PEMBALASAN ZAYRA

Sepulang sekolah Zayra akan pamit untuk bermain dengan teman-temannya di Gandang Wetan.

Meskipun sekarang Zayra tidak tinggal di kampung itu, tapi jarak antara desa setempat tidak lah jauh.

" Belakangan ini Zayra sering bermain Pak, pulang nanti hampir Maghrib. Tidak seperti biasanya" Bu Hamid mengeluhkan perubahan Zayra . Biasanya anak itu memang jarang keluar dan lebih sering membantu Bu Hamid di rumah.

" Biarlah Bu, mungkin Zayra rindu teman-temannya di sana " Balas Pak Hamid sembari merajut kulit bambu untuk dibuat kurungan ayam.

Bu Hamid menghela nafas panjang, ekor matanya memperhatikan jejak langkah putri kecilnya itu.

Seperti hari-hari sebelumnya, Zayra akan memanjat pohon untuk meninjau proyek di bekas tanah rumah nya.

Ia terus mencari sosok yang berkemungkinan besar adalah Bos di proyek tersebut.

Sampai akhirnya, Zayra melihat sebuah helikopter mendarat tidak jauh dari tempatnya bersembunyi.

Beberapa orang keluar dari helikopter itu, termasuk seorang wanita cantik berpakaian bagus.

Kedatangan mereka disambut dengan hormat, semua orang membungkukkan badannya.

Zayra tersenyum tipis, mereka lah orang yang dinantikan nya selama ini.

Zayra melepaskan kalungnya, kedua matanya bersinar merah menyala. Nafas Zayra berubah berat, amarah yang ditahannya kini siap meledak.

Tidak lupa Zayra menanggalkan kacamata nya di celah leher bajunya.

Kini Zayra bisa melihat sejelas-jelasnya, termasuk janin yang baru saja berputik di rahim wanita itu (NAYA).

Pikiran iblis muncul di otak Zayra , ia mengulurkan tangannya ke depan. Lalu tangan nya bergerak seolah-olah mencengkram sesuatu dengan erat.

Udin merasakan dua Jimat di belakang telinga nya bergerak. Perasaan Udin berdebar-debar, ia celingukan mencari sesuatu yang menjadi alasan jimat nya bereaksi.

INI ADALAH SINYAL KEBERADAAN PUTRI KU

" Akh "

Tiba-tiba Naya berteriak kesakitan, mengalihkan perhatian Udin dan semua nya.

" Sayang kamu kenapa?" Tanya Rizal, ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba istrinya menjerit kesakitan sambil memegang perut.

" Sa sa sakit" Naya bertekuk lutut, tapi Udin dan Rizal sigap menangkap tubuh nya.

" Tuan besar, silahkan bawa Nyonya ke bangsal darurat" Seseorang memberi arahan, Udin mengiyakan. Ia segera menggendong Naya dengan gaya bridal style dan gegas berlari menuju bangsal darurat yang dimaksud.

Zayra tersenyum senang, ia meniup telapak tangannya penuh kepuasan.

" Kau sudah membuat Ibu dan Bapakku kehilangan sesuatu yang berharga. Dan sekarang, ku buat kau kehilangan calon anakmu. Selama nya kau tidak akan bisa punya anak "

Zayra memakai kembali kalungnya dan kacamata nya. Kemudian ia turun dari pohon. Hari ini ia bisa pulang lebih awal dan membantu Ibunya.

Rizal segera menelepon ambulans, karena Zayra mengeluarkan dar*h dari bagian bawah perutnya.

Dan sangat kebetulan sekali ambulans yang datang melewati rumah Zayra .

" Tumben ada ambulans masuk desa ya Pak " Komentar Bu Hamid, Pak Hamid mengernyitkan keningnya. Siapa yang sakit sampai memanggil ambulans?

Padahal sejak dulu tidak pernah ada ambulans masuk desa. Masyarakat di desa ini lebih banyak menggunakan obat-obatan herbal warisan nenek moyang dari pada memakai obat dokter.

Tak beberapa lama kemudian ambulans itu kembali lewat di depan rumah Pak Hamid. Zayra ikut menonton ambulans tersebut bersama teman-teman sebayanya.

Pada saat itu Udin yang duduk bersama Rizal menemani Naya , melihat keluar mobil. Tatapannya tertuju kepada anak kecil berambut ikal dengan kaca mata minus.

Entah kenapa? jantung Udin tiba-tiba berdetak lebih kencang. Perasaan yang sama saat dirinya bersama dengan Prilly waktu masih pacaran.

Tapi karena merasa sangat tidak mungkin dirinya jatuh cinta lagi, dan itu pun kepada seorang anak kecil yang seumuran dengan Zahira . Jadi Udin mengesampingkan perasaan aneh tersebut.

