2. Surat Perjanjian

Savana hampir tak percaya bahwa dirinya akan menjadi bodyguard untuk bayi enam bulan. Harusnya dirinya lebih pantas menjadi Baby sitter bukan bodyguard. Lagipula ia tidak punya pengalaman mengurus bayi.

"Aku percayakan cucuku padamu. Kamu bisa belajar mengurusnya sesuai nalurimu sebagai wanita. Di rumah ini kami tidak butuh baby sitter.

Kami butuh pengawal sepertimu karena cucuku saat ini menjadi rebutan dari keluarga ibunya yang menginginkan juga dirinya sebagai pewaris kerajaan ibunya di negara Maroko karena dia lahir sebagai wanita.

Putraku tidak ingin terpisah dari putrinya karena putrinya adalah kenangan terakhir almarhumah istrinya," tutur ibu suri panjang lebar.

Savana tampak manggut-manggut setelah mengetahui alasannya. Ia tidak peduli dengan alasan kedua kerajaan itu tentang bayi cantik dan montok berada di hadapannya ini. Yang ia butuhkan bagaimana caranya bisa mendapatkan perhatian bayi ini kalau tidak ingin tersingkirkan hari ini juga.

"Sekarang kamu bisa membuka cadarmu! Biar wajah kamu mudah dikenali oleh cucuku!" titah ibu suri.

"Maaf nyonya. Siapa nama baby cantik ini, nyonya?" tanya Savana seraya melepaskan cadarnya membuat ibu suri terpukau.

"Masya Allah. Ternyata gadis ini sangat cantik...!" puji ibu suri membatin sambil menatap wajah Savana yang asyik menatap kliennya sedang terlelap dalam mimpi indahnya.

"Apakah kamu sudah menikah? Maaf, maksudku kamu masih seorang gadis tulen?" tanya ibu suri yang tidak menyangka wajah Savana bak seorang putri raja.

"Belum nyonya. Dan aku masih gadis," jawab Savana.

"Maksudku kamu masih pera...-"

Ucapan ibu suri belum selesai saat mendengar cucunya menangis. Mungkin karena obrolan kedua wanita cantik ini yang membuat tidurnya terganggu.

"Sekarang tugasmu menggendongnya. Selama ini dia tidak mau digendong oleh siapapun kecuali aku dan ayahnya," ucap ibu Suri.

"Ba...baik," gugup Savana.

Savana tidak langsung menggendong bayi itu. Ia menggodanya sebentar untuk melakukan kontak mata dengan bayi cantik itu.

Sementara itu ibu suri mundur dan menjauhi keduanya agar Savana bisa melakukan tugasnya dengan baik. Ia akan mengawasi keduanya dari jauh.

Tangis bayi itu yang tadi meraung keras kini berganti diam kala Savana menggodanya. Ia menatap wajah cantik Savana seakan menemukan lagi ibunya yang tidak sempat ia lihat karena meninggal saat melahirkan dirinya.

"Hai sayang...! Apakah kamu haus? Siapa namamu? Kita harus berkenalan terlebih dahulu sebelum kita bermain bersama. Mau aku gendong?" tanya Savana seraya mengangkat kedua tangannya memberi isyarat menggendong.

Bayi cantik itupun memberi respon dan mengangkat kedua tangannya sambil menendang-nendang kakinya karena tidak sabaran untuk digendong Savana.

Senyumnya mengembang di bibirnya dengan memperlihatkan gusinya yang pink segar yang menggemaskan. Bahkan terdapat lesung di pipi bayi cantik itu.

Savana membawa gadis itu dalam pelukannya dan menciumnya penuh sayang. Keduanya langsung merasakan chemistry diantara mereka. Ikatan emosional yang sangat kuat. Dan lebih mengejutkan Savana dan ibu suri terpana saat bayi cantik itu mengecup pipi Savana cukup dalam seakan Savana adalah ibunya.

