Bab 20

Nanda sudah pulang ke rumah nya tepat pada pukul 00.20 wib.Pak Hutomo yang belum bisa tertidur nampak masih asyik membaca sebuah buku besar yang ada di tangan nya.meskipun usia nya sudah tidak muda lagi dan harus di bantu menggunakan kaca mata baca. tapi tidak menyulut kan semangat Pak Hutomo untuk terus menambah ilmu sampai sang ilahi benar-benar meminta dia untuk berhenti dari segala aktivitas duniawi nya.

Setelah memarkirkan mobil kesayangan nya di garasi samping rumah.Nanda langsung masuk ke dalam rumah dan mendapati sosok yang paling dia sayangi setelah kedua orang tua nya tengah fokus membaca dengan di temani oleh kepala asisten rumah tangga yang juga merupakan tangan kanan nya.

" Assalamualaikum Kek." ucap Nanda lalu mencium punggung tangan Pak Hutomo.

" Wa alaikum salam.apa pekerjaan mu sangat banyak sekali sampai memaksa Kamu untuk pulang selarut ini?" tanya Pak Hutomo menggosok kepala Nanda yang merupakan cucu kesayangan nya.

" Iya Kek.kenapa Kakek belum tidur juga Kek? Padahal ini sudah sangat larut dan Kakek tidak boleh membiasakan diri tidur di jam segini? Kakek harus menjaga kesehatan Kakek agar bisa terus mendampingi Nanda sampai nanti Kek." Nanda menatap dalam sosok pelindung dan penyelamat hidup nya.di saat rasa trauma karena kehilangan kedua orang tua merusak mental nya.hanya Pak Hutomo lah yang memberikan dia semangat dan motivasi untuk tetap berdiri tegak dan menerima semua takdir Allah.maka dari itu Nanda sangat menghormati dan menyayangi Kakek nya.semua yang di inginkan oleh pria tua ini selalu dia kabulkan dan tidak pernah sekali pun membantah perintah yang di beri kan oleh Pak Hutomo selagi semua nya masuk akal dan berada pada jalan yang benar.

" Apa Kamu masih belum menemukan sosok wanita yang tepat untuk menemani hidup mu jika Kakek sudah tiada nanti nya.usaha kan untuk segera mencari calon pendamping hidup yang menerima Kamu apa ada nya.Kakek nggak tahu sampai kapan umur Kakek di dunia.setidak nya sebelum Kakek pergi meninggalkan dunia ini.Kamu sudah ada yang mengurus dan menemani Kamu di rumah selama 24 jam." ucap Pak Hutomo mengingat kan cucu nya.setidak nya dia tidak ingin terlalu keras mengingat kan karena takut akan berakhir mengenaskan seperti pernikahan Nanda yang pertama kali dulu.

Nanda tersenyum dengan raut wajah yang cukup tenang.

" Nanda sebenarnya sudah menemukan nya Kek,tapi masih butuh waktu untuk mendekati nya.dia sangat berbeda sekali dengan wanita lain dan sulit bagi Nanda untuk menggapai nya." Nanda kembali mengingat wajah Dona dengan hati yang berbunga-bunga.entah kenapa dia begitu setia menunggu janda Dona yang jelas-jelas saat itu masih sah sebagai seorang istri dari pria yang bernama Bram.seolah semesta sedang berpihak kepada nya.Dona yang dia harapkan selama ini akhirnya benar-benar berpisah dari suami nya dan sudah resmi menyandang status sebagai janda dua orang anak.meskipun memiliki 2 orang anak tapi Dona masih terlihat sangat muda dan tetap tidak kalah jika dibandingkan dengan para gadis lain nya.

" Apa Kakek pernah bertemu dengan wanita itu? Apa Kamu perlu bantuan Kakek untuk meyakinkan diri nya?" tanya Pak Hutomo ingin turun gunung membantu cucu nya mendapatkan calon istri yang terbaik bukan seperti yang dulu lagi.

" Mungkin pernah karena dia juga bekerja di rumah sakit.Kakek tidak perlu repot-repot membantu Nanda karena Nanda bisa melakukan nya sendiri." jawab Nanda membuat Pak Hutomo mulai memutar memori mengingat satu persatu Dokter dan sejumlah tenaga medis yang bekerja di sana.sudah berumur banyak tidak membuat Pak Hutomo pikun dan malah sebaliknya.ingatan nya masih begitu tajam dan berfungsi dengan baik.