Dokter baru saja selesai memeriksa Naya, kali ini Naya sudah tidur karena habis minum obat penenang.

" Gimana Dok keadaan istri saya ? " Tanya Rizal tak sabar.

" Istri anda keguguran"

Pupil mata Rizal melebar, sedang kan Udin mengerutkan keningnya.

" Naya hamil Zal? " Tanya Udin, Rizal kebingungan. Karena ia memang tidak tahu perihal kehamilan Naya.

" Usia kehamilan nya baru dua Minggu, mungkin belum disadari. Tapi masalahnya, akibat keguguran ini rahim istri anda rusak parah. Atau bisa dibilang hancur, Apa istri anda mengalami kecelakaan?"

Penjelasan Dokter semakin membingungkan, Rizal hanya mampu menggeleng lemah.

Aneh??

Dokter merasa ini sangat aneh, kalau tidak mengalami kecelakaan? Lalu kenapa rahim pasien sangat hancur? Keanehan lainnya meskipun rahim itu hancur, tapi tidak merusak organ yang ada.

Secara medis memang semua diluar nalar.

Tiba-tiba telfon Rizal berdering, semua seolah tersentap dari pikiran masing-masing.

" Maaf Dok " Rizal jadi tak enak hati, ia pun bangkit dan menepi untuk menerima telfon dari Ayah mertuanya.

" Assalamualaikum Pa " Sapa Rizal.

" Wa'alaikum salam, Zal... Katanya Naya dibawa lari ke rumah sakit, kenapa dengan Naya? " Fajar yang baru saja mendapatkan kabar mengenai putrinya langsung menghubungi sang menantu.

Rizal diam, ia tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan kabar ini? Ada rasa sesal dihati nya, kenapa dia tidak melarang saja Naya untuk meninjau lokasi proyek?

" Zal ?"

Fajar memanggil Rizal yang diam membisu.

" I i iya Pa"

" Ada apa? Apa ada sesuatu yang serius terjadi? Papa akan segera menyusul kesana sekarang!"

" Tidak usah Pa " Rizal dengan cepat melarang" Rizal akan bawa Naya pulang sekarang, biar dia di rawat di sana saja "

Fajar pun setuju, Rizal dan Udin segera bertindak untuk membawa Naya kembali ke Kota.

Segala keanehan menjadi beban pikiran satu keluarga. Apalagi Naya dan Rizal memang tengah melakukan program hamil? Ini seperti pukulan telak bagi pasangan tersebut.

Hanya Zahira yang merasa sangat bahagia mendengar kabar tersebut. Apapun itu, Zahira mengucapkan rasa syukur sebanyak-banyaknya.

RUPANYA TUHAN BERPIHAK KEPADA KU.

_

Gading dan istrinya serta Angga datang ke rumah sakit untuk menjenguk Naya. Disini tidak ada yang aneh bagi Gading, karena dia tahu Zahira memiliki kekuatan supranatural.

" Apakah ini bukan perbuatan Zahira ? " Tanpa ragu Gading langsung menyebut gadis kecil itu.

Prilly tersentap kaget.

" Apa maksud kamu menuduh Zahira ? "

Tangan Fatma mencolek lengan suaminya, ia kurang setuju dengan sikap Gading.

" Kenapa diam? " Bentak Prilly, di ruangan itu tidak ada yang membela Zahira kecuali Prilly. Karena hanya Prilly yang tidak tahu tentang sikap sebenarnya Zahira .

" Sayang, sudah tenang yah " Udin mengusap pundak istrinya agar emosi nya mereda.

" Ya nggak bisa dong, seenaknya Gading bilang bahwa apa yang terjadi karena putri kita. Kau tahu sendiri kan sayang kalau kekuatan putri kita adalah penyembuhan bukan perusak"

Prilly menegaskan kebenarannya, dan itu memang fakta.

Fatma ngedumel sendiri, ia kesal Gading tidak bisa menahan diri. Meskipun Fatma tahu Gading terluka oleh sikap Zahira kepada Angga . Sehingga membuat Angga trauma berat, tapi bukan seperti ini caranya.

Semua diam, tidak tahu harus bagaimana cara menyikapi masalah ini?

Terpopuler

Comments

ay Susie

ay Susie

makin pecah belah klrg di cerita ini

2024-05-12

0

V3

V3

si Udin mlh gak menghiraukan signyal itu 🤦🤦

2024-02-21

0

AGhanteng

AGhanteng

Oh udin, knp sinyalnya gak cpt nangkap bahwa anak mu Zayra sedang berada didkt mu..

2023-10-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!