DUO A&R
B L U R B
🚬🚬🚬🚬🚬🚬🚬
Selamat membaca...
🚬🚬🚬🚬🚬🚬🚬
Dunia itu macam hutan belantara.
Harus mampu bertahan jika tidak ingin tersisihkan atau bahkan mati karena persaingan, atau juga menjadi ‘mangsa’ dari mereka yang lebih kuat.
Namun bertahan tidak hanya butuh kekuatan, namun juga memerlukan strategi.
Tak hanya itu, nyali pun rasanya diperlukan.
Karena yang kuat banyak, namun yang kuat dan berotak?
Hmm...
Ada sih memang yang kuat serta berotak juga ..
Tapi bagaimana dengan mereka yang kuat, berotak, bernyali sangat besar dan tergolong nekat?
Tak hanya bertahan kiranya, karena orang – orang dengan kriteria itu pastinya bisa jadi penguasa.
🚬🚬🚬
“Drew----“
“Hem?----“
“Bukankah itu Dad?----“
“Haish pria tua itu. Dia mengatakan pada mom ada urusan bisnis di New York, dan melarang mom untuk ikut dengannya.”
“.....”
“Pantas saja mom mengatakan kalau dia tidak ikut serta ke New York karena dad melarangnya. Ini alasannya? Hish! Pria tua gatal itu pria mesum ternyata. Akan aku hubungi mom biar tahu rasa dia----“
“Tunggu Drew!----“
“Apa?----“
“Lihat itu----“
“.....”
“Orang-orang yang bersama dad itu, tidak seperti para pebisnis bukan?----“
“Lo benar, R. Alih – alih bussinessman, mereka lebih terlihat macam mafia----“
“Kita punya pemikiran yang sama kalau begitu, Drew...”
“Ayo, siapa tahu pria tua itu sedang dalam masalah----“
“Gue rasa engga... Lo liat itu ada Uncle August dan Paul bersamanya berikut orang-orang mereka...”
“Tetap saja R, gue rasa kita perlu ke tempat dad sekarang...”
“Tapi bukankah kita punya kemungkinan mendapat sekedar alasan dari dad alih-alih yang sebenarnya kalau kita datang dari ‘pintu depan’?----“
“Ayo cari 'pintu belakang' kalau begitu...”
***
“Wait, Drew----“
“Kenapa?----“
“Mereka bukan orang-orangnya dad----“
“So?----“
“Kita ga mungkin bisa mendobrak masuk begitu saja----“
“Lawanlah kalau mereka pakai kekerasan----“
“Tangan kosong versus guns?----“
“Kakak ganteng takut?----“
“Heh!”
***
BANGG!
“Dad!”
***
“DAD!”
“Andrew? Reno?----“
“What the----“
“Dad??----“
“Come here then sons.”
“Siapa Dad sebenarnya?”
🚬🚬🚬
🚬🚬🚬
PART 1 / AWAL
🚬🚬🚬🚬🚬🚬🚬
Enjoy the story mulai dari sini.
🚬🚬🚬🚬🚬🚬🚬
Jakarta, Indonesia ..
Mentari yang amat bersinar di pagi hari, menyoroti dua pemuda tampan dengan perawakan berbeda di sebuah lapangan basket pada sebuah taman komplek perumahan elit.
“Lo kapan ada rencana ke London, Drew? ..”
Salah seorang dari dua pemuda yang sedang bermain basket man to man defence alias satu lawan satu, bertanya pada satu pemuda lainnya.
“Lihat mood –“
“Lihat mood, apa masih penasaran sama itu cewe anak anggota dewan yang rumahnya di ujung sana? –“
“Hahaha!!!! ..” pemuda yang sedang dicibir itu tertawa dengan lepasnya.
“Cewek aja otak lo, Ndrew .. Ndrew ..”
“Paling engga bisa bantu gue mempertahankan kredibilitas sebagai most wanted and cool boy, dan ga dianggap ga laku lagi gara – gara gue keseringan bareng sama itu satu cewek jadi – jadian!”
Dukk!
“Sembarangan aja lo bilang si Fania cewek jadi – jadian! Adik kesayangan gue itu!”
