Bab 17. Masa lalu

Ghibran dan Aisha duduk di atas tempat tidur dengan bersandar kepala ranjang. Jika bagi orang-orang malam pertama setelah menikah itu akan diisi dengan hal romantis, berbeda dengan mereka. Ghibran hanya ingin menghibur sang istri, malam pertama itu bisa dilakukan kapan pun.

"Aisha, aku saat ini telah resmi menjadi suami kamu. Apa pun itu masalah kamu, akan menjadi masalahku juga."

Ghibran menjeda ucapannya. Memandangi wajah sang istri dengan tersenyum. Dia makin terkesima melihat wajah cantik sang istri ketika membuka hijabnya. Beruntung dia menjadi satu-satunya pria yang bisa melihatnya.

"Apa aku boleh tahu, ada hubungan apa kamu dengan Ikhbar dan Annisa?" tanya Ghibran dengan suara lembut. Dia berucap dengan hati-hati, takut sang istri tersinggung.

Aisha terdiam. Saat ini dia telah menikah dan Ghibran juga pernah mengatakan jika dia telah mengetahui masa lalu dirinya. Jadi tidak ada salahnya jika dia mengatakan semuanya.

"Mas, Ikhbar itu adalah masa laluku. Dia yang pernah mengambil kesucianku," jawab Aisha pelan. Dia malu jika mengingat masa lalunya dengan pria itu.

Dulu dia tidak pernah berpikir akibat dari perbuatan mereka. Karena rasa cinta yang berlebihan, dia merendahkan harga diri. Menyerahkan kehormatannya. Dia dengan gampangnya melakukan maksiat.

Ghibran yang mendengar jawaban dari sang istri menjadi sangat terkejut. Walau dia tahu masa lalu Aisha, tapi dia tidak menyangka jika yang menjadi pria masa lalu istrinya adalah adik iparnya sendiri.

'Masa lalu sering menjadi pemenang', Ghibran pernah dengar kata-kata itu. Dia menjadi takut jika itu terjadi. Namun, dia tidak akan mengatakan ketakutannya akan hal itu pada Aisha. Dia akan membuktikan jika tidak selamanya masa lalu itu pemenangnya.

"Maaf, Mas. Dari awal aku sudah katakan, jika aku wanita kotor. Jika Mas menyesal menikah denganku, kita bisa pisah sebelum melangkah lebih jauh," ucap Aisha dengan suara gemetar menahan tangis.

Ghibran menarik pelan kepala Aisha. Menyandarkan di bahu kirinya. Dia mengecup puncak kepala sang istri dengan lembutnya.

"Jangan pernah katakan pisah. Itu tidak baik, Aisha. Aku sudah pernah katakan, jika aku menerima kamu apa adanya. Tidak ada yang perlu kamu simpan lagi. Jika aku diam, bukan berarti aku tidak menerimanya, aku hanya tidak menyangka jika pria itu Ikhbar," jawab Ghibran.

Kali ini Aisha yang terkejut. Jadi Ghibran mengenal Ikhbar. Wanita itu mengira kedatangan mereka hanya untuk mengucapkan dukacita.

"Mas mengenal Ikhbar?" tanya Aisha terkejut.

"Dia adik iparku. Annisa itu anaknya tanteku. Sepupu denganku, Aisha," jawab Ghibran.

Aisha menarik napas dalam. Cobaan apa lagi ini. Baru saja dia merasakan kebahagiaan dinikahi pria sebaik Ghibran dan harus dihempaskan dengan kenyataannya jika pria itu adalah saudara ipar suaminya. Bagaimana dia akan menghadapi ini nantinya.

"Aisha, kamu jangan pikirkan itu. Aku yakin Ikhbar tidak akan pernah mengatakan semua itu. Sekarang lebih baik kita tidur," ajak Ghibran.

Ghibran memeluk pinggang Aisha agar lebih merapat dengannya. Wanita itu merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat. Lebih dari tiga tahun dia tidak pernah sedekat ini dengan pria mana pun.

"Mas, kamu tak minta hak kamu sebagai suami?" tanya Aisha pelan. Sebenarnya dia malu untuk bertanya, tapi dipengajian yang dia ikuti, akan lebih baik jika sang istri yang bertanya dan meminta terlebih dahulu.

"Siapa saja seorang istri yang masuk bersama suaminya dalam satu selimut dan memulai duluan mer*ngs*ng suaminya, maka: Alloh akan mengampuni untukmu dari dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Allah akan mencatat untuknya pahala seorang yang memerdekakan seratus budak." Itu yang pernah Aisha dengar dari pengajian.

