Satu Bangku?

"Duduk sama Thania aja, Miss ...."

Rangga sudah berlari. Dia menuruti ucapan Thania yang menginginkan duduk dengan Miss Irene. Selain itu, Thania sendiri tak keberatan kalau Papanya itu berdiri. Padahal jarak tempuh Jakarta menuju ke Bogor terbilang jauh. Belum juga kalau macet di perjalanan.

"Bapak duduk saja, saya saja yang berdiri," kata Miss Irene.

"Biar Papa berdiri aja, Miss," sahut Thania.

Lantaran sungkan, dan jika ada yang berdiri sementara perjalanan sangat jauh, tentu saja akan memicu atensi dari murid dan wali murid yang lain. Oleh karena itu, Miss Irene lah yang mengambil keputusan.

"Bapak duduk saja, kursinya masih tiga kan. Bapak, Thania, dan saya izin duduk di sini yah?" kata Miss Irene.

Akhirnya, Rangga kembali duduk. Pria itu duduk di dekat jendela, lalu ada Thania, dan kemudian Miss Irene duduk di sana. Kalau sungkan, sudah pasti terlebih Miss Irene juga tidak tahu bagaimana status pernikahan papa muridnya itu. Seorang single daddy atau memiliki istri, tapi selama ini Thania juga tidak pernah bercerita mengenai sosok mamanya.

"Yeay, senang Miss ... Miss Irene duduk di sini," kata Thania.

"Maaf yah, soalnya hanya ini satu tempat duduk yang tersisa. Maaf yah, Pak," kata Miss Irene lagi.

"Tidak apa-apa Miss Irene," balas Rangga.

Dalam perjalanan yang jauh, beberapa siswa ada yang berisik, bernyanyi, ada pula yang tertidur. Sementara Thania masih bisa duduk manis, walau tetap saja, dia tidak berbicara banyak dengan Papanya. Sementara Miss Irene membalas beberapa pesan yang masuk ke dalam handphonenya. Saat Thania sedikit memperhatikan handphone Miss-nya itu ada gambar anak laki-laki. Thania pun ingin tahu, siapa anak laki-laki di handphone Miss Irene itu.

"Itu siapa, Miss?" tanya Thania. Jari telunjuk Thania menunjuk bagian layar handphone Miss Irene.

Melihat Thania yang tampak ingin tahu, dan Rangga berpendapat bahwa handphone adalah hal yang privasi, karenanya Rangga meminta Thania tidak bertanya.

"Nia, jangan ... handphone kan privasi. Itu handphonenya Miss Irene, Nia," kata Rangga.

Diberitahu Papanya, Thania seketika menundukkan wajahnya. Sementara Miss Irene mengamati perubahan raut wajah Thania.

"Tidak apa-apa, Pak. Bukan hal yang privasi kok," balas Miss Irene kepada Rangga.

"Ini keponakan Miss yang ada di Jogja, Thania. Anaknya kakaknya Miss Irene. Hampir seusia Thania sekarang," jawab Miss Irene kepada Thania.

"Dua, Miss?"

"Iya, mereka berdua ini kembar. Namanya Nakula dan Sadewa. Nah, kakaknya Miss Irene sedang mengandung sekarang, jadi mungkin dua atau tiga bulan lagi, Miss Irene akan izin untuk pulang ke Jogjakarta," balas Irene.

"Lalu, yang mengajar nanti siapa, Miss?" tanya Thania.

"Ada Miss yang lainnya, Thania. Miss akan izin sepekan," balasnya.

Thania tampak sedih, dulu saja Miss Irene pulang ke Jogjakarta, tidak lama kemudian Thania jatuh sakit. Nanti, apakah bisa Thania menahan kurang lebih seminggu tak bertemu gurunya itu. Setelah itu Miss Irene berbicara lagi kepada Thania.

"Jangan sedih yah, kan Miss Irene masih lama pulangnya ke Jogjakarta nanti," katanya.

"Nia ikut boleh enggak, Miss?"

