Bab 11

Sore hari nya.sepulang dari rumah sakit tempat di mana dia mencari nafkah.Dona langsung menuju ke sebuah rumah sakit besar lain nya yang terletak tidak jauh dari posisi nya saat ini.di sanalah Marwa sang sahabat bekerja dan sedang menunggu dia di depan pagar rumah sakit.Marwa bergegas masuk ke dalam mobil sambil menyandarkan tubuh lelah nya di jok mobil milik Dona.

" Lelah banget ya Wa?" tanya Dona merasa tidak enak sudah merepotkan sang sahabat.

" Lumayan Na! Hari ini IGD full dan Aku sama sekali nggak bisa istirahat untuk sebentar saja.makan siang aja baru jam 3 tadi." jawab Marwa menoleh sebentar lalu memejamkan mata nya untuk menetralisir rasa lelah yang sudah menyerang nya sejak tadi.

" Ya udah Kamu tidur aja dulu di mobil, nanti Aku bangunkan kalau sudah sampai.alamat nya beneran yang Kamu kirim tadi kan." tanya Dona dan membiarkan Marwa beristirahat sejenak setelah mengangguk kan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan yang dia berikan.

20 menit kemudian. Dona dan Marwa akhirnya sampai di sebuah firma hukum dan mereka masuk dengan cepat setelah tadi siang Diki yang membuat janji terlebih dahulu untuk mereka berdua.

" Selamat sore Pak Yazid,maaf jika kami datang nya telat." sapa Marwa yang memang sudah mengenal dekat sosok pengacara tersebut.

" Tidak apa-apa Mbak Marwa,silahkan duduk." jawab Pak Yazid dengan ramah.

Cukup lama Dona dan Pak Yazid berbincang mengenai kasus rumah tangga nya.tak ada sedikit pun yang terlewat kan karena Pria yang berada di hadapan nya saat ini akan menolong dia nanti di pengadilan agama.Marwa yang tidak punya kepentingan untuk berbicara dalam hal ini memilih diam dan hanya mengikuti sebagai penonton saja.

Pak Yazid tampak mengangguk kan kepala setelah mengerti dengan jalan yang akan dia ambil nanti.

" Silahkan Ibu tuliskan saja point penting yang akan Ibu minta nanti kepada suami Ibu.Saya akan membantu Ibu mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak Ibu Dona." ucap Pak Yazid mulai membuka suara.

" Panggil Dona saja Pak ,kalau nggak sama seperti Marwa saja." pinta Dona merasa nggak pantas dengan sebutan tersebut.

" Baiklah Mbak Dona. Mau tulis sekarang poin permintaan nya atau nanti di pikirkan saja dulu saat di rumah." tawar Pak Yazid yang sangat tahu betul bahwa butuh konsentrasi dalam memikirkan semua nya.

" Saya tulis sekarang saja Pak,biar semua nya lebih cepat selesai." Dona mengambil kertas pemberian Pak Yazid dan mulai menulis satu persatu yang akan dia tuntut nanti kepada suami nya.tidak banyak dan semua itu untuk kepentingan kedua putri nya.

" Hanya ini saja? Nggak ada yang lain nya?" tanya Pak Yazid memastikan.

Dona pun mengangguk dengan yakin

" Iya Pak.dan untuk masalah uang bulanan anak-anak.Saya tidak ingin terlalu menuntut dan biarkan saja dia memutuskan sendiri seberapa sanggup dia menafkahi putri nya.Saya tidak ingin di anggap terlalu lancang dan mengambil kesempatan dalam hal ini." jawab Dona lagi membuat Marwa tersenyum bangga kepada sahabat nya.

" Anda wanita yang luar biasa Mbak Dona, Saya yakin suatu hari nanti Pak Bram akan menyesali kecerobohan nya ini.Baiklah! Besok pagi akan segera Saya urus semua ini karena syarat yang Mbak kasih juga sudah sangat lengkap sekali."

" Terimakasih banyak atas bantuannya Pak." ucap Dona sambil tersenyum hangat.

" Sama-sama Mbak! Mungkin saja persidangan ini akan memakan waktu yang sebentar jika suami Mbak Dona tidak mengajukan banding dan berkelit di persidangan nanti."

