Bab 2

Begitu sampai di rumah mereka,Alena masih saja tetap diam membisu karena sejati nya gadis remaja ini tidak tahu harus memulai dari mana.terpeleset sedikit saja mental sang ibu yang akan menjadi taruhan nya.

Dona yang bisa melihat jika raut wajah putri nya masih memendam amarah yang cukup besar.terpaksa mengalah dan mengambil sikap diam sampai dia menemukan waktu yang tepat untuk membicarakan masalah ini berdua.

" Sekarang Mbak istirahat saja dulu,Ibu tidak akan memaksa Mbak untuk bercerita jika Mbak merasa tidak nyaman.tapi Ibu mohon nak! Cerita dan jangan pernah memendam sendiri masalah yang Mbak hadapi,itu lah guna Ibu di samping Mbak.tenangkan pikiran Mbak dan lain kali coba lah untuk mengontrol emosi." tutur Dona begitu lembut sehingga bisa meresap ke kepala putri nya.

" Iya Bu! Maaf." setelah itu Alena bergegas masuk ke kamar nya dengan rasa sesak dan juga air mata yang tidak terbendung lagi.

Dona menghembuskan nafas lega nya sambil menjatuhkan diri di atas sofa empuk.setidak nya malam ini putri sulungnya tidak perlu menginap di sel penjara.setelah menyimpan tas kerja nya.Dona lantas masuk ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk kedua putri dan juga suami nya yang diam-diam sudah kembali ke ibu kota.

Namun sayang sekali,sudah dua jam sejak kepulangan mereka dari kantor polisi tadi,Bram yang beralasan akan segera menyusul mereka ke rumah.tanpa merasa bersalah mengirim pesan singkat kepada Dona dengan alasan jika dia hanya bisa pulang sebentar dan harus segera kembali ke luar kota detik itu juga.

" Baiklah! Hati-hati di jalan nya Mas.jangan lupa sholat dan jaga pola makan Kamu selama berada di luar rumah." hanya itu yang bisa Dona sampai kan dan tanpa merasa curiga sedikitpun.sikap manis Bram selama ini benar -benar bisa membuat Dona tidak bisa mencium kebusukan nya selama ini.

Dona lalu masuk ke dalam kamar nya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum mengajak kedua putri nya untuk makan malam bersama.semenjak perusahaan yang di jalankan oleh suami nya semakin berkembang pesat.Dona adalah sosok ibu yang berusaha melengkapi semua tanggung jawab nya.sewaktu- waktu dia bisa mengambil alih tugas seorang ayah dan di waktu yang tepat,Dona menjelma menjadi sosok Ibu yang bisa menenangkan hati kedua putri nya.

" Ayah belum pulang juga ya Bu?" tanya Alena sambil melirik sang adik yang berjalan di samping nya.

"Tadi kata Ayah harus kembali ke luar kota lagi.dan nggak bisa pulang ke rumah untuk berpamitan kepada kalian."ucap Dona sambil melukis senyum di wajah lelah nya.

" Oh..." Alena dan Priska dengan kompak ber oh ria tapi tidak bisa di pungkiri kalau hati kedua nya sangat sakit sekali mendengar keputusan sang ayah.sosok yang selama ini selalu mereka nanti kepulangan nya setiap waktu,sosok yang selalu berhasil memanjakan mereka dengan materi dan juga kasih sayang yang penuh.tapi jauh sebelum kebenaran ini terbongkar.sakit sangat sakit sekali hati kedua gadis remaja ini.

Di dalam kamar tadi,kakak beradik ini sudah membahas banyak hal.termasuk juga cara elegan untuk membalas wanita yang sudah mengusik rumah tangga orang tua mereka.Alena yang sedang emosi memang sulit untuk di tenang kan oleh adik nya.tapi berkat kegigihan Priska .akhir nya Alena mau mendengar dan akan mencari cara halus untuk kembali membuat ayah nya sadar dengan apa yang telah dia lakukan kepada mereka.bahkan kakak beradik ini juga sampai menangis membayangkan jika sang Ibu mengetahui lebih dulu perselingkuhan terkutuk ini sebelum mereka berdua sempat melakukan sesuatu.

" Licik memang Ayah! Pasti wanita simpanan nya itu melarang dia untuk pulang ke sini." batin Alena dan di balas anggukan kepala oleh Priska.kedua nya seolah berbicara melalui batin dan tatapan mata yang begitu tajam.tanpa sepengetahuan Dona juga.Alena dan priska sudah sering kali menyelinap keluar malam-malam demi mengintai rumah yang di jadikan ayah mereka sebagai tempat persinggahan nya.sebuah rumah dengan desain minimalis dan tidak kalah mewah dari rumah yang mereka huni sekarang.

"Kasihan Ibu harus di bohongi sama Ayah setiap hari." Priska juga ikut membatin dan tak lama kembali menikmati makan malam agar sang Ibu tak menaruh curiga kepada mereka berdua.

Di dalam ponsel kedua gadis yang memiliki selisih umur 4 tahun ini juga tersimpan rapi bukti-bukti perselingkuhan sang ayah di berbagai tempat yang ada di ibu kota.

Setelah makan malam selesai,Alena dan Priska segera pamit ke kamar dengan alasan ingin mengerjakan tugas sekolah yang harus di serahkan pagi besok.Dona mengangguk membiarkan kedua putri nya kembali ke kamar mereka, sedang kan dia sendiri ikut membantu asisten rumah tangga merapikan kembali meja makan.sedangkan asisten rumah tangga yang satu nya lagi sedang sibuk di lantai atas dengan tumpukan cucian baju kotor nya.

