Prince Malik menatap nanar dengan tubuh gemetar mendengar kabar yang sangat tidak bisa ia percaya.
"Jadi, pihak istana sudah memutuskan untuk melamar seorang princess dari Kuwait untuk menjadi istrinya Prince Malik dan ibu sambung sebenarnya untuk Baby Rania," ucap pengawal Ibrahim.
"Kapan pertemuan itu berlangsung? Dan kenapa aku tidak dilibatkan?" tanya Prince Malik.
"Dua hari lagi akan ada lamaran ke negara tersebut. Dari pihak mereka sudah setuju prince meminang princess Tania," ucap pengawal Ibrahim.
"Kenapa politik negara ini menjadikan aku sebagai tongkat keberuntungan untuk mendapatkan sumber daya alam yang menjanjikan kemaslahatan rakyat Jordania? Apakah aku ini tumbal untuk negara ini," geram Prince Malik hingga meninju daun pintu membuat Baby Rania tersentak dan menangis.
Prince Malik segera mengambil putrinya karena baby Rania hanya ingin bersamanya atau ibunya.
"Cup...cup..sayang. Maafkan Daddy sudah membuat kamu kaget. Kita akan menjemput mommy ke Amerika. Kita harus kabur dari neraka ini. Daddy tidak ingin bertemu dengan wanita manapun lagi selain ibumu dan mommy Savana. Hanya mereka berdua yang Daddy cintai," ucap Prince Malik memeluk putrinya yang masih menangis.
Sementara di kamar raja Hussein, ia sedang bertengkar dengan ibu suri yang tidak menyetujui pernikahan Prince Malik karena ada perjanjian kontrak dengan Savana selama satu tahun.
"Apakah kamu tidak bisa menunggu satu tahun untuk gadis itu pergi dari kehidupan Malik?" tanya ibu Suri.
"Lebih baik kita menyingkirkan gadis itu secepatnya sebelum putraku jatuh cinta padanya lebih dalam. Dan aku tidak mau keturunanku tercampur dengan darah rakyat jelata yang tidak tahu asal usulnya," tegas raja Hussein.
"Apakah kamu lupa nenekmu darimana? nenekmu juga seorang rakyat jelata bukan?" sarkas ibu suri membungkam mulut suaminya yang terlalu angkuh dan lupa asal usulnya sendiri.
"Itu karena kakekku yang menginginkan anak laki-laki yang tidak bisa dia dapatkan dari tiga orang ratunya. Dan itu adalah bentuk ikhtiar bukan disengaja," dalih raja Hussein yang tidak ingin disamakan kedudukan neneknya yang merupakan ibu kandung ayahnya.
"Apakah kamu yakin setelah putra kita menikah lagi dengan wanita yang sederajat dengan kita bisa melahirkan seorang putra mahkota?" sinis ibu Suri sambil menarik sudut bibirnya.
"Jangan meremehkan sesuatu yang belum terjadi. Jenis kelamin adalah urusan Allah. Kita cukup memintanya.
Yang penting apapun yang terjadi, aku tidak ingin bodyguard cucuku itu menjadi ibu sambungnya cucuku selamanya," tegas raja Hussein lalu keluar dari kamarnya.
"Hehm! Merasa paling hebat padahal keluarga nenekmu itu lebih rendahan dari pada Savana," ucap ibu suri begitu muak dengan sikap suaminya yang ingin terlihat terhormat namun tidak tahu diri.
Wanita paruh baya ini merasa sangat bersalah telah melibatkan Savana yang akan dirugikan dalam pernikahan ini.
Sementara di Amerika, Savana begitu girang saat mengetahui operasi adiknya sukses.
Itu berarti dia harus siap meninggalkan Amerika untuk kembali ke Jordania bertemu dengan Prince Malik dan Baby Rania yang sekarang menjadi bagian belahan jiwanya selain adiknya Alma yang sekarang menjadi prioritasnya.
Dua jam kemudian, Alma sudah dipindahkan kembali ke kamar inapnya. Dokter menyatakan kalau Alma boleh pulang setelah mendapatkan perawatan medis selama satu pekan. Dengan begitu dokter bisa mengetahui langsung adaptasi ginjal baru Alma bereaksi pada tubuh gadis itu.
Savana mengecup kening adiknya. Rasa bahagianya tak tergambarkan kini. Pengorbanannya tidak sia-sia. Betapa berpengaruhnya seseorang yang berkuasa bisa mendapatkan apapun dengan mudah.
Andaipun ini hanya pernikahan kontrak bagi Savana, namun jalan yang diberikan Allah padanya terbayar setimpal dengan pengorbanannya.
"Kakak."
"Hmm!"
"Apakah kakak akan segera kembali ke Jordania?" tanya Alma.
"Sayang. Kakak sudah berkeluarga. Keberadaan kakak harus disamping suami dan anak. Tapi kakak janji akan menghubungi kamu terus. Nanti kamu harus kenalan dengan putriku, ya!" hibur Savana sendu.
"Aku ingin bertemu dengannya secara langsung. Aku ingin menggendongnya," pinta gadis berusia 17 tahun ini.
"Kamu harus melanjutkan kuliahmu yang sempat tertunda kemarin!" ucap Savana.
