Serasa Punya Mama

Kurang lebih satu bulan kemudian ....

Tidak terasa waktu satu bulan sudah berlalu. Dalam satu bulan ini, Rangga sendirilah yang rajin mengantar jemput Thania ke sekolah. Dalam beberapa waktu terakhir, setidaknya sudah ada perkembangan hubungan si papa dan si anak. Walau kadang kala Thania masih ngambek dan bad mood kalau keinginannya tidak dipenuhi oleh papanya.

Akan tetapi, Rangga selalu ingat pesan Bunda Kanaya untuk lebih bersabar. Sebab, menghadapi dan mengasuh anak-anak, orang tua harus memperpanjang sabar. Sebaiknya tidak langsung emosi ketika anak tantrum atau bertingkah random.

"Thania, akhir pekan nanti mau jalan-jalan sama Papa?" tanya Rangga kepada putrinya itu.

"Papa enggak ke rumah sakit?" tanya Thania.

"Pagi visiting ke Rumah Sakit dulu, Sayang. Setelah itu, Papa tidak ada kegiatan. Mau jalan-jalan berdua?"

Thania terdiam terlebih dahulu beberapa saat. Kemudian barulah dia mengangguk. "Boleh, Pa. Main ke playground di mall boleh?"

"Boleh, yang penting sih hati-hati yah. Nanti Papa ke rumah sakit dulu, usai visiting Papa akan kembali pulang dan menjemput kamu ya ...."

Rangga tentu saja senang. Akhirnya putrinya mau untuk dia ajak bermain bersama. Merupakan satu peningkatan besar untuk Rangga.

Akhirnya si papa muda itu segera bergegas ke rumah sakit terlebih dahulu untuk melakukan visitasi. Jika hari Sabtu dan Minggu, memang Rangga hanya melakukan visitasi mendampingi dokter senior saja. Jika hari Senin hingga Jumat, dia akan berada di rumah sakit hingga jam tiga atau empat sore.

Sekarang, Rangga melakukan visitasi ke pasien anak-anak terlebih dahulu. Tidak lama, kurang lebih satu jam, Rangga sudah bisa kembali pulang ke rumah. Sekarang, dia akan bersiap mengajak bermain Thania ke salah satu mall yang ada di Ibukota.

"Thania, ayo bersiap Sayang ... Papa sudah pulang," katanya sembari mencari Thania.

Rupanya Thania sedang bermain boneka di ruang bermain, melihat Papanya yang sudah datang, Thania pun tersenyum lebar. Papanya ternyata benar-benar menepati janjinya.

"Hanya berdua, Pa?" tanya Thania.

"Iya, Papa dan kamu saja, Thania."

"Boleh ajakin Miss Irene enggak?" tanya Thania.

Rangga merasa bingung. Sekarang adalah hari libur, kalau mengajak Miss Irene rasanya tidak sopan dan sungkan. Belum tentu juga Miss Irene mau diajak mereka.

"Miss Irene apa tidak capek, Sayang? Dari Senin sampai Jumat, Miss-nya sudah mengajar kamu dan temen-temen."

Thania menggelengkan kepalanya. "Enggak, Pa. Miss Irene pasti mau. Pinjem handphonenya Papa. Biar Nia aja yang bicara."

Rangga dengan pasrah meminjamkan handphonenya. Tangan kecil Thania tampak mencari nama Miss Irene di kontak yang ada di handphone Papanya. Setelah itu, Thania segera menelpon gurunya itu.

Miss Irene

Berdering ....

"Halo, Miss Irene," sapa Thania beberapa saat setelah panggilan telepon itu terhubung.

"Ya, halo. Ini Thania yah?"

"Benar, ini Thania, Miss ... Miss sibuk enggak? Thania ajak jalan-jalan yuk, Miss."

"Kenapa, Thania? Miss jadi merepotkan nanti."

"Ayo lah, Miss. Miss siap-siap ya, Thania jemput sekarang yah. Bye Miss ... See U."

Rangga geleng kepala sendiri melihat putrinya itu. Yang Thania lakukan itu bukan mengajak, tapi lebih seperti memaksa Miss Irene. Usai itu, Thania mengembalikan handphone milik Papanya.

"Ini, Papa ... ayo, kita jemput Miss Irene, Pa. Ayo."

"Papa tidak enak, Nak," balas Rangga.

"Tidak apa-apa, Papa. Let's go!"

Mau tak mau, akhirnya Rangga mengajak Thania sekarang. Seperti biasa, Rangga mendudukkan Thania di car seat. Lantaran Thania sudah menelpon Miss Irene, sekarang Rangga melajukan mobilnya ke kost Miss Irene yang tak jauh dari sekolah Thania. Beberapa saat berkendara, sekarang mereka sudah tiba di kost Miss Irene.

"Biar Thania yang telepon, Pa."

Akhirnya, Thania menelpon Miss Irene lagi dengan mengatakan bahwa mereka sudah di depan pintu gerbang kost yang ditempati Miss Irene. Hanya beberapa menit, sosok yang mereka tunggu pun sudah turun.

