Bab 15

" Dari mana saja Kamu? Kenapa baru pulang pagi hari?" hardik Bram dengan tatapan mata tajam nya.

" Aku baru pulang dari rumah Mama ,sayang! Aku hanya ingin mencari ketenangan dan kedamaian di sana, bukti nya pagi ini Aku langsung pulang ke rumah kita setelah Aku merasa cukup nyaman." jawab Monik tenang agar Bram tidak merasa curiga kepada diri nya.

" Jangan pernah berbohong karena Aku tidak akan pernah mengampuni mu jika semua terbukti palsu." tegas Bram tanpa mengubah raut wajah nya.

" Aku tidak berbohong sayang,Kamu boleh menelpon Mama untuk menanyakan tentang ini.Aku sangat mencintai Kamu dan tidak akan pernah bisa membohongi Kamu." Monik sengaja mengelus wajah Bram yang menegang menahan amarah di dada nya.bagaimana tidak,Bram yang baru terbangun dari tidur nya di buat melongo dengan kondisi ranjang yang masih kosong dan hanya ada dia yang menempati ranjang tersebut.apalagi Bram juga di sibukkan untuk menyiapkan pakaian kerja nya seorang diri tanpa bantuan Monik.

Lagi-lagi pagi tadi tanpa sadar dia kembali membandingkan Monik dengan mantan istri terindah nya yang masih menempati relung hati nya sampai saat ini.

" Terserah Kamu saja,besok kalau mau pergi kemana pun harus seizin Aku,dan jangan harap bisa pergi begitu saja jika tidak ingin kartu mu Aku blokir habis." ancam Bram dengan suara tegas dan berhasil membuat nyali Monik menciut.

" Iya sayang,Aku minta maaf untuk yang tadi malam.Aku lagi kesal dan janji tidak akan mengulangi nya lagi." mohon Monik dengan drama yang begitu bagus.Bram yang sudah tidak ingin berdebat lagi hanya mengangguk dan mencium kening Monik sebelum menuju ke mobil nya.

" Aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi Sayang,mau bagaimana pun keadaan nya nanti Kamu harus tetap menjadi suami ku dan tidak boleh kembali menjadi milik wanita bodoh itu." gumam Monik tersenyum simpul dan berlari masuk ke kamar untuk beristirahat tanpa perduli dengan Bram yang sudah masuk ke dalam mobil nya.

Sementara itu Bram yang sudah masuk ke dalam mobil nya kembali menghembuskan nafas panjang nya karena merasa hidup nya tidak seindah dulu lagi.harta dan wanita cantik yang berada di samping nya saat ini tidak sedikit pun membuat hidup Bram bahagia dan selalu di hantui penyesalan hebat.

" Ukkhhh...Capek nya." Monik menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang dengan begitu menuntut.pagi tadi sebelum memutuskan untuk segera pulang kerumahnya.Monik dan teman kencannya itu kembali melanjutkan permainan panas sampai membuat kedua nya bergetar hebat dan kehabisan tenaga.

Dalam hitungan detik saja,Monik sudah berhasil memejamkan mata dan masuk ke dalam mimpi indah nya tanpa ada gangguan berarti lagi karena hanya ada dia di dalam rumah ini bersama sang asisten rumah tangga.sedangkan sang suami sudah berangkat bekerja dan kedua mertua nya yang biasa mengomel setiap pagi sudah pulang ke kampung mereka karena ada masalah besar yang terjadi di sana.

Alena yang sedang fokus dengan pelajaran yang sedang di jelaskan oleh guru nya di depan kelas,di buat kaget oleh getaran ponsel ada di dalam saku rok sekolah nya.tak ingin membuat semua orang menatap curiga ke arah nya.Alena dengan cepat mengeluarkan ponsel nya dan melihat siapa yang sudah mengirimkan pesan kepada dia saat ini.

" Adek! Ada apa ya? Tumben amat." batin Alena dengan dahi berkerut.

Teman semeja Alena yang menyadari semua gelagat aneh itu langsung melempar tanya melalui tatapan mata nya.

" Adek gue ngirim pesan.gue lihat dulu dan tolong awasi Bu Ela di depan ya Nay." pinta Alena dan di balas acungan jempol oleh sahabatnya.

" Mbak,tadi Ayah ngirim pesan ngajak kita makan siang dan jalan bertiga." begitu lah bunyi pesan dari Priska membuat Alena tanpa berpikir panjang langsung membalas nya dengan cepat.

" Bilang sama Ayah kalau Mbak nggak mau dan jangan pernah datang untuk menemui kita lagi." Alena menyimpan kembali ponsel genggam nya sebelum ketahuan oleh sang guru dan kembali menatap lurus ke arah depan.

