19. Alur Permainan

Bibir cangkir itu sudah mendekati mulut Savana. Aroma pahit lagi menyengat mendominasi ramuan itu yang membuat Savana ingin muntah. Entah ramuan apa yang mereka buat ini sehingga tercium seperti racun.

Savana menahan nafasnya agar bisa meneguk ramuan itu dalam satu kali tegukan agar tidak menyiksanya nanti. Wajah sang pelayan tersenyum kecut saat Savana siap menumpahkan cairan kental itu ke dalam mulutnya.

Cek...lek...

Dorongan pintu kamar itu dibuka kasar oleh Prince Malik membuat sang pelayan reflek menengok ke arah sang prince.

Di saat yang sama, Savana menuangkan obat kontrasepsi itu ke dalam vas bunga hidup dan kembali berdiri siap di depan sang pelayan seraya mengusap mulutnya dan meletakkan cangkir itu di atas meja. Hal itu tidak terlepas dari penglihatan Prince Malik yang sangat lega istrinya bisa memainkan sandiwara.

"Kamu sangat jenius baby!" puji Prince Malik membatin.

Wajah tampan itu yang sempat tegang kini berubah kembali rileks saat melihat adegan hebat istrinya barusan. Pelayan itu terlihat gemetar ketakutan di kala Prince Malik mendekati Savana dan dirinya sambil melihat bekas minuman di cangkir itu. Walaupun dia sudah tahu apa isinya namun ia sengaja menggertak sang pelayan.

"Minuman apa yang kamu berikan pada istriku, hmm?" selidik Prince Malik seraya mendekati gelas itu ke penciumannya.

Savana segera menggendong Baby Rania dan duduk di pinggir tempat tidur sambil memperhatikan Prince Malik dan pelayan sedang beradu mulut.

"Itu tuan. Minuman untuk kesuburan rahim. Saya diminta yang mulia untuk membuat ramuan penyubur kandungan agar yang mulia Savana segera mengandung penerus kerajaan ini," tutur sang pelayan yang bernama Aya ini sesuai yang dipinta pengawalnya raja.

"Apakah negara ini sudah kekurangan dokter ahli kandungan hingga kerajaan ini masih menggunakan ramuan herbal untuk menyuburkan kandungan istriku? lagipula kami adalah pengantin baru dan istriku belum memberikan keluhan dari kegiatan kami sebagai suami istri.

Bagaimana mungkin kamu sudah menyodorkan minuman herbal itu yang tidak teruji klinis nya sama sekali," sarkas Prince Malik.

"Maaf prince..! Saya hanya menjalankan perintah," ucap pelayan Aya terlihat makin gugup.

"Baiklah. Untuk membuktikan kebenaran obat ini baik atau tidak untuk istriku, aku akan membuktikan sendiri melalui uji medis.

Jika terbukti ada konspirasi di kerajaan ini kau yang akan lebih dulu berhadapan dengan hukuman gantung," ucap Prince Malik membuat tubuh pelayan Aya langsung lemas tak bertenaga.

"Prince. Saya hanya menjalankan perintah. Saya tidak terlibat dalam kejahatan ini. Tolong ampuni saya prince!" ucap pelayan Aya langsung bersimpuh di kaki Prince Malik.

"Kenapa kamu meminta maaf? Aku tidak menyuruhmu melakukan kejahatan pada istriku. Ada apa denganmu? Apakah kecurigaanku benar?" tanya Prince Malik membuat pelayan Aya jatuh dalam kebodohannya sendiri.

Ia sudah membuka rahasia negara dan itu berarti nyawanya sudah tidak berharga lagi di kerajaan itu.

"Prince. Aku...aku...!" gugup pelayan Aya tidak tahu caranya membela diri karena ia sudah tertangkap basah kini.

Prince Malik meminta pelayan itu berdiri. Rasanya ia ingin meremukkan tulang wajah wanita ini. Hanya saja kedudukannya yang lebih tinggi di kerajaan ini membuat dirinya harus tetap bersikap layaknya seorang pemimpin.

"Berdirilah...!" titah Prince Malik pada pelayan Aya yang memaksakan dirinya untuk berdiri walaupun tungkai kakinya masih sangat lemas.

"Kau sudah ketahuan olehku. Aku akan mengampuni-mu jika kamu mau bekerjasama denganku. Aku yang akan jamin atas keselamatanmu. Bagaimana? Apakah kamu mau menerima tawaranku?" tanya Prince Malik segera duduk di sofa tunggal dengan menumpuk kedua kakinya angkuh.

"Ba...baik prince. Aku siap bekerjasama dengan prince," ucap pelayan Aya hati-hati.

"Begini saja. Kamu setiap pagi tetap bawakan ramuan herbal yang sama untuk istriku agar raja percaya padamu. Dengan begitu permainan yang dibuatnya tidak akan merugikan kamu maupun istriku.

Aku sudah tahu rencana ayahku dan petinggi kerajaan ini dan sekarang bawa keluar cangkir ramuan itu lebih dulu...! Katakan kepada mereka bahwa istriku sudah meminumnya seperti yang kamu lihat tadi karena sudah tidak bisa dicegah olehku!" bohong Prince Malik.

