Rencana Outing Class

Yang terbersit dalam benak Rangga usai mengantar Thania dan bertemu dengan Miss Irene adalah gurunya Thania itu baik dan sangat ramah. Apakah memang guru TK akan seramah itu? Rangga menjadi berpikir apakah kedekatan Miss Irene dan Thania itu sangat baik? Sebab, Thania terlihat akrab dan lebih hangat saat berbicara dengan Miss Irene.

"Kalau dengan Miss Irene saja kamu bisa hangat dan menunjukkan wajah yang ceria, kenapa dengan Papa, kamu seakan menarik batas, Nia?"

Itu adalah pikiran yang terlintas di benak Rangga ketika dia mengemudikan mobilnya menuju ke rumah sakit. Rangga menilai Thania begitu hangat dan dekat dengan Miss Irene. Sebagai papa kandung, Rangga juga sedih ketika melihat anaknya lebih dekat dengan orang lain dibandingkan dengannya.

Sementara itu di sekolah, Miss Irene mulai masuk ke dalam kelas dan mengajar anak-anak TK A. Layaknya pembelajaran anak usia dini, aktivitas kelas yang menstimulasi indera anak lebih diutamakan. Selain itu, ada pembelajaran karakter juga yang disampaikan guru kepada murid. Sekarang, Miss Irene mengajar pentingnya mengucapkan permisi, minta maaf, tolong, dan terima kasih kepada anak-anak dengan menggunakan sebuah lagu.

Kalau berbuat salah, bilang maaf ....

Kalau butuh bantuan, bilang tolong ....

Kalau dapat hadiah, ucap terima kasih ....

Kalau kau mau lewat, ucapkan permisi ....

Lagu yang mengajarkan pentingkan penanaman etika yang baik itu diulang-ulang oleh Miss Irene, dan anak-anak dalam satu kelas yang berjumlah 21 anak itu menirukan Miss Irene menyanyi dan gerakan yang dilakukan oleh Miss Irene. Begitu juga Thania yang begitu semangat menirukan apa yang diajarkan gurunya itu.

"Siapa tadi pagi waktu diantar Mama atau Papanya mengucapkan terima kasih?" tanya Miss Irene kepada anak-anak di sana.

Thania dan teman-temannya senyam-senyum. Ada beberapa anak yang mengangkat tangan. Miss Irene pun menanyai beberapa anak yang sudah mengangkat tangannya.

"Flobesia, tadi bilang terima kasih kepada Papa atau Mama yang mengantar ke sekolah enggak?" tanya Miss Irene.

"Iya Miss ... tadi Flo bilang makasih ke Papi kok."

"Good job, Flo."

Kemudian Miss Irene menanyai lagi kepada anak lainnya yang masih mengangkat tangan.

"Ivander, tadi bilang terima kasih tidak?"

Anak laki-laki berkulit putih itu kemudian menganggukkan kepalanya. "Ya, Miss. I say thank you sama Daddy."

Miss Irene pun tersenyum dan mengangkat ibu jarinya. "Good job, Ivander."

Masih ada beberapa anak yang ditanyai oleh Miss Irene. Memang dalam pembelajaran anak usia dini seperti ini, guru harus bisa melibatkan anak dalam pembelajaran. Memberikan pertanyaan yang bertujuan untuk mendorong anak berani berpendapat. Sekarang, giliran Miss Irene bertanya kepada anak-anak yang tidak mengangkat tangan. Miss Irene cukup bingung karena Thania tidak mengangkat tangannya, itu tandanya Thania tidak mengucapkan terima kasih kepada Papanya.

Satu per satu anak ditanyai Miss Irene. Hingga akhirnya, Miss Irene bertanya kepada Thania.

"Thania, tadi bilang terima kasih kepada Papa yang nganterin enggak?" tanyanya dengan lembut.

