PART 19

Happy Reading.

🚬🚬🚬🚬🚬🚬🚬

“Lo kenapa?“ tanya Reno pada Andrew saat ia dan sahabatnya itu kini sedang berada di kamar pribadi Andrew dalam kediaman keluarga sahabatnya itu, dimana si empunya kamar sedang merapikan buku pelajaran yang ada di dalam jadwal pelajaran besok.

Andrew sudah menyuruh salah seorang pekerjanya untuk mengambilkan peralatan sekolahnya di kamarnya dalam rumah keluarga Reno, karena dirinya akan tidur di kamarnya dalam kediaman keluarganya tersebut – sebab orang tua Andrew sudah datang dari negara I.

Reno sih sudah merapikan buku pelajarannya untuk hari esok hari, sebelum ia menyambangi kediaman keluarga Andrew dan Reno akan tetap tidur di kamar pribadinya di rumah keluarga cowok itu, karena Bunda Rina sedang menolak untuk menginap di kediaman keluarganya Andrew.

“Kenapa gimana? –“

“Dari tadi banyak bengong gue perhatikan? –“

“Perasaan lo aja itu sih.” Andrew menimpali cepat dugaan Reno padanya.

Reno manggut – manggut saja.

“Lo ada rencana ngajak main si Fania lagi sabtu nanti? ..”

Reno langsung mengangkat alisnya sambil memandang sedikit heran pada Andrew yang barusan mencetuskan sebuah pertanyaan yang bagi Reno sedikit mengherankan.

“Kenapa? Ada ucapan gue yang salah? –“

“Ga ada yang salah .. dan itu mengherankan ..”

“Mengherankan gimana? –“

“Mengherankan. Lo sebut Fania dengan namanya, bukan seperti biasa lo sebut dia dengan sebutan cewe tengil.”

Andrew mendengus setengah geli setelah mendengar ucapan Reno barusan.

“Nanti kalo gue sebut adik angkat lo itu cewe tengil, lo marah. Serba salah.”

Setelahnya Andrew langsung berucap.

“Gue sih maunya ajak dia menginap sabtu nanti. Tapi katanya Fania mau diajak orang tuanya ke rumah saudara mereka di luar kota dan menginap juga di sana.”

“Oh –“

🚬🚬

“Kayaknya mulai sekarang, Fania ga usah main lagi kali ya Mah sama Kak Reno? .. Daripada nanti Kak Reno malah ribut sama sodaranya? ..”

Andrew yang hanya ber oh ria setelah mendengar ucapan Reno yang menimpali perkataannya perihal cara Andrew menyebut cewek tomboy yang sudah Reno anggap adiknya itu, kemudian teringat perkataan dari cewek yang sedang menjadi topik pembicaraannya dan Reno saat dirinya tadi iseng mengikuti Reno walau ada jedanya – lalu entah kenapa juga jadi iseng banget malah mengikuti itu cewek yang sedang ia dan Reno bahas.

‘Hhh!’ Andrew kemudian menghela nafasnya dengan agak sedikit berat dalam hati. Dimana Reno tak lama kemudian berpamitan padanya. Karena seorang art menyambangi kamar Andrew lalu menyampaikan pesan dari Bunda Rina yang hendak pulang, dan Reno akan ikut dengan ibunya itu – Andrew pun langsung mengangguk.

Serta juga Andrew berdiri dari duduknya dan menyertai Reno ke lantai bawah kediaman keluarganya tersebut, untuk sekedar mengantar sahabatnya beserta ibunya Reno itu sampai pintu depan kediaman keluarganya.

🚬🚬

'Sorry, Fania ..'

Adalah yang Andrew lirihkan dalam hatinya ketika Reno dan Bunda Rina telah meninggalkan kediaman keluarganya, dan Andrew sudah juga kembali lagi ke kamarnya.

Lalu Andrew mengingat setiap kalimat yang keluar dari mulut cewek yang tadi ia lirihkan dalam hatinya itu, ketika Andrew mengikuti cewek tersebut yang kemudian menyambangi sebuah warung yang menjual lauk matang di pinggir jalan – dan yang bersangkutan kemudian bicara dengan seorang wanita dewasa yang sedikit lebih muda dari ibunya.

Yang Andrew bisa perkirakan seperti itu, karena selain suara, Andrew yang sembunyi – sembunyi dan membuat dirinya agar tidak diperhatikan oleh orang yang ia ikuti dan wanita yang Andrew tebak adalah ibunya Fania – sempat melirik ke arah dua orang itu yang juga bersama seorang bocah SD.

“Kan Fania udah cerita waktu itu. Ada sodaranya Kak Reno yang mikir Fania itu deket sama Kak Reno karena Kak Reno orang kaya .. padahal Fania emang tulus bertemen sama Kak Reno. Ga ada tuh sedikit juga niat buat meretin Kak Reno .. tapi kenapa ya Mah, dia tega banget mikir Fania sejelek itu? ..”