"Baiklah prince. Terimakasih sudah menyelamatkan hidupku dan pekerjaanku. Semoga Allah melindungi keluarga prince..!" doa tulus pelayan Aya.

"Semoga kamu juga demikian," balas Prince Malik terlihat bijak.

Pintu ditutup dengan rapat. Savana menghampiri suaminya dan mengecup bibir suaminya sebentar. Prince Malik tidak ingin membahas apapun karena begitu kesal dengan Savana yang tega menyembunyikan rahasia sebesar itu padanya.

"Ayo kita makan!" ajak Prince Malik diikuti Savana. Gadis cantik ini menyuapi putrinya terlebih dahulu. Seperti biasa Prince Malik yang menyuapi Savana.

"Makanlah yang banyak. Setelah baby Rania tidur persiapkan dirimu...! Kau harus hamil anakku...!" ucap Prince Malik tampak dingin dan Savana sudah memahami arah pembicaraan ini.

Tanpa ingin menyahuti suaminya, Savana melakukan tugasnya sebaik mungkin sebagai ibu sambungnya Baby Rania.

Walaupun ia ingin memohon agar tidak melakukan hubungan intim dulu karena miliknya sebenarnya masih terasa perih dan ngilu di hajar sampai pagi. Tapi keinginan itu hanya bisa ia telan sendiri.

Sementara di dapur istana, seorang pengawal raja menghampiri pelayan Aya untuk mengetahui apakah wanita muda ini sudah menjalani tugasnya itu atau belum.

"Bagaimana? Apakah Savana sudah meminum obat kontrasepsi itu?" tanya pengawal Ilmi setengah berbisik pada pelayan Aya.

"Sudah tuan!"

"Bagus. Ini upahmu. Lakukan setiap pagi dan pastikan dia meminum ramuan kontrasepsi itu di depanmu. Kamu mengerti? Jika dia ketahuan hamil maka nyawamu sebagai gantinya," ancam pengawal Ilmi membuat Aya hanya bisa mengangguk.

Ia menerima upahnya yang tidak seberapa dibandingkan dengan resiko yang akan ia terima nantinya. Ia sangat bersyukur karena Prince Malik mau memaafkannya dan menjamin kehidupannya.

"Ya Allah. Ampunilah aku. Aku tidak akan bekerja untuk orang jahat sekalipun aku dianggap pengkhianat olehnya. Lebih baik aku menerima hukuman dunia daripada mendapat siksaan api neraka di akhirat nanti," pinta pelayan Aya sambil menyeka air matanya.

Di dalam kamar Prince Malik, Savana sudah menidurkan lagi Baby Rania setelah membersihkan tubuh montok bayi itu. Kamarnya terlihat kembali rapi. Seprei yang bernoda kesuciannya Savana sudah disimpan oleh Prince Malik sebagai kenang-kenangannya dengan sang istri. Baby Rania memang dibaringkan di dalam tempat tidurnya sendiri yaitu boks bayi.

Saat ini Savana sudah berdandan lebih cantik dan mengenakan lingerie seksi warna putih dengan tali tipis di kedua bahunya. Prince Malik yang masih menahan geram menyerang tubuh janjang itu dengan melahap bukit kembar milik Savana lebih dulu.

Permainan Prince Malik berubah kasar membuat Savana agak tidak nyaman karena merasa tersiksa.

"Katakan kepadaku! Kenapa kamu tega membohongiku? kenapa?" tanya Prince Malik sambil menghentakkan tubuhnya pada Savana tanpa ada pemanasan terlebih dahulu.

"Sakit hubby...!" rengek Savana karena bagian intinya masih kesat di masukkan pusaka kokoh yang belum ada pelumasnya.

"Apakah kamu tidak ingin memiliki anak dariku, hah?!" bentak Prince Malik.

"Apakah sebegitu berharga nyawa adikmu hingga kau tidak peduli dengan perasaanku?! Jawab Savanaaa!" bentak Prince Malik murka membuat Savana hanya bisa menangis.

Terpopuler

Comments

Firman Firman

Firman Firman

sebagai seorang KK dan hanya memiliki adik sebagai keluarga satu satunya tntunya itu jln yg BNR di pilih sava kmu harus bijak babng Malik sebagai seorang wanita hati nurani keibuan dan tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga tentu akn lebih dia utamakan

2024-04-03

2

Siti Aminah

Siti Aminah

prince Malik marah krn dia melihat dn mendengar obrolan ayahny dgn Savana yg d situ Savana menyetujui usulan ayahny prince Malik

2024-03-26

0

Tri Wuryanti

Tri Wuryanti

kok jadi kejam ya .