Berlaku sopan, Rangga sudah turun terlebih dahulu dari mobilnya. Dia seolah menunggu Miss Irene, lalu menyapanya.

"Miss, maaf mengganggu. Itu keinginan Thania," kata Rangga dengan sopan.

"Saya juga bingung, Pak. Tidak biasanya," balas Miss Irene.

"Mari, silakan, Miss. Di luar sangat panas."

Akhirnya, Rangga sendiri yang membukakan pintu bagi Miss Irene. Irene pun memasuki mobil papanya Thania itu. Di samping kursi kemudi, sementara dari belakang sudah ada Thania yang menyapanya.

"Halo, Miss ...."

"Thania, kamu mau mengajak Miss ke mana sebenarnya?" tanya Miss Irene.

"Jalan-jalan, Miss."

Akhirnya Rangga segera melajukan mobilnya menuju ke salah satu mall di pusat Ibukota. Tempat yang mereka kunjungi pertama kali adalah toko buku, Thania meminta beberapa buku dan sticker.

"Bagus yang mana, Miss?" tanya Thania.

"Thania suka yang mana dulu? Beli sesuai kebutuhan kamu saja, Nia."

"Satu saja berarti yah, Miss? Kalau kebanyakan nanti tidak terpakai," kata Thania lagi.

Miss Irene pun menganggukkan kepalanya. "Benar, Nia. Harus membeli sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan."

Setelah itu, Miss Irene dan Rangga menemani Thania memilih buku. Ada beberapa buku yang disodorkan Miss Irene dan Rangga. Namun, saat itu Thania kemudian berbicara kepada mereka berdua.

"Hari ini Thania seperti memiliki Mama. Makasih Miss Irene," katanya dengan menatap Miss Irene.

Ketika berinteraksi dengan anak-anak rasanya selalu emosional. Miss Irene saja membayangkan anak sekecil Thania yang seperti merindukan sosok seorang mama.

"Pa, apa tidak bisa kalau Miss Irene saja yang menjadi Mamanya Thania? Nia sayang loh sama Miss Irene," kata Thania sekarang.

Rangga menatap Miss Irene, pun begitu juga Miss Irene. Pasalnya ini bukanlah bermain peran atau role play, bukan pula bersandiwara. Namun, Thania justru mengakui rasa sayangnya kepada gurunya itu. Sementara bagi Rangga, juga tak mudah juga membuka lembaran baru. Bayang-bayang akan gagal lagi seketika terlintas di depan mata.

"Papa, kalau Papa menikah lagi, sama Miss Irene aja. Miss itu baik dan sabar. Miss juga sayang sama anak-anak kok. Thania maunya yang jadi mamanya Nia ya Miss Irene aja," katanya.

Rangga tersenyum tipis, tangannya terulur dan mengusap perlahan puncak kepala putrinya itu. Kemudian Rangga berbicara lagi kepada Thania.

"Nia cari buku lagi yuk ... kalau sudah, berikan Papa ya, biar Papa yang membayarnya ke kasir."

Memang balasan Rangga adalah balasan peralihan. Miss Irene juga tahu itu cara Rangga mengalihkan perhatian dan topik pembicaraan Thania. Usai itu, Thania menggandeng tangan Miss Irene, mengajaknya untuk memilih buku lagi.

"Ayo, Miss ... temani Nia, ya ...."

Rangga memperhatikan putrinya dan Miss Irene yang berjalan bersama. "Andai kamu tahu, mendapatkan mama baru tak semudah itu, Nia. Ada yang perlu Papa bereskan terlebih dahulu. Masa lalu dan semuanya yang di belakang masih mengikuti Papa ...."

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

kasihan thanks🥺

2023-10-10

1

Dian Isnawati

Dian Isnawati

lanjut

2023-10-09

0

Eni Istiarsi

Eni Istiarsi

ayo Pa,nothing to lose.mulai sekarang beres beres dulu yang masih mungkin menjadi sandungan kalo nantinya mau memulai lagi lembaran baru

