Bab 2. Kampus

Seperti biasa, kehadiran Winter di kampus menjadi pusat perhatian banyak orang karena mereka tahu siapa gadis mungil berambut pirang tersebut. Banyak laki-laki yang menyukainya tapi dia sama saya tidak menganggap kehadiran mereka. Dia lebih suka bermain dengan gitarnya dan mengikuti olahraga ekstrem seperti hanggar ataupun berkuda.

"Winter ...!" panggil salah satu temannya ketika dia sampai di kampus.

"Heum?" jawabnya biasa saja karena dia sudah tau jika Catherine pasti mengajaknya bergosip. Ini masih pagi tapi dia sudah ingin mengajaknya bergosip saja.

"Hah, kenapa kamu terlambat lagi? beruntung Sir Edgar tidak masuk dan katanya akan datang gantinya hari ini. Mata kuliah akan di mulai 20 menit lagi. Jadi ayo masuk ke kelas."

"Itu artinya belum terlambat. Jika aku terlambat maka kamu juga akan terlambat saat ini karena kamu juga di luar!" Catherine hanya bisa menghela mendesah malas dengan jawaban dari Winter. Menurutnya anak orang kaya ini aneh bin ajaib. Dia orang kaya, tapi tidak terlihat mencolok seperti beberapa mahasiswi yang ada di kampus mereka saat. Hanya saja memang mereka sudah tahu siapa keluarga besar Winter .

"Hey, tunggu aku Win!" teriak Catherine saat Winter meninggalkannya begitu saja dan masuk ke ruangan mereka. Tak lama setelah mereka masuk dosen pengganti Sir Edgar datang dan beberapa dari mereka bersorak ketika melihat dosen pengganti hari ini. Sementara Winter hanya bisa fokus pada buku miliknya.

Dia terus saja fokus pada buku miliknya yang ternyata itu sebuah novel yang membuat dosen pengganti tersebut langsung menghampirinya saat ini.

"Hey!" pekik Winter saat novelnya di ambil oleh seseorang dan dia kaget ketika melihat siapa yang mengambil novelnya itu.

"Apa kau tah jika aku sedang menjelaskan tentang mata kuliah saat ini?" tanya Darius ketika melihat gadis asia berambut pirang ini.

Entah mengapa rasanya dia kembali merasa Dejavu dengan apa yang di lihatnya saat ini. Rambut pirang, mengingatkannya pada sosok yang sangat membekas di hatinya hingga saat ini. Bahkan saat dia sudah menjadi duda pun dia masih memikirkan wanita itu.

"Tau," jawab Winter dengan menganggukkan kepalanya sambil terus menatap ke arah pria berambut coklat dengan mata yang sangat indah.

Mendengar jawaban dari mahasiswi ini membuat Darius langsung tersadar dari lamunannya tentang sosok wanita yang pernah ada dalam hidupnya di masa lalu.

"Jelaskan jika kamu tau dan mendengarkan apa yang saya jelaskan tadi!" Winter tersenyum untuk itu dan di saat seperti ini ingatannya berjalan dengan begitu baik. Dia bisa mendadak pintar saat terdesak dan itu bisa menolongnya.

"Nilai pertumbuhan ekonomi tahun berapa yang anda inginkan sir?" tanya Winter yang sengaja menantang pada dosennya.

"Sebutkan dampak positif dan negatif dari perekonomian atas pandemi beberapa tahun yang lalu!" jelas Darius yang sudah berpikir bahwa gadis kecil ini tidak akan bisa menjawabnya.

"Apa imbalan bagi saya jika saya dapat menjawabnya?" semua orang yang ada di ruangan itu terkejut ketika melihat Winter yang berani menantang dosen pengganti hari ini. Mereka memang mengetahui bagaimana sepak terjang keluarga besar Winter, hanya saja mereka tidak percaya ini jika Winter berani menantang seperti itu.

"Apa yang kau inginkan?" tantang Darius balik.

"Nomor ponsel dan akun Instagram anda!" semua bersorak ketika mendengar keinginan Winter yang tidak masuk akal itu. Mereka benar-benar tidak percaya jika Winter sangat berani seperti ini. Sungguh di luar perkiraan cuaca pusat kota Amsterdam hari ini.

Merasa tidak terima di tantang seperti itu membuat Darius langsung mengeluarkan ponselnya tepat di depan wajah mahasiswi sombong itu. Namun, saat Winter hendak mengambil ponsel Darius, dengan cepat pula pria itu menariknya lagi karena dia belum mendapatkan jawaban apa pun dari mahasiswi menyebalkan itu.

"Berikan jawabannya!"