Melihat pemandangan langka itu, hati ibu suri langsung meleleh. Ia bisa bernafas lega karena cucunya Rania langsung jatuh cinta pada Savana. Gadis cantik blasteran Asia Amerika itu. Ibu suri mendekati keduanya.

"Savana...! Sepertinya cucuku sangat menyukaimu. Bermainlah dengannya di dalam sini. Kamu bisa bermain di depan balkon kamar ini karena ada taman dan kolam pribadi di sini. Ini kamar putraku. Dan jika kamu hendak keluar kamar kamu harus mengenakan lagi cadarmu, ok!" tegas ibu suri.

"Baik nyonya."

"Satu lagi, kamu harus memanggil aku ibu Suri sama seperti yang lain. Sebentar lagi aku akan kembali ke sini untuk membuat surat perjanjian kontrak kerjamu. Aku akan meninggalkan kalian berdua. Sepertinya cucuku sangat menyukaimu dan mulai melupakan aku," ucap ibu suri sambil terkekeh.

Savana ikut tersenyum dan diikuti baby Rania. Ibu Suri meninggalkan keduanya tanpa memberitahukan nama cucunya pada Savana. Pintu kamar itu ditutup dengan rapat.

"Siapa namamu cantik?" tanya Savana seperti orang gila karena bayi itu belum bisa ngomong.

"Bagaimana kalau aku memanggilmu dengan nama Lady? Kamu boleh memanggilku Sava. Itu adalah nama kesayanganku," ucap Savana sambil membawa baby Rania tiduran di atas kasur empuk milik pangeran Malik.

Savana membaringkan baby Rania di atas kasur dan mengajaknya ngobrol. Tidak lama terdengar ketukan pintu membuat Savana memasang lagi cadarnya.

Pelayan itu sangat kaget melihat Savana berani menempatkan tubuhnya di atas pembaringan pangeran Malik. Namun ia merasa Savana sudah diberikan ijin oleh ibu suri.

"Permisi nona. Ini ada makanan dan minuman ringan untuk anda dan susu untuk baby Rania," ucap pelayan itu segera meletakkan baki di atas meja makan yang ada di kamar itu.

"Terimakasih." Acuh Savana kembali ngobrol dengan Rania. Pelayan itu meninggalkan kamar itu dan menutup pintu dengan rapat.

"Namamu Rania? Tapi aku sangat suka memanggil kamu dengan nama Lady. Aku panggil kamu Lady saja, ok! Nah sekarang kamu harus minum susu dulu. Jangan bergerak..! Aku mau mengambil botol susumu," ucap Savana sambil berjalan menuju meja makan untuk mengambil botol susu untuk kliennya.

Semenit kemudian, Savana sudah menyuapi susu untuk baby Rania yang menyedotnya dengan kuat.

"Haus ya sayang? Habiskan susunya dan jangan sampai tersisa..!" titah Savana. Seakan mengerti perkataan bodyguardnya, baby Rania menganggukkan kepalanya. Savana begitu senang mereka bisa langsung akrab.

"Alhamdulillah. Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan ini. Ngomong-ngomong, di mana ayahmu? Apakah dia seorang pria yang galak?" tanya Savana penasaran dengan ayah kandung kliennya.

Di ruang kerjanya ibu Suri, wanita cantik ini menghubungi putranya untuk meminta putranya menikahi Savana.

"Ummi sudah mendapatkan bodyguard untuk putrimu. Mengingat dia selalu berada di dalam kamarmu, ummi meminta agar kamu menikahinya. Ini hanya pernikahan kontrak untuk mencegah fitnah.

Ummi tidak memaksamu untuk melakukan kewajibanmu sebagai suaminya. Apakah kamu menerima tawaran ummi?" tanya ibu Suri pada princes Malik yang saat ini sedang berada di luar kota.