Dona dan Marwa akhirnya pulang dengan perasaan lega setelah mendengar semua yang di ucapkan oleh Pak Yazid.tadi malam secara diam-diam Dona sudah memasukkan semua berkas yang di butuhkan kedalam tas kerja nya.semua informasi itu dia dapat kan dari internet agar nanti ketika bertemu Pak Yazid semua nya sudah lengkap seperti tadi.dan hanya tinggal menunggu waktu sidang saja.

Dona mengantar Marwa terlebih dahulu pulang ke rumah nya.melewati rumah sang madu membuat Dona enggan melirik ke sana dan sudah hapal jika suami nya sudah pasti sedang berada di sana saat ini.

"Tawaran kemarin masih berlaku nggak Wa?" tanya Dona kepada sahabat nya.

" Masih dong Na! Alhamdulillah nya belum ada yang lolos seleksi.nanti malam Kamu kirim berkas identitas Kamu ke email Aku ya,nanti biar Aku yang mengurus semua nya.pokok nya Kamu tahu beres aja." 3 bulan yang lalu Marwa memang sempat menawarkan Dona untuk ikut mengajar sebagai dosen di sebuah universitas kedokteran di ibu kota.Dona yang tidak ingin terlalu sibuk dan di anggap mengabaikan keluarga nya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut, mengingat Bram juga melarang keras dia untuk menambah jam kerja lagi.Marwa yang mengerti posisi sahabat nya tidak sedikit pun merasa tersinggung dan berkecil hati.Dona yang sangat jenius dan pintar dalam menganalisa setiap tindakan medis sudah di yakini oleh Marwa akan lolos dengan mudah karena memiliki banyak piagam penghargaan di bidang nya.

" Iya, nanti Aku akan mengirim nya.untung saja masih ada ya Wa! Kalau nggak Aku nggak tahu lagi gimana cara nya cari kerja tambahan untuk menutupi semua biaya hidup Aku sama anak-anak.terlebih lagi ada dua asisten rumah tangga yang nggak mungkin tega untuk Aku pecat.sedangkan untuk Pak Maman Aku sangat butuh sekali karena hanya beliau yang Aku percaya untuk mengantar kemanapun anak-anak pergi."

" Kalau Kamu mau,salah satu asisten rumah tangga Kamu itu kasih Aku aja satu Na! Kebetulan Mbak di rumah besok mau pulang kampung karena ibu nya yang sering sakit-sakitan.Aku malas cari ke agen lagi.kalau yang punya Kamu kan sudah terjamin kualitasnya." tawar Marwa yang lagi-lagi membuka pintu pertolongan untuk sahabat nya.

" Serius?" tanya Dona kaget.

" Ya serius lah Na! Emangnya wajah Aku lagi melawak apa? Nanti terserah Kamu aja siapa yang sama Aku nya,tapi harus lusa ya Na! Aku kerepotan kalau harus mengerjakan pekerjaan rumah sendirian." Persahabatan yang terjalin di antara kedua nya sangat baik sekali.saling bahu membahu ketika salah satu di antara mereka sedang mengalami kesusahan.dan Dona yang berbesar hati juga merupakan penyelamat terbaik bagi Marwa yang sempat stres menjalani koas dan ujian kedokteran lainnya.berkat kepintaran yang Dona miliki.dia terus mengajarkan Marwa step by step pelajaran yang tidak dia pahami hingga berhasil meraih gelar Dokter yang sangat dia impikan selama ini.

" Oke, nanti Aku ngomong sama Bibi dulu.dan lusa Aku sendiri yang akan mengantarkan Bibi ke rumah Kamu."

" Sipp." Marwa mengacungkan dua jempol untuk Dona dan di balas tawa kecil oleh Dona yang sudah merasa plong tanpa harus merasa bersalah lagi memecat asisten rumah tangga nya.

" Terimakasih ya Wa.kalau bukan karena Kamu dan Mas Diki.Aku nggak yakin bisa menyelesaikan semua nya dengan cepat." ucap Dona ketika Marwa sudah turun dari mobil nya.

" Sama- sama Na! Apapun yang Kamu butuhkan jangan sungkan untuk meminta bantuan Aku. dengan senang hati Aku akan menolong Kamu dan anak-anak." jawab Marwa menutup pintu dan setelah itu melambaikan tangan nya sampai mobil Dona tidak terlihat lagi.