Nayla dan Soraya sahabat dekat Alena yang sudah mengetahui semua masalah di keluarga Alena tidak ingin banyak tanya dan membiarkan Alena untuk merasa tenang terlebih dahulu.

" Huftt...Mau apa lagi Ayah datang menemui kami.apa istri muda nya itu mulai membuat Ayah merasa bosan?" gumam Alena lirih dan masih bisa di dengar oleh Nayla.

" Nggak jelas banget sih Lo Al! Kali aja bokap Lo lagi kangen sama kalian.nggak ada salah nya kan untuk sekedar bertemu.nanti kalau Lo masih merasa nggak nyaman dengan pertemuan itu dan ada istri muda bokap Lo di sana.Lo bisa pergi dan tinggal kan mereka.setidak nya kasih Ayah Lo kesempatan sekali aja Al." ucap Nayla terdengar menasehati sahabat nya.

" Baiklah." jawab Alena pasrah dan merasa jika apa yang di katakan oleh sahabatnya itu benar ada nya.

Jam pulang sekolah pun telah tiba.Alena yang sedang menunggu di gerbang depan bersama kedua sahabat nya di tak percaya saat melihat ada mobil yang sangat dia kenali mendekat ke arah nya.

" Ayah." batin Alena sangat yakin jika pemilik mobil itu adalah ayah nya sendiri.lelaki yang sudah menorehkan luka di hati nya dan tidak pernah lagi dia harapkan kedatangan nya di dalam hidup dia dan juga ibu nya.

Kaca mobil sebelah kanan terbuka lebar menampilkan wajah sang ayah yang sedang tersenyum menatap ke arah nya.

" Ayok Mbak,Adek sudah nunggu di dalam." ajak Bram sambil tersenyum hangat.

Alena yang tidak ingin membuat semua mata tertuju kepada nya akhir langsung masuk ke mobil sang ayah setelah berpamitan kepada kedua sahabat nya.

" Kami duluan ya." pamit Bram dengan ramah dan di balas dengan sopan juga oleh kedua sahabat Alena.

Priska yang di jemput terlebih dahulu oleh sang ayah terpaksa harus duduk di depan dan sementara Alena sangat menikmati duduk di kursi bagian belakang.

Meski Priska sudah mengirimkan pesan penolakan kepada sang ayah sesuai dengan pesan yang dia dapat kan dari sang kakak.tapi nyata nya Bram yang sudah sangat merindukan kedua putri cantik nya akhir nya nekat melakukan apapun yang dia inginkan meski pun kedua putri nya nanti akan marah dan bersikap jutek kepada dia.semua nya akan dia terima dengan besar hati sebagai konsekuensi dari apa yang sudah dia lakukan selama ini.

Alena yang tidak ingin sang Ibu khawatir terlebih dahulu mengirim pesan singkat sekaligus meminta izin yang sudah terlambat ini kepada sang ibu.sudah pasti Dona akan mengizinkan kedua putri nya dengan catatan harus sampai di rumah sebelum magrib nanti.

Bram mengajak kedua putri nya makan siang di sebuah restoran kesukaan mereka dan kedua putri nya tampak lahap memakan makanan tersebut.pertanyaan yang di lemparkan oleh Bram di jawab seadanya oleh Alena dan Priska karena kedua nya masih menyimpan rasa sakit di hati mereka masing-masing.

Demi mengambil kembali hati dan perhatian kedua putri nya.Bram bahkan sengaja membawa Alena dan Priska menuju pusat perbelanjaan ternama dan membebaskan kedua putri nya untuk memilih dan membeli semua yang mereka inginkan.namun sayang sekali usaha nya itu harus kembali gagal karena kedua putri nya bukan lah tipe gadis remaja yang hobi shopping dan hanya membeli sekena nya saja.didikan sang Ibu benar -benar melekat jelas pada jiwa kedua gadis cantik ini.membuat Bram harus menarik nafas dalam-dalam dan kembali memikirkan cara lain agar kedua putri nya mau bersikap ramah lagi kepada dia.

" Bagaimana kalau satu minggu ke depan kalian menginap di rumah Ayah atau nggak selamanya juga boleh." tawar Bram ketika dia sedang menemani anak gadis nya mampir membeli ice cream vanilla kesukaan mereka.

Alena dengan cepat mengalihkan tatapan mata tajam nya kepada sang ayah.sudah sejak tadi dia menunggu apa yang akan di lakukan oleh ayah nya.karena dia merasa tidak mungkin ayah nya tiba-tiba saja datang menemui mereka begitu saja setelah semua hancur berantakan.pasti ada maksud dan tujuan tertentu yang di simpan oleh sang ayah.

