Bab 18

" Mbak,jangan salah paham dulu dengan maksud kedatangan Ayah sama Mama Monik tadi.dia hanya ingin lebih dekat lagi dengan kalian sekaligus ingin menawarkan kembali tawaran Ayah tadi malam." Bram terpaksa mengirim pesan singkat kepada putri sulungnya yang memang sudah tidak pernah mau mengangkat telepon nya.bahkan tidak jarang pesan yang dia kirim juga selalu tak terbalas dan hanya menyisakan rasa penyesalan pada diri nya sendiri.

10 menit menunggu, akhirnya pesan Bram tiba-tiba saja di balas oleh Alena yang kebetulan juga sedang jam istirahat dan masih duduk di dalam kelas sambil memakan cemilan yang ada di atas meja nya.

" Wanita simpanan Ayah itu bukan Mama Aku! Aku hanya punya satu Ibu yaitu Primadona Utami...Aku tidak kenal wanita itu dan juga tidak punya hubungan apa-apa dengan dia.tidak perlu lagi membawa wanita seperti itu masuk ke dalam rumah kami jika Ayah masih punya hati dan pikiran.sampai kapan pun Aku tidak akan pernah mengakui keberadaan nya meski sejuta kebaikan yang dia perlihatkan di depan mata ku." mood Alena yang sudah membaik karena bertemu dengan kedua sahabat nya kembali down setelah membaca pesan yang di kirim oleh sang ayah.dia langsung mematikan sambungan telepon nya karena sudah tidak ingin lagi membuat acara belajar nya hari ini terganggu dengan masalah yang seharusnya tidak ingin dia pikirkan lagi.

" Apa Aku block aja ya nomer Ayah!" seru Alena lirih dan langsung mendapat kan tatapan mata penuh selidik dari kedua sahabat nya.

" Maksud Lo apa Al? Jangan bilang yang barusan kirim pesan itu bokap Lo dan Lo sengaja matikan ponsel Lo karena nggak mau lagi menerima pesan itu." tanya Soraya penasaran.

" Hmmm." Alena berdehem dengan kembali melanjutkan acara nyemil nya.

"Terus beneran mau Lo block nomer bokap Lo?" tanya Soraya lagi.

" Masih mau gue pikirin." jawab Alena acuh karena memang sudah tidak mood lagi untuk membahas semua tentang ayah nya.

Soraya dan Nayla hanya bisa memberi nasehat seadanya semampu otak mereka mengerti saja.selebih nya mereka serahkan semua nya kepada Alena yang menjalani nya.jika sahabat mereka salah maka kedua nya berkewajiban untuk mengingat kan tanpa harus ikut campur terlalu jauh dalam masalah tersebut.

Alena hanya menjawab dengan mengangguk kan kepala nya karena saat ini ponsel nya juga sudah dalam keadaan mati total dan tidak bisa lagi di ganggu oleh sang ayah.

Berbeda dengan Bram yang masih berada di kantor nya dengan perasaan gelisah karena pesan yang dia kirim masih saja centang satu dan belum ada tanda-tanda jika pesan itu sudah sampai ke nomer ponsel putri tercinta nya.

" Jangan seperti itu sayang,kita harus menerima niat baik Mama Monik yang ingin lebih dekat lagi dengan kalian.Ayah sangat senang jika Mbak dan Adek mau menerima keberadaan Mama Monik di tengah-tengah keluarga kita.Mama Monik orang yang baik kok Mbak,dia juga sangat sayang sama kalian berdua.mau ya Mbak ikut Ayah sama Mama jalan-jalan.atau nggak Mbak boleh juga ngajak Ibu untuk ikut serta.Ayah harap Mbak bisa mengerti dan berlapang dada menerima kenyataan ini.Ayah sayang Mbak dan juga Adek." setiap saat Bram selalu mengintip layar ponsel nya menunggu pesan balasan dari Alena yang sudah semakin memusuhi nya dan tidak mau lagi bermanis-manis setelah apa yang sudah dia taburkan di dalam kehidupan anak-anak nya.

Mau mengadu kepada Dona pun rasa nya sangat tidak mungkin karena Dona juga tidak bisa berbuat banyak.padahal dari kemarin Bram diam- diam sudah memesan kan beberapa tiket pesawat serta hotel yang akan mereka jadikan sebagai tempat penginapan selama mereka berada di pulau bali.jika Dona,Alena dan Priska masih menolak tawaran nya ini berarti tiket itu akan hangus dengan percuma dan terpaksa dia harus pergi berdua saja dengan Monik.itu pun kalau dia masih ingin tetap pergi dan tidak ada meeting penting yang bisa dia tinggalkan selama beberapa hari.

