya. Sontak semua terkejut.

" Serius Dew? " Zahira kurang percaya dengan cerita tersebut, Dewangga mengangguk yakin.

" Jaket aku aja masih ada sama dia , belum dikembalikan"

Zahira mengernyit heran.

" Jaket? "

Dewangga membenarkan.

" Iya, dia kan basah kuyup jadi aku pinjamkan dia jaket. Kasian kedinginan " Dewangga menjelaskan secara rinci.

" Jaket hadiah dari aku itu kan? " Timpal Zahira , tanpa menutupi Dewangga mengiyakan.

" Ih jahat banget sih " Zahira memukul dada Dewangga sebagai luapan kekesalannya.

" Ya kan aku terpaksa... Nanti aku ambil kok " Dewangga berusaha menenangkan Zahira , tapi gadis itu mendengus kesal.

Langkah kaki Zayra terhenti melihat adegan mesra antara Zahira dan Dewangga dari kejauhan.

Lexi dan Ida melongo penasaran, apa yang membuat Zayra diam mematung?

" Itu Dewangga , banyak yang bilang mereka pacaran" Tanpa diminta Ida menjelaskan.

Zayra hanya menggerakkan bola matanya sebagai artian bahwa dia paham sekarang.

" Sebaiknya kamu jangan buat masalah lagi dengan Zahira " Lexi menimpali.

" Dia yang buat masalah dengan ku " Zayra membela diri.

Kemudian ia melangkah mendahului, Lexi dan Ida saling berpandangan sembari geleng-geleng kepala.

Mereka kembali berteman dengan Zayra karena sudah mendengar kabar simpang siur mengenai sesuatu yang membuat Zahira kalah telak.

Meskipun tidak ada yang tahu apa masalah itu? Tapi setidaknya Lexi dan Ida sangat senang bisa berteman dengan seorang Zayra . Mereka mengakui jika Zayra memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

" Eh hari ini mata pelajaran tausiyah Agama Islam kan? " Ida memeriksa jadwal pelajaran hari itu yang tertera di layar monitor kelas.

Zayra dan Lexi hampir bersamaan mengedikkan bahunya.

" Asyiiikk... Akhirnya bisa ketemu dengan ustadz mas'ari yang terkenal ganteng itu " Ida sangat teruja, sudah sejak SD dia mengagumi Ustadz Mas'ari.

Meskipun ia hanya bertemu sekilas saja, sebab Ustadz Mas'ari hanya mengajar murid SMP dan SMA di sekolah ini.

Dan lagi cara mengajar nya juga berbeda tidak sama dengan guru lain yang mengatur jadwal setiap kelasnya.

Ustadz Mas'ari mengumpulkan murid seluruh kelas A sampai D di Musholla lalu mengajar nya secara serentak.

Kali ini giliran kelas Vll , seluruh murid kelas VII dari A sampai D akan berkumpul di Mushola untuk menerima tausiyah. Kecuali Non muslim dan tidak berkeinginan untuk ikut dalam mata pelajaran.

" Ayo cepat, aku pengen duduk paling depan" Ida terburu-buru, ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk duduk di saf pertama. Berharap bisa dilihat oleh Ustadz Mas'ari, lebih-lebih bisa di notice love ❤️ hehehehehe.

" Nanti kalau Ustadz ngucap salam kamu jangan sampai salah jawab" Seru Zayra , refleks Ida menghentikan langkahnya. Ia heran emang ada jawaban yang lebih benar dari Wa'alaikum salam?

Lexi juga ikut bertanya-tanya dalam dirinya.

" Emang jawaban nya apa? Kan Wa'alaikum salam" Tukas Ida.

" Salah, ini ustadz loh. Malu-maluin kalau kamu jawab salam aja nggak tahu " Pungkas Zayra serius.

" Emang apa jawaban nya? " Lexi sangat ingin tahu sekali.

" Walaikumsalam ya sayyidal amin , itu yang benar"

Ida dan Lexi melongo, mereka baru tahu jika ada jawaban salam dengan kalimat demikian.

" Artinya? " Tanya Ida lagi.

" Ya wa'alaikum salam Ustadz ganteng" Zayra tersenyum tipis, Ida dan Lexi baru ngeh jika itu artinya demikian.

Tapi tidak ada salahnya, beda dari yang lain itu malah bagus. Pikir Ida dengan semangat nya.

Ida percaya diri sekali, ia duduk di deretan terdepan. Sedangkan Zayra dan Lexi tepat di belakangnya.

Kebetulan Zahira juga duduk di saf kedua, hanya berjarak beberapa meter saja dengan Zayra .

Sedangkan para murid laki-laki berada di ruang sebelah. Diantara dua genre itu hanya dibatasi sebuah tabir berwarna biru lumut.

" Assalamualaikum" Sapa Ustad Mas'ari , beliau baru saja datang.

" Walaikumsalam ya sayyidal amin " Ida berseru lantang, lebih nyaring dari yang lain.

Ustadz Mas'ari nampak terkejut, matanya langsung tertuju kepada Ida. Zayra merunduk, ia menutup mulutnya menahan tawa.

Ida yang tidak tahu apa arti sebenarnya dari kalimat yang diucapkan, tersenyum malu-malu.

Ustadz Mas'ari hanya bisa geleng-geleng kepala dengan bibir melengkung manis.

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

bisa julid juga zayra.

2024-04-11

0

V3

V3

hahaha ... iseng benar si Zayra 🤣🤣

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!