"Thania, biar Miss pulang ke Jogjakarta dulu. Kan juga nanti bisa bertemu lagi ke sekolah. Nanti main sama Papa yah," kata Rangga.

Mengalihkan mood Thania, Irene kemudian mengajak Thania bercerita. Sehingga lama-lama Thania kembali menjadi ceria. Rangga diam-diam mengamati bagaimana cara Irene menenangkan Thania. Saat orang lain berinteraksi dengan Thania rasanya mudah, tapi Rangga sendiri seolah kepayahan menenangkan putrinya sendiri.

Menempuh perjalanan panjang, akhirnya rombongan tiba di Dairyland. Pengalaman pertama untuk Rangga mendampingi Thania seperti ini, selain berjalan mengikuti rombongan, Rangga juga sigap jika putrinya itu meminta minum.

Di Dairyland kemudian anak-anak diperkenalkan bagaimana memerah susu sapi. Bahkan anak-anak boleh mencobanya. Rangga pun menawarkan untuk mencoba kepada Thania.

"Thania mau mencoba? Yuk, sama Papa. Biar Papa bantuin," katanya.

"Gak mau, takut ... sapinya bau," balas Thania.

Thania bahkan berdiri jauh-jauh, ada temannya yang antusias memerah susu sapi. Ada yang menangis, ada pula yang berlarian. Maklum, anak KB dan TK memang perilakunya masih random, inilah gunanya pendampingan dari orang tua. Sebab, jika hanya para guru yang mendampingi pastilah akan kewalahan.

"Ada yang berani memerah susu sapi?" tanya Miss Irene.

Beberapa anak yang mencoba mengangkat tangannya, sementara Thania tidak mengangkat tangan. Kemudian Miss Irene bertanya lagi. "Bagaimana rasanya memerah susu sapi?"

"Seru, Miss ...."

"Geli."

"Takut, Miss."

"Mau coba lagi."

Jawaban dari anak-anak pun beragam. Dari peternakan sapi, kemudian anak-anak diperkenalkan bagaimana membuat Yogurt. Tujuan outing ini memang memberikan edukasi kepada anak-anak.

"Siapa suka Yogurt?" tanya Miss Irene.

Hampir semua anak mengangkat tangannya. Lalu, Miss Irene membagikan Yogurt kemasan botol kecil satu per satu kepada anak-anak.

"Pa, nanti mau beliin ini yah?" pinta Thania.

Rangga segera menganggukkan kepalanya. Baru kali ini Thania meminta sesuatu kepadanya. Sebagai papa, tentu saja Rangga senang.

"Iya, nanti Papa belikan untuk Irene," balasnya.

Cukup lama anak-anak mengikuti kegiatan outing, hingga akhirnya mereka makan siang bersama, sebelum nanti ada acara bebas dan kembali lagi ke Jakarta. Saat itu, ada seorang mama yang menanyai Rangga.

"Tumben kok Thania enggak ditemani Opanya? Biasanya dokter Bisma yang menemani Thania. Uncle-nya yah?" tanya mama tersebut.

Semua orang yang lain pastinya akan menerka bahwa Rangga adalah uncle atau om-nya Thania. Usia muda, dan cara berpakaian sekarang yang memang layaknya anak kuliahan.

"Saya ...."

Belum Rangga menjawab, sudah ada pengumuman dari guru yang lain menggunakan Microphone sehingga Rangga urung menjawab pertanyaan itu. Setelahnya, Thania mengajak Rangga ke tempat pembelian oleh-oleh karena Thania meminta Yogurt di sana.

"Mau Yogurt, Pa," pintanya.

"Boleh, beli rasa apa yang Thania suka. Seperlunya saja," balas Rangga.

"Dua ya Pa ... stroberi dan leci," balas Thania.

Rangga menganggukkan kepalanya. Dia membantu Thania memgambil Yogurt kemasan botol dengan rasa yang diminta Thania tersebut. Ada beberapa cokelat juga yang diminta oleh Thania.

"Pa, beliin Miss Irene juga boleh?" tanya Thania.