Tidak ingin terlalu lama membuang waktu lagi.Bram kembali melanjutkan pekerjaan nya setelah cukup banyak drama yang terjadi dan Monik juga sudah terlebih dahulu pulang dengan di antar oleh sopir kantor.

Entah benar wanita itu pulang ke rumah entah tidak.yang jelas setelah selesai bercinta dan mendapatkan transferan uang yang cukup besar dari suami nya.Monik langsung bergegas pergi dengan wajah sumringah nya.

Sepulang nya dari sekolah.kedua gadis remaja ini langsung meminta Pak Maman untuk mengantar kan mereka ke rumah sakit tempat di mana sang Ibu bekerja.di tangan Alena ada beberapa bungkus makanan yang sengaja dia beli di pinggir jalan dan akan mereka makan bersama nanti nya.

Alena dan Priska berjalan berdampingan menuju lantai dua tempat di mana ruangan sang Ibu berada dan menjadi tempat beristirahat jika waktu makan siang sudah datang.

" Assalamualaikum." ucap Alena yang berada paling depan.

Dona yang hendak masuk ke dalam toilet seketika menghentikan langkah kaki nya dan menolehkan kepala menatap kedua putri nya yang datang berkunjung secara mendadak.

" Kalian di sini? Kenapa nggak langsung pulang ke rumah sayang? Ibu masih lama kerja nya dan mungkin akan selesai sore nanti." Dona mengulurkan tangan nya dan tidak lupa mencium hangat kening kedua putri nya.

" Lagi pengen aja datang ke sini,udah lama juga kita nggak main ke rumah sakit.Ibu udah makan siang belum?" tanya Alena seraya menghempas kan tubuh nya ke atas sofa panjang yang ada di dalam ruangan sang ibu.

" Kebetulan sudah sayang,maaf ya! Ibu nggak tahu kalau kalian mau datang ke sini." jawab Dona merasa bersalah.

" Nggak papa kok Bu! Tadi kita cuman mau kasih surprise saja sama Ibu.beneran Ibu nggak mau ikut makan lagi sama kita berdua ? Enak loh Bu, makanannya." goda Alena berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan dan mulai memakan nasi Padang kesukaan nya.

" Nanti Ibu cicip sedikit saja.kalian makan dulu ya,Ibu mau sholat dan setelah makan nanti jangan lupa sholat juga ya." Alena dan Priska membalas dengan gerakan anggukan kepala dan setelah itu Dona masuk ke toilet untuk membersihkan diri nya dan bersiap melaksanakan ibadah sholat Zuhur.

Karena tergoda oleh bau dari makanan yang di makan oleh kedua putri nya.akhir nya Dona yang sudah kenyang ikut melahap nasi Padang tersebut sampai perut nya terasa penuh dan tidak sanggup lagi untuk bergerak meskipun hanya sedikit saja.

" Hahaha..." tawa meledek keluar dari mulut Alena dan juga Priska ketika melihat sang Ibu sudah pasrah dan bersandar di kepala sofa.

" Kata nya tadi Ibu mau nyicip sedikit saja.tuh kenyataan nya malah habis satu bungkus." ledek Priska menahan tawa yang ingin kembali pecah.

" Habis nya enak." jawab Dona tersenyum miring.

" Tadi Pak Maman sudah di belikan juga ya sayang?" tanya Dona kepada Alena yang baru saja selesai mencuci tangan nya.

" Sudah kok Bu! Mungkin sekarang Pak Maman sedang makan di kantin." jawab Alena menduga.

" Kalian berdua pulang bareng Ibu saja ya, biar Pak Maman nya Ibu suruh pulang duluan.kasihan kalau harus nunggu kelamaan di kantin.gimana?" tanya Dona menatap bergantian wajah kedua putri nya.

" Iy Bu!" jawab kedua nya kompak.jika sudah sang Ibu yang mengeluarkan suara. Alena dan juga Priska langsung patuh tanpa mengeluarkan bantahan lagi.tapi beda hal nya jika Bram yang bersuara dan satu pun di antara mereka tak ada yang mau perduli lagi.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍

Terpopuler

Comments

Fatma Kodja

Fatma Kodja

tunggu aja saat perselingkuhan Monik terbongkar disitulah penyesalan Bram dan orangtuanya menyesal karena sudah mempercayai Monik wanita baik yang nyatanya hanya perempuan murahan

2023-10-15

1

Widi Widurai

Widi Widurai

jodoh dona mana kak? biar aja bram sama monik

2023-10-12

1

zian al abasy

zian al abasy

dsar bram gilaaa..jngan smpai lh ank"mau nurtin ayah mcam bram. smga bram ktpu thu sm monik gk tau ajh monik itu jalang..begoo km bramm😠😠😠😠

2023-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!