KEANEHAN LUKMAN

" Kau siapa? " Tanya Zayra .

Anak itu diam, ia memperhatikan Zayra dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Zayra melihat dirinya sendiri, apakah ada yang salah dengan nya sehingga anak itu menatap sedemikian rupa.

" Kau sedang apa disini manusia? " Akhirnya anak itu melemparkan pertanyaan. Zayra terdiam, ia berpikir jika anak itu menyebut Zayra manusia. Berarti anak tersebut bukanlah manusia.

" Ini kuburan, bukan taman bermain" Sambung anak itu.

Zayra menoleh ke tempat pusara Nenek Sa'adah dan Bu Anastasya dikebumikan.

" Aku menunggu mereka bangkit" Zayra menunjuk dua pusara itu.

" Nyali mu besar juga, jangan mentang-mentang kamu indigo sehingga kamu menantang mereka "

Zayra tak menanggapi ucapan anak itu.

" Sayangnya, mereka tidak akan bangkit. Sebelum kamu datang, ada dua perempuan menanam jagung sangrai di tanah kubur mereka"

Zayra mengernyit heran, ia baru tahu jika jagung sangrai bisa mencegah arwah penasaran untuk bangkit.

" Kalau begitu, aku pulang dulu" Merasa jika tidak ada gunanya menetap lebih lama di kuburan, Zayra mohon diri.

Anak itu tidak menjawab, Zayra pun melangkah pergi. Tapi tiba-tiba Zayra melihat tangan anak itu tanggal, Zayra langsung menghentikan langkahnya.

Dengan santainya anak tersebut memungut tangan nya lalu memasang nya kembali.

" Kenapa? Tidak pernah melihat hantu korban mutilasi" Tegur anak itu.

" Kau di bu nuh?" Zayra bertanya.

Anak itu tidak menjawab, ia justru berbalik lalu menghilang di antara batang pohon besar.

" Hey! Tunggu!! " Zayra ingin menahan anak tersebut, namun terlambat.

Akhirnya Zayra melanjutkan langkahnya untuk pulang.

__

Zahira sedikit aneh dengan sikap Papanya belakangan ini. Udin seperti menjaga jarak dengan nya, bahkan saat Zahira ingin mencium sang Ayah, Udin mengelak dengan berbagai macam alasan.

Hati Zahira sakit sekali, karena penasaran. Zahira sering kali menguntit Papanya untuk mencari jawaban kenapa Udin menjauhi nya.

Hingga di suatu kesempatan, Zahira melihat Papanya masuk ke dalam kamar sang Nenek. Zahira mengambil langkah memutar ke bagian balkon kamar Cahaya. Lalu menguping apa yang dilakukan Udin di kamar tersebut.

" Ibu, Apakah Ibu hendak mengirim dua jimat ini keluar?"

Cahaya bingung harus menjawab apa? Pangeran As'ad yang juga berada di kamar itu pun terlihat cemas.

" Ibu, jawab Ibu! Kepada siapa Ibu akan mengirim jimat ini? Bukan kah hanya keturunan kita yang bisa didekati oleh kecubung dan jimat pengasihan pengantin? " Udin terus mencerca Ibunya dengan pertanyaan.

Cahaya dan Pangeran As'ad saling berpandangan satu sama lain. Keduanya tidak tahu apakah ini sudah saatnya untuk Udin tahu mengenai putrinya yang diculik.

" Bu " Udin yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh kedua orang tuanya, tapi Udin tidak bisa menerka apa itu?

" Din, Ibu harap kamu mau memaafkan Ibu "

Udin mengernyit heran, Kenapa Ibunya justru minta maaf?

" Tapi, percaya lah. Ibu melakukan ini semua demi istri mu dan juga kamu "

Udin menggeleng pelan.

" Apa maksud Ibu? tolong jelaskan secepatnya Ibu, Udin tidak suka bertele-tele " Pinta Udin sedikit memaksa.

Pangeran As'ad menatap istrinya, ia juga baru mengetahui perihal cucunya yang sebenarnya tidak meninggal dunia. Karena Pangeran As'ad kerap kali melihat istrinya menggunakan tenaga dalamnya untuk mengirimkan dua jimat itu.

Tapi selalu gagal!

" Sebenarnya anak mu Zayra tidak meninggal"

Udin terhenyak kaget, ia seakan-akan tidak percaya dengan apa yang baru saja Ibunya katakan.

" Maksud Ibu? "

Cahaya menarik nafas dalam-dalam.