"Lakukan apa yang menurut ummi baik untukku dan gadis itu...! Lagi pula ini hanya pernikahan kontrak. Aku tidak masalah. Dia tidak lebih dari seorang budak, bukan?" sinis prince Malik.

"Baiklah. Ummi hanya meminta persetujuan mu. Sebaiknya kamu cepat pulang untuk melakukan proses pernikahan ini. Kabar baiknya, putrimu langsung jatuh cinta padanya. Mereka ada di kamarmu saat ini," ucap ibu suri.

"Hmmm!" datar prince Malik.

Keduanya mengakhiri pembicaraan seraya mematikan ponsel mereka. Ibu Suri membawa berkas ke kamar putranya untuk melakukan kontrak kerjasama dengan Savana.

Pintu dibuka oleh ibu Suri. Wanita paruh baya ini begitu kaget melihat Savana berbaring di pembaringan putranya bersama baby Rania yang tidur di atas dada Savana.

Tapi melihat cucunya begitu nyaman dengan bodyguard cantik itu membuat ibu suri tidak keberatan Savana melakukan apapun di dalam kamar itu.

Savana beringsut bangkit seraya menggendong baby Rania.

"Maaf ibu Suri...!" Savana berjalan menuju sofa di mana ibu suri duduk .

"Duduklah...!"

"Baik...!"

"Bacalah kontrak perjanjian kerja itu!" titah ibu suri yang bernama lengkap Almeira Zaidha. Savana menyimak tiap poin perjanjian kontrak kerja itu. Matanya melebar saat membaca beberapa poin yang harus ia terima.

"Apa...? Aku harus menikahi ayah dari baby...-"

"Hanya pernikahan kontrak. Kamu tidak berkewajiban menjalani tugasmu sebagai istrinya putraku begitu juga dengannya. Ikatan ini hanya bersifat sementara untuk menghindari fitnah. Dengan cara ini dia bisa bebas melihat bagian tubuhmu yang terbuka tanpa merasa berdosa," sambar Ibu suri begitu entengnya.

Glekkk...