" Aku akan tetap tinggal bersama Ibu dan sampai kapan pun tidak akan pernah pindah ke rumah Ayah." jawab Alena dengan wajah jengkel nya.

" Aku juga." jawab Priska menimpali.

" Ada apa? Apa kalian sudah tidak sayang sama Ayah lagi? Apa memang Ayah tidak berarti lagi untuk kalian?" tanya Bram berusaha menekan kedua putri nya dengan kalimat yang seharusnya tidak perlu untuk dia gunakan.

" Ayah! Stop memulai drama ini.Aku sudah sangat lelah dan tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran ayah."

" Untuk apa Ayah sibuk mengurus kami berdua yang jelas-jelas sudah bisa mengurus diri kami sendiri.Kami berdua sudah dewasa dan bisa menentukan sendiri pilihan yang harus kami ambil.jangan pernah meracuni pikiran kami dengan akal licik Ayah.dan sebaiknya Ayah urus saja istri muda Ayah itu.lagian Aku yakin dia tidak akan pernah mau menerima kami di rumah itu." imbuh Alena dengan cepat berdiri meninggalkan sang ayah dan juga adek nya di meja tersebut

" Alena..Alena.. Tunggu dulu."

Bram semakin menelan ludah nya dengan susah payah.Alena putri sulungnya benar-benar sudah berubah dan berani membangkang kepada dia.padahal selama ini putri nya selalu patuh dan mengikuti semua yang dia perintah kan.

Bram bergegas membawa Priska menyusul Alena yang ternyata masih menunggu di lobby depan.

" Ayah tidak akan memaksa kalian,Ayah hanya sekedar bertanya.jika tidak pun tidak masalah.tapi Ayah mohon untuk jangan pernah lagi menghindari Ayah jika nanti Ayah ingin bertemu kalian."Bram terpaksa mengalah ketika menyadari perubahan pada wajah sang putri.

" Semua nya terserah sama Ibu dan Ayah sebaiknya minta izin sama Ibu jika ingin bertemu dengan Kami.ayok kita pulang saja." ajak Alena ingin segera sampai ke rumah mereka dan sudah semakin emosi jika melihat wajah sang ayah yang tanpa merasa berdosa sedikit pun.

" Apa seorang Ayah harus meminta izin terlebih dahulu jika ingin bertemu dengan anak kandung nya?"tanya Bram menahan pergelangan tangan Alena agar bisa mendengar suara nya.

" Harus! Karena hak asuh kami berada di tangan Ibu,kenapa sih Ayah suka sekali ngajak Aku berdebat yang jelas-jelas Ayah sendiri sudah tahu jawaban nya."

" Iya Ayah minta maaf." Bram tersenyum tipis sambil mengacak rambut Alena dengan sejuta beban di dada nya.putri nya benar-benar sudah dewasa dan tidak bisa dengan mudah di dikte.

Bram akhirnya memutuskan untuk segera mengantarkan kedua putri nya pulang kerumah mereka.di saat mobil Bram sudah berhenti di depan rumah.ternyata mobil milik Dona juga baru sampai dan saat ini Dona baru saja turun dari mobil dan memilih langsung masuk ke dalam setelah tersenyum tipis sebagai tanda hormat nya kepada tamu sekaligus ayah dari anak-anak nya.

" Lebih baik Ayah pulang saja sebelum istri muda ayah datang ke sini untuk mencari Ayah." sindiran Alena seketika membuat Bram merasa malu dan tak bisa berkutik lagi.

" Ayah hanya ingin mengantarkan kalian Sampai ke dalam dan setelah itu baru pulang.tumben Ibu pulang nya sore begini?" tanya Bram penasaran.

" Ibu lagi sibuk kerja untuk biaya kami dan Aku harap Ayah benar-benar menepati ucapan Ayah dan jangan pernah berani berpikir untuk mengusik kehidupan Ibu lagi." ancam Alena tegas.

Bram yang awal nya ingin mengulang kembali nostalgia di rumah ini terpaksa berbalik badan sebelum bisa berbicara panjang lebar dengan Dona yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar nya.

" Ayah pamit ya sayang,besok Ayah jemput lag ya." ucap nya dan tidak lupa mencium kening kedua putri nya yang hanya diam membatu tanpa merespon sedikit pun ucapan nya.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

bagus Aliyah jangan buat Bram bisa ngambil hati kamu dan adikmu biar dia tambah menyesal,dan cepat bongkar kebusukan Monik biar Bram dan keluarga nya tambah hancur 🙏🙏

2023-10-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!