" Apa ini punya Tuan ya!" gumam Bi Nunung sambil membaca bukti pembelian satu set perhiasan dengan harga yang tidak bisa terbaca lagi oleh Bi Nunung.bukan hanya ada satu bukti pengeluaran saja.melainkan ada 4 buah kertas dengan total yang sangat fantastis.Bi Nunung memilih menyelipkan kertas tipis itu di lemari samping mesin cuci. hanya untuk berjaga-jaga saja jika nanti majikan nya membutuhkan kertas yang dia temukan barusan dari saku celana milik sang Tuan yang bernama Bramantyo Diningrat.

Dona yang sudah merasa sangat lelah langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang cukup luas jika hanya di tempati seorang diri.menjadi wanita pintar dan serba bisa sejak duduk di bangku sekolah dan tanpa kehadiran kedua orang tua nya.membuat Dona tumbuh menjadi sosok yang begitu mandiri dan tidak cengeng jika menemui satu kerikil dalam perjalanan hidup nya.kehilangan orang tua sekaligus karena sebuah kecelakaan membuat Dona semakin bertekad untuk mencurahkan semua kasih sayang nya kepada kedua putri nya.dia tidak ingin kedua putri nya merasakan apa yang pernah dia rasakan dulu.sebisa mungkin Dona akan menjadi seorang ibu yang bijak di tengah kesibukan nya meniti karir di sebuah rumah sakit ternama.

Sejak tadi sore menjelang tengah malam ini.tak ada lagi pesan yang di kirim oleh suami nya kepada Dona, begitu juga dengan Dona sendiri yang tidak berniat mengirim pesan karena tidak ingin lancang mengganggu kesibukan suami nya.

Tak butuh waktu yang lama.akhir nya Dona yang sudah sangat lelah akhirnya tertidur pulas sambil memeluk guling sebagai teman tidur nya beberapa hari ini.

Sedangkan di dalam kamar Alena.malam ini Priska sengaja memilih tidur di kamar sang Kakak untuk melanjutkan pembicaraan yang sempat terhenti oleh kedatangan sang Ibu.

" Dek ,apa Kamu punya ide untuk menuntaskan misi kita?" tanya Alena menatap wajah adik nya yang terkenal memang lebih pendiam dari dia.

"Belum Mbak! Tapi Aku mohon jangan seperti kemarin lagi.kasihan Ibu kalau harus kembali berurusan dengan polisi." tegur Priska dengan nada cuek nya.

" Iya.Mbak janji nggak bakal seperti itu lagi.itu pun jika betina gatal itu nggak berulah dan sadar dengan posisi nya.awas saja kalau Papa selalu dia tahan di sana dengan alasan keluar kota lagi.Mbak bakar sekalian rumah tempat berselingkuh itu.kapan perlu kita bawa warga untuk menggerebek mereka berdua." tegas Alena dengan wajah emosi nya.

" Jangan gegabah Mbak! Gimana kalau dia kembali mengancam dan melaporkan kita ke polisi.Ayah pasti nggak akan berpihak kepada kita dan lebih membela gundik nya itu."

" Biarkan saja.kita lihat saja nanti,apa perlu kita minta tolong Nenek sama Kakek saja ya Dek?" tanya Alena dengan penuh pertimbangan.selama ini kedekatan yang terjadi di antara mereka tidak lah begitu harmonis.latar belakang ibu nya menjadi alasan nenek dan kakek mereka memusuhi kedua nya.dan sangat berbanding terbalik kepada sepupu mereka yang lain nya.meskipun sang Ibu sudah menjadi Dokter terkenal dengan karir yang mentereng.tak membuat nenek dan kakek nya serta merta mengubah pandangan mereka terhadap sang Ibu.bahkan setiap kali bertemu dan ada pertemuan keluarga,Dona dan kedua anak nya selalu di kucil dan di sindir dengan kata-kata yang sangat menohok.

" Mbak lupa bagaimana sikap mereka kepada kita selama ini? Bukan nya menolong Ibu,yang ada mereka malah semakin membantu Ayah untuk lepas dari Ibu." jawab Priska lirih.sebenar nya ada rasa sesak yang di tahan gadis yang masih berumur 14 tahun ini.masih memilih kakek dan nenek yang utuh.tapi tak pernah sekalipun bisa merasakan kasih sayang mereka dengan hangat.mata priska semakin berkaca-kaca mengingat kembali hinaan demi hinaan yang acap kali keluar dari mulut sang Nenek.

" Kamu benar, lebih baik kita berusaha sendiri tanpa melibatkan keluarga mereka yang sangat terhormat itu." ketus Alena.

Entah jama berapa kakak beradik ini tertidur semalam.yang pasti ketika jam menunjukkan pukul 11 malam.kedua nya masih asyik berdiskusi dan tak lupa mengunci pintu kamar agar pembicaraan mereka tidak di dengar oleh sang Ibu dari arah luar.

Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍

Mampir juga di karya saya yang lain nya ya bestiie

" Mahkota Yang Di Renggut Paksa."

" Permainan licik suami ku."

" Terhalang Restu Orang Tua."

" Rumah tangga ku hancur di tangan ibu mertua."

" Yolanda."

Terpopuler

Comments

yunna

yunna

akan ada waktu nya sepandai pandai nya nyembunyiin bangkai suatu saat pasti tercium jg

2024-01-26

3

arniya

arniya

geregetan

2023-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!