Savana masuk ke kamar ganti diikuti oleh Prince Malik. Savana mendandani putrinya terlebih dahulu, baru dirinya. Savana mengenakan pakaian dalam untuk Baby Rania dan tak lupa pampers yang berukuran M itu sudah melekat di bokong montok Baby Rania.
Dengan dress selutut tanpa lengan berwarna merah itu dikenakan Savana pada Baby Rania yang cukup tenang menerima apapun dari ibu sambungnya itu. Menyisir rambut tebal lalu di beri jepitan pita kecil berwarna putih sebagai pemanis.
Jika Savana sibuk mengurus putrinya namun tidak dengan Prince Malik yang sibuk mencari pakaian dalam milik istrinya. Ia memilih G-string warna merah menantang untuk Savana pakai.
"Baringkan Baby Rania di sofa dan berikan ponselmu padanya! Sekarang giliran aku yang mengenakan G-string ini di tubuhmu!" ucap Prince Malik.
"Kau ini ada-ada saja sayang," tawa kecil Savana terlihat malu dengan ulah suaminya.
"Ayolah sayang!" pinta Prince Malik membuat Savana mengalah.
Namun baru saja Savana hendak membuka handuknya, Prince Malik sudah lebih dulu menarik tubuh Savana dan berlindung di balik deretan gaun Savana yang tergantung agar mengalihkan perhatian putrinya Baby Rania yang nampak anteng menonton film kartun kesukaannya.
"Hubby...kau...!" Ucapan Savana terhenti karena Prince Malik ingin menikmati lagi bibir Savana sambil memil*n Boba pink Savana yang cukup besar itu menantangnya sejak tadi saat wanita cantik ini mandi dengan putrinya.
Keduanya saling bercumbu mesra setelah itu Prince Malik baru mengenakan G-string milik Savana ditubuh jenjang itu.
"Bersiaplah sayang! Kita akan jalan-jalan!" ucap Prince Malik yang sebenarnya masih ingin melakukan lebih dari bercumbu namun ia juga trauma putrinya akan jatuh lagi.
"Kita mau ke mana?" tanya Savana sambil berdandan sebentar di depan meja riasnya, sementara Prince Malik duduk di samping putrinya.
"Hanya jalan-jalan. Kamu pasti belum melihat keadaan kota ini, bukan?" tanya Prince Malik.
"Iya sayang," ucap Savana mengenakan gamis biru dan himar panjang dipadukan dengan cadarnya. Sementara di dalam tubuhnya sudah terpasang sepasang pistol untuk berjaga-jaga. Prince Malik melihat itu bagaimana Savana begitu cekatan memasang pistol itu diantara dua pahanya yang sudah terbungkus dengan legging.
"Baiklah."
Savana begitu girang karena bisa berjalan berdua dengan suaminya. Seorang pangeran tampan Yordania. Savana senyum-senyum sendiri.
Saat Prince Malik merangkul pundaknya sementara tangan satunya menggendong baby Rania. Para pelayan yang menatap punggung pasangan pengantin baru itu sangat iri pada keberuntungan Savana yang hanya bodyguard princess Baby Rania menjadi ratu kerajaan ini.
Di depan halaman istana, para pengawal pribadi yang sudah diperintahkan Prince Malik untuk mengawasi mereka dari kejauhan. Sebagai bodyguard, Savana mengetahui gerak gerik para pengawal istana.
"Aku seorang bodyguard putri dari kerajaan ini tapi, aku juga dikawal oleh mereka. Benar-benar sebuah lelucon yang sangat menarik," batin Savana.
Pintu mobil dibuka oleh sopir istana. Prince Malik mempersilahkan Savana lebih dulu masuk baru diikuti oleh dirinya. Mobil bergerak cepat meninggalkan istana kerajaan.
Baby Rania sibuk mengigit jemari ayahnya. Kadang ada rasa geli saat Baby Rania mengisapnya.
"Sayang kotor...! Jangan diisap jari daddy," ucap Prince Malik.
"Baby Rania mau tumbuh gigi pertamanya. Mungkin gusinya terasa gatal," ucap Savana seraya mengambil susu milik Baby Rania di tas bayi putrinya itu.
"Sini sayang..! Lady dipangku sama mommy ya!" pinta Savana. Prince Malik menyerahkan putrinya kepada Savana. Gadis cantik itu memberikan susu botol pada Baby Rania yang sudah bersandar di bukit kembar Savana.
"Pantas saja putriku sangat nyaman bersandar di dadamu karena aku baru tahu kalau milikmu begitu besar, sayang," puji Prince Malik sambil berbisik nakal pada Savana yang langsung mencubit pinggangnya.
"Mengapa pangeranku makin bertambah mesum," ucap Savana menahan malu.
Keduanya asyik becanda namun Baby Rania sudah tertidur pulas dengan dot susu yang sudah terlepas dari mulutnya. Sesekali bayi cantik itu mengemut sisa susu di lidahnya.