Rangga kembali menganggukkan kepalanya. "Boleh, Thania mau beliin apa emangnya untuk Miss Irene?"

"Yogurt, cokelat ..., dan boneka sapi itu, Pa. Lucu," kata Thania.

Rangga mengernyitkan keningnya. Selera anak-anak memang seperti itu, sampai ingin membelikan boneka sapi untuk gurunya. Belum Rangga mengiyakan, Thania sudah memilih boneka sapi yang berukuran sedang. Dia ingin memberikan itu untuk Miss Irene.

"Ini lucu ... Miss Irene bakalan suka deh."

"Yakin, Thania? Miss kan sudah dewasa. Masak dikasih boneka?"

"Kalau Papa gak mau beliin ya sudah," balas Thania yang terlihat kembali bad mood.

Rangga menghela napas panjang. Harus memang ekstra sabar menghadapi putrinya. Padahal, Rangga bisa memberikan opsi lain, tapi Thania sudah ngambek lebih dulu.

Terpopuler

Comments

November

November

kk

2023-11-07

1

November

November

lll

2023-11-07

0

Nurhayati

Nurhayati

Namanya juga bocil pah........
harus sabar maksimal ya papa 😀

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Thania
2 Bertemu Miss Irene
3 Keluarga Taipan yang Hangat
4 Videocall Papa
5 Penasaran
6 Kembali Pulang untuk Thania
7 Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8 Daddy vs Papa
9 Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10 Bertemu Miss Irene
11 Rencana Outing Class
12 Outing Class
13 Satu Bangku?
14 Sosok Mama
15 Serasa Punya Mama
16 Mendadak Curhat
17 Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18 Dia yang Serasa Berbeda
19 Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20 Datang ke Kotamu
21 Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22 Maksud Kedatangan
23 Will You?
24 Bentuk Keseriusan
25 Seutas Jawaban
26 Lebih Mengenal
27 Dijemput Calon Suami
28 Upaya Pendekatan
29 Story Telling Day
30 Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31 Akad
32 Malam Pertama?
33 Resepsi di Jakarta
34 Kisah Masa Lalu 1
35 Kisah Masa Lalu 2
36 Tidur Di Pelukan
37 Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38 Renovasi Kamar
39 Memulai Dari Nol
40 Bilang 'I Love You'
41 Nuansa Hujan
42 Kian Gencar
43 Sebaiknya Bulan Madu
44 Akhirnya ke London
45 Berpapasan Dengannya
46 Membuatmu Percaya
47 Ke Arahmu
48 Perfect Honeymoon 1
49 Perfect Honeymoon 2
50 Pengakuan Rangga
51 Romansa Pengantin Baru
52 Pelajaran Dari Pak Dokter
53 Mengakui Perasaan
54 Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55 Kembali ke Jakarta
56 Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57 Di Antara Thania
58 Pagi Serasa Lebih Indah
59 Mematahkan Image Ibu Tiri
60 Lebih Terurus
61 Sabtu Berdua
62 Romansa Sabtu
63 Sensasinya Dahsyat
64 Upaya Menggoyahkan
65 Penjelasan Rangga
66 Mengekspresikan Perasaan
67 Liburan ke Jogjakarta
68 Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69 Formasi Lengkap
70 Wisata Candi
71 Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72 Menuju ke Solo
73 Tour de Solo
74 Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75 Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76 Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77 Pagi Kesiangan
78 Kembali ke Jakarta
79 Kejutan Sudah Menanti