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

keren Thor 👍

2024-06-14

0

Rita

Rita

lgsg terpesona ini br ibunya

2024-05-29

1

Mr.VANO

Mr.VANO

pernikahan kontra merugikan wanita.
Tp nama ibu suri semauny la

2024-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bodyguard Putri Mahkota
2 2. Surat Perjanjian
3 3. Jiwa dan Ragamu
4 4. Tidak Menjamin
5 5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6 6. Panas Dingin
7 7. Menikmati Kebersamaan
8 8. Kesedihan Savana
9 9. Tidak Tega
10 10. Hanya istri kontrak
11 11. Bingung
12 12. Pilihan Sulit
13 13. Suami Atau Adik..?
14 14. Sapaan Hangat
15 15. Rencana Licik
16 16. Di Mana Aku..?
17 17. Sakit
18 18. Dalam Pengawasan
19 19. Alur Permainan
20 20. Lamaran
21 21. Tegang
22 22. Gagal Fokus
23 23. Balasan
24 24. Mengusirmu
25 25. Pulang
26 26. Dia bukan suamiku..!
27 27. Rencana Kedua
28 28. Menikahlah Denganku..!
29 29. Kalian Siapa..?
30 30. Pidato Alma
31 31. Bunuh Mereka Semua...!
32 32. Aksi Heroik Savana
33 33. Taktik Yang Mencengangkan
34 34. Kecemasan Savana
35 35. Gagal
36 36. Ide Gila
37 37. Kebohongan
38 38. Terjebak Sendiri
39 39. Misi Selanjutnya
40 40. Ketegangan
41 41. Tidak Mungkin...!
42 42. Ketahuan Juga
43 43. Kerinduan Baby Rania
44 44. CEO Tampan
45 45. Nekat
46 46. Kejutan
47 47. Pertanyaan Terlarang
48 48. Masih Rahasia
49 49. Ketahuan
50 50. Memburu
51 51. Selidiki Dia...!
52 52. Merasa Aman
53 53. Godaan
54 54. Nyaman
55 55. Ulah Tetangga
56 57. Tetangga kok Gitu
57 57. Menjadi Pusat Perhatian
58 58. Berhasil Menjebak
59 59. Ada Syaratnya
60 60. Ancaman Savana
61 61. Titik Terang
62 62. Kebaikan Prince Malik
63 63. Mencari Ketenangan
64 64. Ada Dendam
65 65. Menemukan Target
66 66. Dijemput Paksa
67 67. Kesedihan Savana
68 68. Gagal lagi
69 69. Menolak
70 70. Kecewa Berat
71 71. Masalah Baru
72 72. Akhirnya Bertemu Juga
73 73. Keduanya Adalah Cucuku
74 74. Diusir
75 75. Pelajaran Berharga
76 76. Menatap Dalam Diam
77 77. Tidak Akan Menyerah
78 78. I Miss you honey..!
79 79. Usai Sudah Kuasamu...
80 80. Merasa Cocok
81 81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82 82. Happy Ending
83 83. End
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Bodyguard Putri Mahkota
2
2. Surat Perjanjian
3
3. Jiwa dan Ragamu
4
4. Tidak Menjamin
5
5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6
6. Panas Dingin
7
7. Menikmati Kebersamaan
8
8. Kesedihan Savana
9
9. Tidak Tega
10
10. Hanya istri kontrak
11
11. Bingung
12
12. Pilihan Sulit
13
13. Suami Atau Adik..?
14
14. Sapaan Hangat
15
15. Rencana Licik
16
16. Di Mana Aku..?
17
17. Sakit
18
18. Dalam Pengawasan
19
19. Alur Permainan
20
20. Lamaran
21
21. Tegang
22
22. Gagal Fokus
23
23. Balasan
24
24. Mengusirmu
25
25. Pulang
26
26. Dia bukan suamiku..!
27
27. Rencana Kedua
28
28. Menikahlah Denganku..!
29
29. Kalian Siapa..?
30
30. Pidato Alma
31
31. Bunuh Mereka Semua...!
32
32. Aksi Heroik Savana
33
33. Taktik Yang Mencengangkan
34
34. Kecemasan Savana
35
35. Gagal
36
36. Ide Gila
37
37. Kebohongan
38
38. Terjebak Sendiri
39
39. Misi Selanjutnya
40
40. Ketegangan
41
41. Tidak Mungkin...!
42
42. Ketahuan Juga
43
43. Kerinduan Baby Rania
44
44. CEO Tampan
45
45. Nekat
46
46. Kejutan
47
47. Pertanyaan Terlarang
48
48. Masih Rahasia
49
49. Ketahuan
50
50. Memburu
51
51. Selidiki Dia...!
52
52. Merasa Aman
53
53. Godaan
54
54. Nyaman
55
55. Ulah Tetangga
56
57. Tetangga kok Gitu
57
57. Menjadi Pusat Perhatian
58
58. Berhasil Menjebak
59
59. Ada Syaratnya
60
60. Ancaman Savana
61
61. Titik Terang
62
62. Kebaikan Prince Malik
63
63. Mencari Ketenangan
64
64. Ada Dendam
65
65. Menemukan Target
66
66. Dijemput Paksa
67
67. Kesedihan Savana
68
68. Gagal lagi
69
69. Menolak
70
70. Kecewa Berat
71
71. Masalah Baru
72
72. Akhirnya Bertemu Juga
73
73. Keduanya Adalah Cucuku
74
74. Diusir
75
75. Pelajaran Berharga
76
76. Menatap Dalam Diam
77
77. Tidak Akan Menyerah
78
78. I Miss you honey..!
79
79. Usai Sudah Kuasamu...
80
80. Merasa Cocok
81
81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82
82. Happy Ending
83
83. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!