" Apa dia wanita yang dulu pernah Kamu taksir waktu pertama kali menjabat direktur di rumah sakit? Apa dia adalah Dona dokter kandungan yang dulu sudah menikah dan punya 2 orang anak perempuan?" tebak Pak Hutomo tepat sasaran membuat Nanda mau tak mau harus mengangguk kan kepala nya.

" Nanda! Kakek memang menuntut Kamu untuk segera menikah,tapi tidak harus merebut istri orang juga kan? Dia sudah punya suami dan anak.jangan merusak rumah tangga nya hanya karena kepentingan Kamu sendiri." ucap Pak Hutomo menghakimi Nanda yang terlihat masih sangat santai.

" Udah belum kek ?" tanya Nanda sembari menatap wajah kakek nya yang terlihat sangat kesal dengan pikiran buruk nya sendiri.

" Kakek masih ngomong Kamu malah santai seperti itu seolah-olah apa yang Kakek bilang ini tidak berarti untuk kebaikan Kamu.Kakek tidak ingin terjadi sesuatu kepada Kamu nanti nya dan kejadian masa lalu akan terulang kembali menyiksa mental mu itu."

Nanda menarik nafas dalam-dalam dan mulai membuka suara setelah Kakek nya diam dengan dahi yang berkerut sempurna.

"Dengar kan Nanda dulu Kek." pinta Nanda mengalihkan atensi dari Pak Hutomo dan juga Pak Muh.

" Dulu Dona memang sudah pernah menikah Kek,tapi sekarang atau lebih tepatnya 2 bulan yang lalu Dona sudah resmi bercerai dari mantan suami nya karena di poligami secara diam-diam dengan seorang gadis muda.Dona yang tidak terima akhirnya memilih untuk bercerai ketimbang menerima pernikahan kedua suami nya." Nanda terus meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di antara dia dan juga kakek nya sampai ke inti masalah terbesar dan kedekatan dia dengan kedua anak Dona yang sudah terjalin sangat lama dan sudah seperti anak kandung nya sendiri.

Pak Hutomo langsung bernafas lega sambil memejamkan mata nya.rasa kesal dan emosi yang sempat membuncah di dada nya kini sirna sudah berganti dengan rasa bahagia. Pak Hutomo sama sekali tidak mempermasalahkan siapa dan berasal dari mana Dona wanita yang di cintai oleh cucu nya.yang penting baik dan cantik akhlak nya.

" Kakek yakin Kamu tentu sudah mengetahui semua nya tentang Dona.jika Kamu merasa yakin dengan pilihan mu itu,maka Kakek akan merestui nya dan segera pertemukan kami agar hubungan kalian semakin erat lagi.tidak masalah jika dia sudah pernah menikah karena perpisahan mereka bukan karena kesalahan Dona ." Pak Hutomo dan Nanda terus saja membahas tentang Dona dan tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.Nanda yang tidak ingin kesehatan kakek nya kembali menurun langsung meminta Pak Muh untuk mengantar Pak Hutomo ke dalam kamar nya dan dia sendiri juga akan masuk ke kamar nya untuk segera beristirahat dan besok pagi akan kembali beraktivitas seperti biasa nya.

 Di tempat yang berbeda tepat nya di rumah mewah dua lantai yang di huni oleh Bram dan juga istri muda nya.Bram yang baru selesai melakukan meeting di buat kaget oleh mobil milik istri nya yang juga baru datang dari luar gerbang dengan masih memakai baju yang sama seperti yang dia pakai pagi tadi,dan itu artinya sejak tadi Monik tidak pulang ke rumah dan sibuk keluyuran di luar sana.

" Mas..." panggil Monik dengan manja untuk membuat suami nya luluh.namun sangat sayang sekali karena Bram tetap saja menatap dia dengan bola mata tajam seolah ingin menguliti tubuh nya hidup-hidup.

" Dari mana saja Kamu? Kenapa baru pulang saat tengah malam begini? Kamu mabuk ya?" Bram terus menyerang Monik dengan serentetan pertanyaan yang tiada akhir nya.Monik yang merasa terpojok sedikit menjauh kan tubuh nya dari sang suami agar bau alkohol yang menempel di mulut nya tidak lagi tercium oleh hidung Bram.

" Ng-nggak kok Mas! Aku baru saja pulang dari rumah Mama." jawab Monik berbohong.