" Zayra , Kakak Zahira tidak meninggal. Dia diculik oleh seseorang yang memiliki ilmu Kanuragan yang sangat tinggi, sehingga Ibu tidak merasakan sama sekali energi jahat nya "

( Bayi kembar yang lahir terakhir adalah Kakak nya)

Udin bingung antara ia percaya dan tidak, Ataukah ia sedih dan bahagia mendengar cerita Ibunya.

" Sebaiknya kamu rahasiakan ini dari Istri mu, dia pasti akan sangat shock mendengar nya " Pinta Cahaya kemudian.

Udin menatap lekat sang Ibu, dalam hatinya bergejolak perasaan kecewa akan sikap Ibunya yang merahasiakan hal ini.

Sedangkan Zahira mendengar semua itu, ia tidak bisa terima jika benar adanya apa yang dikatakan oleh sang Nenek.

Di istana ini hanya ada satu orang putri, yaitu dirinya. Jika ada putri lain, Zahira khawatir kasih sayang Papanya akan berpihak kepada saudarinya tersebut.

Apalagi saat ini sikap Papanya sungguh berbeda dari biasanya.

" Kenapa Ibu tidak jujur kepada ku? " Tanya Udin.

" Maafkan Ibu Nak, Ibu tidak puas banyak alasan untuk membenarkan sikap Ibu. Tapi percayalah, bahwa Ibu hanya tidak ingin kalian mengesampingkan Zahira "

" Selama ini, Ibu sudah berusaha mencari keberadaan anak itu. Tapi selalu gagal, dua Jimat ini pun tidak bisa Ibu kirim. Seolah-olah kekuatan anak itu disegel "

Udin jadi teringat akan penerawangan Layla, ada satu kekuatan besar muncul yang terhubung dengan dirinya. Apakah itu kekuatan Zayra ?

Udin segera bertindak, ia mengendalikan dia jimat yang masih berada di tangan Ibunya hingga berpindah ke atas telapak tangannya.

Udin menyalurkan energi yang cukup besar untuk mendapatkan sinyal kekuatan putrinya. Sehingga dua jimat itu bisa terkirim ke sisi Zayra .

Tapi sayang, Udin juga gagal melakukan nya.

Udin bernafas dengan cepat, keringat dingin mengucur pelan. Ini sangat aneh, siapa yang telah menyegel kekuatan itu?

Zahira mengintip dari balik jendela, ia dapat melihat dengan jelas kondisi Papanya. Rasa khawatir semakin mencekam. Bagaimana jika Papanya dapat menemukan saudari nya itu?

Tidak!! Sebelum Papa atau yang lainnya menemukan anak itu. Aku harus lebih dulu menemukan nya, dan harus ku pastikan dia akan ku lenyap kan. Sehingga tidak ada yang bisa mengancam posisi ku di keluarga ini.

Zahira menengok ke dalam kamar Neneknya kembali. Di sana ia melihat Udin tengah mengembalikan kekuatan nya dengan bersemedi.

Zahira gegas pergi sebelum keberadaanya diketahui oleh siapapun.

___

Pulang sekolah, Zayra pamit ingin bermain ke rumah Yusuf teman mengaji. Bu Hamid pun mengijinkan tanpa merasa curiga.

Ternyata Zayra tidak pergi ke rumah Yusuf, ia kembali ke pohon besar di pemakaman umum.

Zayra merasa penasaran dengan hantu anak laki-laki yang ditemui nya semalam. Kenapa hantu itu menetap di pohon ini? Dan kenapa dia meninggal dengan keadaan tubuh yang terpotong?

Zayra mengelilingi pohon besar itu, tapi tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Justru ia melihat Lukman berjalan di area pemakaman dengan tatapan kosong ke depan.

" Lukman ? "

Zayra mengikuti gerak-gerik Lukman dengan ekor matanya. Tiba-tiba Lukman berhenti di depan pusara Ibunya, ia berdiri matanya seperti tidak bermaya.

Lama Lukman diam tak bergeming, memancing rasa penasaran di hati Zayra untuk menghampiri.

" Lukman " Seru Zayra , Lukman menoleh. Tiba-tiba bola mata Lukman melebar, wajahnya panik, kemudian ia berlari menjauhi Zayra .

" LUKMAN!! " seru Zayra , yang dipanggil justru berlari semakin kencang.

Terpopuler

Comments

Suharnani

Suharnani

Saudara kembar edan

2024-05-04

0

Dewi

Dewi

Sifat jahat iblis ada pda zahira tpi kekuatan iblis ada pda zayra sudh psti klo kkuatan iblis ada pda zahira hancur lah semua bner2 zahira jdi iblis brtopeng manusia

2024-03-24

2

V3

V3

Zahira mmg benar-benar zahat ,, pola pikir nya dh terlalu jauh 🤦🤦
si Lukman knp yaaa ❓❓

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!