Thania sekarang menggelengkan kepalanya. Raut wajahnya tampak sedih, dan mata berkaca-kaca. Takut kalau dimarahi Miss Irene. Melihat reaksi Thania, akhirnya Miss Irene jelang istirahat mengajak Thania mengobrol bersama.

"Nia enggak bilang terima kasih ke Papanya yah?"

"Hm, iya Miss ...."

"Kenapa Thania, kalau yang mengantar Opa, Thania mengucapkan terima kasih tidak?"

Thania mengangguk-anggukkan kepalanya. Seakan kembali mengingat, saat turun dari mobil, raut wajah Thania juga terkesan begitu datar.

"Bilang terima kasih kok, Miss ...."

Irene seketika menghela napas. Kecurigaannya beberapa bulan yang lalu, dan mengamati raut wajah Thania barusan pastilah ada sesuatu yang tidak beres. Walau Thania tak bercerita apa pun kepadanya.

"Miss Irene mau memberitahu Thania yah ..., Nia kan anak yang baik, besok kalau Papa mengantar lagi, ucapkan Terima kasih yah. Papa mau mengantar itu karena Papa sayang kepada Thania. Bisa kan?"

Thania sekarang menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Hm, iya ... oke Miss Irene."

Jam istirahat selesai, Irene kembali dengan teman-temannya. Sekarang, raut wajah Irene lebih ceria. Semoga saja nantinya Irene bisa memulai kebiasaan yang baik kepada papanya. Mampu mengucapkan Terima kasih, maaf, tolong, dan permisi kepada Papanya sendiri.

Jelang pulang sekolah, Miss Irene memberitahukan bahwa minggu depan akan ada Outing Class untuk semua anak TK. Tempat yang dituju adalah Dairy Land di Bogor. Oleh karena itu, Irene meminta anak-anak menyampaikan kepada orang tua atau walinya karena satu orang anak boleh diantarkan satu orang tua.

Sewaktu pulang sekolah, rupanya Rangga terlambat beberapa menit. Sehingga Thania sekarang masih berada di ruang kelas.

"Nia belum dijemput yah?" tanya Miss Irene.

"Iya nih, Miss ... belum dijemput juga," jawab Thania.

"Yang menjemput hari ini siapa Nia?"

Thania mengedikkan bahunya. Dia sampai lupa bertanya siapa yang akan menjemputnya. Opa atau Papanya. Irene sendiri hendak menghubungi Opa Bisma sebagai wali Irene juga ragu, karena tadi papanya yang mengantarkannya.

"Nia gak tahu deh, Miss ...."

"Ya sudah, Miss Irene temenin Nia yah."

Lebih dari lima belas Miss Irene menemani Thania. Dalam kurun waktu lima belas menit itu ada saat di mana Thania terlihat gelisah, terlebih ketika di dalam ruangan kelas hanya tinggal dirinya saja.

"Kok Nia masih belum dijemput yah Miss?" tanya Thania lagi.

"Sabar yah, semoga sehabis ini dijemput."

Benar tebakan Miss Irene, lima menit setelahnya sudah ada papanya Irene yang tampak terburu-buru dan tidak enak karena terlambat menjemput Thania. Tidak enak dengan Miss Irene, dan juga tidak enak dengan Thania. Jika terlambat seperti ini, bisa-bisa Thania marah atau ngambek dan semakin lama mendapatkan hati putrinya itu.

"Maaf, saya baru datang menjemput Thania ...."

Rangga berbicara dan napasnya terlihat terengah-engah karena usai menaiki anak tangga dari lantai satu ke lantai tiga, tempat kelas Thania sekarang. Thania sudah terlihat cemberut. Sementara, Miss Irene berusaha menanggapi dengan ramah.

"Tidak apa-apa, Pak," balas Miss Irene.

"Maafkan Papa yah, Thania ...."