Dona yang sedang fokus dengan mobil nya tanpa sadar menatap ke atas dan tidak sengaja terlihat lah sang suami sedang berpelukan di balkon kamar mereka sambil berciuman begitu mesra nya.Dona tersenyum miris dan dengan cepat mengalihkan pandangan mata ke arah jalanan.keputusan yang dia ambil saat ini sangat lah tepat dan rumah tangga mereka juga sudah tidak mungkin di pertahankan lagi.tak ada satupun wanita di dunia ini yang rela di madu tanpa alasan yang jelas.terlebih lagi di lakukan secara diam-diam tanpa meminta izin kepada dia yang masih berstatus sah sebagai istri lelaki tersebut.

" Aku yakin suatu hari nanti akan ada balasan untuk pengkhianat seperti kalian."

" Mungkin memang Aku nggak pantas lagi untuk Kamu yang sudah sempurna Mas.Aku juga tahu jika rasa cinta mu juga sudah tidak lagi tertuju untuk ku.Aku akan melepaskan semua nya seperti yang Kamu inginkan.dan maaf! Aku akan mempertahankan apa yang sudah menjadi milik ku sepanjang perjalanan hidup kita." gumam Dona lirih sambil di temani lantunan ayat suci Al-Quran agar hati nya menjadi lebih tenang dan damai.

Sesampai nya di dalam rumah yang mereka tempati saat ini.kepulangan Dona ternyata sudah di sambut oleh senyum hangat kedua putri nya yang sedang duduk sambil menikmati segelas jus jeruk.di samping kedua nya juga ikut serta kedua asisten rumah tangga yang duduk bersampingan sambil menonton layar televisi yang cukup lebar.

" Ibu! Ibu dari mana? Kemana pulang nya sampai malam begini?" tanya Alena sambil mencium punggung tangan sang Ibu dan di ikuti oleh Priska di samping nya.

" Maaf ya sayang, tadi Ibu harus ketemu Tante Marwa dulu.nanti kita bicara kan semua nya ya,Bibi juga harus ikut karena ada yang mau Saya bicara kan kepada kalian.Ibu ganti baju dulu ya sayang.setelah ini kita makan malam bersama." pamit Dona segera naik ke lantai atas untuk melaksanakan ibadah sholat magrib yang sebentar lagi akan habis waktu nya.

Butuh waktu 30 menit bagi Dona untuk berada di dalam kamar dan setelah itu kembali turun untuk menemui kedua putri nya yang ternyata sudah duduk manis di depan meja makan.

"Ayok kita makan dulu sayang,nanti baru kita bicara kan semua nya." Dona dan kedua putri nya akhirnya makan malam hanya bertiga saja. Sedangkan kedua asisten rumah tangga nya tidak ikut karena sudah makan di belakang tadi sore bersama dengan Pak Maman juga.lagi-lagi tanpa kehadiran sosok Bram di tengah-tengah mereka tak membuat suasana berubah mencekam melainkan terlihat damai dan harmonis.

Setelah menyelesaikan makan malam.Dona kembali memanggil sang asisten rumah tangga untuk ikut bergabung bersama mereka di meja makan.awal nya mereka berdua menolak karena merasa sungkan.namun karena paksaan Dona akhirnya kedua nya terpaksa duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Dona sebagai majikan mereka selama beberapa tahun ini.

" Tadi Ibu ketemu Tante Marwa dan meminta bantuan dia untuk menemani Ibu menemui pengacara.Ibu sudah membuat keputusan untuk tetap berpisah dari Ayah.maafkan Ibu yang belum bisa membuat kalian bahagia sayang." ucap Dona menatap satu persatu kedua putri cantik nya.

" Kita berdua sudah mengikhlaskan semua nya Bu! Jika itu sudah menjadi keputusan Ibu,kita ikut saja dan nggak akan mencegah nya lagi.yang penting Ibu bahagia dan tidak tertekan lagi. Kita bahagia kok Bu." jawab Alena begitu legowo nya.tanpa sepengetahuan Dona.Alena sering berdiskusi masalah kedua orang tua nya kepada seorang psikolog yang dia hubungi secara online.pesan yang dia dapat kan begitu menenangkan jiwa muda nya dan tak lagi memberontak dengan kata perceraian.

