Seperti biasa, kehadiran Winter di kampus menjadi pusat perhatian banyak orang karena mereka tahu siapa gadis mungil berambut pirang tersebut. Banyak laki-laki yang menyukainya tapi dia sama saya tidak menganggap kehadiran mereka. Dia lebih suka bermain dengan gitarnya dan mengikuti olahraga ekstrem seperti hanggar ataupun berkuda.
"Winter ...!" panggil salah satu temannya ketika dia sampai di kampus.
"Heum?" jawabnya biasa saja karena dia sudah tau jika Catherine pasti mengajaknya bergosip. Ini masih pagi tapi dia sudah ingin mengajaknya bergosip saja.
"Hah, kenapa kamu terlambat lagi? beruntung Sir Edgar tidak masuk dan katanya akan datang gantinya hari ini. Mata kuliah akan di mulai 20 menit lagi. Jadi ayo masuk ke kelas."
"Itu artinya belum terlambat. Jika aku terlambat maka kamu juga akan terlambat saat ini karena kamu juga di luar!" Catherine hanya bisa menghela mendesah malas dengan jawaban dari Winter. Menurutnya anak orang kaya ini aneh bin ajaib. Dia orang kaya, tapi tidak terlihat mencolok seperti beberapa mahasiswi yang ada di kampus mereka saat. Hanya saja memang mereka sudah tahu siapa keluarga besar Winter .
"Hey, tunggu aku Win!" teriak Catherine saat Winter meninggalkannya begitu saja dan masuk ke ruangan mereka. Tak lama setelah mereka masuk dosen pengganti Sir Edgar datang dan beberapa dari mereka bersorak ketika melihat dosen pengganti hari ini. Sementara Winter hanya bisa fokus pada buku miliknya.
Dia terus saja fokus pada buku miliknya yang ternyata itu sebuah novel yang membuat dosen pengganti tersebut langsung menghampirinya saat ini.
"Hey!" pekik Winter saat novelnya di ambil oleh seseorang dan dia kaget ketika melihat siapa yang mengambil novelnya itu.
"Apa kau tah jika aku sedang menjelaskan tentang mata kuliah saat ini?" tanya Darius ketika melihat gadis asia berambut pirang ini.
Entah mengapa rasanya dia kembali merasa Dejavu dengan apa yang di lihatnya saat ini. Rambut pirang, mengingatkannya pada sosok yang sangat membekas di hatinya hingga saat ini. Bahkan saat dia sudah menjadi duda pun dia masih memikirkan wanita itu.
"Tau," jawab Winter dengan menganggukkan kepalanya sambil terus menatap ke arah pria berambut coklat dengan mata yang sangat indah.
Mendengar jawaban dari mahasiswi ini membuat Darius langsung tersadar dari lamunannya tentang sosok wanita yang pernah ada dalam hidupnya di masa lalu.
"Jelaskan jika kamu tau dan mendengarkan apa yang saya jelaskan tadi!" Winter tersenyum untuk itu dan di saat seperti ini ingatannya berjalan dengan begitu baik. Dia bisa mendadak pintar saat terdesak dan itu bisa menolongnya.
"Nilai pertumbuhan ekonomi tahun berapa yang anda inginkan sir?" tanya Winter yang sengaja menantang pada dosennya.
"Sebutkan dampak positif dan negatif dari perekonomian atas pandemi beberapa tahun yang lalu!" jelas Darius yang sudah berpikir bahwa gadis kecil ini tidak akan bisa menjawabnya.
"Apa imbalan bagi saya jika saya dapat menjawabnya?" semua orang yang ada di ruangan itu terkejut ketika melihat Winter yang berani menantang dosen pengganti hari ini. Mereka memang mengetahui bagaimana sepak terjang keluarga besar Winter, hanya saja mereka tidak percaya ini jika Winter berani menantang seperti itu.
"Apa yang kau inginkan?" tantang Darius balik.
"Nomor ponsel dan akun Instagram anda!" semua bersorak ketika mendengar keinginan Winter yang tidak masuk akal itu. Mereka benar-benar tidak percaya jika Winter sangat berani seperti ini. Sungguh di luar perkiraan cuaca pusat kota Amsterdam hari ini.
Merasa tidak terima di tantang seperti itu membuat Darius langsung mengeluarkan ponselnya tepat di depan wajah mahasiswi sombong itu. Namun, saat Winter hendak mengambil ponsel Darius, dengan cepat pula pria itu menariknya lagi karena dia belum mendapatkan jawaban apa pun dari mahasiswi menyebalkan itu.