Terlihat Thania cemberut dan hanya diam. Sepatah kata pun, Thania tak merespons. Miss Irene mengamati hubungan keduanya yang sangat dingin. Masak iya Papa dan anak begitu dinginnya?

"Pak, minggu depan ada Outing Class ke Dairy Land. Setiap anak bisa didampingi satu orang tua. Hari Jumat nanti kumpul di sekolah jam delapan pagi," kata Miss Irene.

Tujuan Miss Irene mengatakan itu karena bisa saja Thania tidak mengomunikasikan perihal Outing class itu kepada Papanya. Mengingat hubungan dingin di antara keduanya.

"Oh, iya Miss. Apa boleh saya minta nomor whatsapp-nya supaya bisa hubungan dan diberi informasi sekolahnya Thania?" tanya Rangga.

Akhirnya keduanya bertukar nomor whatsapp. Rangga juga berkata. "Saya simpan dengan nama Miss Irene yah," katanya.

"Baik, Pak."

"Kita pulang sekarang, Nia? yuk, ucapkan pamit ke Miss Irene dulu."

Thania menganggukkan kepalanya. "Miss, Thania pulang dulu yah. Thanks Miss. See you," pamitnya.

Rangga juga berpamitan dengan Miss Irene. Agaknya Rangga harus mengingat-ingat mengenai agenda Outing Class nanti. Rangga ingin mendampingi Thania, siapa tahu acara nanti bisa dimanfaatkan Rangga lebih dekat dengan putrinya.