“Ya orang kan beda – beda Fania. Apalagi mereka orang kaya. Wajar kalo sodaranya si kakak ganteng itu mikir begitu tentang kamu. Orang kaya mah rata – rata maunya bergaul sama yang sama – sama kaya aja kebanyakan. Reno aja kali tuh yang beda. Mau temenan sama kamu yang anak orang biasa ..”

“Harusnya Fania ga usah sok akrab ya waktu ketemu lagi sama Kak Reno abis dia nganterin Fania pas pertama kali ketemu dia? Harusnya kan Fania sadar diri ya Mah?”

“Ya udeh jangan ngerendahin diri sendiri. Banyak – banyak bersyukur aje. Alhamdulillah kita ga susah – susah amat. Masih bisa makan tiap hari.”

“Kayaknya mulai sekarang, Fania ga usah main lagi kali ya Mah sama Kak Reno? .. Daripada nanti Kak Reno malah ribut sama sodaranya? ..”

“Ya itu sih terserah kamu aja .. tapi jangan sampe ucapan kamu malah nyinggung perasaannya si kakak ganteng. Kalo die ajak maen ya maen aja. Tapi ga usah kali ke rumahnya apalagi nginep. Terus tolak aje setiap dia mau ngasih apalagi beliin kamu ape – ape. Tapi tolaknya yang sopan, jangan sampe nyakitin hati orang yang udeh bae sama kita –“

“Iya, Mah.”

“Hhh ..” Kembali Andrew menghembuskan nafasnya sedikit frustasi.

Ada gelungan rasa bersalah dalam hatinya pada cewek bernama Fania itu.

“Salut sama si Reno. Feelingnya memang ga pernah meleset ..”

🚬🚬

Empat hari berlalu dari ketibaan orang tua Andrew untuk mengunjungi anak – anak mereka, Andrew dan Reno pun bersekolah seperti biasa.

“Lo balik duluan aja.”

Reno berkata pada Andrew saat waktu sekolah sudah berakhir.

“Kenapa? ..” Andrew pun langsung merespons ucapan Reno itu.

“Gue ada urusan –“

“Urusan apa? –“

“Ada, lah ..”

“Jangan – jangan lo sudah punya pacar, terus mau kencan? –“

“Sampai sekarang gue belum tertarik untuk melakukan hal yang ga penting itu. selain gue lebih memilih baca buku atau menyelesaikan soal pelajaran daripada pacaran. Gue ga kurang kerjaan macam lo –“

“Haha!”

Andrew sontak tergelak ringan.

Reno memutar bola matanya malas.

🚬🚬

“Sejak kapan lo rahasia-rahasiaan sama gue?”

Andrew kembali bertanya setelah ia selesai tergelak.

Reno pun langsung menghela nafasnya. Lalu sempat melirik bersama Andrew pada teman akrab mereka di kelas yang mengajak keduanya untuk segera hengkang dari kelas mereka tersebut.

Reno dan Andrew sama menanggapi ajakan teman akrab mereka tersebut. Lalu berdiri dari duduk mereka tak lama kemudian, dan berjalan untuk keluar dari kelas – dimana Reno kemudian menjawab tudingan Andrew padanya.

“Gue mau ke rumah Fania .. anter oleh – oleh dari Bunda. Nanti sabtu sama minggu kan gue ga ketemu dia? .. jadi sekarang gue mau anter.”

🚬🚬

“Arah rumah ke sana ..” ucap Reno pada Andrew.

Dimana Reno memberhentikan motornya ketika ia menangkap refleksi Andrew yang mengendarai motornya sendiri ada persis di belakangnya. Sambil Reno membuka helmnya dan menunjuk ke arah yang berlawanan dari tempatnya mengarah.

“Gue mau ikut lo ..” sahut Andrew yang juga sudah memberhentikan motornya tepat di samping motor Reno.

“Ga ada. Ga ada ..” Reno berkata dengan cepat pada Andrew setelah mendengar ucapan sahabatnya itu. “Lo ga perlu ikut gue ke rumahnya Fania ..”

“Why?”

“Gue ga mau lo keceplosan ngerendahin Fania kalau lo ikut gue ke rumahnya.” jawab Reno.

“Gue ga pernah ngerendahin dia perasaan?“ sahut Andrew.

“Secara langsung ke orangnya engga.”

Reno menimpali cepat ucapan Andrew.

“Tapi dengan lo berpikir kalau dia mau berteman sama gue karena lo pandang status perekonomian keluarganya dari pakaian yang dia pakai dan lo berpikir dia ga sebanding dengan keluarga kita .. itu, udah termasuk lo merendahkan Fania –“

“Oke gue salah,” tukas Andrew.

“Seriously Ndrew .. lo ga perlu ikut ke rumah Fania.”

🚬🚬

“Lo ga akan merasa nyaman di sana.” Reno lanjut bicara, sambil memandang pada Andrew yang langsung menanggapi ucapannya.

“We’ll see about it.” Andrew menjawab enteng.

