Bertemu Miss Irene

Keesokan Harinya ....

Pagi hari Thania terbangun, anak kecil itu membuka kelopak matanya perlahan-lahan. Dia melihat ada Oma dan Opanya yang masih menjaganya. Thania kemudian merengek kepada Opanya.

"Pagi Nia," sapa Opa Bisma dan Oma Kanaya bersamaan.

"Opa ... mau dilepas infusnya. Sakit Opa," rengek Thania yang sudah mau menangis lagi.

"Ditahan dulu, sehari lagi yah ... masih ada obat yang Opa suntikkan ke infus," kata Opa Bisma.

Opa Bisma mengatakan demikian karena masih ada Antibiotik dan jenis obat lainnya yang harus disuntikkan ke selang infus di tangan Thania. Selain itu, Opa Bisma sendiri adalah dokter spesialis anak, sehingga tahu berbagai obat dan merawat Thania. Sebelumnya Thania memang hanya rawat jalan di rumah, tapi demamnya semakin tinggi, sehingga Opa Bisma segera membawa cucunya itu ke rumah sakit tempatnya bekerja.

"Sakit Opa ... apalagi kalau disuntik di sini sakit," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Orang dewasa saja merasa sakit ketika ada beberapa jenis obat yang disuntikkan melalui jarum intravena. Efeknya juga beragam. Thania pun merasakan hal yang sama. Dia merasa sakit ketika ada obat yang disuntikkan ke infusnya.

Hingga akhirnya pagi itu ada Aksara yang datang bersama dengan Arsyilla untuk menjenguk Thania. Paman yang biasa dipanggil Thania dengan sebutan Daddy itu datang membawakan buah apel kesukaan Thania. Melihat kedatangan Aksara dan Arsyilla, gadis itu teralihkan perhatiannya.

"Pagi Nia ...."

Aksara dan Arsyilla menyapa bersamaan, menyapa keponakannya yang sedang berada di Rumah Sakit. Oma Kanaya dan Opa Bisma pun merasa senang siapa tahu Thania bisa teralihkan perhatiannya.

"Tuh, Daddy sama Onty Syilla datang. Mau jengukin Nia," kata Oma Kanaya.

"Daddy ..., Onty Syilla ...."

"Gimana Sayang, demamnya sudah turun belum?" tanya Arsyilla yang menyentuh kening Thania.

Anak kecil itu lantas mengangguk-anggukkan kepalanya. Menurut Thania sendiri, badannya sudah tidak demam. Oleh karene itulah, Thania sudah ingin dilepas infusnya. Sebab, dengan jarum infus di tangan rasanya sakit.

"Sudah gak demam, Onty."

"Memang benar, tapi masih ada obat yang harus Opa suntikkan lagi tiga kali sepanjang hari ini," kata Opa Bisma.

Mendengar ucapan Opanya, Thania sudah nyaris menangis. Terbayang rasa sakit ketika kembali ada obat yang disuntikkan ke dalam selang infus. Arsyilla kemudian mengusapi perlahan sisi wajah Thania.

"Tidak apa-apa. Yang penting Nia sembuh dulu. Nia pernah cerita ke Onty kalau hari Senin nanti akan kembali sekolah. Katanya mau bertemu dengan Miss Irene, jadi Nia harus sehat yah."

Onty Syilla memberikan afirmasi positif kepada Thania. Menyemangati keponakannya untuk bisa semangat sembuh, supaya hari Senin nanti bisa kembali ke sekolah dan bertemu dengan Miss Irene. Mendengar nama Miss Irene disebut, Thania kemudian bertanya lagi.

"Miss Irene nya masih di Jogjakarta yah, Oma? Tidak bisa menemui Nia yah?"

Oma Kanaya memilih mengangguk. Sebab, faktanya mereka juga tidak tahu Miss Irene terbang dari Jogjakarta ke Jakarta jam berapa. Selain itu, apakah tidak capek ketika tiba dan Miss Irene akan segera ke rumah sakit.

Dengan adanya Onty Arsyilla di sana dan Daddy Aksara, akhirnya Thania sedikit terhibur. Arsyilla yang sudah memiliki anak juga menghibur Thania, mengajak anak itu menyanyi dan sengaja membawakan buku dongeng untuk Thania. Dia tak segan membacakan dongeng untuk keponakannya itu.

Sementara itu Opa Bisma melakukan visitasi kepada bayi yang usai dilahirkan dan juga pasien yang dirawat inap di rumah sakit. Aksara juga di rumah sakit tidak terlalu lama, karena dia harus segera ke perusahaan. Namun, Oma Kanaya dan Onty Syilla masih berada di rumah sakit dan menunggu Thania. Hingga siang hari, Onty Syilla jugalah yang menyuapi makan siang untuk Thania.

"Ara dan Anna di mana, Onty?" tanya Thania.

"Di rumah Eyang Khaira dan Eyang Radit. Onty titipkan di sana," balasnya.

"Kalau Nia sudah sembuh nanti boleh enggak Nia menginap di rumah Onty Syilla?"

