CEMBURU YANG SALAH

Zayra tidur dengan nyaman, hingga ketika wanita cungkring yang tidak lain Kuntilanak peliharaan Nenek Sa'adah datang dari arah atap rumah.

Ia tetap meringkuk di balik selimut dengan tenang.

Si Kuntilanak cungkring bergelantungan di kayu bawah atap. Ia terus merambat turun menghampiri Zayra kecil yang sedang terlelap.

Wajah kurus keriput dengan hanya menonjolkan mata bulat besar, mendekati Zayra . Ia bersiap menghisap jiwa suci Zayra yang masih gadis untuk menyempurnakan kekuatan nya.

Ketika wajah Kuntilanak merapat ke wajah Zayra , tidak terduga tiba-tiba Zayra membuka matanya. Cahaya merah bagai pedang menghunus, Si Kuntilanak menjerit keras tubuhnya terlempar ke dinding.

Zayra beringsut duduk, saat Kuntilanak itu datang. Diam-diam Zayra melepaskan kalungnya.

Si Kuntilanak cungkring meringkuk ketakutan dipojok dinding. Ia kebingungan harus kemana? Sedangkan dua cahaya merah yang terpancar dari mata Zayra terus menyorot kepada nya.

Ia baru tahu jika Zayra bukan anak biasa, hanya titisan iblis yang memiliki pancaran api di matanya.

" Aaammmmpuuuuuunnnnnn " Si Kuntilanak merintih parau. Ia benar-benar terpojok tak berdaya.

" Pergi lah, habisi mereka untuk ku! " Zayra memberikan perintah yang langsung diangguki oleh Kuntilanak cungkring.

Zayra tersenyum miring, kedua tangannya memakai kembali kalungnya. Dan cahaya merah yang terpancar pun meredup.

Barulah Kuntilanak itu merangkak cepat menaiki atap rumah dan menghilang.

Zayra merebahkan kembali tubuh nya kemudian memejamkan mata dengan tenang, seperti tidak terjadi apa-apa.

Nenek Sa'adah yang tengah bersemedi merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan. Keningnya berkerut, perlahan kedua kelopak mata yang sudah keriput itu terbuka.

Ia terbelalak melihat cermin di depannya retak, itu bukanlah sesuatu pertanda baik.

Nenek Sa'adah merangkak mendekati cermin, ia ingin menahan retakan lebih parah. Tapi sayang, sudah terlambat.

Retakan cermat nya semakin meluas hingga mengakibatkan ledakan memecahkan kaca.

Nenek Sa'adah meringkuk melindungi diri nya dari ledakan tersebut. Nafasnya tersengal-sengal, keringat dingin menetes perlahan.

Rasa takut menjalar, Nenek Sa'adah sama sekali tidak bergeming. Tubuhnya kaku tidak bisa digerakkan.

Ia dapat merasakan sepasang tangan menyentuh ujung kakinya. Lalu menjalar naik ke bagian atas tubuhnya.

Erangan lirih semakin jelas terdengar, semakin dekat dan sangat dekat.

" Kau sudah melakukan kesalahan besar"

Tubuh Nenek Sa'adah bergetar hebat, ia berusaha mengangkat wajahnya menatap Kuntilanak peliharaan nya.

" Ampun " Suara Nenek Sa'adah hampir tidak terdengar.

Kuntilanak cungkring menggeleng tanda penolakan. Ia membuka mulutnya lebar-lebar, Nenek Sa'adah terperangah tapi ia sudah terlambat.

Jiwanya tersedot ke dalam mulut si Kuntilanak. Meskipun begitu, Nenek Sa'adah masih berusaha minta tolong.

Bu Anastasya terjaga dari tidurnya, ia mendengar suara aneh tapi tidak tahu itu apa?

Karena penasaran, Bu Anastasya menjejakkan kakinya di atas lantai tanpa alas. Ia keluar kamar dengan pandangan mengedar penuh kewaspadaan.

TRANG

Suara benda jatuh membuat Bu Anastasya mengelus dada. Hampir saja ia terkena serangan jantung karena kaget.

HUFFFF

Rupanya vas bunga di pojok ruangan, tapi anehnya apa penyebab vas tersebut jatuh. Bu Anastasya mencari tersangka nya, tapi tidak melihat apapun yang mencurigakan.

Tiba-tiba sesuatu terasa hangat dan cair di pundaknya. Bu Anastasya mengusap bahunya yang terbuka karena mengenakan pakaian tidur.

Ia mengendus benda cair tersebut, bau anyir menyergap. Bu Anastasya mengangkat kepalanya, ia penasaran dari mana asal cairan berlendir itu?

Sontak tubuh Bu Anas membeku, nafasnya tertahan. Ia melihat sosok wanita kurus kering dengan rambut putih menjuntai. Lidahnya panjang nan runcing, menjulur ke kiri dan ke kanan.

