Bab 18. Perang Di Mulai

Winter benar-benar sudah bertekad bahwa dia akan membuat Darius jatuh cinta padanya. Jika itu permasalahan keluarganya dia akan memikirkannya nanti. Intinya saat ini dia harus berjuang lebih dulu agar bisa mendekatkan diri dengan laki-laki itu. Bagaimana pun caranya dia akan melakukannya.

Ya, seperti lagi ini, Winter membawa bekal dari rumah yang sengaja di masaknya sendiri dan akan diberikannya pada Darius. Salah satu kelebihan Winter dia bisa memasak makanan enak. Hanya saja karena terlalu malas maka dia jarang sekali mengapresiasikan dirinya dalam bidang memasak dan kali ini dia kembali turun ke dapur untuk melakukan aksinya.

"Perang akan di mulai my hot Daddy. Katanya cinta itu bisa datang dari mana saja dan aku akan menyerang dari segala arah. Akan ku buat kamu bertekuk lutut padaku dan merasakan bagaimana luar biasanya seorang Winter. Kamu benar-benar akan jatuh cinta padaku. Jatuh sejatuh-jatuhnya sayang." Winter tersenyum setelah dia mengatakan hal seperti itu.

Pagi ini dia benar-benar memasak karena dia ingin membuat Darius merasakan bagaimana hebatnya seorang Winter.

Dia langsung memasukkan makanan yang telah dimasak yang sering ke dalam kotak bekal dan membuatkan jus buah untuk Darius. Setelah dia selesai dengan semua itu, Winter langsung berangkat ke kampus Dan Dia memberikan kotak bekal tersebut pada petugas kebersihan untuk diberikan pada Darius.

Senyumnya langsung terbit ketika mengetahui Darius yang sudah menerima kotak bekal darinya. Dia mendapatkan semua itu dari petugas kebersihan yang sengaja memfoto Darius yang sudah menerima kotak bekal darinya.

Di dalam ruangannya, Darius sedang melihat dan memperhatikan kotak bekal yang ada di meja kerjanya saat ini. Kotak bekal yang di bawakan oleh petugas kebersihan tadi untuknya. Kotak bekal ini berwarna biru dan putih lalu ada gambar seolah-olah salju sedang turun. Jika dia teliti, seharusnya dia tahu kota bekal dari siapa itu. Tapi saat Darius membukanya dia langsung terpanah ketika melihat apa yang ada di dalamnya.

"Siapa yang memberikan ini?" tanya Darius yang terpana ketika melihat banyaknya makanan di depannya saat ini. Semuanya tertata dengan begitu rapi dan menurutnya ini sangat enak. Dari aroma makanannya saja Daniel sudah bisa mengetahui bahwa ini makanan yang sengaja dimasak dari rumah. Tapi masalahnya siapa yang memasak ini semua.

Tanpa sadar tangannya terulur untuk menyendok makanan tersebut dan memakannya. Satu suapan, dua suapan terus terjadi sampau makanan itu habis semua si lahap olehnya. Makanan yang sangat enak menurut Darius dan dia menyukai makanan sehat seperti ini. Tidak di masak dengan minyak berlebih dan itu sangat sehat menurut Darius.

"Astaga, aku hanya ingin mencobanya saja lalu bagaimana bisa aku sampai menghabiskan semuanya. Lihat, bahkan jus buahnya pun juga ada. Sebenarnya siapa yang memberikan ini?" tanya Darius penasaran.

Dia sangat penasaran sekali dengan siapa yang memasak makanan ini dan ketika dia merasa penasaran, Winter masuk ke dalam ruangannya.

"Mau apa kamu di sini?" tanya Darius ketika melihat Winter datang dengan senyuman yang penuh arti. Entahlah, sangat-sangat mencurigakan sekali menurutnya.

"Apa makana nya enak?" tanya Winter dan itu membuat Darius langsung kaget.

"Tidak!" jawab Darius dengan ketus ketika dia menyadari yang di makannya tadi adalah makanan dari Winter.

"Oh ya? Jika tidak enak kenapa sampai habis bersih seperti itu? tapi tidak masalah, karena aku datang ke sini hanya untuk mengambil kotak bekalnya saja," Winter datang menghampiri Darius lalu mendekatkan dirinya pada pria itu dan kembali mengatakan sesuatu yang membuat Darius langsung salah tingkah.

"My Hot Daddy," bisiknya di telinga Darius hingga membuat laki-laki itu langsung panas dingin ketika mendengar suara Winter yang mendesah di telinganya.