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Thania
2 Bertemu Miss Irene
3 Keluarga Taipan yang Hangat
4 Videocall Papa
5 Penasaran
6 Kembali Pulang untuk Thania
7 Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8 Daddy vs Papa
9 Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10 Bertemu Miss Irene
11 Rencana Outing Class
12 Outing Class
13 Satu Bangku?
14 Sosok Mama
15 Serasa Punya Mama
16 Mendadak Curhat
17 Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18 Dia yang Serasa Berbeda
19 Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20 Datang ke Kotamu
21 Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22 Maksud Kedatangan
23 Will You?
24 Bentuk Keseriusan
25 Seutas Jawaban
26 Lebih Mengenal
27 Dijemput Calon Suami
28 Upaya Pendekatan
29 Story Telling Day
30 Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31 Akad
32 Malam Pertama?
33 Resepsi di Jakarta
34 Kisah Masa Lalu 1
35 Kisah Masa Lalu 2
36 Tidur Di Pelukan
37 Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38 Renovasi Kamar
39 Memulai Dari Nol
40 Bilang 'I Love You'
41 Nuansa Hujan
42 Kian Gencar
43 Sebaiknya Bulan Madu
44 Akhirnya ke London
45 Berpapasan Dengannya
46 Membuatmu Percaya
47 Ke Arahmu
48 Perfect Honeymoon 1
49 Perfect Honeymoon 2
50 Pengakuan Rangga
51 Romansa Pengantin Baru
52 Pelajaran Dari Pak Dokter
53 Mengakui Perasaan
54 Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55 Kembali ke Jakarta
56 Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57 Di Antara Thania
58 Pagi Serasa Lebih Indah
59 Mematahkan Image Ibu Tiri
60 Lebih Terurus
61 Sabtu Berdua
62 Romansa Sabtu
63 Sensasinya Dahsyat
64 Upaya Menggoyahkan
65 Penjelasan Rangga
66 Mengekspresikan Perasaan
67 Liburan ke Jogjakarta
68 Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69 Formasi Lengkap
70 Wisata Candi
71 Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72 Menuju ke Solo
73 Tour de Solo
74 Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75 Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76 Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77 Pagi Kesiangan
78 Kembali ke Jakarta
79 Kejutan Sudah Menanti
80 Malam Minggu di Rumah Baru
81 Sweet Saturday Night
82 Memulai dengan yang Baik
83 Sharing dengan Kakak Ipar
84 Pindah Ke Rumah Baru
85 Merasakan Berumah Tangga
86 Berani Berinisiatif
87 Peraduan yang Indah
88 Upaya Merebut Hati Thania
89 Mengetahui Aib
90 Harus Kehilangan
91 Selalu Sayang Thania
92 Pelajaran untuk Danisha
93 Dukanya Masih Terasa
94 Merawat dengan Baik
95 Undangan dari Solo
96 Menghadiri Pernikahan Sitha
97 Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98 Sekali Lagi
99 Menyemai Harapan
100 Family Staycation
101 Suka di Jogjakarta
102 Bertemu di Jogjakarta
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kisah Thania
2
Bertemu Miss Irene
3
Keluarga Taipan yang Hangat
4
Videocall Papa
5
Penasaran
6
Kembali Pulang untuk Thania
7
Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8
Daddy vs Papa
9
Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10
Bertemu Miss Irene
11
Rencana Outing Class
12
Outing Class
13
Satu Bangku?
14
Sosok Mama
15
Serasa Punya Mama
16
Mendadak Curhat
17
Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18
Dia yang Serasa Berbeda
19
Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20
Datang ke Kotamu
21
Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22
Maksud Kedatangan
23
Will You?
24
Bentuk Keseriusan
25
Seutas Jawaban
26
Lebih Mengenal
27
Dijemput Calon Suami
28
Upaya Pendekatan
29
Story Telling Day
30
Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31
Akad
32
Malam Pertama?
33
Resepsi di Jakarta
34
Kisah Masa Lalu 1
35
Kisah Masa Lalu 2
36
Tidur Di Pelukan
37
Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38
Renovasi Kamar
39
Memulai Dari Nol
40
Bilang 'I Love You'
41
Nuansa Hujan
42
Kian Gencar
43
Sebaiknya Bulan Madu
44
Akhirnya ke London
45
Berpapasan Dengannya
46
Membuatmu Percaya
47
Ke Arahmu
48
Perfect Honeymoon 1
49
Perfect Honeymoon 2
50
Pengakuan Rangga
51
Romansa Pengantin Baru
52
Pelajaran Dari Pak Dokter
53
Mengakui Perasaan
54
Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55
Kembali ke Jakarta
56
Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57
Di Antara Thania
58
Pagi Serasa Lebih Indah
59
Mematahkan Image Ibu Tiri
60
Lebih Terurus
61
Sabtu Berdua
62
Romansa Sabtu
63
Sensasinya Dahsyat
64
Upaya Menggoyahkan
65
Penjelasan Rangga
66
Mengekspresikan Perasaan
67
Liburan ke Jogjakarta
68
Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69
Formasi Lengkap
70
Wisata Candi
71
Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72
Menuju ke Solo
73
Tour de Solo
74
Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75
Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76
Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77
Pagi Kesiangan
78
Kembali ke Jakarta
79
Kejutan Sudah Menanti
80
Malam Minggu di Rumah Baru
81
Sweet Saturday Night
82
Memulai dengan yang Baik
83
Sharing dengan Kakak Ipar
84
Pindah Ke Rumah Baru
85
Merasakan Berumah Tangga
86
Berani Berinisiatif
87
Peraduan yang Indah
88
Upaya Merebut Hati Thania
89
Mengetahui Aib
90
Harus Kehilangan
91
Selalu Sayang Thania
92
Pelajaran untuk Danisha
93
Dukanya Masih Terasa
94
Merawat dengan Baik
95
Undangan dari Solo
96
Menghadiri Pernikahan Sitha
97
Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98
Sekali Lagi
99
Menyemai Harapan
100
Family Staycation
101
Suka di Jogjakarta
102
Bertemu di Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!