"Tentu saja boleh, Thania. Onty dan Uncle-mu malahan senang. Yang penting Thania semangat dan harus sembuh dulu yah," balas Arsyilla.

Siang berganti hingga menuju sore hari. Opa Bisma yang menyelesaikan praktiknya di rumah sakit akhirnya kembali menemani Thania. Bergabung dengan Oma Kanaya dan Onty Arsyilla.

"Belum pulang, Syilla?" tanya Opa Bisma.

"Nunggu dijemput sekalian, Ayah. Sembari menemani Thania dulu."

"Emang Ara dan Anna tidak rewel?"

"Ada Eyangnya biasanya sih aman, Ayah. Tidak apa-apa, biar Eyangnya bermain dengan cucunya," balas Arsyilla.

Saat mereka sedang mengobrol, terdengar ketukan dari pintu kamar VIP. Sebelumnya Oma Kanaya mengira bahwa mungkin saja perawat yang datang. Namun, ketika Oma Kanaya membukakan pintu, ternyata ada seorang gadis muda, rambutnya panjang sepinggang. Wajahnya tampak lelah, tapi gadis itu masih tersenyum dan wajahnya terasa hangat.

"Assalamualaikum, selamat sore. Saya Miss Irene," sapa gadis muda yang tak lain adalah Miss Irene. Sosok bu guru yang sudah dinantikan oleh Thania sejak dirinya masuk rumah sakit.

"Waalaikumsalam, Miss Irene bener-bener terbang dari Jogjakarta ke Jakarta hari ini? Mari masuk, Miss ... silakan," kata Oma Kanaya.

Sedikit menganggukkan kepalanya, akhirnya Miss Irene memasuki kamar VIP itu dan melihat Nia yang masih terbaring di brankar. Thania yang melihat kedatangan Miss Irene pun tampak senang. Anak yang semula lesu itu kemudian terduduk, tangannya terangkat, sehingga ada aliran darah di selang infusnya.

"Nia, awas tangan kamu, Sayang. Darahnya bisa naik," kata Miss Irene.

Akhirnya Dokter Bisma mengambil suntikan dan berupaya membuat darah di selang infus itu terserap semua. Namun, kali ini Thania tak mengeluh sakit karena sudah ada Miss Irene di sana.

"Miss Irene datang," kata Thania.

Irene pun mendekat ke brankar Thania dan memberikan pelukan untuk Thania. Semua yang ada di sana juga heran bagaimana bisa hubungan guru dan muridnya bisa sedekat ini. Padahal Miss Irene hanya seorang guru bagi Thania.

"Nia sakit apa?"

"Demam tinggi, Miss Irene. Untung hasil lab dari cek darahnya tidak menunjukkan demam berdarah, typus, dan penyakit lainnya. Cuma memang ada radang," jelas Opa Bisma.

Irene menganggukkan kepalanya. "Oh, radang yah. Semoga Nia segera sembuh yah," katanya.

"Miss Irene sudah bela-belain datang dari Jogjakarta ke Jakarta, langsung ke rumah sakit untuk menengok kamu, jadi Nia segera sembuh yah," kata Opa Bisma kepada Thania.

"Iya, Opa. Nia akan sembuh kok. Senin nanti Nia mau masuk sekolah. Biar ketemu Miss Irene," balasnya.

Sungkan dengan kedatangan Miss Irene, Oma Kanaya memesankan minuman dan camilan dari beberapa kedai yang ada di rumah sakit. Pastilah gadis itu kecapekan, tapi masih berupaya menemui Thania. Semoga saja kondisi Thania membaik dan segera sembuh usai bertemu Miss Irene.