Prince Malik mengajak istrinya ke sebuah restoran resort yang terletak di tepi pantai. Wilayah ini perbatasan langsung dengan Israel. Karena tempat itu sudah dipesan oleh pihak kerajaan untuk tidak ada kunjungan tamu lain, membuat pasangan ini bebas melakukan keinginan mereka yaitu bermesraan. Baby Rania di baringkan di dalam kereta bayi karena masih tidur.
Setelah makanan mereka dihidangkan Prince Malik menyampaikan sesuatu pada Savana.
"Aku sudah meminta pihak kerajaan untuk mengurus adikmu Alma. Mereka sedang mengusahakan ginjal sehat untuk Alma. Tenggat waktunya dua pekan. Semoga mereka mendapatkan lebih cepat dari yang diperkirakan dokter selama satu bulan," ucap Prince Malik.
"Bagaimana kalau hasilnya nihil? apa yang harus aku lakukan?" tanya Savana mulai terlihat murung.
"Berdoa. Kekuatan manusia yang menjadi senjata paling ampuh adalah berdoa. Allah punya segalanya dan Allah juga pembuat rencana, pemberi ujian dan juga solusinya. Manusia hanya diminta untuk bersabar dan sholat sebagai puncaknya doa," nasehat Prince Malik bijak.
"Bagaimana jika doaku tidak dikabulkan Allah?" tanya Savana.
"Persiapkan batinmu untuk sebuah kehilangan. Sakit yang luar biasa itu adalah kehilangan karena obatnya hanya waktu," ucap Prince Malik bijak.
"Sesakit itukah yang selama ini kamu rasakan saat kehilangan ibunya Baby Rania?" tanya Savana.
"Duniamu seakan ikut hilang. Jiwamu ikut dibawa pergi oleh orang yang kita cintai," imbuh Prince Malik.
"Itukah sebabnya membuat kamu menyendiri di luar kota?"' tanya Savana.
"Iya sayang. Aku memang kehilangan istri pertamaku tapi aku tidak pernah kehilangan imanku. Dengan iman di dada, seorang mu'min akan bangkit dalam keterpurukannya. Di saat itulah Allah memberikan kita kekuatan dan hiburan.
Dan kau adalah hadiah terindah dari Allah untuk datang menghiburku. Aku kira aku tidak akan jatuh cinta lagi setelah kepergian Sofia, tapi ternyata tidak. Allah menggantikan yang jauh lebih sempurna lagi untukku yaitu kamu sayang," ucap Prince Malik.
"Tapi aku hanya istri kontrak kamu, sayang. Aku tidak mungkin selamanya ada di sisimu," ucap Savana dengan senyumnya yang terasa sangat getir.
Deggggg...
Prince Malik merasa tertampar. Hatinya seakan diremas dengan kuat. Ucapan istrinya mengingatkan dirinya untuk tidak lebih dalam mencintai gadis cantik itu. Dia terdiam. Menarik nafas yang tersendat dan rasanya sangat menyakitkan.
"Pernikahan kita hanya sementara. Tidak permanen dan banyak syarat didalamnya. Aku tidak pernah memimpikan dapat bersanding dengan seorang pangeran tampan dari kerajaan besar. Mimpi juga tidak. Berkhayal apa lagi. Bahkan aku tidak tahu apakah saat ini aku sedang berada di alam mimpi atau alam nyata," sambung Savana.
Alih-alih ingin bersenang-senang dengan wanitanya. Justru semuanya menjadi terasa hambar dan basi. Hidangan yang ada di depannya menjadi tidak berselera untuk ia makan.
Savana tetap berusaha menetralisir perasaannya. Ia kemudian menyendok makanannya sambil menelan air mata yang tercekat diujung tenggorokan. Menelannya saja harus meneguk air berkali-kali hingga Prince Malik meraih gelas minumnya.
"Hentikan...! Perutmu bisa sakit. Mengandung Lah anakku...! Kalau bisa laki-laki. Mengandunglah secepatnya! dengan begitu kamu akan menjadi ratu terhormat di negri ini," ucap Prince Malik penuh penekanan pada kalimatnya.
"Tapi bagaimana dengan masa kontrak itu? Waktuku hanya setahun bersamamu," timpal Savana.
"Perjanjian itu akan gugur dengan sendirinya jika kamu hamil. Mengandung seorang pewaris tahta kerajaan ini adalah faktor pertimbangan negara ini," imbuh Prince Malik menatap dalam manik hitam istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hilmiya Kasinji
hmmm... ternyata memang bagus ceritanya kak. lanjut baca
2024-06-24
0
Mr.VANO
senang sekali dpt author cerdas,jd tertular ilmu bijakny
2024-05-02
0
Firman Firman
ya bener cerita gak monoton rill,keren ada bnyak sisi positif yg bisa kita petik dalam kehidupan 👍100💞💞 athour pinter dan bijak trus terang aku terkesan membaca novelmu ini walaupun belum semua terlihat dimtaku dan belum semua terucap oleh bibir ku,dan belum semua tebaca oleh fikiran ku tpi novelmu sudah menyentuh hati nuraniku athour 😂😂🤗💞👍👍💪 semngat trus athour
2024-04-03
6