"Di sisi ekonomi, pandemi Covid-19 meskipun cukup memberikan pukulan, namun kesehatan keuangan negara cukup baik sehingga masih dapat diatasi. Belanda memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat. Tahun 2020 Belanda mengalami pertumbuhan ekonomi negatif 3,8%, yang mana tidak terlalu dalam jika dibanding negara lain. Peningkatan angka pengangguran juga dinilai tidak terlalu signifikan. Kami optimis pada tahun ini ekonomi Belanda akan tumbuh positif," jawab Winter dengan begitu percaya diri karena dia tau pasar saham dan nilai pertumbuhan ekonomi negara mereka. Apalagi keluarganya semua pebisnis handal, jadi jika tentang nilai ekonomi sudah menjadi bahan makanannya setiap hari.

"Apa tidak sekalian pasar saham? Jika anda ingin mendengar pasar saham juga, saja bisa menjelaskannya dengan sangat mudah dns terinci. Jadi apa masih ingin membahas tentang ini?" tanya Winter sambil merampas ponsel dosennya begitu saja dan scan barcode di aplikasi kirim pesan di ponsel pria itu hingga membuat Darius hanya bisa menatap datar pada gadis itu.

"My name is Winter. Jangan lupa menyimpannya dengan baik karena Winter itu indah, sama seperti aku Sir!" Darius merasa geram dan dia langsung meninggalkan gadis itu begitu saja dan kembali ke depan untuk menjelaskan kembali mata kuliahnya.

Sedangkan Winter sendiri terus saja menatap pada dosennya itu dengan tatapan memuja karena dia sangat menyukai tiga laki-laki seperti itu. Matanya indah, tubuhnya kekar berotot dan lebih parahnya lagi dia itu pria matang yang sangat disukainya karena winter lebih menyukai laki-laki dewasa daripada seumuran dengannya. Menurutnya laki-laki dewasa itu jauh lebih bisa diandalkan dan jauh lebih menantang, karena Winter sangat menyukai yang namanya tantangan.

Darius sendiri hampir saja kehilangan fokusnya ketika menjelaskan mata. Apalagi dengan tatapan gadis itu yang terus saja menatap ke arahnya sejak tadi. Sungguh, rasanya dari sumbernya tidak habis pikir bahwa masih ada gadis-gadis nakal seperti itu. Ponselnya bergetar dan itu masik pesan dari Winter.

"Jangan lupa di save!"

Karena terlalu kesal akhirnya Darius menyimpan nomor ponsel Winter dengan nama Bad Girl. Dia tidak membalasnya karena tidak ingin menanggapinya lebih apalagi masih berada di ruangan saat ini.

"Mata kuliah selesai. See you!" Darius meninggalkan kelas begitu saja setelah dia selesai karena dia tidak ingin berurusan dengan yang namanya Winter itu. Entah mengapa dia juga terus teringat akan seseorang yang memiliki arti nama sebuah musim.

"Tidak! mana mungkin gadis menyebalkan itu memiliki hubungan keluarga dengannya. Tidak! Dunia ini lebar dan setahuku dia tinggal di Jerman, jadi tidak mungkin dia ada di Belanda walau kemungkinannya pasti ada." ucap Darius yang masuk ke ruangan kerjanya setelah selesai menyelesaikan kelasnya tadi.

Di dalam ruangannya, Darius mulai membiasakan dirinya karena mulai saat ini dia akan sering berada di kampus dan juga harus bekerja di perusahaan milik kelurganya.

...****************...

Genks, cuma mau kasih tau aja sih sama kalian buat klik dan tonton iklan ya. Kalian bisa dapetin point' untuk di tukarkan nantinya. Jadi dukungan kalian berarti banget buat aku agar up terus cerita ini🙏🏽

Makasih atas support kalian yang mengikuti kisah keluarga Alexander tersayang kita semua walau sang penguasa sudah tiada 🥺

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

winter pun tertantang menaklukkan Darius

2024-06-13

1

eka hudi utami

eka hudi utami

emang kalo Keturunan alexander gak kaleng2 cerita.... salut ama thor, bertapa dimana bisa dapat inspirasi kek gini... saluteee