Merangkak di atas plafon rumah nya disertai seringai mengerikan. Makhluk tersebut bersiap melompat, menyergap tubuh perempuan berisi yang menatapnya ketakutan.

AAAAAAKKKKKKHHHHHHHHH

Bu Anastasya menjerit keras hingga suaranya lenyap bersamaan dengan jiwa nya yang tersedot habis.

HIHIHIHIHIHIHIHI HIHIHIHIHIHIHI

Kuntilanak itu melompat-lompat di dinding kemudian lenyap di ujung ruangan.

Lukman terpaku melihat kejadian itu, tatapannya kosong. Kengerian ini sungguh diluar nalar.

Dua kematian yang hampir bersamaan menggegerkan desa setempat. Semua orang-orang berbondong-bondong melihat keadaan mayat Nenek Sa'adah dan Bu Anastasya yang mengerut kering.

Dua mata mereka melotot, mulut mereka menganga lebar. Kedua tangan nya mengepal, sedang kan kaki mereka menerajang keras.

Keanehan ini langsung menjadi buah bibir, hingga terdengar oleh pihak polisi setempat. Mereka datang untuk menyelidiki kasus tersebut.

Hingga seorang reporter TV sangat penasaran dan datang meliput. Sontak kasus ini langsung menjadi trending topik hari itu.

Entah itu di Facebook, Twitter, Instagram, terutama Tik tok.

Zahira yang memang aktif di Instagram dan Tik tok, melihat berita itu. Ia membaca kronologis kejadian dari pernyataan masyarakat sekitar.

Bahwa kemungkinan besar keluarga korban melakukan pesugihan. Bukan kah di malam kejadian adalah malam bulan purnama di bulan Suro.

Apalagi kondisi Lukman , anak bungsu Bu Anas mendadak linglung. Pasti telah terjadi kesalahan sehingga makhluk yang disembah oleh keluarga Bu Anastasya mengamuk dan menjadikan Bu Anas serta Nenek Sa'adah sebagai santapan.

" Kalau memang demikian, kenapa anak yang bernama Lukman itu dibiarkan hidup? " Cahaya turut berkomentar saat melihat berita itu di TV.

Dirinya yang sangat mengenal bermacam-macam makhluk gaib berpikir keras. Dilihat dari kondisi dua korban itu, kemungkinan besar mereka menyembah Kuntilanak.

" Apa yang menyebabkan Kuntilanak itu murka? "

Cahaya terus berpikir, yang ia tahu. Kuntilanak pasti meminta korban anak gadis yang masih belia dan suci.

Kalau tidak suci, sudah tentu Kuntilanak itu akan murka. Sangat kecil kemungkinan anak kecil sudah tidak suci lagi. Lalu, apa penyebab utamanya?

Udin baru saja pulang untuk makan siang, ia melihat Ibunya sangat serius sekali menonton TV.

" Bu " Sapa Udin, Cahaya menoleh.

" Sedang lihat apa, kok serius amat " Tanya Udin, ia juga turut melihat siaran TV.

" Ah tidak ada apa-apa, hanya kejadian pembu-nuhan yang sangat aneh " Jawab Cahaya.

" Hemmm Ibu Ibu... Ohya Bu, ayo kita makan siang bareng. Udin udah laper nih " Ajak Udin.

" Oh, ok.. Ibu panggil Ayah kamu dulu " Cahaya serta merta langsung beranjak dari duduknya. Ia sejenak melupakan kasus yang beberapa saat tadi menyita perhatian nya.

Udin mengiyakan, sementara Cahaya pergi. Ia pun naik ke lantai atas untuk mengajak Prilly makan siang.

Zahira melihat kehadiran Ayahnya, ia sangat senang. Tapi mendadak hatinya kecewa begitu mendengar Ayahnya memanggil sang Ibu dengan panggilan sangat mesrah.

" Jadi Papa pulang hanya untuk Mama, bukan untuk ku " Rasa cemburu yang tidak sepantasnya berputik di hati Zahira. Jelingan tajam mengikuti gerakan Udin yang masuk ke dalam kamar pribadi nya.

Terpopuler

Comments

Suharnani

Suharnani

Kena hukuman di yg dia tanam sendiri

2024-05-04

0

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

ko bisa anak udin sama prilly punya sifat kaya zahira. bukannya dulu meski prilly terlahir dari orang kaya tp dia punya jiwa sosial yg tinggi.

2024-04-11

1

V3

V3

idiiih .... Zahira itu anak yg aneh ,, yaa masa cemburu ma mama nya ,, kn blo'on bocah bgtu mah 🤣🤣🤣
Zayra kini sdh tahu klu diri nya mempunyai kekuatan

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!