14. Sapaan Hangat

Tim dokter segera menghampiri kamar inap Alma. Sharon ikut masuk saat mendengar Savana menangis histeris.

Dokter memeriksa keadaan Alma yang tiba-tiba drop.

"Apa yang terjadi dokter? Kenapa adikku tiba-tiba pingsan? Padahal dia sedang ngobrol denganku dan semuanya terlihat baik-baik saja," tanya Savana merasa sangat bersalah.

"Tidak usah kuatir princess...! Kami akan segera melakukan operasi. Ginjalnya yang sudah rusak tidak mampu lagi melakukan tugasnya dengan baik. Itulah sebabnya pasien drop.

Beruntungnya ginjal yang sehat sudah siap kita gunakan. Suamimu hebat bisa mempersiapkan tepat waktu sebelum jatuh tempo,"ucap dokter Morgan memuji Prince Malik membuat Savana terpesona.

"Siapkan kamar operasi..! Kita harus melakukan transplantasi ginjal pada pasien Alma sekarang..! Waktunya tidak bisa lagi ditunda," ucap dokter Maya pada timnya yang langsung menghubungi bagian kamar operasi.

Bangkar Alma segera didorong ke ruang operasi. Savana dan Sharon mengikuti dari belakang. Sharon merasa serba salah saat ini. Ingin rasanya ia memeluk Savana namun tubuh wanita itu sudah tidak bisa lagi di sentuh seenaknya saat Savana masih singel dulu.

Mereka selalu berpelukan untuk meluapkan kegembiraan atau kesedihan. Jadilah Sharon hanya bisa menghibur Savana dengan kalimat-kalimat magis untuk menenangkan Savana.

"Savana...! Kamu beruntung karena mendapatkan perubahan kehidupan miris menjadi kehidupan yang tiba-tiba berada di dunia dongeng. Mendapatkan apapun dengan mudah. Dalam satu bulan tanpa proses yang rumit.

Biasanya kita hanya bisa membantu Alma dengan cuci darah dan sekarang solusinya dengan ginjal sehat dan itu langsung didapatkan oleh suamimu. Semoga Alma bisa ditangani dengan baik oleh tim dokter," ucap Sharon panjang lebar.

"Memang terlihat mudah dan sempurna, Sharon. Tapi kamu tidak tahu ada sebagian kebahagiaanku terpasung saat ini. Cintaku dibelenggu oleh peraturan istana. Persyaratan konyol dan tidak berprikemanusiaan hanya karena strata sosial hidupku yang tidak setara dengan pria yang sangat aku cintai.

Pria dingin yang mampu mengobrak-abrik perasaanku untuk pertama kalinya yang menjadikan aku seorang wanita sempurna. Semuanya ada harga yang harus aku tebus," batin Savana tersenyum getir dengan cairan bening yang sudah jatuh ke pipinya yang langsung meresap di cadarnya.

"Kau menangis?" tanya Sharon.

"Aku terlalu bahagia karena cinta suamiku," bohong Savana.

"Selamat Savana..! Aku ikut bahagia melihatmu bahagia," ucap Sharon yang sebenarnya kecewa dengan pernikahan Savana. Entah mengapa hatinya merasa tidak rela Savana menjadi milik orang lain.

"Terimakasih Sharon telah mempertemukan aku dengan pangeranku..!"

Savana mengambil tasbih di dalam tasnya yang merupakan pemberian suaminya dan mulai membaca dzikir untuk memohon pertolongan Allah.

"Ingatlah Allah dalam setiap kesulitan yang menghimpit dadamu, maka Allah akan menurunkan pertolongannya dari pintu manapun yang tidak disangka-sangka," nasehat Prince Malik yang masih terngiang di benak Savana.

Waktu terus bergulir. Tidak terasa mereka sudah melewati dua jam menunggu proses operasi yang tidak kunjung kelar. Savana lupa mengaktifkan ponselnya. Akibatnya Prince Malik menjadi uring-uringan sendiri di belahan bumi sana.

Prince Malik akhirnya menghubungi pengawalnya dan menanyakan apa yang terjadi pada istrinya.

"Apakah istriku sudah makan siang, Qodir?" tanya Prince Malik pada Pengawalnya.