Pemuda pertama menyergah dengan cepat ucapan pemuda kedua yang adalah sahabat karibnya, bahkan sudah macam saudara kandung saking karibnya – dengan menjadikan bola basket yang ia pegang sebagai senjata karena tidak terima jika gadis yang ia sebut sebagai adiknya itu di bilang cewek jadi – jadian oleh sang sahabat.
Pemuda pelaku pelemparan bola pada satu pemuda yang bersamanya itu bernama Reno.
Moreno Alexander – lengkapnya. Reno – panggilannya.
Dan sekali lagi, si pemuda kedua yang disebut ‘Ndrew’ oleh Reno itu, tertawa dengan lepasnya.
🚬🚬🚬
“By the way, mana itu si Demi Moore KW?” ‘Ndrew’ yang mana lengkap dari panggilannya tersebut adalah Andrew.
Andrew Eager Adjieran Smith, lengkapnya.
Dimana yang bersangkutan baru saja bertanya pada satu – satunya orang yang sedang bersamanya saat ini, Reno.
“Pasti adik lo itu tersangkut di pujasera, Ren!” ucap Andrew lagi pada Reno, yang terkadang ia sebut saja Reno dengan inisial nama panggilannya. “Bukannya olahraga, malah jajan!”
Reno pun kemudian mendengus geli setelah mendengar gerutuan kecil Andrew.
“Kebiasaan!”
Andrew menggerutu lagi.
“Ayolah kita susul.”
Reno itu kemudian berkata, sambil ia berbalik dan melangkahkan kakinya menjauh dari Andrew di lapangan basket yang kemudian mengekori Reno.
🚬🚬🚬
“Kan, kelakuan? –“
“Biar sih. Si Little F mau jajan kan haknya dia juga!” tukas Reno ketika ia dan Andrew sudah menjejakkan kaki mereka di sebuah pujasera yang tak jauh dari lapangan tempat mereka berdua bermain basket tadi.
Dimana mata kedua cogans itu tertuju ke arah yang sama pada satu barisan meja yang tertata di sebuah pujasera dalam komplek perumahan, yang Andrew dan Reno datangi saat ini.
“Ya lagian itu anak bukannya olahraga malah jajan! ..”
“Udah!”
Reno menyergah Andrew yang nampak sebal itu.
“Awas loh! Jangan marahin dia!” ketus Reno.
“Iyaa Kakak Reno ..” sahut Andrew malas.
Reno mendengus geli saja. Lalu melangkahkan kakinya bersama Andrew menuju meja dimana ada gadis berambut bondol yang sedang duduk asik di sana dengan menikmati sendokan makanan yang entah apa, dari dalam sebuah mangkok.
“Eh, lo berdua udah selesai maen basketnya? ..”
“Belum sebenarnya –“
“Tapi gara – gara ada yang tau – tau menghilang, jadi gue sama Reno berhenti main basketnya –“
🚬🚬🚬
Gadis remaja yang sebelumnya disindir Andrew itu menunjukkan cengiran lebar sebelum ia menanggapi ucapan Andrew tadi.
“Takut gue ilang yaa?? –“
“Heh! Masa bodo amat gue sih kalau lo hilang!”
Andrew menukas ketus ucapan gadis remaja yang ia kenal melalui Reno itu.
“Lagian, macam ada yang mau culik lo aja?! ..” ketus Andrew lagi. “Dekil begini!”
Mulut Andrew memanglah akan longcer seenaknya, kalau sudah mencibir gadis remaja yang sedang duduk bersebrangan dengannya itu.
Dimana yang bersangkutan langsung mendelik tajam ke arah Andrew yang nampak memandanginya dengan setengah sinis setelah mencibirnya itu.
Nampak ingin menanggapi tajam ucapan Andrew yang mengatainya, namun Andrew sudah keburu lagi bicara.
“Sampai sekarang gue sih heran, Reno yang ganteng begini mau aja mengangkat cewek dekil macam lo jadi adiknya? –“
🚬🚬🚬
Kala itu,
“Halo, Bun.”
Adalah Andrew yang menyapa seorang wanita berwajah keibuan, yang memang adalah seorang ibu. Namun bukan ibu kandung Andrew.
“Eh, Andrew? Kapan datang, Nak? .. Reno ga bilang kamu mau dateng ke Jakarta hari ini.” Melainkan adalah ibu kandungnya Reno.
