Bab 3. Curiga

Raina menatap putrinya yang sejak tadi terus saja memegang ponselnya bahkan saat di meja makan sekalipun Winter tetap saja aktif dengan ponsel hingga membuat sang ibu kesal.

"Bisa matikan ponselmu tidak? nggak bisa mematikan manusia mommy akan menghancurkan!" ucap Raina dengan kesal Sudah sejak tadi dia memperhatikan putusnya itu namun yang diperhatikan tidak merasa sama sekali dan hanya berfokus pada ponselnya saja. Ini meja makan dan dia paling membenci yang namanya ada orang aktif di meja makan dengan ponselnya. Bahkan sejak dulu saja pun mereka tidak pernah memegang ponsel saat sudah duduk di meja makan.

"Oke mom," jawabnya yang langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celana miliknya sebelum sang hujan badai menerjang. Winter tidak ingin hidup yang berada di dalam ancaman hujan badai, jadi lebih baik dia mengalah saja walau saat ini dia sedang menunggu balasan dari dosen baru yang menjadi idolanya. Ah, memikirkan tentang dosen itu sudah membuatnya merasa gila.

Sebagai seorang gadis yang mulai tumbuh dewasa, Winter bertanya-tanya dalam hatinya apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? tapi bagaimana jika dosen itu sudah memiliki kekasih atau bahkan istri. Apa dia harus menerjang badai kali ini?

Tidak, dia harus mencari informasi yang lebih dulu dan jika dia sudah mendapatkan informasinya maka dia baru akan memikirkan rencana selanjutnya. Raina sendiri paham betul dengan isi pikiran putrinya. Dia masih ada sesuatu yang telah direncanakan putrinya saat ini maka dari itu dia harus mencari tahunya nanti.

Tapi jika dipikir-pikir lagi, hari ini dia belum mendapatkan laporan apapun dari anak buahnya tentang apa yang dilakukan Winter di kampus. Apa hari ini putrinya tidak berbuat ulah? Entahlah, tapi yang pasti Raina harus tetap waspada dengan Winter. Bagaimana pun dia harus tetap menjaganya agar tidak sesat. Apalagi dia tau segila apa Winter jika sudah penasaran itu terlihat sangat mirip sekali dengannya dan mungkin itu juga yang membuat mereka selalu berdebat hingga berakhir dengan pertengkaran.

"Mom, kenapa sejak tadi menatap ku seperti itu?" tanya Winter saat melihat tatapan mata sang mommy yang terus saja menatap ke arahnya sejak tadi.

"Tidak ada! hanya penasaran aja apa yang sedang kamu rencanakan saat ini. Ingat apa yang mommy katakan ini baik-baik Winter, jika sampai kamu berbuat ulah di luar sana, maka rumah Uncle Sky selalu terbuka lebar untuk kamu!" Winter hanya bisa mendesah lelah ketika mendengar ancaman yang selalu sama dari sang mommy. Sebuah ancaman yang berakhirnya di rumah uncle Sky. Pria menyeramkan itu.

"Hem, iya mom," jawabnya dengan lesu. Jika sudah berhubungan dengan yang namanya rumah uncle Sky yang mewah itu, rasanya Winter lebih memilih tinggal di gubuk derita saja. Tapi mana mungkin dia di biarkan tinggal di gubuk derita.

Makan malam kembali berlanjut dengan hikmat sampai dengan selesai. Saat Winter ingin kembali ke kamarnya, ponsel miliknya bergetar dan itu pesan dari Catherine yang mengatakan jika mereka ada kelas besok pagi.

"Jangan sampai terlambat besok pagi. Jika sampai kamu terlambat besok pagi aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasibmu di tangan dosen itu!" isi pesan dari Catherine membuat Winter langsung tersenyum dan itu kembali membuat Raina penasaran dengan apa yang terjadi pada putrinya saat ini. Tapi saat dia hendak mempertanyakan hal itu pada Winter, suaminya langsung menghalangi dan membiarkan Putri mereka untuk berkembang.

"Biarkan saja sayang, mungkin dia mulai merasakan yang namanya jatuh cinta. Kita tidak perlu ikut campur dan menekannya. Tapi gunakan dengan cara halus, dan mengawasinya saja seperti yang sering kita lakukan." Brandon berusaha untuk meyakinkan istrinya bahwa Putri mereka tidak akan melakukan hal yang tidak-tidak. Lagi pula banyak pengawal yang menjaga Putri mereka di setiap sudut jadi tidak mungkin Winter melakukan hal yang aneh di luar sana.