"Maaf prince...! Sepertinya yang mulia melupakan akan hal itu. Aku melihatnya saat ini yang mulia sedang menangis di sebelah sahabatnya," tutur Pengawal Qadir menceritakan kondisi Alma saat ini membuat Prince Malik juga ikut kuatir.

"Pesan makanan untuk istriku di restoran halal...!" titah Prince Malik sambil menyebutkan makanan kesukaan istrinya.

"Apakah sahabatnya dibelikan juga, prince?" tanya pengawal Qodir.

"Iya. Untuk pria itu juga. Tapi pastikan tangan atau tubuhnya tidak menyentuh istriku...!" titah Prince Malik mengingatkan lagi anak buahnya.

"Baik prince. Apakah ada lagi perintah untukku, prince?" tanya Qodir.

"Minta istriku mengaktifkan ponselnya..!" pinta Prince Malik.

"Baik Prince."

Tidak berapa lama, pengawal Qodir mengantarkan makanan untuk Savana dan Sharon. Savana hanya menerimanya saja tanpa ingin memakannya.

"Yang mulia. Prince Malik memintaku untuk memastikan yang mulia makan sekarang..!" tekan Qodir.

"Kau...!"

Drettttttt....

Savana menatap layar monitor di mana panggilan video call dari suaminya yang membuatnya harus pindah tempat duduk agar menjauhi Sharon. Savana segera menggeser tombol hijau itu sambil mempersiapkan wajahnya untuk bicara dengan suaminya. Sapaan keduanya terdengar mesra.

"Buka cadarmu sayang..!" pinta Prince Malik.

"Apakah kamu habis menangis?" tanya Prince Malik melihat wajah sembab Savana.

"Aku takut terjadi sesuatu pada Alma," ucap Savana sendu.

"Insya Allah Alma akan sembuh. Sekarang aku ingin melihatmu makan di depanku..!" titah Prince Malik.

"Tapi aku belum la...-"

"Makan sekarang atau aku suruh kamu pulang sekarang?!" ancam Prince Malik.

"Kenapa kamu selalu memaksaku?" gerutu Savana.

"Aku suamimu. Aku berhak atas dirimu termasuk memastikan kamu tidak kelaparan di sana. Sekarang makan di depanku," ucap Prince Malik.

"Baiklah. Tunggu sebentar..!" Savana menutup lagi wajahnya dengan cadar.

Baru saja membalikkan tubuhnya, Qodir sudah berada di belakangnya sambil membawa plastik makanan tadi.

"Letakkan di atas meja itu dan berdirilah di belakangku untuk mengawasi orang agar tidak melintas di hadapanku!" pinta Savana.

Prince Malik menarik sudut bibirnya saat melihat kucing betinanya bisa menuruti perkataannya.

"Kau bisa galak pada semua orang tapi tidak denganku baby," batin Prince Malik sambil memperhatikan Savana yang makan dengan lahap seakan tidak menikmati kelezatan makanan itu karena suasana hatinya yang tidak baik saat ini. Hanya menghindari perdebatan dengan suaminya yang membuat ia harus menghabiskan makanannya.

Hanya butuh 2 menit Savana sudah menghabiskan makanannya saat dia berada di camp pelatihan dulu di keanggotaan kepolisian. Hanya satu kesalahan orang lain yang membuatnya langsung gugur masuk ke anggota kepolisian.

"Sudah habis ya!" Savana memperlihatkan wadah makanan yang sudah kosong di depan suaminya.

Tidak lama Baby Rania menaiki pangkuan ayahnya saat mendengar suara Savana. Bayi cantik itu menatap ke layar ponsel ayahnya dengan wajah berbinar.

"My...!" desis bayi cantik itu sambil menyentuh layar ponsel ayahnya seakan ingin memegang wajah Savana.

"Cepat selesaikan urusanmu di sana karena putrimu tidak bisa tidur memikirkan mu," ucap Prince Malik.

"Berarti daddy-nya bisa tidur nyenyak?" sindir Savana.

"Aisss..! kenapa kamu selalu memancingku," omel Prince Malik menahan malu.