80 Malam Minggu di Rumah Baru
81 Sweet Saturday Night
82 Memulai dengan yang Baik
83 Sharing dengan Kakak Ipar
84 Pindah Ke Rumah Baru
85 Merasakan Berumah Tangga
86 Berani Berinisiatif
87 Peraduan yang Indah
88 Upaya Merebut Hati Thania
89 Mengetahui Aib
90 Harus Kehilangan
91 Selalu Sayang Thania
92 Pelajaran untuk Danisha
93 Dukanya Masih Terasa
94 Merawat dengan Baik
95 Undangan dari Solo
96 Menghadiri Pernikahan Sitha
97 Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98 Sekali Lagi
99 Menyemai Harapan
100 Family Staycation
101 Suka di Jogjakarta
102 Bertemu di Jogjakarta
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kisah Thania
2
Bertemu Miss Irene
3
Keluarga Taipan yang Hangat
4
Videocall Papa
5
Penasaran
6
Kembali Pulang untuk Thania
7
Pertemuan Kembali Setelah Tiga Tahun
8
Daddy vs Papa
9
Kekecewaan Seorang Kakak - Arti Keluarga
10
Bertemu Miss Irene
11
Rencana Outing Class
12
Outing Class
13
Satu Bangku?
14
Sosok Mama
15
Serasa Punya Mama
16
Mendadak Curhat
17
Anak Membutuhkan Orang Tua Utuh
18
Dia yang Serasa Berbeda
19
Miss Irene Tiba-Tiba Pulang ke Jogjakarta
20
Datang ke Kotamu
21
Menunggu Penjelasan - Untuk Satu Alasan
22
Maksud Kedatangan
23
Will You?
24
Bentuk Keseriusan
25
Seutas Jawaban
26
Lebih Mengenal
27
Dijemput Calon Suami
28
Upaya Pendekatan
29
Story Telling Day
30
Memang Membutuhkan Keluarga yang Utuh
31
Akad
32
Malam Pertama?
33
Resepsi di Jakarta
34
Kisah Masa Lalu 1
35
Kisah Masa Lalu 2
36
Tidur Di Pelukan
37
Sarapan Pagi Pertama di Rumah Mertua
38
Renovasi Kamar
39
Memulai Dari Nol
40
Bilang 'I Love You'
41
Nuansa Hujan
42
Kian Gencar
43
Sebaiknya Bulan Madu
44
Akhirnya ke London
45
Berpapasan Dengannya
46
Membuatmu Percaya
47
Ke Arahmu
48
Perfect Honeymoon 1
49
Perfect Honeymoon 2
50
Pengakuan Rangga
51
Romansa Pengantin Baru
52
Pelajaran Dari Pak Dokter
53
Mengakui Perasaan
54
Panggilan Telepon dan Rasa Gugup
55
Kembali ke Jakarta
56
Bahagia Ada Mama dan Papa Lagi
57
Di Antara Thania
58
Pagi Serasa Lebih Indah
59
Mematahkan Image Ibu Tiri
60
Lebih Terurus
61
Sabtu Berdua
62
Romansa Sabtu
63
Sensasinya Dahsyat
64
Upaya Menggoyahkan
65
Penjelasan Rangga
66
Mengekspresikan Perasaan
67
Liburan ke Jogjakarta
68
Rumah Orang Tua Selalu Istimewa
69
Formasi Lengkap
70
Wisata Candi
71
Kenalan dengan Keluarga dari Solo
72
Menuju ke Solo
73
Tour de Solo
74
Promosi Novel: Duda Terpaksa Turun Ranjang
75
Kenangan Semalam di Jogjakarta 1
76
Kenangan Semalam di Jogjakarta 2
77
Pagi Kesiangan
78
Kembali ke Jakarta
79
Kejutan Sudah Menanti
80
Malam Minggu di Rumah Baru
81
Sweet Saturday Night
82
Memulai dengan yang Baik
83
Sharing dengan Kakak Ipar
84
Pindah Ke Rumah Baru
85
Merasakan Berumah Tangga
86
Berani Berinisiatif
87
Peraduan yang Indah
88
Upaya Merebut Hati Thania
89
Mengetahui Aib
90
Harus Kehilangan
91
Selalu Sayang Thania
92
Pelajaran untuk Danisha
93
Dukanya Masih Terasa
94
Merawat dengan Baik
95
Undangan dari Solo
96
Menghadiri Pernikahan Sitha
97
Berhiaskan Langit Kota Bengawan
98
Sekali Lagi
99
Menyemai Harapan
100
Family Staycation
101
Suka di Jogjakarta
102
Bertemu di Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!