"Berikan jawabannya!"
"Di sisi ekonomi, pandemi Covid-19 meskipun cukup memberikan pukulan, namun kesehatan keuangan negara cukup baik sehingga masih dapat diatasi. Belanda memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat. Tahun 2020 Belanda mengalami pertumbuhan ekonomi negatif 3,8%, yang mana tidak terlalu dalam jika dibanding negara lain. Peningkatan angka pengangguran juga dinilai tidak terlalu signifikan. Kami optimis pada tahun ini ekonomi Belanda akan tumbuh positif," jawab Winter dengan begitu percaya diri karena dia tau pasar saham dan nilai pertumbuhan ekonomi negara mereka. Apalagi keluarganya semua pebisnis handal, jadi jika tentang nilai ekonomi sudah menjadi bahan makanannya setiap hari.
"Apa tidak sekalian pasar saham? Jika anda ingin mendengar pasar saham juga, saja bisa menjelaskannya dengan sangat mudah dns terinci. Jadi apa masih ingin membahas tentang ini?" tanya Winter sambil merampas ponsel dosennya begitu saja dan scan barcode di aplikasi kirim pesan di ponsel pria itu hingga membuat Darius hanya bisa menatap datar pada gadis itu.
"My name is Winter. Jangan lupa menyimpannya dengan baik karena Winter itu indah, sama seperti aku Sir!" Darius merasa geram dan dia langsung meninggalkan gadis itu begitu saja dan kembali ke depan untuk menjelaskan kembali mata kuliahnya.
Sedangkan Winter sendiri terus saja menatap pada dosennya itu dengan tatapan memuja karena dia sangat menyukai tiga laki-laki seperti itu. Matanya indah, tubuhnya kekar berotot dan lebih parahnya lagi dia itu pria matang yang sangat disukainya karena winter lebih menyukai laki-laki dewasa daripada seumuran dengannya. Menurutnya laki-laki dewasa itu jauh lebih bisa diandalkan dan jauh lebih menantang, karena Winter sangat menyukai yang namanya tantangan.
Darius sendiri hampir saja kehilangan fokusnya ketika menjelaskan mata. Apalagi dengan tatapan gadis itu yang terus saja menatap ke arahnya sejak tadi. Sungguh, rasanya dari sumbernya tidak habis pikir bahwa masih ada gadis-gadis nakal seperti itu. Ponselnya bergetar dan itu masik pesan dari Winter.
"Jangan lupa di save!"
Karena terlalu kesal akhirnya Darius menyimpan nomor ponsel Winter dengan nama Bad Girl. Dia tidak membalasnya karena tidak ingin menanggapinya lebih apalagi masih berada di ruangan saat ini.
"Mata kuliah selesai. See you!" Darius meninggalkan kelas begitu saja setelah dia selesai karena dia tidak ingin berurusan dengan yang namanya Winter itu. Entah mengapa dia juga terus teringat akan seseorang yang memiliki arti nama sebuah musim.
"Tidak! mana mungkin gadis menyebalkan itu memiliki hubungan keluarga dengannya. Tidak! Dunia ini lebar dan setahuku dia tinggal di Jerman, jadi tidak mungkin dia ada di Belanda walau kemungkinannya pasti ada." ucap Darius yang masuk ke ruangan kerjanya setelah selesai menyelesaikan kelasnya tadi.
Di dalam ruangannya, Darius mulai membiasakan dirinya karena mulai saat ini dia akan sering berada di kampus dan juga harus bekerja di perusahaan milik kelurganya.
...****************...
Genks, cuma mau kasih tau aja sih sama kalian buat klik dan tonton iklan ya. Kalian bisa dapetin point' untuk di tukarkan nantinya. Jadi dukungan kalian berarti banget buat aku agar up terus cerita ini🙏🏽
Makasih atas support kalian yang mengikuti kisah keluarga Alexander tersayang kita semua walau sang penguasa sudah tiada 🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
winter pun tertantang menaklukkan Darius
2024-06-13
1
eka hudi utami
emang kalo Keturunan alexander gak kaleng2 cerita.... salut ama thor, bertapa dimana bisa dapat inspirasi kek gini... saluteee
2024-06-10
4
eka hudi utami
baru dpat langsung syukaaa😍😍😍
2024-06-10
0