Dalam dua pekan kemudian, sesuai janjinya, pengawal Ibrahim sudah mendapatkan tiga ginjal sehat untuk Alma yang langsung di bawa ke rumah sakit di Amerika di mana Alma di rawat. Sekarang hanya tinggal mengetahui kecocokan ginjal itu dengan Alma.
Berita bahagia itu menjadi reward untuk Prince Malik yang belum melakukan unboxing pada istrinya. Pengawal Ibrahim menghadap Prince Malik saat ini untuk melaporkan hasil kerja kerasnya dengan anak buahnya dalam mendapatkan ginjal sehat untuk adik iparnya Prince Malik itu.
"Permisi prince!" sapa pengawal Ibrahim pada Prince Malik diikuti salam.
Prince Malik menjawab salam pengawal Malik dan menunggu apa yang akan disampaikan pengawalnya itu.
"Kami sudah mendapatkan ginjal sehat untuk adik ipar anda, prince," ucap pengawal Ibrahim membuat Prince Malik bergegas berdiri dari kursi kebesarannya.
"Benarkah?" sentak Prince Malik begitu bahagia.
"Alhamdulillah, kabar itu benar prince. Sekarang hanya menunggu tingkat kecocokannya saja," ucap pengawal Ibrahim.
"Terimakasih atas informasinya pengawal Ibrahim. Ini kabar terbaik untukku dan tentu saja untuk istriku. Good job. Aku akan memberikan bonus dua kali lipat untuk kamu dan teman-teman yang sudah berupaya mendapatkan ginjal sehat untuk adik iparku. Semoga kalian diberkati," ucap Prince Malik segera meninggalkan ruang kerjanya berniat untuk pulang.
"Terimakasih atas kemurahan hatimu, prince. Semoga Allah menjagamu dan keluargamu!" balas pengawal Ibrahim dengan tubuh setengah menunduk sebagai bentuk penghormatannya pada pangeran tampan itu.
Tiba di depan kamarnya, Prince Malik mencari sosok cantiknya itu. Savana sedang bermain dengan Baby Rania. Keduanya sedang serius menyusun puzzle.
Susunan puzzle itu berbentuk sebuah nama yaitu Daddy dan mommy. Baby Rania tampak serius mengikuti petunjuk dari ibunya dan bayi cantik yang sudah duduk sempurna itu mengikutinya dengan baik.
"Wah...! Lady sudah pintar melakukannya," puji Savana sambil bertepuk tangan dikuti oleh Baby Rania yang sedang terkekeh dengan tubuhnya terlonjak kegirangan.
"Coba kamu baca..! ini Daddy..!" ajar Savana namun tidak bisa dikuti oleh Baby Rania kecuali ujungnya saja.
"Dy..!"
"Bagus."
"Ini mommy..!" Ucap Savana sambi menunjukkan puzzle dengan barisan kata mommy.
"My..!" ulang Baby Rania membuat Savana langsung memeluk putrinya dan menciumnya dengan gemas.
"Lady. Kalau nanti mommy tidak bisa lagi bersamamu, tolong jangan lupakan mommy ya!" pinta Savana hanya di angguki Baby Rania entah mengerti atau tidak.
Momen bahagia itu direkam oleh Prince Malik dengan ponselnya secara diam-diam. Merasa ada yang sedang memperhatikannya, Savana mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang datang. Savana tersenyum dan melambaikan tangannya pada Prince Malik untuk ikut bergabung dengan mereka berdua.
"Lady. Coba kamu panggil daddy sayang! Daddy..!" pinta Savana pada bayinya yang kini sudah berusia 7 bulan.
"Dy..!"
"Hebat anak mommy!" puji Savana.
Prince Malik menghampiri istrinya dan memberikan kecupan manis pada keduanya secara bergantian di bagian tubuh yang berbeda. Untuk Savana adalah bibir dan putrinya di pipi montoknya.
"Sayang. Ada kabar baik untukmu,", ucap Prince Malik ikut duduk di samping Savana sambil memperhatikan Baby Rania menyusun lagi puzzle-nya.
"Apakah kamu sudah mendapatkan ginjal sehat untuk Alma?" tebak Savana.
Prince Malik mengangguk sambil tersenyum pada istrinya yang langsung memeluknya erat.
"Terimakasih hubby! Aku akan melakukan apapun untukmu sejauh permintaanmu tidak melanggar aturan Allah," ucap Savana memagut bibirnya Prince Malik sebentar.
"Sama-sama sayang. Persiapkan dirimu untuk nanti malam karena aku ingin menanamkan benihku secepatnya di rahimmu," ucap Prince Malik terdengar sensual namun ada misi yang besar dari perkataannya.
"Maaf hubby. Sepertinya kamu harus menunggu satu pekan ke depan untuk membuat pewarismu," ucap Savana penuh sesal.
"Maksudnya kamu lagi haid, baby?" wajah Prince Malik terlihat kecewa.
"Hmm!" Savana mengangguk dengan senyum canggung.
Prince Malik menepuk jidatnya. Hadiahnya harus tertunda karena sirkulasi bulanan istri.
