17. Sakit

Prince Malik menatap wajah Savana yang menanyakan dirinya dengan isyarat wajah cemas. Prince Malik kembali mendengar ucapan ibunya dengan mengeraskan volume suara melalui pengeras suara.

"Malik, Savana. Cepat pulang sayang..! Baby Rania sedang demam tinggi. Sudah dua hari ini dia tidak mau makan dan selalu menangis memanggil kalian berdua.

My dan Dy. Tunda dulu bulan madu kalian. Ummi tidak tega melihat cucu ummi sakit karena rindu pada kalian dan obat tidak mempan lagi untuk mengobatinya," ucap ibu Suri sambil menangis tersedu.

"Ummi. Kami akan segera pulang sekarang! Tapi tolong beri aku kesempatan untuk ngobrol dengan Baby Rania-nya ummi!" pinta Savana.

"Baik sayang. Tunggu sebentar..!"

Ibu Suri mengarahkan ponselnya ke baby Rania yang terlihat sangat lemah.

"Sayang. Ada mommy yang mau bicara dengan Baby Rania. Lihatlah itu ada mommy dan Daddymu!" tunjuk ibu Suri yang ikut berbaring disebelah baby Rania.

"My...hiks ...my.... hiks..!" panggil baby Rania seraya mengangkat kedua tangannya ingin digendong Savana.

"Sayang. Mommy sudah bilang padamu kalau selama mommy tidak ada jangan menyusahkan orang lain apalagi pada jiddah kamu. Kamu mengerti, hmm?!," pinta Savana.

Alih-alih mengerti justru Baby Rania menggelengkan kepalanya sebagai bentuk protes. Tangisannya makin nyaring karena dia tidak ingin ditinggalkan oleh keduanya secara bersamaan. Savana tidak kehilangan akal. Ia malah mengancam Baby Rania, putri sambungnya itu.

"Kalau Baby Rania masih cengeng, mommy tidak akan pulang. Mommy tidak mau punya anak cengeng!" tegas Savana membuat Prince Malik dan ibu Suri terhenyak karena melihat Baby Rania langsung diam.

"Mau ketemu mommy atau mau jadi anak cengeng?!" ucap Savana memberikan dua pilihan pada putri sambungnya itu.

Baby Rania mengangkat dua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah sebagai bentuk janji untuk tidak cengeng yang selalu diajarkan Savana padanya sebagai janji antara wanita.

"Sekarang, baby minum susu lalu bobo! Jangan menolak! Mommy mau lihat baby minum susu dan harus bobo!" titah Savana seperti bicara pada balita yang sudah menginjak usia lima tahun.

Dengan patuhnya Baby Rania menuruti perintah ibu sambungnya. Ibu Suri merasa tergelitik melihat tingkah cucunya yang sudah ditempa mentalnya oleh bodyguardnya yang merangkap jadi ibu sambungnya.

"Savana. Aku tidak salah memilihmu menjadi istri dan ibu untuk putra dan cucuku," puji ibu suri membatin.

Prince Malik mengecup pipi istrinya sebagai ucapan terimakasih. Savana benar-benar menunggu putrinya itu hingga tertidur. Ibu Suri melambaikan tangannya lalu mematikan layar ponselnya.

"Terimakasih baby! Kamu sudah berhasil menjadi ibu yang hebat untuk putriku. Maafkan aku pernah memberi kesan yang buruk padamu di awal kita bertemu."

"Makanya jangan suka menyepelekan orang yang diam saja saat kamu menghinanya karena kamu tidak tahu apa yang akan dia adukan kepada Tuhan-nya Allah tentang penghinaan mu. Bisa jadi Allah akan mendekatkan kamu pada orang yang kamu hina itu dengan sentuhan cintanya," balas Savana bijak.

"Iya sayang. Aku sudah menerima hukumanku atas lisanku. Maafkan aku karena terlalu angkuh padamu dengan menyepelekan kamu," sesal Prince Malik.

"Yang mau mendengar belum tentu memahami. Itulah mengapa beberapa hal lebih baik disimpan sendiri. Karena manusia tidak akan paham apa artinya menghargai sebelum ia merasakan rasanya sakit akan kehilangan," papar Savana.

"Apakah kamu berniat akan meninggalkan aku, hmm? Apakah kamu tidak mencintai aku? Kamu belum pernah mengatakan kata cinta itu padaku dari bibirmu," tanya Prince Malik.

"Sayang. Tidak semua pertanyaan membutuhkan jawaban. Cukup dimengerti apa yang pernah aku berikan padamu dalam tindakan nyata karena cinta sebenarnya ada dalam tindakan bukan sebuah barisan kata yang bisa diumbar namun nihil pertanggungjawabannya," balas Savana.

"Tapi aku ingin kamu mengatakan sekali saja kalimat ajaib itu!" pinta Prince Malik.

"Akan ada waktunya aku mengungkapkan itu. Ketahuilah bahwa kehadiranmu bagaikan pelita dalam hidupku. Tidak perlu terlalu terang cukup selalu ada dan tak akan pernah padam.