"My...!" panggil Baby Rania seraya mengangkat kedua tangannya meminta digendong oleh Savana.

"Iya sayang. Mommy akan pulang secepatnya. Kamu tidak boleh rewel dan jaga daddy mu dengan baik. Dia adalah harta karunnya mommy. Kamu sama Daddy dulu ya! Kamu mengerti..?!" bujuk Savana agar putri sambungnya itu tidak menangis.

Baby Rania mengangguk tapi kristal bening itu jatuh juga di pipi montoknya.

"Kalau jadi putriku jangan cengeng...! Mommy tidak suka. Kamu mengerti?!" tegas Savana membuat Baby Rania menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

"Cepat pulang sayang..! Baby Rania sudah terbiasa tidur denganmu," pinta Prince Malik.

"Hmm!" Savana mengangguk.

Rupanya kepribadian Baby Rania benar-benar sudah terbentuk dengan baik oleh Savana yang melahirkan kekaguman pada Prince Malik pada istri keduanya itu.

Ucapannya kasar dengan sikapnya tegas dan terkesan datar tapi membuat Baby Rania bisa menuruti aturannya.

Buktinya Baby Rania melakukan aktivitasnya seperti biasa dari mau mandi, makan dan minum susu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh Savana tanpa ada yang menyuruh karena Baby Rania meminta pada Daddynya dengan bahasa isyarat.

"Aku akan menunggu masa suci ku di sini biar pulang kita sudah bisa...-" Savana mengedipkan matanya untuk menggoda suaminya saat Baby Rania sudah menggulirkan tubuhnya di atas kasur.

"Setelah operasi Alma selesai, tolong hubungi aku lagi. Jangan buat aku menunggumu..!" ucap Prince Malik menutup obrolan mereka karena tidak mau terpancing dengan godaan Savana.

Tok...tok ...

Pintu kamar Prince Malik diketuk oleh seseorang. Prince Malik membuka pintu itu dan melihat wajah pengawal Ibrahim yang terlihat gelisah berdiri di depan kamarnya.

"Kenapa dengan wajahmu? Apakah ada masalah?" tanya Prince Malik ikut gelisah melihat ekspresi wajah pengawal pribadinya itu.

Pengawal Ibrahim mendekati kuping Prince Malik dan membisikkan sesuatu pada Prince Malik membuat ayah dari Baby Rania itu terbelalak.

"Apaaa....?!" sentak Prince Malik menahan geram dengan menegaskan rahangnya kuat.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEMOGA IBRAHIM CERITAKN ANCAMAN HUSEIN KE SAVA...

2024-04-07

2

Firman Firman

Firman Firman

pasti surat itu sampai ketangn pangeran Malik atau pengawalnya sudah tau tentang kesepakatan sava dengn yg Mulya Husein 🤦