"Baiklah. Aku bisa menunggu untuk satu pekan." Prince Malik berusaha tenang walaupun tidak suka dengan keadaan yang diluar dari rencananya.
"Hubby. Apakah aku boleh menunggu adikku melakukan transplantasi ginjal di Amerika?" ijin Savana karena sebagai walinya Alma, ia sendiri yang harus siap menunggu adiknya.
"Boleh sayang. Tapi aku tidak bisa menemanimu ke Amerika. Tapi insya Allah aku akan menyusulmu jika ada waktu," ucap Prince Malik.
"Terimakasih hubby...!" ucapnya memeluk lagi tubuh suaminya.
"Jika aku tidak bisa menyusulmu ke Amerika karena keadaan, aku harap kamu cepat kembali ke sini karena Baby Rania pasti sangat membutuhkanmu. Aku takut dia akan mencari ibunya karena dia sudah terbiasa denganmu," ucap Prince Malik memberi alasan padahal dia sendiri yang tidak sanggup berpisah dengan Savana.
"Baiklah. Aku janji tidak akan lama berada di sana begitu operasi Alma berjalan lancar," ucap Savana.
"Keberangkatanmu akan dikawal oleh pihak kerajaan. Pesawat kerajaan akan mengantarmu ke sana. Semuanya akan diatur oleh pihak istana. Ingat..! Kamu adalah istri dari Prince Malik. Berarti tubuhmu adalah milik pangeran yang harus terjaga jangan sampai tersentuh oleh lawan jenis. Kamu mengerti sayang?" tegas Prince Malik.
"Sangat mengerti hubby." Memagut lagi bibir suaminya penuh dengan rasa terimakasih.
...----------------...
Malam harinya, Prince Malik tidak diperkenankan untuk mengantar istrinya ke bandara oleh pihak istana. Ada perasaan aneh yang dirasakan oleh Prince Malik karena dirinya tiba-tiba di larang oleh pihak istana.
"Aku hanya mengantar istriku ke bandara bukan ke Amerika, Kemal," protes Prince Malik pada sekertaris kerajaan.
"Maaf prince. Saya hanya menjalankan tugas. Ini adalah perintah dari yang mulia," ucap sekertaris Kemal.
"Sial...!" geram Prince Malik merasa tidak masuk akal.
Prince Malik menemui istrinya dan memberikan alasan yang cukup logis agar Savana tidak tersinggung.
"Baby. Aku minta maaf karena tidak bisa mengantarmu ke bandara. Ada urusan kerajaan yang harus aku selesaikan karena tidak bisa ditunda ," ucap Prince Malik dengan berat hati.
"Tidak apa hubby. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Aku akan segera kabari kamu setelah tiba di Amerika," ucap Savana terlihat tenang walaupun ada perasaan aneh mulai menjalar dihatinya.
Prince Malik membuka pintu mobil untuk istrinya lalu keduanya masuk ke dalam mobil untuk bercumbu sebentar sebagai ciuman perpisahan. Prince Malik turun dari mobil dan sang sopir segera mengantar Savana ke bandara.
Ketika sudah berada di dalam pesawat jet pribadi milik kerajaan, Savana merasa ada yang mengganjal dihatinya entah itu apa. Namun kerisauannya itu akan terjawab sesaat lagi.
Savana begitu kaget dengan kedatangan sosok yang selama ini begitu dingin padanya. Ia segera berdiri untuk menyambut ayah mertuanya itu yaitu Raja Husein.
"Assalamualaikum yang Mulia!" ucap Savana dengan kepala tertunduk sopan dengan kedua tangannya saling bertautan.
"Waalaikumuslam..! Duduklah..! Kita perlu bicara untuk membuat suatu kesepakatan," tegas raja Hussein sambil melirik ajudannya yang langsung mengeluarkan berkas dari dalam tasnya lalu diletakkan di atas meja.
Savana duduk sambil melihat berkas yang ada dihadapannya.
"Kamu lihat ini, Savana! Aku datang menemui kamu sendiri hanya untuk membuat kesepakatan denganmu. Di berkas ini menyatakan kalau kamu harus membuat pilihan antara adikmu atau putraku.
Kamu bisa membacanya sendiri. Setelah itu buat keputusanmu..!" titah raja Hussein dengan tatapan mendingan menciptakan hawa di sekitarnya menakutkan bagi Savana.
Savana membaca isi kesepakatan itu yang membuat rohnya seakan tercabut saat ini. Rasanya ingin menjerit namun lidahnya seakan mati rasa. Keduanya terlalu sulit untuk ia pilih. Sekuat mungkin ia menahan cairan bening untuk tidak terbit di kelopak mata indahnya.
"Astagfirullah...!" batin Savana dengan tubu gemetar menahan sakit di hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hilmiya Kasinji
memang biasanya keluarga kerajaan gitu sih
2024-06-24
0
Mr.VANO
kejam bangat peraturan kerajaan
2024-05-02
0
Firman Firman
astaghfirullah benar benar keterlaluan,,raja tega memisahkan dua insan yg saling mengasihi,, Dimata Allah semua sama,,tpi tidak di mata athour 😄🤭 maksud nya yg mulia raja husein
2024-04-03
3