Sekarang kita harus bersiap-siap untuk kembali ke Amman malam ini juga!" pinta Savana menahan emosionalnya karena rasanya saat ini ia ingin menangis tapi ditekannya begitu kuat agar tak terlihat lemah dihadapan suaminya.

Prince Malik memeluk Savana begitu eratnya. Sementara Savana merasa pelukan itu akan mengendur dan terlepas lalu menjauh dan menghilang hingga menyisakan kenangan yang akan membuatnya merindu suatu hari nanti.

"Aku ingin selalu membuat orang lain bahagia. Tapi tahukah kalian kalau batinku sendiri selalu berteriak ingin meminta tolong," batin Savana membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya.

"Apakah kamu sudah merasa baikan, sayang?" tanya Prince Malik.

"Aku bukan wanita lemah. Aku sangat kuat. Aku harus menemui klienku sebelum aku dipecat menjadi bodyguard dan ibu sambungnya. Ayolah...! Aku sangat merindukan putriku," ucap Savana apa adanya.

"Ok. Helikopter akan menjemput kita di hotel ini...! Sekarang aku akan memandikanmu dulu..! ucap Prince Malik lalu menggendong istrinya membawa ke kamar mandi.

Tapi sebelumnya itu Savana sudah lebih dulu mencabut jarum infus yang menancap dipunggung tangannya terlebih dahulu membuat Prince Malik merasa ngilu.

*

*

Tiba di bandara internasional kota Amman, Prince Malik dan Savana tetap menggunakan helikopter untuk cepat tiba di istana kerajaan karena Prince Malik juga tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya.

Raja Hussein dan beberapa menteri yang telah berkonspirasi untuk melenyapkan Savana begitu kaget dengan kedatangan pasangan suami-isteri itu.

Langkah keduanya yang terlihat tergesa-gesa menuju kamar ibu suri untuk menemui Baby Rania yang saat ini masih dalam keadaan sakit.

"Bagaimana wanita itu masih hidup?!" bentak raja Hussein murka.

"Maaf yang mulia kami sudah berupaya melenyapkan wanita itu agar terlihat seperti kecelakaan. Orang suruhan kita yang memastikan sendiri kalau mayatnya terbakar dalam mobil itu," ucap sekertaris istana itu gugup.

"Baiklah. Segerakan pernikahan putraku dan putri Tania tanpa harus menunggu pernikahan kontrak mereka berakhir!" titah raja Hussein sengit.

"Ba..baik yang mulia."

Prince Malik sudah membawa Baby Rania yang masih tertidur pulas ke dalam kamar mereka. Savana segera menanggalkan semua bajunya hingga menyisakan bikininya saja. Ia naik ke tempat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut.

Baby Rania menggeliat ketika mencium aroma tubuh Savana yang sudah ia kenali.

"Tubuhnya masih demam," keluh Prince Malik.

"Demamnya akan turun sesaat lagi," ucap Savana lalu menggendong Baby Rania dan mendekapnya hingga Savana bisa merasakan panas tubuh Baby Rania berpindah padanya.

"Mengapa kamu menggendongnya dengan mengenakan bikini seperti itu? Kau sengaja menyiksaku ya?" protes Prince Malik.

"Giliranmu nanti hubby. Sekarang aku ingin menurunkan demamnya putri kita lebih dulu," ucap Savana yang baru dimengerti oleh Prince Malik.

Prince Malik menepuk jidatnya sendiri karena ia baru paham dengan tindakan istrinya pada putrinya.

"Masya Allah. Aku baru ingat salah satu terapi menurunkan demam bayi dengan cara sentuhan kulit antara ibu atau ayah sang bayi," ucap Prince Malik.

"My...!" panggil Baby Rania seraya mengurai pelukannya untuk melihat wajah Savana.

"Iya sayang. Mommy sedang menggendongmu sekarang. Lihatlah..! Ada Daddy juga di sampingmu," ucap Savana mengarahkan Baby Rania melihat Prince Malik.

Savana tersenyum sambil mencium kening Baby Rania lembut. Baby Rania kembali tertidur karena matanya masih cukup berat. Setelah membaringkan tubuh Baby Rania ke kasur kini giliran Prince Malik mendekati Savana dan melepaskan penutup dada itu dari tubuh mulus itu.

"Ayo kita mulai sayang...! Aku sudah tidak tahan lagi," bisik Prince Malik terdengar sangat sensual.

Terpopuler

Comments

ummilia1180

ummilia1180

sepertinya salah umur

2024-08-03

1

Mr.VANO

Mr.VANO

tu kan pangeran sdh ke belet kawin

2024-05-02

0

NiedaSofian

NiedaSofian

Bodo amat.. kenapa ngak dr dulu jodohkan putranya dgn putri tania? Kenapa baru sekarang mau di jodohkan? Arghh!!! Bodo amat raja Hussein.