2024-04-03

3

Tri Wuryanti

Tri Wuryanti

lanjuttty

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bodyguard Putri Mahkota
2 2. Surat Perjanjian
3 3. Jiwa dan Ragamu
4 4. Tidak Menjamin
5 5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6 6. Panas Dingin
7 7. Menikmati Kebersamaan
8 8. Kesedihan Savana
9 9. Tidak Tega
10 10. Hanya istri kontrak
11 11. Bingung
12 12. Pilihan Sulit
13 13. Suami Atau Adik..?
14 14. Sapaan Hangat
15 15. Rencana Licik
16 16. Di Mana Aku..?
17 17. Sakit
18 18. Dalam Pengawasan
19 19. Alur Permainan
20 20. Lamaran
21 21. Tegang
22 22. Gagal Fokus
23 23. Balasan
24 24. Mengusirmu
25 25. Pulang
26 26. Dia bukan suamiku..!
27 27. Rencana Kedua
28 28. Menikahlah Denganku..!
29 29. Kalian Siapa..?
30 30. Pidato Alma
31 31. Bunuh Mereka Semua...!
32 32. Aksi Heroik Savana
33 33. Taktik Yang Mencengangkan
34 34. Kecemasan Savana
35 35. Gagal
36 36. Ide Gila
37 37. Kebohongan
38 38. Terjebak Sendiri
39 39. Misi Selanjutnya
40 40. Ketegangan
41 41. Tidak Mungkin...!
42 42. Ketahuan Juga
43 43. Kerinduan Baby Rania
44 44. CEO Tampan
45 45. Nekat
46 46. Kejutan
47 47. Pertanyaan Terlarang
48 48. Masih Rahasia
49 49. Ketahuan
50 50. Memburu
51 51. Selidiki Dia...!
52 52. Merasa Aman
53 53. Godaan
54 54. Nyaman
55 55. Ulah Tetangga
56 57. Tetangga kok Gitu
57 57. Menjadi Pusat Perhatian
58 58. Berhasil Menjebak
59 59. Ada Syaratnya
60 60. Ancaman Savana
61 61. Titik Terang
62 62. Kebaikan Prince Malik
63 63. Mencari Ketenangan
64 64. Ada Dendam
65 65. Menemukan Target
66 66. Dijemput Paksa
67 67. Kesedihan Savana
68 68. Gagal lagi
69 69. Menolak
70 70. Kecewa Berat
71 71. Masalah Baru
72 72. Akhirnya Bertemu Juga
73 73. Keduanya Adalah Cucuku
74 74. Diusir
75 75. Pelajaran Berharga
76 76. Menatap Dalam Diam
77 77. Tidak Akan Menyerah
78 78. I Miss you honey..!
79 79. Usai Sudah Kuasamu...
80 80. Merasa Cocok
81 81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82 82. Happy Ending
83 83. End
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Bodyguard Putri Mahkota
2
2. Surat Perjanjian
3
3. Jiwa dan Ragamu
4
4. Tidak Menjamin
5
5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6
6. Panas Dingin
7
7. Menikmati Kebersamaan
8
8. Kesedihan Savana
9
9. Tidak Tega
10
10. Hanya istri kontrak
11
11. Bingung
12
12. Pilihan Sulit
13
13. Suami Atau Adik..?
14
14. Sapaan Hangat
15
15. Rencana Licik
16
16. Di Mana Aku..?
17
17. Sakit
18
18. Dalam Pengawasan
19
19. Alur Permainan
20
20. Lamaran
21
21. Tegang
22
22. Gagal Fokus
23
23. Balasan
24
24. Mengusirmu
25
25. Pulang
26
26. Dia bukan suamiku..!
27
27. Rencana Kedua
28
28. Menikahlah Denganku..!
29
29. Kalian Siapa..?
30
30. Pidato Alma
31
31. Bunuh Mereka Semua...!
32
32. Aksi Heroik Savana
33
33. Taktik Yang Mencengangkan
34
34. Kecemasan Savana
35
35. Gagal
36
36. Ide Gila
37
37. Kebohongan
38
38. Terjebak Sendiri
39
39. Misi Selanjutnya
40
40. Ketegangan
41
41. Tidak Mungkin...!
42
42. Ketahuan Juga
43
43. Kerinduan Baby Rania
44
44. CEO Tampan
45
45. Nekat
46
46. Kejutan
47
47. Pertanyaan Terlarang
48
48. Masih Rahasia
49
49. Ketahuan
50
50. Memburu
51
51. Selidiki Dia...!
52
52. Merasa Aman
53
53. Godaan
54
54. Nyaman
55
55. Ulah Tetangga
56
57. Tetangga kok Gitu
57
57. Menjadi Pusat Perhatian
58
58. Berhasil Menjebak
59
59. Ada Syaratnya
60
60. Ancaman Savana
61
61. Titik Terang
62
62. Kebaikan Prince Malik
63
63. Mencari Ketenangan
64
64. Ada Dendam
65
65. Menemukan Target
66
66. Dijemput Paksa
67
67. Kesedihan Savana
68
68. Gagal lagi
69
69. Menolak
70
70. Kecewa Berat
71
71. Masalah Baru
72
72. Akhirnya Bertemu Juga
73
73. Keduanya Adalah Cucuku
74
74. Diusir
75
75. Pelajaran Berharga
76
76. Menatap Dalam Diam
77
77. Tidak Akan Menyerah
78
78. I Miss you honey..!
79
79. Usai Sudah Kuasamu...
80
80. Merasa Cocok
81
81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82
82. Happy Ending
83
83. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!