“Memang ga ada rencana, Bun –“
“Michelle ga ikut?”
“Nope –“
--------
“By the way, Bun,” cetus Andrew.
Sambil Andrew melangkah ke arah kulkas yang berada tak jauh dari meja makan di rumah Reno itu.
“Reno di kamar?” tanya Andrew kemudian.
“Engga, Reno lagi ngajak Fania beli sesuatu di pujasera komplek –“
“Fania? ..” cetus Andrew bertanya – tanya.
🚬🚬🚬
“Yang gue pikir dari namanya, gue membayangkan itu cewe imut – imut lucu nan menggemaskan. Eh taunya, seperti ini bentukannya ..”
Andrew melirik malas gadis remaja di seberang duduknya itu.
“Dekil! Cewe jadi – jadian –“
Takk!
“Sembarangan aja lo ngatain adek gue!”
Yang merasa sebagai kakak angkat sang cewek yang dikatai Andrew, tak terima jika adik angkatnya yang lucu dan menggemaskan baginya itu dikatai dekil.
Menggunakan kotak tusuk gigi yang ia jadikan senjata untuk menimpuk Andrew yang sering seenaknya mulutnya itu jika sudah mengatai gadis tomboi yang Reno sudah anggap sebagai adiknya sendiri, Reno memperingatkan sahabatnya itu.
“Tau lo ngatain gue terus! Naksir lo sama gue nanti –“
“Hah!” sambar Andrew. “Mimpi!”
“Nanti lo bakal mimpi – mimpiin gue saking kesengsem –“
“Mimpi buruk!”
Dua orang berbeda gender itu kemudian adu mulut seperti selalunya.
Dan Reno hanya geleng – geleng saja melihatnya.
‘Andrew nih, ga banyak omong kalau di depan cewe – cewe lain meski hobi tebar pesona. Tapi asal ketemu Fania, Andrew jadi cerewet minta ampun.’
“Aduh sakit Fania!”
“Sukur!”
“Udah dekil, kasar lagi –“
“Bodo!”
“Ini lagi nih, makan apaan nih?!”
“Emih lah! Siwer mata lo?!”
“Ini kalau begini lo bukan makan mie! Tapi makan saus! Coba lihat tuh Ren! adik lo tuh pakai saus sampai buat itu mie nya ketutup?! Mau usus buntu lo?! Bla .. bla .. bla ..”
Andrew pun merepet.
“Bawel lo!”
“Hey Demi Moore kei double you ( KW ), gue kasih tahu buat kebaikan dan kesehatan lo ya –“
“Ga peduli!”
“Ini anak kalau dibilangin –“
“Gue bukan anak lo!”
“Hish!! –“
“Ih apaan sih?! Balikin ga mi gue?!”
“Ga!”
“Balikin mi gue Donal Bebek Botak!”
Dan Reno membiarkan saja dua orang yang jarang akur bila bertemu itu gaduh sendiri.
‘Hanya gue ga terbayang, gimana kalau sampai satu sekolah yang takut sama ini manusia botak yang mukanya sangar, dengar kalau Little F panggil dia dengan sebutan Donald Bebek Botak ..’
Reno membatin geli kemudian.
‘Yakin merosot harga diri Andrew bakalan ..’
🚬🚬🚬🚬🚬🚬🚬
Ditunggu episode berikutnya yaaa.
♠♠♠♠
Halo semuaa .....
Ketemu lagi dengan Emaknya Queen di karya barunya si Emak yang receh ini.
Semoga bisa jadi penghibur di kala gabut.
***Semoga syuka jugaa .....
Loph Loph,
Emaknya Queen.***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Rafa Aqif
hahahahhaa....masa2 remajiii niiihhh.....Donald bebek botakkk...Demi More KW😆😆🤣🤣🤣🤣🤣🤣 obat niii bwt kangen masa2 merekaaa...
2024-04-24
1
Sandisalbiah
Assalamualaikum makkk... ijin baca.. 🙏🙏
2023-12-12
2
Lindra
Donal bebek sama fania pas msh teen ini yaaa .... kangen sama mereka 😍😍 hadir maaakkkk !!!
2023-09-30
3