"Sayang, jika ditanya, apakah aku ingin hakku, tentu saja. Tapi aku bukan lelaki egois. Aku tahu saat ini kamu sedang berduka. Itu bisa aku minta kapan pun. Sekarang kita tidur saja. Kamu pasti telah capek," ucap Ghibran.

Dia membawa kepala Aisha ke dalam dekapan dadanya. Mengecup dengan penuh kelembutan. Setengah jam keduanya terlelap. Tengah malam Ghibran bangun. Melihat istrinya yang tidur pulas, dia tidak tega untuk membangunkan. Pria itu melakukan solat tengah malam seorang diri.

"Ya Allah. Aku menerima istriku dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu tetapkan hatiku. Jangan goyah hanya karena aku mengetahui pria masa lalunya. Aku ingin hidup bersama hingga kami menua. Jangan buat aku jadi curiga dan meragukan cinta istriku. Buatlah hati kami selalu menyatu dan saling mencintai."

**

Pagi hari setelah solat subuh di mesjid, Ghibran dan Aisha pergi ke pemakaman ibunya. Aisha bersimpuh di samping kuburan yang masih basah itu.

"Ibu, aku datang lagi. Sekarang aku telah memiliki seorang suami yang menerima aku apa adanya. Seorang pria baik yang Allah kirimkan untuk menjagaku. Ibu yang tenang ya di sana. Nantikan aku di surga," gumam Aisha dalam hatinya.

"Tuhan, sampaikan pada ibuku jika aku baik-baik saja di sini. Aku tidak bilang aku sehat, tapi aku anak yang kuat. Katakan pada ibuku, aku sedang berjuang di sini. Masih bisakah aku menerima doa darinya. Aku sangat membutuhkan itu, katakan juga padanya aku tidak menyesali hidupku. Takdir yang sedang aku jalani. Perpisahan kita yang begitu cepat adalah yang terbaik dari Nya. Aku juga tidak sanggup membiarkan sakit yang terlalu lama. Walaupun awalnya aku sulit menerima kepergian ibu, tapi sekarang aku ikhlas. Aku baik-baik saja di sini. Cinta yang tidak pernah pudar dan rindu yang selalu ada," ucap Aisha selanjutnya.

Ghibran juga ikut berlutut di samping kuburan ibunya Aisha. Dia membacakan doa untuk sang mertua. Setelah itu baru bicara.

"Ibu, aku akan menjaga putrimu. Doakan aku dan putrimu bisa mengarungi kehidupan ini. Semoga apa pun cobaan yang akan menimpa rumah tangga kami nantinya bisa kami hadapi berdua. Semoga aku dan Aisha bisa bersama hingga kami menua dan hanya maut yang memisahkan," ucap Ghibran dalam hatinya.

Ghibran dan Aisha meninggalkan kuburan setelah berdoa. Dalam perjalanan ponselnya berdering. Dia melihat ada pesan masuk dari sepupunya Annisa yang mengajak bertemu.

...----------------...

