Darius sebenarnya tidak ingin memikirkan hal ini tapi entah mengapa dia tersedia terpikir. Entah bagaimana cara menghilangkan pikiran kita tetap saja dia berpikir setiap kata-kata yang penguasa itu katakan padanya beberapa waktu yang lalu dan kini waktunya hanya tinggal beberapa hari saja.
"Sebenarnya apa yang direncanakannya untuk mengundangku datang ke rumahnya, bahkan dia juga menyuruhku untuk melatih otot-otot ku. Apa dia ingin mengajakku bertarung?" tanya Darius pada dirinya sendiri. Saat ini dia sedang berada di ruang gym yang berada di apartemennya.
Darius baru saja selesai latihan, dan dia kembali terpikir dengan apa yang penguasa itu katakan padanya. Apa benar dia diundang hanya untuk bertarung dengan salah satu dari anaknya? tapi entah mengapa dia berpikir seolah-olah dia ingin pasangkan dengan Brandon dan jika memang itu terjadi Darius akan menerimanya.
Dia akan menerima itu dengan senang hati dan dia ingin tahu seberapa hebat laki-laki yang dipilih Raina.
"Jika itu rencananya untuk ku, maka akan ku terima tantangan itu. Akan aku tunjukkan padanya bagaimana caraku bertarung." Darius sudah benar-benar yakin bahwa dia akan melawan Brandon. Jika memang itu yang terjadi.
Di saat dia sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba saja ponselnya berdering dan itu panggilan masuk dari Winter.
"Astaga, kenapa keluarga ini terus-terusan menghantuiku! Dulu ibunya, lalu kemarin kakeknya dan kini keturunan selanjutnya pun ikut menganggu ketenangan hidupku. Oh God! takdir macam apa yang kau berikan padaku saat ini?" tanya Darius yang tidak habis pikir dengan jalan hidupnya saat ini.
Darius tidak ingin menjawabnya, karena dia malas berhubungan dengan Winter. Lagi pula dia juga sudah mengatakan pada gadis itu untuk tidak mengganggunya lagi. Jadi biarkan saja dia ingin melakukan apapun. Karena itu terserahnya.
Namun, bukannya tenang, Darius malah semakin tidak habis pikir karena Winter sudah berada di depan apartemennya saat ini dan itu membuatnya tidak percaya.
"Anak ini! dia memang benar-benar the real keturunan Alexander. Astaga, apa yang ada di pikirannya hingga berani datang ke apartemenku seperti ini? Di mana para penjaganya?" tanya Darius yang memilih keluar dari ruangan gym untuk bertemu dengan Winter. Jika kemarin dia membiarkan begitu saja kakeknya masuk maka tidak dengan kali ini. Dia tidak ingin mendapatkan masalah apapun dari keluarga mengerikan itu. Hidupnya sudah jauh lebih tenang sebelum dia bertemu dengan mereka jadi dia ingin jika hidupnya kembali merasa tenang dan tidak terganggu dengan hal-hal seperti itu lagi.
Sedangkan Winter sendiri langsung menarik kedua sudut bibirnya ketika mengetahui bahwa dosennya itu membuka dan membaca pesan darinya.
"Jangan pernah menantangku karena aku adalah keturunan Alexander. Di dalam tubuhku mengalir dengan deras darah Alexander, jadi aku tidak akan kalah sebelum berperang. Akan aku tunjukkan padanya jika aku bisa menaklukkan apapun dan aku bisa mendapatkan apapun yang aku inginkan karena sejak kecil kami sudah diajarkan untuk mendapatkan sesuatu yang kami inginkan dan menghalalkan segala cara demi cinta. Astaga, aku sudah seperti orang dewasa saja yang membicarakan tentang cinta. Tapi aku yakin, keluargaku tidak akan melarangku. Mereka sudah berjanji bahwa mereka akan membiarkan kami anak-anaknya untuk mencari pasangan hidup kami sendiri. Jadi aku akan melakukannya!" ucap Winter yang masih terus saja tersenyum.
Apalagi saat mengetahui jika Darius datang untuk membuka pintu apartemennya, Winter semakin bersemangat untuk itu.