Kini gadis 17 tahun ini bahkan juga mengajar kan kepada sang adik satu-satunya tentang arti sebuah keikhlasan untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.

" Terimakasih ya sayang,Ibu janji akan membuat kalian bahagia walaupun hanya bersama Ibu.kalian masih mau kan tetap bersama Ibu.kalian sudah dewasa dan bisa menentukan sendiri keputusan yang ingin kalian ambil.Ibu tidak memaksa kalian,tapi sangat berharap besar dalam hal ini."

" Kemanapun Ibu pergi nanti nya.maka kita berdua akan tetap bersama dengan Ibu! Selama nya." jawab Alena lagi dan sungguh membuat Dona merasa terharu sekali.

Selesai dengan kedua putri nya.kini Dona pindah kepada kedua asisten rumah tangga yang sudah menunggu dengan wajah tegang mereka yang sangat kentara sekali.

" Tenang Bi! Saya nggak akan membuat kalian berdua rugi jika perceraian ini terjadi.tapi....Maaf sekali karena Saya nanti hanya membutuhkan satu orang saja yang akan membantu Saya di rumah ini.kalian berdua tentu sudah tahu alasan nya.tenang saja Bi! Setelah ini Bibi masih bisa bekerja dengan Marwa teman Saya yang sering datang ke sini itu.dia juga baik dan kebetulan sedang membutuhkan tenaga asisten rumah tangga.bisakan Bi." tanya Dona dengan suara lembut nya.

Kedua asisten rumah tangga hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala.kedua nya sudah merasa sangat betah tinggal dan bekerja dengan Dona.tapi mereka juga Kasihan kepada Dona jika harus memaksa untuk tetap melanjutkan semua nya.

" Bi Surti akan tetap tinggal di sini, sedang kan untuk Bi Ratih,mulai lusa akan bekerja dengan Marwa.Saya tidak pilih kasih tapi seperti ini lah yang harus terjadi."

" Sebenarnya berat bagi Saya untuk melakukan semua ini.tapi Saya takut jika nanti uang yang Saya miliki tidak bisa membayar gaji Bibi lagi terlebih lagi di kampung sana ada anggota keluarga yang menunggu kiriman dari Bibi.maafkan Saya yang harus mengambil keputusan ini." ucap Dona kepada Bi Ratih yang juga sudah mengabdi begitu lama kepada dia dan juga Bram.

" Tidak apa-apa Bu! Bibi sangat berterima kasih sekali sudah di berikan kesempatan bekerja di sini.Bibi mengerti bagaimana kondisi Ibu sekarang.alhamdulillah nya Bibi langsung bekerja di tempat lain tanpa harus bersusah payah mencari nya.Ibu yang kuat ya menghadapi ujian ini.maafkan Bibi yang nggak bisa bantu apa-apa.dan satu lagi Bu! Bibi pernah menemukan beberapa bukti pembayaran hotel dan lain nya dari saku celana kerja Bapak.Bibi simpan di kamar setrikaan." Dona yang mendengar itu kembali mengucapkan syukur karena merasa semua nya seolah berjalan begitu saja tanpa harus bersusah payah mendapatkan nya.bukti ini mungkin akan membuat persidangan berjalan cepat dengan banyak bukti yang dia miliki saat ini.

" Besok pagi tolong kasih sama Saya ya Bi,tapi ingat ! Jangan sampai bocor sama orang lain." pinta Dona penuh harap.

" Siap Bu." jawab Bi Ratih lagi.

Alena dan Priska yang masih berada di meja tersebut hanya menyimak pembicaraan yang sedang terjadi.kepergian sosok ayah dalam hidup mereka akan membawa perubahan besar dalam hidup mereka nanti nya.tapi kedua gadis cantik ini seperti nya sudah siap untuk menghadapi semua nya karena mereka terlahir dari sosok wanita yang begitu hebat.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

luarbiasa ceritanya bikin gemes pingin jedotin suami nya Dona

2024-03-10

2

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

klu dobel update Thor juga senang 🙏🙏

2023-10-09

1

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

bagus Dona dengan kamu berpisah maka harga dirimu sebagai wanita tidak akan di injak-injak oleh keluarga Bram,buat karma Bram dan jalannya

2023-10-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!