Membuat Reno lalu menghembuskan nafas lelahnya karena keras kepalanya Andrew.

Karena Reno memang tidak ingin Andrew menyertainya ke rumah cewek yang sudah Reno anggap adiknya sendiri itu.

Reno punya pertimbangan.

Yang sedikit banyak karena terkadang, mulut Andrew itu ‘pedas’

Suka mencibir tajam, walau Andrew melakukannya secara spontan dan berdasarkan kenyataan.

Hanya saja -- untuk seorang Reno, cewek abg yang bernama Fania itu pengecualian untuk Andrew dan mulut ‘pedas’ nya.

“Kita mau sampai sore di jalanan begini? .. kalo lo mau ngajak gue ngobrol, lebih baik balik ke warbeh,” ujar Andrew. “Paling engga di sana ga langsung terkena sinar matahari siang begini, sekaligus bisa duduk santai sambil minum minuman dingin.”

🚬🚬

“Lo tunggu di sini aja.”

Beberapa belas menit kemudian, Reno dan Andrew sampai di sebuah kawasan yang mana jalanannya adalah salah satu jalan utama di ibukota dari negara yang mereka tinggali.

Keduanya sudah memarkirkan motor mereka di sebuah area yang disebut sebagai pasar terbesar di ibukota. Reno sih yang mengarahkan, dan Andrew mengekori saja.

Pada akhirnya Reno membiarkan Andrew menyertainya, karena memang tadi mereka bicara dengan posisi di pinggir jalan besar dekat sekolah.

Yang walaupun tidak sampai mengganggu lalu lintas, namun Reno akhiri perdebatannya dengan Andrew karena sinar matahari begitu terik. Terasa menyengat di kulit. Selain polusi dari knalpot bis yang lalu lalang dan bising suara ragam kendaraan.

“Gue cuma sebentar.” Namun Reno masih mencoba lagi untuk menghalangi Andrew menyertainya ke rumah cewe bernama Fania itu.

“Lo minta gue nongkrong di pasar? .. Hell No! Gue ga mau! ..” sergah Andrew. “Gila aja lo suruh gue berdiri di sini? --“

“Yang suruh lo berdiri di sini siapa? Tuh ada warung kopi. Ada kipas angin di sana –“

🚬🚬

Reno menunjuk ke arah sebuah warkop yang tempatnya nampak permanen.

“Gue parkir motor di sini karena tempat putar balik jauh,” ucap Reno lagi. “Dan di daerah rumah Fania susah untuk cari parkiran motor.”

“Intinya gue ga mau nunggu di sini,” putus Andrew. Dan Reno pun mendecakkan lidahnya.

“Rumah Fania masih agak jauh dari sini. Masih harus melewati itu jembatan penyebrangan –“

“Gue tau.”

🚬🚬🚬🚬

To be continue......

Terpopuler

Comments

Lindra

Lindra

berasa ada bawangnya maakk😭

2023-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 BLURB & PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 PART 90
91 PART 91
92 PART 92
93 PART 93
94 PART 94
95 PART 95
96 PART 96
97 PART 97
98 PART 98
99 PART 99
100 PART 100
101 PART 101
102 PART 102
103 PART 103
104 PART 104
105 PART 105
106 PART 106
107 PART 107
108 PART 108
109 PART 109
110 PART 110
111 PART 111
112 PART 112
113 PART 113
114 PART 114
115 PART 115
116 PART 116
117 PART 117
118 PART 118
119 PART 119
120 PART 120
121 PART 121
122 PART 122
123 PART 123
124 PART 124
125 PART 125
126 PART 126
127 PART 127
128 PART 128
129 PART 129
130 PART 130
131 PART 131
132 PART 132
133 PART 133
134 PART 134
135 PART 135
136 PART 136
137 PART 137
138 PART 138
139 PART 139
140 PART 140
141 PART 141
142 PART 142
143 PART 143
144 PART 144
145 PART 145
146 PART 146
147 PART 147
148 PART 148
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BLURB & PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
PART 90
91
PART 91
92
PART 92
93
PART 93
94
PART 94
95
PART 95
96
PART 96
97
PART 97
98
PART 98
99
PART 99
100
PART 100
101
PART 101
102
PART 102
103
PART 103
104
PART 104
105
PART 105
106
PART 106
107
PART 107
108
PART 108
109
PART 109
110
PART 110
111
PART 111
112
PART 112
113
PART 113
114
PART 114
115
PART 115
116
PART 116
117
PART 117
118
PART 118
119
PART 119
120
PART 120
121
PART 121
122
PART 122
123
PART 123
124
PART 124
125
PART 125
126
PART 126
127
PART 127
128
PART 128
129
PART 129
130
PART 130
131
PART 131
132
PART 132
133
PART 133
134
PART 134
135
PART 135
136
PART 136
137
PART 137
138
PART 138
139
PART 139
140
PART 140
141
PART 141
142
PART 142
143
PART 143
144
PART 144
145
PART 145
146
PART 146
147
PART 147
148
PART 148

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!