"Selamat Sore menjelang malam Sir," sapa Winter dengan penuh senyuman. Namun, saat dia melihat bagaimana penampilan Darius saat ini membuat kerja jantungnya semakin tidak terkendali. Jantungnya berdegup kencang dan aliran darahnya mengalir dengan begitu derasnya hingga membuat wajahnya langsung memerah karena malu. Dia udah terbiasa melihat daddy-nya tanpa pakaian atas seperti ini dan dia juga mengetahui bagaimana tato milik pria gondrong itu. Tapi ketika melihat bagaimana Darius dengan beberapa tato yang ada di tubuhnya membuat Winter salah tingkah.
Tangannya terulur untuk memegang bongkahan otot yang tercetak dengan begitu sempurna di tubuh pria itu. Namun, saat dia hendak menyentuhnya, Darius langsung menepis tangannya begitu saja karena dia tidak ingin Winter melakukan hal itu padanya.
Plak!
"Ahk ...!" Winter menjerit ketika tangannya dipukul oleh Darius. Sedangkan pria itu hanya bisa menatap datar pada gadis yang terlihat sangat mesum ketika melihatnya tidak memakai atasan.
"Usiamu masih 18 tahun dan kau udah pandai bersikap mesum seperti itu! Apa yang ingin kau lakukan hah?" Darius menyindir Winter dengan sikap mesum gadis itu.
"Memangnya apa yang ingin aku lakukan?" tanya Winter yang balik menyerang Darius. Dia ingin tau apa yang pria dewasa itu pikirkan tentangnya.
"Wajahmu terlihat seperti bayi, tapi pikiranmu mesum! aku tidak peduli apa yang kau pikirkan saat ini tapi yang jelas aku tidak suka itu. Sekarang pergi dari apartemenku!" Darius hendak menutup pintu Apartemennya. Namun, saat dia hendak menutupnya dia mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Winter.
"Aku akan membuat anda jatuh cinta padaku Sir! Satu bulan, jika dalam waktu satu bulan aku tidak bisa membuat anda jatuh cinta padaku maka aku akan pergi dan tidak akan pernah menganggu anda lagi! Tapi jika aku berhasil, kita harus menikah!"
"Kau gila!" ucap Darius yang mendorong tubuh Winter agar tidak menghalanginya lagi untuk menutup pintu.
Sedangkan Winter sendiri akan berusaha untuk membuat pria dewasa itu jatuh cinta padanya.
"Hah, mana ada yang bisa menolak pesona ku! IM Winter Queen Alexander Smith, aku bisa mendapatkan apa pun yang aku inginkan. Jadi bersiaplah untuk menjadi mempelai dari cucunya Alexander sang penguasa!" ucapnya dengan penuh kesombongan hingga membuat Darius yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
"Aku tidak akan jatuh cinta padanya! Tidak akan. Dia itu putrinya Raina dan aku tidak mungkin mencintainya. Tidak akan! Aku tidak akan mencintainya!"
Darius tidak ingin kalah dari Winter hingga dia jatuh cinta dan menjadi menantu dari Brandon. Tidak, dia tidak akan bisa. Apalagi harus sering berinteraksi dengan Raina yang jelas-jelas pernah menjadi wanita yang bertahta di hatinya.
"Aku harus bisa! Hanya dalam waktu sebulan dan itu bukan waktu yang lama. Itu sebentar dan aku tidak mungkin jatuh cinta padanya. Tidak akan!" ucapnya lagi dengan penuh keyakinan.
Darius pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah berolahraga tadi. Dia sengaja mengguyur tubuhnya di bawah air shower karena ingin melupakan gadis menyebalkan itu tadi.
"Astaga, kenapa dia terus berputar di kepala ku?" tanya Darius yang merasa frustrasi dengan keadaannya saat ini. Entahlah, rasanya kepalanya ingin meledak saat itu juga ketika bayangan Winter terus berputar-putar di ingatannya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
winter... 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-06-20
0
Femmy Femmy
winter nekat banget..jangan jerumuskan Darius kasihan ke keluarga besarmu Winter Darius ingin hidup tenang
2024-06-07
1
Athallah Linggar
Dasar bocil,wpa reaksi loh klo tau dosen loh itu dlu cibta mati sm mamak loh
2024-04-12
1