Setelah pertemuannya dengan Raina tadi, tiba-tiba saja Darius kehilangan konsentrasinya. Bahkan dia tidak lagi menyadari jika saat ini para mahasiswa dan mahasiswinya sedang menatap heran ke arahnya. Terutama dengan Winter. Dia memikirkan apa yang membuat laki-laki itu terlihat sangat terbebani sekali?
Sedangkan Darius sendiri masih saja memikirkan pertemuan singkatnya tadi dengan wanita yang sudah 19 tahun tidak di temui olehnya karena terkahir kali dia bertemu dengan Raina saat di bandara waktu itu dan setelahnya dia tidak kembali lagi.
Tiba-tiba saja pikirannya kembali mundur ke masa lalu, tepatnya sekitar 19 tahun yang lalu. Saat di mana terkahir kali mereka bertemu.
Flashb**ack**
"Hey kau, Darius!" Raina berteriak dengan kencang memanggil nama Darius.
"Rain..." senyum Darius terbit saat melihat wanita yang mengisi hatinya datang menemuinya.
Bugh !
"Aku lelah berlari dari luar sana dan kau ingin pergi begitu saja tanpa pamit pada ku iya ?? Teman macam apa kau ini?" cibir Rain pada Darius yang masih menatapnya tanpa berkedip.
"Kau cantik."
"Sialan! Aku bahkan tidak mandi. Belum lagi di kejar polisi, Lalu berlari dari luar sana dan kau, seenak mu saja mau pergi tanpa pamit! Setidaknya tunggu aku dan ucapkan salam perpisahan pada ku Darius! Teman macam apa kau ini?" Darius hanya tersenyum saja.
Dia membiarkan Raina terus menggerutu padanya, Karena nanti dia akan merindukan mulut pedas putri dari klan Alexander ini.
"Rain..." panggil Darius dengan lembut.
Dia melihat nafas Raina yang terengah-engah seperti itu, Apalagi wajahnya yang berkeringat dan rambut dan penampilannya yang berantakan seperti itu membuat Darius semakin terpesona pada Raina.
Dia merasa sangat beruntung bisa melihat wajah cantik Rain di pagi hari tanpa make up dan pakaian rapi seperti biasanya. Dan ini benar-benar sesuatu yang langka baginya.
"Raina..."
"Apa--Hmphhh...." belum selesai Rain menjawab, Darius sudah mencium bibirnya.
Raina terdiam, Dia bukan membiarkan Darius menciumnya, Tapi dia memang tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya,.
Saat kesadarannya kembali, Rain langsung mendorong tubuh Darius sekuat tenaganya. Bahkan hingga Darius mundur kebelakang.
"Rain--Maafkan aku." Darius tidak melanjutkan perkataannya saat melihat Rain yang mengusap bibirnya dan mengangkat tangan padanya.
"Hati-hati, Aku pulang, dan selamat jalan." Raina langsung memutar arahnya.
Dia melangkahkan kedua kakinya begitu saja meninggalkan Darius yang terus memanggil namanya, Bahkan Darius juga mengejarnya untuk meminta maaf.
"Pergi lah, Kau sudah terlambat."
"Tapi maafkan aku dulu Rain, Aku tidak bisa pergi tanpa maaf dari mu." Darius masih berusaha meminta maaf pada Rain, Tapi Rain tidak menanggapinya.
"Pergi lah Darius! Kau sudah terlambat!"
Deg!
Darius terkejut saat mendengar suara Rain yang meninggi, Bahkan wajahnya terlihat tidak bersahabat lagi.
"Aku akan pergi, Tapi pergi dengan maaf mu!"
"Pergi jika ingin aku memaafkan mu," Raina kembali pergi meninggalkan Darius.
Flashback off
Mengingat hal itu membuat Darius memegang bibirnya mengingat ciumannya dengan Raina belasan tahun yang lalu. Ciuman yang sangat membekas di hatinya. Bahkan ketika dia menikah dengan mantan istrinya pun dia tidak merasakan perasaan seperti saat dia bersama dengan Raina dulu.
Lamunannya tersadar saat ada pesan yang masuk ke ponselnya dan itu dari gadis nakal yang sedang menatap ke arahnya saat ini. Lebih menyebalkannya lagi pesan itu berisi sindiran yang sangat tidak masuk akal menurutnya.
"Pasti sedang memikirkan kegiatan mesum!" tulis Winter dan mengirimkan pesannya yang sudah di baca oleh dosen tersebut.