2024-06-10

4

eka hudi utami

eka hudi utami

baru dpat langsung syukaaa😍😍😍

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Winter
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Curiga
4 Bab 4. Rival
5 Bab 5. Masa Lalu
6 Bab 6. Memikirkan
7 Bab 7. Kedatangan
8 Bab 7. Pertemuan
9 Bab 9. Menganggu
10 Bab 10. Kepikiran
11 Bab 11. London
12 Bab 12. Pertemuan
13 Bab 13. Bosan
14 Bab 14. Pertarungan
15 Bab 15. Menolak
16 Bab 16. Pikiran
17 Bab 17. Gelisah
18 Bab 18. Perang Di Mulai
19 Bab 19. Tantangan
20 Bab 20. Membiarkan
21 Bab 21. Rencana Jahat
22 Bab 22. Rancana Baru
23 Bab 23. Beda
24 Bab 24. Berubah
25 Bab 25. Mabuk
26 Bab 26. Tidak Menyangka
27 Bab 27. Salah Strategi
28 Bab 28. Mengamuk
29 Bab 29. Bertanggung Jawab
30 Bab 30. Penolakan
31 Bab 31. Kaget
32 Bab 32. Bencana Besar
33 Bab 33. Maaf
34 Bab 33. Bertemu
35 Bab 35. Perkenalkan
36 Bab 36. Penolakan
37 Bab 37. Tinggal
38 Bab 38. Pertolongan
39 Bab 39. Syarat
40 Bab 40. Tawaran
41 Bab 41. Datang
42 Bab 42. Tergantung
43 Bab 43. Bicara
44 Bab 44. Ketahuan
45 Bab 45. Orang Tua
46 Bab 46. Hari Pernikahan
47 Bab 47. Ayah Terbaik
48 Bab 48. Janji Suci
49 Bab 49. Malam Panas
50 Bab 50. Lanjut
51 Bab 51. After
52 Bab 52. Menginap
53 Bab 53. Pamit
54 Bab 54. Rumah Mertua
55 Bab 55. Tamu
56 Bab 56. Saingan
57 Bab 57. Bicara
58 Bab 58. Kesal
59 Bab 59. Keributan
60 Bab 60. Luar Biasa
61 Bab 61. Menang
62 Bab 62. Mual
63 Bab 63. Lupa
64 Bab 64. Positif
65 Bab 65. Hamil
66 Bab 66. Rindu
67 Bab 67. Ngidam
68 Bab 68. Penjelasan
69 Bab 69. Menunggu
70 Bab 70. Bersama
71 Bab 71. Bastian Antonio
72 Bab 72. Kita Bersama
73 Yang Baru
74 Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
75 Hot Affair With Ipar
76 Scandal
77 Keluarga Gesrek
78 Oh My Baby
79 Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Winter
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Curiga
4
Bab 4. Rival
5
Bab 5. Masa Lalu
6
Bab 6. Memikirkan
7
Bab 7. Kedatangan
8
Bab 7. Pertemuan
9
Bab 9. Menganggu
10
Bab 10. Kepikiran
11
Bab 11. London
12
Bab 12. Pertemuan
13
Bab 13. Bosan
14
Bab 14. Pertarungan
15
Bab 15. Menolak
16
Bab 16. Pikiran
17
Bab 17. Gelisah
18
Bab 18. Perang Di Mulai
19
Bab 19. Tantangan
20
Bab 20. Membiarkan
21
Bab 21. Rencana Jahat
22
Bab 22. Rancana Baru
23
Bab 23. Beda
24
Bab 24. Berubah
25
Bab 25. Mabuk
26
Bab 26. Tidak Menyangka
27
Bab 27. Salah Strategi
28
Bab 28. Mengamuk
29
Bab 29. Bertanggung Jawab
30
Bab 30. Penolakan
31
Bab 31. Kaget
32
Bab 32. Bencana Besar
33
Bab 33. Maaf
34
Bab 33. Bertemu
35
Bab 35. Perkenalkan
36
Bab 36. Penolakan
37
Bab 37. Tinggal
38
Bab 38. Pertolongan
39
Bab 39. Syarat
40
Bab 40. Tawaran
41
Bab 41. Datang
42
Bab 42. Tergantung
43
Bab 43. Bicara
44
Bab 44. Ketahuan
45
Bab 45. Orang Tua
46
Bab 46. Hari Pernikahan
47
Bab 47. Ayah Terbaik
48
Bab 48. Janji Suci
49
Bab 49. Malam Panas
50
Bab 50. Lanjut
51
Bab 51. After
52
Bab 52. Menginap
53
Bab 53. Pamit
54
Bab 54. Rumah Mertua
55
Bab 55. Tamu
56
Bab 56. Saingan
57
Bab 57. Bicara
58
Bab 58. Kesal
59
Bab 59. Keributan
60
Bab 60. Luar Biasa
61
Bab 61. Menang
62
Bab 62. Mual
63
Bab 63. Lupa
64
Bab 64. Positif
65
Bab 65. Hamil
66
Bab 66. Rindu
67
Bab 67. Ngidam
68
Bab 68. Penjelasan
69
Bab 69. Menunggu
70
Bab 70. Bersama
71
Bab 71. Bastian Antonio
72
Bab 72. Kita Bersama
73
Yang Baru
74
Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
75
Hot Affair With Ipar
76
Scandal
77
Keluarga Gesrek
78
Oh My Baby
79
Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!