"Jika sampai apa yang kamu katakan ini salah, maka aku sendiri yang akan mencari tahu apa yang terjadi padanya. Aku memang nakal dulunya, tapi aku-"

"Sama sayang, sama. Sudah, jangan terus membahasnya. Intinya kamu dan Winter itu sama. Jika pun ada perbedaan, ini hanya berbeda sehelai saja rambut kalian. Tapi itu juga tidak berbeda karena kamu lihat sendiri jika Winter pun mengikuti gaya kamu dengan rambut uang seperti itu. But it's oke, kamu ibunya jadi tidak masalah jika dia mengikuti gaya ibunya. Sekarang ayo pergi ke kamar, tolong pijat punggungku."

"Hah, kamu sih paling tau tentang diriku!" gerutu Raina. Dia berjalan lebih dulu untuk pergi ke kamar meninggalkan buaya Belanda itu.

Sedangkan Brandon hanya tersenyum saja ketika melihat reaksi istrinya yang seperti itu. Raina akan selalu begitu jika berurusan dengan Winter karena dia takut putrinya akan mengikuti jejaknya dulu.

"Dad, apa mom marah?" tanya Winter pada Daddy-nya yang hendak menyusul sang mommy.

"Tidak sayang, mommy tidak marah. Jika kamu tidak ingin mommy kamu terus-terusan marah seperti itu jangan membuatnya kesal. Percayalah, bawa apa yang dilakukannya saat ini hanya untuk kebaikan kamu. Di luar sana, banyak hal yang belum kamu ketahui dan mommy kamu sudah mengetahuinya lebih dulu. Kehidupan kalian saat ini jauh lebih mudah dengan apa yang dijalaninya dulu. Kalian bisa mendapatkan apapun yang kalian inginkan tapi bukan berarti mommy kalian tidak mendapatkannya dulu. Hanya saja cara dia mendapatkan apa yang diinginkannya dulu tidak semudah dengan apa yang kalian dapatkan. Dia harus hidup dan tumbuh di asrama sampai tamat, lalu memilih menetap di New York. Jadi Daddy mohon, jangan membuat mommy kalian merasa bersalah karena tidak bisa menemani kalian di setiap waktu. Dia adalah wanita hebat dan perusahaan fashion miliknya berkembang pesat. Mulailah belajar dengan giat untuk membantunya di perusahaan. Setidaknya jika kamu tidak bis membantu banyak hal, jadilah temannya saat dia lelah."

Kata-kata yang daddy-nya katakan sangat membekas di hati Winter. Dia merasa bahwa dirinya tidak menjadi anak yang baik saat ini. Dia tidak tau seperti apa perjuangan mommy-nya di masa lalu. Tapi dari apa yang daddy-nya katakan, Winter bisa mengambil kesimpulannya jika mommy-nya juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan saat ini. Hanya saja mungkin memang caranya yang berbeda.

"Iya dad, aku mengerti."

"It's oke baby, jangan merasa bersalah. Tapi belajarlah dari kesalahan. Karena belajar dari kesalahan karena dari kesalahan lah kamu tau bagaimana caranya untuk maju dan berubah." jelas Brandon pada putrinya.

...****************...

Guys, jangan lupa tonton iklannya ya🙏🏽 karena dari nonton iklan, kalian bis kasih dukungan ke aku agar aku terus semangat buat melakukan semuanya. Kalian tau, kalau nyawa aku tuh di keluarga Alexander, jadi tolong dukung aku lewat klik dan tonton iklannya ya😊

Karena kalian juga bisa dapat point' dari hasil nonton iklan💛

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

ayah adalah cinta pertama putrinya. jika bisa memahami.

2024-06-14

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

apa yang dilakukan Rain ketika sekolah menurun sama Winter jadi jangan salahkan anak nya Ya Rain...dulu opa Alex mengalami hal yang sama sedikit2 opa Alex dipanggil ke sekolah karena kamu sering berkelahi walaupun orang lain yang selalu membully mu🤣

2024-06-07

4

Dessy Rinda

Dessy Rinda

kak thor,momy nya winter judulnya apa?