Darius sendiri hanya menatap datar pada Winter karena dia tidak ingin membalas ataupun menanggapi pesan dari Winter karena menurutnya tidak penting.
Jam mata kuliahnya sudah selesai dan Darius langsung kuar dari ruang kelasnya begitu saja dan pergi ke mobilnya. Dia ingin pergi ke suatu tempat berharap dia bisa menenangkan diri. Sungguh, rasanya dis benar-benar tidak percaya jika dia bisa kembali bertemu dengan Raina di sini.
"Bagaimana bisa aku kembali bertemu denganmu di sini Rain? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Darius yang masih terus saja memikirkan pertemuannya dengan Raina tadi. Dia masih tetap jatuh cinta pada wanita yang sudah lama tidak ditemui. Wanita yang akan selalu membekas di hatinya dan satu-satunya wanita yang membuatnya bisa jatuh cinta hingga sedalam ini. Wanita yang membuatnya sulit untuk membuka hati.
"Kamu tau Raina, seberapa keras aku berusaha untuk melupakanmu tapi aku tidak pernah bisa melakukannya. Apa yang kau tinggalkan di hatiku Rain? Kenapa rasanya sangat sulit sekali untuk melupakan semua itu. Kamu, apa terlalu jahat jika aku berharap kau akan berpisah dengannya? Aku masih berharap untuk cintamu, tapi rasanya Tuhan tidak akan mengizinkan itu. Buktinya saja kamu hidup dengan penuh kebahagiaan bersama keluargamu dan bahkan putrimu saja pun sudah masuk perguruan tinggi," ucap Darius. Dia kembali melamun dan berpikir hingga tiba-tiba saja dia teringat dengan kata-kata Raina jika putrinya juga belajar di sana.
"Oh ****!" umpat Darius saat dia baru menyadari semuanya. Dia baru sadar semua dan ketika melihat rambu lalulintas untuk putra balik dia langsung melakukannya dan kembali ke kampus. Dia langsung turun dari dalam mobilnya ketika sampai di sana.Tujuannya saat ini adalah ruangannya dan mencari tahu apa yang ingin dicarinya.
"Aku harus mencari tahunya sekarang. Aku ingin tau siapa anaknya Raina. Ya, aku harus mencari tahunya sekarang!" satu persatu nama mahasiswa yang ada di laptopnya dicari oleh Darius sampai sampai dia menemukan sebuah nama yang sangat mencolok. Dia berpikir bahwa nama itu juga mirip dengan nama Raina.
"Winter Queen Alexander Smith," ucapnya dengan jantung yang bergetar hebat dan saat melihat nama kedua orang tua dari mahasiswi tersebut tubuh Darius langsung kemas seketika. Dia seperti kehilangan keseimbangan dan kekuatan tubuhnya.
"Tidak! tidak mungkin jika gadis menyebalkan itu adalah anaknya Raina. Tidak, aku pasti salah. Tidak mungkin, ini tidak mungkin!" terus masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Tapi ketika kembali membaca dengan benar nama mahasiswa tersebut dan juga nama kedua orang tuanya di situlah Darius merasa bahwa dunianya semakin hancur. Dia begitu sempit.
"Takdir macam apa ini Tuhan? Apa yang kau rencanakan untuk hidupku saat ini? Apakah ini karma bagiku?" tanya Darius yang merasa tidak percaya bahwa dia harus kembali berurusan dengan yang namanya keluarga Alexander. Satu-satunya keluarga yang ingin dijauhinya. Keluarga yang tidak bisa di gapai olehnya dan kini dia berurusan dengan generasi selanjutnya?
"Anak itu, bagaimana bisa dia memiliki sifat yang sangat bertolak belakang dengan Raina? Tapi jika di pikir-pikir Winter mirip dengan Raina. Wajahnya mirip dan rambut mereka juga sama," ucap Darius yang semakin frustasi.
...****************...
Guys, tolong klik iklannya ya, buat dukungan ke aku biar aku semangat terus untuk update 🙏🏽
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Darius harus move on. Raina aja happy banget dengan Brandon
2024-06-15
0
Lily Esa
berarti winter kembar adex laki2 yah tor yg mukanya dngin itu
2024-05-20
0
Kikan dwi
btw pertemuan terakhir rain dan Darius itu di pesta pernikahan nya rain kn BKN di bandara, hee seinget aku ,
2023-11-22
4