2024-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bodyguard Putri Mahkota
2 2. Surat Perjanjian
3 3. Jiwa dan Ragamu
4 4. Tidak Menjamin
5 5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6 6. Panas Dingin
7 7. Menikmati Kebersamaan
8 8. Kesedihan Savana
9 9. Tidak Tega
10 10. Hanya istri kontrak
11 11. Bingung
12 12. Pilihan Sulit
13 13. Suami Atau Adik..?
14 14. Sapaan Hangat
15 15. Rencana Licik
16 16. Di Mana Aku..?
17 17. Sakit
18 18. Dalam Pengawasan
19 19. Alur Permainan
20 20. Lamaran
21 21. Tegang
22 22. Gagal Fokus
23 23. Balasan
24 24. Mengusirmu
25 25. Pulang
26 26. Dia bukan suamiku..!
27 27. Rencana Kedua
28 28. Menikahlah Denganku..!
29 29. Kalian Siapa..?
30 30. Pidato Alma
31 31. Bunuh Mereka Semua...!
32 32. Aksi Heroik Savana
33 33. Taktik Yang Mencengangkan
34 34. Kecemasan Savana
35 35. Gagal
36 36. Ide Gila
37 37. Kebohongan
38 38. Terjebak Sendiri
39 39. Misi Selanjutnya
40 40. Ketegangan
41 41. Tidak Mungkin...!
42 42. Ketahuan Juga
43 43. Kerinduan Baby Rania
44 44. CEO Tampan
45 45. Nekat
46 46. Kejutan
47 47. Pertanyaan Terlarang
48 48. Masih Rahasia
49 49. Ketahuan
50 50. Memburu
51 51. Selidiki Dia...!
52 52. Merasa Aman
53 53. Godaan
54 54. Nyaman
55 55. Ulah Tetangga
56 57. Tetangga kok Gitu
57 57. Menjadi Pusat Perhatian
58 58. Berhasil Menjebak
59 59. Ada Syaratnya
60 60. Ancaman Savana
61 61. Titik Terang
62 62. Kebaikan Prince Malik
63 63. Mencari Ketenangan
64 64. Ada Dendam
65 65. Menemukan Target
66 66. Dijemput Paksa
67 67. Kesedihan Savana
68 68. Gagal lagi
69 69. Menolak
70 70. Kecewa Berat
71 71. Masalah Baru
72 72. Akhirnya Bertemu Juga
73 73. Keduanya Adalah Cucuku
74 74. Diusir
75 75. Pelajaran Berharga
76 76. Menatap Dalam Diam
77 77. Tidak Akan Menyerah
78 78. I Miss you honey..!
79 79. Usai Sudah Kuasamu...
80 80. Merasa Cocok
81 81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82 82. Happy Ending
83 83. End
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Bodyguard Putri Mahkota
2
2. Surat Perjanjian
3
3. Jiwa dan Ragamu
4
4. Tidak Menjamin
5
5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6
6. Panas Dingin
7
7. Menikmati Kebersamaan
8
8. Kesedihan Savana
9
9. Tidak Tega
10
10. Hanya istri kontrak
11
11. Bingung
12
12. Pilihan Sulit
13
13. Suami Atau Adik..?
14
14. Sapaan Hangat
15
15. Rencana Licik
16
16. Di Mana Aku..?
17
17. Sakit
18
18. Dalam Pengawasan
19
19. Alur Permainan
20
20. Lamaran
21
21. Tegang
22
22. Gagal Fokus
23
23. Balasan
24
24. Mengusirmu
25
25. Pulang
26
26. Dia bukan suamiku..!
27
27. Rencana Kedua
28
28. Menikahlah Denganku..!
29
29. Kalian Siapa..?
30
30. Pidato Alma
31
31. Bunuh Mereka Semua...!
32
32. Aksi Heroik Savana
33
33. Taktik Yang Mencengangkan
34
34. Kecemasan Savana
35
35. Gagal
36
36. Ide Gila
37
37. Kebohongan
38
38. Terjebak Sendiri
39
39. Misi Selanjutnya
40
40. Ketegangan
41
41. Tidak Mungkin...!
42
42. Ketahuan Juga
43
43. Kerinduan Baby Rania
44
44. CEO Tampan
45
45. Nekat
46
46. Kejutan
47
47. Pertanyaan Terlarang
48
48. Masih Rahasia
49
49. Ketahuan
50
50. Memburu
51
51. Selidiki Dia...!
52
52. Merasa Aman
53
53. Godaan
54
54. Nyaman
55
55. Ulah Tetangga
56
57. Tetangga kok Gitu
57
57. Menjadi Pusat Perhatian
58
58. Berhasil Menjebak
59
59. Ada Syaratnya
60
60. Ancaman Savana
61
61. Titik Terang
62
62. Kebaikan Prince Malik
63
63. Mencari Ketenangan
64
64. Ada Dendam
65
65. Menemukan Target
66
66. Dijemput Paksa
67
67. Kesedihan Savana
68
68. Gagal lagi
69
69. Menolak
70
70. Kecewa Berat
71
71. Masalah Baru
72
72. Akhirnya Bertemu Juga
73
73. Keduanya Adalah Cucuku
74
74. Diusir
75
75. Pelajaran Berharga
76
76. Menatap Dalam Diam
77
77. Tidak Akan Menyerah
78
78. I Miss you honey..!
79
79. Usai Sudah Kuasamu...
80
80. Merasa Cocok
81
81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82
82. Happy Ending
83
83. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!