Terpopuler

Comments

74 Jameela

74 Jameela

Aamiin Allahumma Aamiin Yaa Allah

2024-10-14

0

lucky gril

lucky gril

Aamiin Ya Mujibassailin

2024-07-05

2

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛

masalah akan datang semoga bisa melalui nya

2024-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Foto Dan Video
2 Bab 2. Pemakaman Ayah
3 Bab 3. Aku Pamit
4 Bab 4. Bertemu Kembali
5 Bab 5. Ikhbar dan Sang Istri
6 Bab 6. Ghibran
7 Bab 7. Maaf
8 Bab 8. Mantan Kekasih
9 Bab 9. Kedatangan Ghibran
10 Bab 10. Aku Menerima Kamu Apa Adanya!
11 Bab 11. Kedatangan Ikhbar
12 Bab 12. Pergilah Dari Rumahku!
13 Bab 13. Kepergian Ibu
14 Bab 14. Pemakaman Ibu
15 Bab 15. Jangan Menangis Lagi
16 Bab 16. Usir Mereka, Mas!
17 Bab 17. Masa lalu
18 Bab 18. Bertemu Annisa
19 Bab 19. Apartemen
20 Bab 20. Meminta Hak
21 Bab 21. Bertemu Ikhbar
22 Bab 22. Aku Bukan Pria Baik
23 Bab 23. Foto Siapa Itu?
24 Bab 24. Pesta Pernikahan
25 Bab 25. Syifa Sauqiya
26 Bab 26. Maafkan, Aku
27 Bab 27. Ke Rumah Sakit
28 Bab 28. Ke Panti Asuhan
29 Bab 29. Maaf, Aku Harus Pergi
30 Bab 30. Aib Aisha
31 Bab 31. Ke Makam Ayah
32 Bab 32. Kita Harus Pisah
33 Bab 33. Bertemu Ikhbar
34 Bab 34. Di Rumah Sakit
35 Bab 35. Pesan Dari Mas Ghibran
36 Bab 36. Ghibran Sakit
37 Bab 37. Ghibran Sadar
38 Bab 38. Mengusir Annisa
39 Bab 39. Jangan Suudzon
40 Bab 40. Kembali Ke Rumah
41 Bab 41. Bertemu Syifa
42 Bab 42. Membawa Syifa
43 Bab 43. Rencana Ke Rumah Ibu
44 Bab 44. Di Rumah Ibu
45 Bab 45. Kebahagiaan Aisha
46 Bab 46. Annisa dan Syifa
47 Bab 47. Di Apartemen
48 Bab 48. Soto Padang
49 Bab 49. Kumpul Keluarga
50 Bab 50. Jangan Sakiti Istriku!
51 Bab 51. Ke Rumah Sakit
52 Bab 52. Aisha Yang Telah Sadar
53 Bab 53. Di Taman Rumah Sakit
54 Bab 54. Ke Rumah Ayah
55 Bab 55. Ayah Abdul
56 Bab 56. Kembali Ke Rumah
57 Bab 57. Kedatangan Ibu Mertua
58 Bab 58. Ibu Nur Dan Annisa
59 Bab 59. Ibu Sambung
60 Bab 60. Tasyakuran Empat Bulanan
61 Bab 61. Sarapan Pagi
62 Bab 62. Ayah Abdul
63 Bab 63. Ngidam Seblak
64 Bab 64. Kecelakaan
65 Bab 65. Pasca Operasi
66 Bab 66. Perdebatan Aisha dan Ibu
67 Bab 67. Di Kamar Hotel
68 Bab 68. Aisha Yang Posesif
69 Bab 69. Kemarahan Ikhbar
70 Bab 70. Mamanya Ikhbar
71 Bab 71. Syifa Minta Izin Bermain
72 Bab 72. Boneka Syifa
73 Bab 73. Menggugat Cerai
74 Bab 74. Kesedihan Ikhbar
75 Bab 75. Liburan
76 Bab 76. Rahasia Pak Abdul
77 Bab 77. Sarapan Pagi
78 Bab 78. Makan Malam
79 Bab 79. Pengkhianat Ayah
80 Bab 80. Kedatangan Ayah Abdul
81 Bab 81. Izin Ke Luar Kota
82 Bab 82. Rachel
83 Bab 83. Bertemu Ghibran
84 Bab 84. Ibu Nur
85 Bab 85. Kecelakaan
86 Bab 86. Bayi Rachel
87 Bab 87. Ayah Abdul
88 Bab 88. Hana Kayla Maira
89 Bab 89. Pemakaman Pak Abdul
90 Bab 90. Bayi Pak Abdul
91 Bab 91. Amarah Melly
92 Bab 92. Tangisan Aisha
93 Bab 93. Ibu Nur dan Tante Melly
94 Bab 94. Gugatan Perceraian
95 Bab 95. Bertemu Ikhbar
96 Bab 96. Kandungan Aisha
97 Bab 97. Menjelang Lahiran
98 Bab 98. Ruang Operasi
99 Bab 99. Ruang ICU
100 Bab 100. Aisha Yang Telah Sadar
101 Bab 101. Anindya Yalanda Ghaaliya