Terpopuler

Comments

Erina Situmeang

Erina Situmeang

nia dan Miss Irene seperti punya ikatan batin

2024-01-13

0

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak mantab 👍👍👍👍👍

2023-12-04

1

Afternoon Honey

Afternoon Honey

💖💐

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah Thania
2 Bertemu Miss Irene
3 Keluarga Taipan yang Hangat
4 Videocall Papa
5 Penasaran
6 Kembali Pulang untuk Thania
7 Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8 Daddy vs Papa
9 Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10 Bertemu Miss Irene
11 Rencana Outing Class
12 Outing Class
13 Satu Bangku?
14 Sosok Mama
15 Serasa Punya Mama
16 Mendadak Curhat
17 Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18 Dia yang Serasa Berbeda
19 Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20 Datang ke Kotamu
21 Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22 Maksud Kedatangan
23 Will You?
24 Bentuk Keseriusan
25 Seutas Jawaban
26 Lebih Mengenal
27 Dijemput Calon Suami
28 Upaya Pendekatan
29 Story Telling Day
30 Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31 Akad
32 Malam Pertama?
33 Resepsi di Jakarta
34 Kisah Masa Lalu 1
35 Kisah Masa Lalu 2
36 Tidur Di Pelukan
37 Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38 Renovasi Kamar
39 Memulai Dari Nol
40 Bilang 'I Love You'
41 Nuansa Hujan
42 Kian Gencar
43 Sebaiknya Bulan Madu
44 Akhirnya ke London
45 Berpapasan Dengannya
46 Membuatmu Percaya
47 Ke Arahmu
48 Perfect Honeymoon 1
49 Perfect Honeymoon 2
50 Pengakuan Rangga
51 Romansa Pengantin Baru
52 Pelajaran Dari Pak Dokter
53 Mengakui Perasaan
54 Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55 Kembali ke Jakarta
56 Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57 Di Antara Thania
58 Pagi Serasa Lebih Indah
59 Mematahkan Image Ibu Tiri
60 Lebih Terurus
61 Sabtu Berdua
62 Romansa Sabtu
63 Sensasinya Dahsyat
64 Upaya Menggoyahkan
65 Penjelasan Rangga
66 Mengekspresikan Perasaan
67 Liburan ke Jogjakarta
68 Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69 Formasi Lengkap
70 Wisata Candi
71 Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72 Menuju ke Solo
73 Tour de Solo
74 Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75 Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76 Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77 Pagi Kesiangan
78 Kembali ke Jakarta
79 Kejutan Sudah Menanti
80 Malam Minggu di Rumah Baru
81 Sweet Saturday Night
82 Memulai dengan yang Baik
83 Sharing dengan Kakak Ipar
84 Pindah Ke Rumah Baru
85 Merasakan Berumah Tangga
86 Berani Berinisiatif
87 Peraduan yang Indah
88 Upaya Merebut Hati Thania
89 Mengetahui Aib
90 Harus Kehilangan
91 Selalu Sayang Thania
92 Pelajaran untuk Danisha
93 Dukanya Masih Terasa
94 Merawat dengan Baik
95 Undangan dari Solo
96 Menghadiri Pernikahan Sitha
97 Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98 Sekali Lagi
99 Menyemai Harapan
100 Family Staycation
101 Suka di Jogjakarta
102 Bertemu di Jogjakarta
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kisah Thania
2
Bertemu Miss Irene
3
Keluarga Taipan yang Hangat
4
Videocall Papa
5
Penasaran
6
Kembali Pulang untuk Thania
7
Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8
Daddy vs Papa
9
Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10
Bertemu Miss Irene
11
Rencana Outing Class
12
Outing Class
13
Satu Bangku?
14
Sosok Mama
15
Serasa Punya Mama
16
Mendadak Curhat
17
Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18
Dia yang Serasa Berbeda
19
Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20
Datang ke Kotamu
21
Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22
Maksud Kedatangan
23
Will You?
24
Bentuk Keseriusan
25
Seutas Jawaban
26
Lebih Mengenal
27
Dijemput Calon Suami
28
Upaya Pendekatan
29
Story Telling Day
30
Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31
Akad
32
Malam Pertama?
33
Resepsi di Jakarta
34
Kisah Masa Lalu 1
35
Kisah Masa Lalu 2
36
Tidur Di Pelukan
37
Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38
Renovasi Kamar
39
Memulai Dari Nol
40
Bilang 'I Love You'
41
Nuansa Hujan
42
Kian Gencar
43
Sebaiknya Bulan Madu
44
Akhirnya ke London
45
Berpapasan Dengannya
46
Membuatmu Percaya
47
Ke Arahmu
48
Perfect Honeymoon 1
49
Perfect Honeymoon 2
50
Pengakuan Rangga
51
Romansa Pengantin Baru
52
Pelajaran Dari Pak Dokter
53
Mengakui Perasaan
54
Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55
Kembali ke Jakarta
56
Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57
Di Antara Thania
58
Pagi Serasa Lebih Indah
59
Mematahkan Image Ibu Tiri
60
Lebih Terurus
61
Sabtu Berdua
62
Romansa Sabtu
63
Sensasinya Dahsyat
64
Upaya Menggoyahkan
65
Penjelasan Rangga
66
Mengekspresikan Perasaan
67
Liburan ke Jogjakarta
68
Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69
Formasi Lengkap
70
Wisata Candi
71
Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72
Menuju ke Solo
73
Tour de Solo
74
Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75
Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76
Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77
Pagi Kesiangan
78
Kembali ke Jakarta
79
Kejutan Sudah Menanti
80
Malam Minggu di Rumah Baru
81
Sweet Saturday Night
82
Memulai dengan yang Baik
83
Sharing dengan Kakak Ipar
84
Pindah Ke Rumah Baru
85
Merasakan Berumah Tangga
86
Berani Berinisiatif
87
Peraduan yang Indah
88
Upaya Merebut Hati Thania
89
Mengetahui Aib
90
Harus Kehilangan
91
Selalu Sayang Thania
92
Pelajaran untuk Danisha
93
Dukanya Masih Terasa
94
Merawat dengan Baik
95
Undangan dari Solo
96
Menghadiri Pernikahan Sitha
97
Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98
Sekali Lagi
99
Menyemai Harapan
100
Family Staycation
101
Suka di Jogjakarta
102
Bertemu di Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!