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

ngopi dulu biar semangat bacanya ☕

2023-11-10

1

Holimah Holimah

Holimah Holimah

Thoor,maaf ini yang di maksud Irene atau Tania 😊😊...tipo ya Thoor 😊😊

2023-10-07

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah Thania
2 Bertemu Miss Irene
3 Keluarga Taipan yang Hangat
4 Videocall Papa
5 Penasaran
6 Kembali Pulang untuk Thania
7 Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8 Daddy vs Papa
9 Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10 Bertemu Miss Irene
11 Rencana Outing Class
12 Outing Class
13 Satu Bangku?
14 Sosok Mama
15 Serasa Punya Mama
16 Mendadak Curhat
17 Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18 Dia yang Serasa Berbeda
19 Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20 Datang ke Kotamu
21 Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22 Maksud Kedatangan
23 Will You?
24 Bentuk Keseriusan
25 Seutas Jawaban
26 Lebih Mengenal
27 Dijemput Calon Suami
28 Upaya Pendekatan
29 Story Telling Day
30 Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31 Akad
32 Malam Pertama?
33 Resepsi di Jakarta
34 Kisah Masa Lalu 1
35 Kisah Masa Lalu 2
36 Tidur Di Pelukan
37 Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38 Renovasi Kamar
39 Memulai Dari Nol
40 Bilang 'I Love You'
41 Nuansa Hujan
42 Kian Gencar
43 Sebaiknya Bulan Madu
44 Akhirnya ke London
45 Berpapasan Dengannya
46 Membuatmu Percaya
47 Ke Arahmu
48 Perfect Honeymoon 1
49 Perfect Honeymoon 2
50 Pengakuan Rangga
51 Romansa Pengantin Baru
52 Pelajaran Dari Pak Dokter
53 Mengakui Perasaan
54 Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55 Kembali ke Jakarta
56 Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57 Di Antara Thania
58 Pagi Serasa Lebih Indah
59 Mematahkan Image Ibu Tiri
60 Lebih Terurus
61 Sabtu Berdua
62 Romansa Sabtu
63 Sensasinya Dahsyat
64 Upaya Menggoyahkan
65 Penjelasan Rangga
66 Mengekspresikan Perasaan
67 Liburan ke Jogjakarta
68 Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69 Formasi Lengkap
70 Wisata Candi
71 Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72 Menuju ke Solo
73 Tour de Solo
74 Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75 Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76 Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77 Pagi Kesiangan
78 Kembali ke Jakarta
79 Kejutan Sudah Menanti
80 Malam Minggu di Rumah Baru
81 Sweet Saturday Night
82 Memulai dengan yang Baik
83 Sharing dengan Kakak Ipar
84 Pindah Ke Rumah Baru
85 Merasakan Berumah Tangga
86 Berani Berinisiatif
87 Peraduan yang Indah
88 Upaya Merebut Hati Thania
89 Mengetahui Aib
90 Harus Kehilangan
91 Selalu Sayang Thania
92 Pelajaran untuk Danisha
93 Dukanya Masih Terasa
94 Merawat dengan Baik
95 Undangan dari Solo
96 Menghadiri Pernikahan Sitha
97 Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98 Sekali Lagi
99 Menyemai Harapan
100 Family Staycation
101 Suka di Jogjakarta
102 Bertemu di Jogjakarta
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kisah Thania
2
Bertemu Miss Irene
3
Keluarga Taipan yang Hangat
4
Videocall Papa
5
Penasaran
6
Kembali Pulang untuk Thania
7
Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8
Daddy vs Papa
9
Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10
Bertemu Miss Irene
11
Rencana Outing Class
12
Outing Class
13
Satu Bangku?
14
Sosok Mama
15
Serasa Punya Mama
16
Mendadak Curhat
17
Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18
Dia yang Serasa Berbeda
19
Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20
Datang ke Kotamu
21
Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22
Maksud Kedatangan
23
Will You?
24
Bentuk Keseriusan
25
Seutas Jawaban
26
Lebih Mengenal
27
Dijemput Calon Suami
28
Upaya Pendekatan
29
Story Telling Day
30
Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31
Akad
32
Malam Pertama?
33
Resepsi di Jakarta
34
Kisah Masa Lalu 1
35
Kisah Masa Lalu 2
36
Tidur Di Pelukan
37
Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38
Renovasi Kamar
39
Memulai Dari Nol
40
Bilang 'I Love You'
41
Nuansa Hujan
42
Kian Gencar
43
Sebaiknya Bulan Madu
44
Akhirnya ke London
45
Berpapasan Dengannya
46
Membuatmu Percaya
47
Ke Arahmu
48
Perfect Honeymoon 1
49
Perfect Honeymoon 2
50
Pengakuan Rangga
51
Romansa Pengantin Baru
52
Pelajaran Dari Pak Dokter
53
Mengakui Perasaan
54
Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55
Kembali ke Jakarta
56
Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57
Di Antara Thania
58
Pagi Serasa Lebih Indah
59
Mematahkan Image Ibu Tiri
60
Lebih Terurus
61
Sabtu Berdua
62
Romansa Sabtu
63
Sensasinya Dahsyat
64
Upaya Menggoyahkan
65
Penjelasan Rangga
66
Mengekspresikan Perasaan
67
Liburan ke Jogjakarta
68
Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69
Formasi Lengkap
70
Wisata Candi
71
Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72
Menuju ke Solo
73
Tour de Solo
74
Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75
Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76
Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77
Pagi Kesiangan
78
Kembali ke Jakarta
79
Kejutan Sudah Menanti
80
Malam Minggu di Rumah Baru
81
Sweet Saturday Night
82
Memulai dengan yang Baik
83
Sharing dengan Kakak Ipar
84
Pindah Ke Rumah Baru
85
Merasakan Berumah Tangga
86
Berani Berinisiatif
87
Peraduan yang Indah
88
Upaya Merebut Hati Thania
89
Mengetahui Aib
90
Harus Kehilangan
91
Selalu Sayang Thania
92
Pelajaran untuk Danisha
93
Dukanya Masih Terasa
94
Merawat dengan Baik
95
Undangan dari Solo
96
Menghadiri Pernikahan Sitha
97
Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98
Sekali Lagi
99
Menyemai Harapan
100
Family Staycation
101
Suka di Jogjakarta
102
Bertemu di Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!