2023-12-20

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Winter
2 Bab 2. Kampus
3 Bab 3. Curiga
4 Bab 4. Rival
5 Bab 5. Masa Lalu
6 Bab 6. Memikirkan
7 Bab 7. Kedatangan
8 Bab 7. Pertemuan
9 Bab 9. Menganggu
10 Bab 10. Kepikiran
11 Bab 11. London
12 Bab 12. Pertemuan
13 Bab 13. Bosan
14 Bab 14. Pertarungan
15 Bab 15. Menolak
16 Bab 16. Pikiran
17 Bab 17. Gelisah
18 Bab 18. Perang Di Mulai
19 Bab 19. Tantangan
20 Bab 20. Membiarkan
21 Bab 21. Rencana Jahat
22 Bab 22. Rancana Baru
23 Bab 23. Beda
24 Bab 24. Berubah
25 Bab 25. Mabuk
26 Bab 26. Tidak Menyangka
27 Bab 27. Salah Strategi
28 Bab 28. Mengamuk
29 Bab 29. Bertanggung Jawab
30 Bab 30. Penolakan
31 Bab 31. Kaget
32 Bab 32. Bencana Besar
33 Bab 33. Maaf
34 Bab 33. Bertemu
35 Bab 35. Perkenalkan
36 Bab 36. Penolakan
37 Bab 37. Tinggal
38 Bab 38. Pertolongan
39 Bab 39. Syarat
40 Bab 40. Tawaran
41 Bab 41. Datang
42 Bab 42. Tergantung
43 Bab 43. Bicara
44 Bab 44. Ketahuan
45 Bab 45. Orang Tua
46 Bab 46. Hari Pernikahan
47 Bab 47. Ayah Terbaik
48 Bab 48. Janji Suci
49 Bab 49. Malam Panas
50 Bab 50. Lanjut
51 Bab 51. After
52 Bab 52. Menginap
53 Bab 53. Pamit
54 Bab 54. Rumah Mertua
55 Bab 55. Tamu
56 Bab 56. Saingan
57 Bab 57. Bicara
58 Bab 58. Kesal
59 Bab 59. Keributan
60 Bab 60. Luar Biasa
61 Bab 61. Menang
62 Bab 62. Mual
63 Bab 63. Lupa
64 Bab 64. Positif
65 Bab 65. Hamil
66 Bab 66. Rindu
67 Bab 67. Ngidam
68 Bab 68. Penjelasan
69 Bab 69. Menunggu
70 Bab 70. Bersama
71 Bab 71. Bastian Antonio
72 Bab 72. Kita Bersama
73 Yang Baru
74 Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
75 Hot Affair With Ipar
76 Scandal
77 Keluarga Gesrek
78 Oh My Baby
79 Baru
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1. Winter
2
Bab 2. Kampus
3
Bab 3. Curiga
4
Bab 4. Rival
5
Bab 5. Masa Lalu
6
Bab 6. Memikirkan
7
Bab 7. Kedatangan
8
Bab 7. Pertemuan
9
Bab 9. Menganggu
10
Bab 10. Kepikiran
11
Bab 11. London
12
Bab 12. Pertemuan
13
Bab 13. Bosan
14
Bab 14. Pertarungan
15
Bab 15. Menolak
16
Bab 16. Pikiran
17
Bab 17. Gelisah
18
Bab 18. Perang Di Mulai
19
Bab 19. Tantangan
20
Bab 20. Membiarkan
21
Bab 21. Rencana Jahat
22
Bab 22. Rancana Baru
23
Bab 23. Beda
24
Bab 24. Berubah
25
Bab 25. Mabuk
26
Bab 26. Tidak Menyangka
27
Bab 27. Salah Strategi
28
Bab 28. Mengamuk
29
Bab 29. Bertanggung Jawab
30
Bab 30. Penolakan
31
Bab 31. Kaget
32
Bab 32. Bencana Besar
33
Bab 33. Maaf
34
Bab 33. Bertemu
35
Bab 35. Perkenalkan
36
Bab 36. Penolakan
37
Bab 37. Tinggal
38
Bab 38. Pertolongan
39
Bab 39. Syarat
40
Bab 40. Tawaran
41
Bab 41. Datang
42
Bab 42. Tergantung
43
Bab 43. Bicara
44
Bab 44. Ketahuan
45
Bab 45. Orang Tua
46
Bab 46. Hari Pernikahan
47
Bab 47. Ayah Terbaik
48
Bab 48. Janji Suci
49
Bab 49. Malam Panas
50
Bab 50. Lanjut
51
Bab 51. After
52
Bab 52. Menginap
53
Bab 53. Pamit
54
Bab 54. Rumah Mertua
55
Bab 55. Tamu
56
Bab 56. Saingan
57
Bab 57. Bicara
58
Bab 58. Kesal
59
Bab 59. Keributan
60
Bab 60. Luar Biasa
61
Bab 61. Menang
62
Bab 62. Mual
63
Bab 63. Lupa
64
Bab 64. Positif
65
Bab 65. Hamil
66
Bab 66. Rindu
67
Bab 67. Ngidam
68
Bab 68. Penjelasan
69
Bab 69. Menunggu
70
Bab 70. Bersama
71
Bab 71. Bastian Antonio
72
Bab 72. Kita Bersama
73
Yang Baru
74
Terpaksa Menikahi Bos Yang Kejam
75
Hot Affair With Ipar
76
Scandal
77
Keluarga Gesrek
78
Oh My Baby
79
Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!