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bodyguard Putri Mahkota
2 2. Surat Perjanjian
3 3. Jiwa dan Ragamu
4 4. Tidak Menjamin
5 5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6 6. Panas Dingin
7 7. Menikmati Kebersamaan
8 8. Kesedihan Savana
9 9. Tidak Tega
10 10. Hanya istri kontrak
11 11. Bingung
12 12. Pilihan Sulit
13 13. Suami Atau Adik..?
14 14. Sapaan Hangat
15 15. Rencana Licik
16 16. Di Mana Aku..?
17 17. Sakit
18 18. Dalam Pengawasan
19 19. Alur Permainan
20 20. Lamaran
21 21. Tegang
22 22. Gagal Fokus
23 23. Balasan
24 24. Mengusirmu
25 25. Pulang
26 26. Dia bukan suamiku..!
27 27. Rencana Kedua
28 28. Menikahlah Denganku..!
29 29. Kalian Siapa..?
30 30. Pidato Alma
31 31. Bunuh Mereka Semua...!
32 32. Aksi Heroik Savana
33 33. Taktik Yang Mencengangkan
34 34. Kecemasan Savana
35 35. Gagal
36 36. Ide Gila
37 37. Kebohongan
38 38. Terjebak Sendiri
39 39. Misi Selanjutnya
40 40. Ketegangan
41 41. Tidak Mungkin...!
42 42. Ketahuan Juga
43 43. Kerinduan Baby Rania
44 44. CEO Tampan
45 45. Nekat
46 46. Kejutan
47 47. Pertanyaan Terlarang
48 48. Masih Rahasia
49 49. Ketahuan
50 50. Memburu
51 51. Selidiki Dia...!
52 52. Merasa Aman
53 53. Godaan
54 54. Nyaman
55 55. Ulah Tetangga
56 57. Tetangga kok Gitu
57 57. Menjadi Pusat Perhatian
58 58. Berhasil Menjebak
59 59. Ada Syaratnya
60 60. Ancaman Savana
61 61. Titik Terang
62 62. Kebaikan Prince Malik
63 63. Mencari Ketenangan
64 64. Ada Dendam
65 65. Menemukan Target
66 66. Dijemput Paksa
67 67. Kesedihan Savana
68 68. Gagal lagi
69 69. Menolak
70 70. Kecewa Berat
71 71. Masalah Baru
72 72. Akhirnya Bertemu Juga
73 73. Keduanya Adalah Cucuku
74 74. Diusir
75 75. Pelajaran Berharga
76 76. Menatap Dalam Diam
77 77. Tidak Akan Menyerah
78 78. I Miss you honey..!
79 79. Usai Sudah Kuasamu...
80 80. Merasa Cocok
81 81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82 82. Happy Ending
83 83. End
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Bodyguard Putri Mahkota
2
2. Surat Perjanjian
3
3. Jiwa dan Ragamu
4
4. Tidak Menjamin
5
5. Mau Apa Dia Ke Sini?
6
6. Panas Dingin
7
7. Menikmati Kebersamaan
8
8. Kesedihan Savana
9
9. Tidak Tega
10
10. Hanya istri kontrak
11
11. Bingung
12
12. Pilihan Sulit
13
13. Suami Atau Adik..?
14
14. Sapaan Hangat
15
15. Rencana Licik
16
16. Di Mana Aku..?
17
17. Sakit
18
18. Dalam Pengawasan
19
19. Alur Permainan
20
20. Lamaran
21
21. Tegang
22
22. Gagal Fokus
23
23. Balasan
24
24. Mengusirmu
25
25. Pulang
26
26. Dia bukan suamiku..!
27
27. Rencana Kedua
28
28. Menikahlah Denganku..!
29
29. Kalian Siapa..?
30
30. Pidato Alma
31
31. Bunuh Mereka Semua...!
32
32. Aksi Heroik Savana
33
33. Taktik Yang Mencengangkan
34
34. Kecemasan Savana
35
35. Gagal
36
36. Ide Gila
37
37. Kebohongan
38
38. Terjebak Sendiri
39
39. Misi Selanjutnya
40
40. Ketegangan
41
41. Tidak Mungkin...!
42
42. Ketahuan Juga
43
43. Kerinduan Baby Rania
44
44. CEO Tampan
45
45. Nekat
46
46. Kejutan
47
47. Pertanyaan Terlarang
48
48. Masih Rahasia
49
49. Ketahuan
50
50. Memburu
51
51. Selidiki Dia...!
52
52. Merasa Aman
53
53. Godaan
54
54. Nyaman
55
55. Ulah Tetangga
56
57. Tetangga kok Gitu
57
57. Menjadi Pusat Perhatian
58
58. Berhasil Menjebak
59
59. Ada Syaratnya
60
60. Ancaman Savana
61
61. Titik Terang
62
62. Kebaikan Prince Malik
63
63. Mencari Ketenangan
64
64. Ada Dendam
65
65. Menemukan Target
66
66. Dijemput Paksa
67
67. Kesedihan Savana
68
68. Gagal lagi
69
69. Menolak
70
70. Kecewa Berat
71
71. Masalah Baru
72
72. Akhirnya Bertemu Juga
73
73. Keduanya Adalah Cucuku
74
74. Diusir
75
75. Pelajaran Berharga
76
76. Menatap Dalam Diam
77
77. Tidak Akan Menyerah
78
78. I Miss you honey..!
79
79. Usai Sudah Kuasamu...
80
80. Merasa Cocok
81
81. Pernikahan Alma Dan Syafik
82
82. Happy Ending
83
83. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!