102 Bab 102. Aqiqah
103 Bab 103. Kisah Berakhir
104 Promo Novel LIHAT AKU, GUS!
105 Promo Novel
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1. Foto Dan Video
2
Bab 2. Pemakaman Ayah
3
Bab 3. Aku Pamit
4
Bab 4. Bertemu Kembali
5
Bab 5. Ikhbar dan Sang Istri
6
Bab 6. Ghibran
7
Bab 7. Maaf
8
Bab 8. Mantan Kekasih
9
Bab 9. Kedatangan Ghibran
10
Bab 10. Aku Menerima Kamu Apa Adanya!
11
Bab 11. Kedatangan Ikhbar
12
Bab 12. Pergilah Dari Rumahku!
13
Bab 13. Kepergian Ibu
14
Bab 14. Pemakaman Ibu
15
Bab 15. Jangan Menangis Lagi
16
Bab 16. Usir Mereka, Mas!
17
Bab 17. Masa lalu
18
Bab 18. Bertemu Annisa
19
Bab 19. Apartemen
20
Bab 20. Meminta Hak
21
Bab 21. Bertemu Ikhbar
22
Bab 22. Aku Bukan Pria Baik
23
Bab 23. Foto Siapa Itu?
24
Bab 24. Pesta Pernikahan
25
Bab 25. Syifa Sauqiya
26
Bab 26. Maafkan, Aku
27
Bab 27. Ke Rumah Sakit
28
Bab 28. Ke Panti Asuhan
29
Bab 29. Maaf, Aku Harus Pergi
30
Bab 30. Aib Aisha
31
Bab 31. Ke Makam Ayah
32
Bab 32. Kita Harus Pisah
33
Bab 33. Bertemu Ikhbar
34
Bab 34. Di Rumah Sakit
35
Bab 35. Pesan Dari Mas Ghibran
36
Bab 36. Ghibran Sakit
37
Bab 37. Ghibran Sadar
38
Bab 38. Mengusir Annisa
39
Bab 39. Jangan Suudzon
40
Bab 40. Kembali Ke Rumah
41
Bab 41. Bertemu Syifa
42
Bab 42. Membawa Syifa
43
Bab 43. Rencana Ke Rumah Ibu
44
Bab 44. Di Rumah Ibu
45
Bab 45. Kebahagiaan Aisha
46
Bab 46. Annisa dan Syifa
47
Bab 47. Di Apartemen
48
Bab 48. Soto Padang
49
Bab 49. Kumpul Keluarga
50
Bab 50. Jangan Sakiti Istriku!
51
Bab 51. Ke Rumah Sakit
52
Bab 52. Aisha Yang Telah Sadar
53
Bab 53. Di Taman Rumah Sakit
54
Bab 54. Ke Rumah Ayah
55
Bab 55. Ayah Abdul
56
Bab 56. Kembali Ke Rumah
57
Bab 57. Kedatangan Ibu Mertua
58
Bab 58. Ibu Nur Dan Annisa
59
Bab 59. Ibu Sambung
60
Bab 60. Tasyakuran Empat Bulanan
61
Bab 61. Sarapan Pagi
62
Bab 62. Ayah Abdul
63
Bab 63. Ngidam Seblak
64
Bab 64. Kecelakaan
65
Bab 65. Pasca Operasi
66
Bab 66. Perdebatan Aisha dan Ibu
67
Bab 67. Di Kamar Hotel
68
Bab 68. Aisha Yang Posesif
69
Bab 69. Kemarahan Ikhbar
70
Bab 70. Mamanya Ikhbar
71
Bab 71. Syifa Minta Izin Bermain
72
Bab 72. Boneka Syifa
73
Bab 73. Menggugat Cerai
74
Bab 74. Kesedihan Ikhbar
75
Bab 75. Liburan
76
Bab 76. Rahasia Pak Abdul
77
Bab 77. Sarapan Pagi
78
Bab 78. Makan Malam
79
Bab 79. Pengkhianat Ayah
80
Bab 80. Kedatangan Ayah Abdul
81
Bab 81. Izin Ke Luar Kota
82
Bab 82. Rachel
83
Bab 83. Bertemu Ghibran
84
Bab 84. Ibu Nur
85
Bab 85. Kecelakaan
86
Bab 86. Bayi Rachel
87
Bab 87. Ayah Abdul
88
Bab 88. Hana Kayla Maira
89
Bab 89. Pemakaman Pak Abdul
90
Bab 90. Bayi Pak Abdul
91
Bab 91. Amarah Melly
92
Bab 92. Tangisan Aisha
93
Bab 93. Ibu Nur dan Tante Melly
94
Bab 94. Gugatan Perceraian
95
Bab 95. Bertemu Ikhbar
96
Bab 96. Kandungan Aisha
97
Bab 97. Menjelang Lahiran
98
Bab 98. Ruang Operasi
99
Bab 99. Ruang ICU
100
Bab 100. Aisha Yang Telah Sadar
101
Bab 101. Anindya Yalanda Ghaaliya
102
Bab 102. Aqiqah
103
Bab 103. Kisah Berakhir
104
Promo Novel LIHAT AKU, GUS!
105
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!