"Hanya menyelesaikan skripsi saja. Tinggal bab 5 sebagai penutup. Jadi tidak ada yang sulit bagiku. Tapi nanti aku akan wisuda, apakah kakak akan mendampingi aku wisuda? Tiga bulan lagi kak aku wisuda," tanya Alma.
"Tentu saja karena itu kebanggaanku," ucap Savana yang tidak yakin apakah dia akan mendapatkan ijin kembali lagi ke Amerika atau tidak.
...----------------...
Tiga hari kemudian, utusan kerajaan Yordania menyampaikan lamaran resmi mereka pada putri kerajaan Kuwait. Prince Malik yang tidak menyukai cara ayahnya yang terlalu mendengarkan para menterinya yang memprovokasi raja Hussein itu untuk menikahkan putranya dengan putri kerajaan Kuwait ingin mengajukan protes namun dicegah oleh ibu Suri.
"Mau ke mana kamu, Malik?" tanya ibu Suri saat putranya menyerahkan baby Rania padanya.
"Tentu saja ingin menemui ayah. Aku tidak suka dijodohkan dengan siapapun lagi," ucap Prince Malik penuh emosi.
"Melawan ayahmu harus menggunakan taktik. Jika dia licik maka kamu harus lebih licik," ucap ibu Suri lalu membisikkan sesuatu pada putranya agar pelayan di sekitar mereka tidak dengar.
Prince Malik tersenyum lalu mengecup pipi ibunya yang sangat jenius menurutnya.
"Terimakasih ummi. Aku akan melakukan dengan baik," ucap Prince Malik mengambil lagi putrinya dari gendongannya ibunya.
Tiga hari kemudian Savana bersiap-siap untuk kembali lagi ke Jordania. Walaupun adiknya belum pulang dari rumah sakit. Padahal dua hari lagi Alma sudah bisa dibawa pulang.
"Kak. Apakah tidak bisa menunggu aku pulang? Masa kakak ipar tega membiarkan aku pulang dengan kak Sharon," keluh Alma.
"Sayang. Ada kejutan untuk kamu saat kamu pulang nanti. Kamu tidak sendirian di apartemen karena ada dua suster yang akan bergantian menjaga kamu dan ada pelayan yang membantumu di apartemen. Jadi kamu tidak perlu melakukan apapun sendirian," ucap Savana mencium satu punggung tangan Alma yang tak diinfus.
"Baiklah. Aku tunggu kakak dan kakak ipar untuk mendampingi aku wisuda. Bila perlu dengan keponakan cantik aku, Baby Rania," ucap Alma.
Malam harinya, Savana siap berangkat ke bandara di mana pesawat jet kerajaan Jordania sedang menunggunya. Satu jam kemudian rute perjalanan mereka berubah. Savana merasa tidak enak dan menegur sang sopir.
"Apakah kamu tidak mengambil rute yang salah? Ini bukan ke arah bandara," tegur Savana namun tidak digubris oleh sang sopir.
Savana membalikkan tubuhnya ke belakang untuk melihat mobil pengawal sudah tidak ada. Merasa tidak nyaman, Savana diam-diam mengirim pesan singkat pada suaminya agar suaminya bisa mengabarkan pada pengawal Qodir kalau saat ini dirinya sedang diculik.
Sebagai bodyguard tentu saja Savana sudah siap-siap untuk memberi pelajaran pada sang sopir yang membawanya ke arah pantai. Mata Savana makin terbelalak melihat ada lima mobil yang sudah menunggu kedatangan mereka.
Mobil itu berhenti dan seorang pria berbadan tinggi besar membuka pintu mobil Savana.
"Silahkan turun yang mulia..!" ucap pria yang berjas rapi itu dengan tampang sangarnya.
"Tidak. Aku tidak akan ikut pada kalian. Aku tidak mengenal kalian," tolak Savana yang kembali menutup pintu itu rapat. Ia lalu menonjok wajah sang sopir yang telah berkhianat.
Tubuh lelaki itu ditarik ke belakang. Para pria berjas mencoba menghadang mobil Savana agar gadis itu tidak nekat kabur. Savana malah memutar mobilnya dengan formasi lingkaran hingga tubuh para penjahat itu terpental menjauh.
Savana segera mundur dengan cepat mobilnya walaupun ia harus menerima tembakan bertubi-tubi dari senjata penjahat.
"Ada apa ini?" tanya Savana yang sudah memutar balikkan mobilnya lalu kembali ke bandara. Ia mencoba menghubungi Prince Malik namun tidak bisa.
Mobil dari belakang mobilnya tiba-tiba menabrak mobilnya membuat mobil Savana hilang kendali hingga terpental ke depan namun tidak terbalik tapi posisi mobilnya melintang di jalan.
Belum sempat Savana mengumpulkan kesadarannya karena syok tiba-tiba datang mobil besar ingin menghantam mobilnya dan Savana berteriak histeris. " Aaaaaakkkk...!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hilmiya Kasinji
Ya Allah ini yg nglakuin raja ato siapa ya? jl raja kok jahat banget
2024-06-24
0
Mr.VANO
Raja tak tau trima kasih,,lebih sadis dr ewan,,
2024-05-02
0
Firman Firman
astaghfirullah 🤲 semoga kamu selamat sava
2024-04-03
1