" Jangan berani mempermainkan Aku! Jelas-jelas bau mulut mu sangat menyengat sekali dan Aku pasti kan itu adalah bau alkohol.Aku bukan orang bodoh yang tidak bisa membedakan apa-apa. cepat katakan di mana kamu minum minuman seperti itu? Tidak akan ada orang tua yang mau melihat anak nya menyentuh minuman memabukkan jika mereka masih waras.jika memang Kamu dari rumah orang tua mu.berarti orang tua mu tidak punya otak dan sudah tidak waras lagi." teriak Bram begitu murka.dia dengan cepat mengecek pengeluaran kartu milik Monik di layar ponsel nya .amarah yang sudah melambung tinggi kini semakin mencekik leher nya dan dengan cepat satu tangan nya menampar pipi Monik yang sudah membohongi nya.

" Plang" cukup keras tamparan itu sampai membuat Monik tergeser cukup jauh dari tempat nya dan meninggalkan rasa perih yang begitu menyiksa di wajah nya.tangan Monik bergetar memegang sebelah pipi nya dengan ketakutan yang semakin kuat.

" 27 juta Kamu habiskan di tempat karoke bidadari? Wanita macam apa Kamu ini? Di saat suami mu sibuk bekerja keras mencari nafkah untuk Kamu,malah Kamu nya sendiri sibuk bersenang-senang di tempat karaoke.Aku nggak nyangka Kamu bisa segila ini! Apa teman karaoke mu itu adalah lelaki muda? Hah?" Bram kembali berteriak membuat Bi Soidah yang berada di dalam langsung bersorak gembira melihat Monik tidak berkutik di bawah amukan Bram.

" Aku minta maaf,tadi salah satu teman Aku ada yang sedang ulang tahun dan Aku terpaksa pergi ke sana untuk menghargai dia.Aku sudah menolak tawaran mereka untuk tidak menyentuh minuman laknat itu,tapi mereka terus saja memaksa dan Aku terpaksa melakukan nya sayang." jawab Monik dengan suara bergetar dan masih menutupi kejadian yang sebenarnya terjadi.di mana di dalam tempat karaoke tersebut hanya ada dia dengan teman lelaki nya yang pernah bertemu di club malam dan mereka kembali melakukan hubungan layak nya pasangan suami istri di atas sofa yang ada di dalam ruangan karaoke.bahkan semua itu terjadi sejak siang tadi dan baru berakhir satu jam yang lalu.dan mengenai pengeluaran Monik yang cukup besar karena dia harus membayar semua tagihan di tempat karaoke tersebut termasuk juga makanan dan minuman yang mereka sudah mereka berdua pesan.

" Apa orang yang ulang tahun itu tidak punya Uang untuk menyewa room karaoke sampai-sampai Kamu harus ikut membayar nya juga? Aku tidak bodoh Monik.dan awas saja jika semua terbukti hanya sebagai bualan Kamu belaka.kartu ATM mu mulai hari ini Aku batasi penggunaan nya dan tidak boleh lebih dari apa yang Aku berikan." Bram langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan Monik yang masih menggerutu kesal sambil menutupi belahan gunung kembar nya yang di penuhi oleh tanda cinta dari teman lelaki nya tadi.

Tak banyak yang bisa di lakukan Monik untuk kembali meluluhkan hati Suami nya.biasa nya dia akan menggunakan cara paling ampuh sambil memakai baju dinas nya.tapi sayang sekali baju dinas itu tidak bisa dia gunakan untuk malam ini karena tidak ingin ketahuan oleh Bram jika dada nya sudah menjadi santapan lelaki lain diluar sana.

Bram yang sudah terlebih dahulu membersihkan tubuh dan berganti pakaian tidur langsung membaringkan tubuh nya di atas ranjang tanpa berniat menyapa atau berbincang dengan istri nya.hari ini dia sungguh merasa sangat lelah sekali tetapi istri yang dia harapkan bisa memberi kan sebuah ketenangan malah semakin menambah beban pikiran nya. rasa penyesalan itu kembali menyapa batin nya dan terus saja membandingkan Monik dengan Dona yang begitu sempurna sebagai istri nya.

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 🥰😍😍

Terpopuler

Comments

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

ko blm update Thor 🙏🙏

2023-10-13

1

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

baru sadar Bram itu belum seberapa setelah ini kamu akan menyesal

2023-10-13

0

Azzahra Asyilla

Azzahra Asyilla

kalau dah begitu baru nyesel dech,ayo Nanda semangat mengejar cinta janda baru,sudah dapat restu tuh dari kakekmu

2023-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!